2917 items found
No search filters
Identifier Title Type Subject
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN SKABIES DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II TANJUNG PATI TAHUN 2023HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN SKABIES DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II TANJUNG PATI TAHUN 2023
Description:Skabies merupakan penyakit kulit yang sering terjadi pada penduduk dengan kepadatan hunian yang tinggi seperti di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Tanjung Pati. Data dari klinik LPKA Tanjung Pati menunjukkan penyakit skabies meningkat setiap tahunya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara personal hygiene dan kepadatan hunian pada Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Tanjung Pati. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Rancangan pada penelitian ini yaitu Cross sectional. Total populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 67 orang anak binan. Besaran sampel penelitian sebanyak 67 sampel menggunakan metode total sampling. Hasil pemeriksaan peneliti, sebanyak 41 responden (61,2%) mengalami skabies. Hasil uji statistik menunjukkan sebanyak 36 responden (53,7%) memiliki hygiene buruk dan sebanyak 57 orang (85,1%) padat penghuni. Hasil uji chi- square menunjukkan ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian skabies dengan nilai (p=0,000) dan ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian skabies dengan nilai (p=0,038). Kesimpulan pada penelitian ini sebagian besar Anak Binaan memiliki personal hygiene yang buruk, terutama pada kebersihan badan, pakaian dan alas tidur/ sprei. Kepadatan hunian yang tinggi juga meningkatkan risiko terjadi skabies. Hendaknya petugas LPKA rutin memberikan penyuluhan kepada anak binaan mengenai penyakit skabies dan pentingnya personal hygiene. [show more]
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN RUAM POPOK PADA BAYI (0-12 BULAN) DI JORONG AIR HAJI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN RUAM POPOK PADA BAYI (0-12 BULAN) DI JORONG AIR HAJI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020
Description:Insiden ruam popok di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 7-35% yang menimpa pada bayi laki-laki dan perempuan, dan pada tahun 2017 lebih dari 30% bayi dan balita di Indonesia mengalami diaper rash (ruam popok). Ini terjadi karena orang tua tidak peduli dengan popok, popok yang dipakai sepanjang hari dan jarang diganti dan popok kain dicuci asal bersih saja Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Personal Hygiene dengan kejadian Ruam Popok Pada Bayi (0-12 Bulan ) di Jorong Air Haji Wilayah kerja Puskesmas Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat tahun 2020. Metode penelitian ini adalah Deskiptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi sebanyak 101 orang. Teknik pengambilan sampel accidental sampling Penelitian dilakukan terhadap 81 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, analisis data uji Chi Square. Menjadi variabel independen adalah Personal Hygiene dan variable dependen Kejadian ruam popok pada bayi (0-12bulan). Penelitian ini dilakukan pada 10-23 Maret 2020. Hasil penelitian didapatkan personal hygiene baik 44 (54,3%), mengalami ruam popok 48 (59,3%), didapatkan hasil analisis pvalue 0,000 dengan OR = 8.206. Pada penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ada hubungan personal hygienen dengan kejadian ruam popok pada bayi (0-12 bulan). Pada penelitian ini disarankan kepada pihak keluarga agar lebih meningkatkan personal hygiene terutama pada bayi (0-12 bulan) seperti memandikan bayi 2 kali sehari setiap pagi dan sore mengganti pakaian bayi setiap habis mandi, mengganti pakaian bayi setiap kali basah dan kotor, dan menjaga daerah pantat tetap bersih dan kering sehingga bayi terhindar dari ruam popok. [show more]
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG TUTUP KABUPATEN KERINCI JAMBI TAHUN 2020HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG TUTUP KABUPATEN KERINCI JAMBI TAHUN 2020
Description:Lansia merupakan orang lanjut usia yang membutuhkan pertolongan kemampuan yang belum mampu dalam melakukan aktivitas seperti kebersihan diri mereka , akan tetapi banyak lansia yang masih mampu menjaga kebersihan dirinya agar terhindar dari kejadian penyakit kulit seprti scabies. Jika lansia tidak membersihkan dirinya (personal hygiene) maka akan beresiko terjadinya Scabies. Tujuan penelitian ini adalah melihat Hubungan Personal Hygiene dengan kejadian Scabies pada Lansia di Wilayah kerja Puskesmas Simpang Tutup Kerinci Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Penelitian ini dilakukan pada bulan februari tahun 2020. Metode penelitian metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah semua pasien lansia berjumlah 62 orang sekaligus sampel.Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan uji statistic chi square test pada batas kemaknaan 0,05.Hasil penelitian didapatkan Lebih dari separoh yaitu 56,5 % responden mengalami personal hygiene yang baik di Wilayah kerja Puskesmas Simpang Tutup Kerinci Kabupaten Kerinci Tahun 2020, Sebagian responden 50% mengalami kejadian scabies dan 50% tidak mengalami scabies di Wilayah kerja Puskesmas Simpang Tutup Kerinci Kabupaten Kerinci Tahun 2020.Dari hasil uji statistik ada Hubungan Personal Hygiene dengan kejadian Scabies pada Lansia di Wilayah kerja Puskesmas Simpang Tutup Kerinci Kabupaten Kerinci Tahun 2020, Dapat disarankan bahwa hendaknya pada petugas kesehatan atau perawat yang ada di Puskesmas memberikan komunikasi tentang pentingnya personal hygiene pada lansia dalam menghilangkan kejadian scabies agar lansia memahami dan mengerti serta mau melakukan personal hygiene . [show more]
HUBUNGAN PERUBAHAN CITRA TUBUH (BODY IMAGE)
DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL
DI PMB H KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
HUBUNGAN PERUBAHAN CITRA TUBUH (BODY IMAGE)
DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL
DI PMB H KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DALAMPEMBERIAN NUTRISI
DENGAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS GURUN
KABUPATEN TANAH DATAR
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DALAMPEMBERIAN NUTRISI
DENGAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS GURUN
KABUPATEN TANAH DATAR
Description:Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi berkaitan dengan pola asuh ibu. Pola asuh merupakan perilaku yang diterapkan orang tua kepada anak dan relatif konsisten. Pola asuh juga meliputi asah, asih, dan asuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dalam pemberian nutrisi dengan status gizi balita umur 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Gurun Kabupaten Tanah Datar. Metodelogi penelitian yang di ambil adalah deskriptif analitik dengan teknik pengampulan sampel purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 47 balita. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Gurun pada tahun 2024. Alat penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Dari hasil uji statistik chi square menunjukkan signifikan p value < 0,05. Dari 47 responden diperoleh 91,4% pola asuh ibu dengan kategori baik, 4,3% dengan kategori cukup, 4,3% dengan kategori kurang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pola asuh ibu dalam pemberian nutrisi dengan status gizi balita umur 3 - 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Gurun tahun 2024. [show more]
Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita
Usia 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas IV Koto Kabupaten
Agam Tahun 2022
Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita
Usia 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas IV Koto Kabupaten
Agam Tahun 2022
Description:Stunting didefinisikan sebagai tinggi badan menurut usia yang kurang dari dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak. Menurut perkiraan global World Health Organization (WHO) untuk tahun 2017, 9,6% anak di bawah 5 tahun mengalami stunting. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban gizi buruk yang tinggi, termasuk stunting. Hasil kesehatan anak buruk, meskipun ekonomi Indonesia terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-17 di dunia. Stunting disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor yang langsung maupun tidak langsung. Faktor langsung ditentukan oleh asupan makanan, berat badan lahir dan penyakit. Faktor tidak langsung yang berhubungan dengan stunting yaitu pola pengasuhan, pelayanan kesehatan, faktor maternal dan lingkungan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja puskesmas IV Koto Kabupaten Agam tahun 2022. Metode penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini ialah ibu balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja puskesmas IV Koto Kabupaten Agam 2022, dipilih menggunakan teknik quota sampling. Data penelitian diperoleh dengan kuesioner yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 86 orang. Data analisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan balita stunting sebanyak 43 orang (50%). Berdasarkan jenis kelamin didapatkan paling banyak perempuan 27 orang (62,8%). Dari hasil pola asuh didapatkan ang terbanyak pola asuh demokratis 32 orang (74,4%). Dari hasil analisis data menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pola asuh demokratis dan pola asuh otoriter dengan kejadian stunting (p=0,2) dan (p=0,1). Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh permisif dengan kejadian stunting (p=0,03) [show more]
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA
PADA ANAK USIA 24-36 BULAN DI KLINIK
ANAK BUNDA KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN 2024
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA
PADA ANAK USIA 24-36 BULAN DI KLINIK
ANAK BUNDA KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN 2024
Description: Perkembangan bahasa salah satu indikator perkembangan menyeluruh dari kognitif anak, ketika anak tidak mencapai tahap perkembangan yang diharapkan usia normalnya, anak mengalami keterlambatan bicara. Menurut WHO (World Health Organization) tahun 2019 kejadian gangguan perkembangan bahasa di seluruh dunia sebanyak 27,5%. Di Indonesia, Kemenkes RI melaporkan sekitar 0,4 balita mengalami gangguan perkembangan. Di Klinik Anak Bunda Kota Payakumbuh ditemui balita dengan masalah keterlambatan bicara. Tujuan Penelitian ini yaitu Diketahui distribusi frekuensi pola asuh orang tua, distribusi frekuensi perkembangan kemampuan berbicara pada anak usia 24-36 bulan, hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan kemampuan bicara pada anak usia 24-36 bulan di Klinik Anak Bunda Kota Payakumbuh tahun 2024. Pada penelitian ini penulis membatasi aspek perkembangan bahasa, sehingga didapatkan variabel independen pola asuh orang tua dan variabel dependen perkembangan berbicara anak. Metode penelitian kuantitatif jenis penelitian survey. Penelitian dilakukan di Klinik Anak Bunda Kota Payakumbuh sampel orang tua yang memiliki anak usia 24-36 bulan, diolah menggunakan analisis univariat dan bivariate. Hasil penelitian pola asuh orangtua sebagian besar pola asuh demokratis 33 responden (82,5%) dan perkembangan berbicara anak usia 24-36 bulan sebagian besar berkembang dengan sangat baik 24 responden (60%). Hasil uji chi- square antara pola asuh orang tua dengan perkembangan berbicara anak usia 24-36 bulan, p value sebesar 0,006. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan berbicara anak usia 24-36 bulan di Klinik Anak Bunda Kota Payakumbuh tahun 2024. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman bagi peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian dengan tema serupa dan memperkaya wawasan ilmu pengetahuan. [show more]
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PAKU KOTA SOLOK TAHUN 2020HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PAKU KOTA SOLOK TAHUN 2020
Description:Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Faktor yang menyebabkan stunting yaitu faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktek pemberian makan kepada anaknya. Pola asuh sangat erat kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, dimana anak sangat membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas tanjung paku kota solok tahun 2020. Model penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional dengan jenis penelitian korelasi prediktif. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan besar sampel 48 orang. Dari 48 responden terdapat pola asuh demokrasi sebanyak 14 responden, 4 responden (28,57%) dengan status normal 10 responden (71,42%) dengan status stunting, pola asuh otoriter sebanyak 22 responden, 10 responden (45,45%) dengan status normal, 12 responden (54,54%) dengan status stunting, pola asuh orang tua permisif sebanyak 12 reponden, 5 responden (41,66%) dengn status normal, 7 responden (58,33%) dengan status stunting. Hasil analisi didapatkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balia di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Paku Kota Solok. Dengan p = 0,592 dan α = 0,05 dimana p < α. [show more]
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (5 TAHUN) DI TK PERTIWI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (5 TAHUN) DI TK PERTIWI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020
Description:Berdasarkan wawancara dengan 10 orangtua wali murid di TK Pertiwi Kabupaten Pasaman Barat, didapatkan sebagian orangtua belum menerapkan pola asuh yang belum sesuai dengan usia anak prasekolah yaitu diantaranya 2 orang tua membatasi anak untuk bermain setelah pulang sekolah, 5 orang tua menerapkan pola asuh tidak terlalu membatasi tetapi sesuai batas yang telah disepakati antara orang tua dan anak, dan 3 orang tua menerapkan setiap apa saja yang dilakukan anak harus selalu di damping orang tua serta saat bermain di luar anak-anak tidak boleh jauhjauh dari orang tua. Serta diantara anak tersebut mengalami personal sosial seperti tidak mau ditinggal dan harus di temankan duduk di kelas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Perkembangan pada anak usia prasekolah di TK Pertiwi Kabupaten Pasaman Barat tahun 2020. Metode penelitian ini adalah Deskiptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian dilakukan terhadap 35 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, analisis data uji Chi Square. Menjadi variabel independen adalah Pola Asuh Orangtua dan variable dependen Perkembanagn anak usia prasekolah. Penelitian ini dilakukan pada 10-23 Februari 2020. Hasil penelitian didapatkan pola asur orangtua kurang baik 19 (54,3%), perkembangan anak usia prasekolah tidak sesuai didapatkan hasil analisis pvalue 0,011 dengan OR = 8.400. Pada penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ada hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan anak usia prasekolah. Pada penelitian ini disarankan kepada orang tua agar memberikan kepercayaan kepada anak dalam memakai pakaian sendiri tampa bantuan siapapun sehingga anak ebih mandiri. [show more]
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP N 5 KOTA SOLOK TAHUN 2020HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP N 5 KOTA SOLOK TAHUN 2020
Description: Perilaku bullying merupakan tingkah laku yang kompleks. Perilaku yang menyimpang seperti mengejek, menghina, menggertak, mengganggu dan menindas orang lemah. Hal ini terjadi pada anak sekolah akibat pola asuh orang tua yang salah dengan kurang mengajari berperilaku baik, mengajarkan nilai / norma, memberikan perhatian dan kasih sayang serta menunjukkan sikap dan perilaku yang baik sehingga menjadi panutan bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh Orang Tua terahdap Perilaku Bullying pada Siswa SMP N 5 Kota Solok. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan Cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 67 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dengan analisa data uji chi square. Hasil penelitian diperoleh nilai p = 0,045 (p < 0,05), hal ini menunjukkan ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada siswa SMP N 5 Kota Solok Tahun 2020. Diharapkan orang tua berperilaku yang baik dalam mendidik anaknya dan menerapkan pola asuh yang baik agar tidak terjadi perilaku bullying di sekolah. [show more]