HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN SKABIES DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II TANJUNG PATI TAHUN 2023 | HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN KEPADATAN HUNIAN DENGAN KEJADIAN SKABIES DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II TANJUNG PATI TAHUN 2023 | | |
|
|
Description:Skabies merupakan penyakit kulit yang sering terjadi pada penduduk dengan kepadatan hunian yang tinggi seperti di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Tanjung Pati. Data dari klinik LPKA Tanjung Pati menunjukkan penyakit skabies meningkat setiap tahunya. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara personal hygiene dan kepadatan hunian pada Anak Binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Tanjung Pati. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Rancangan pada penelitian ini yaitu Cross sectional. Total populasi dalam penelitian ini yaitu sebanyak 67 orang anak binan. Besaran sampel penelitian sebanyak 67 sampel menggunakan metode total sampling. Hasil pemeriksaan peneliti, sebanyak 41 responden (61,2%) mengalami skabies. Hasil uji statistik menunjukkan sebanyak 36 responden (53,7%) memiliki hygiene buruk dan sebanyak 57 orang (85,1%) padat penghuni. Hasil uji chi- square menunjukkan ada hubungan antara personal hygiene dengan kejadian skabies dengan nilai (p=0,000) dan ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian skabies dengan nilai (p=0,038). Kesimpulan pada penelitian ini sebagian besar Anak Binaan memiliki personal hygiene yang buruk, terutama pada kebersihan badan, pakaian dan alas tidur/ sprei. Kepadatan hunian yang tinggi juga meningkatkan risiko terjadi skabies. Hendaknya petugas LPKA rutin memberikan penyuluhan kepada anak binaan mengenai penyakit skabies dan pentingnya personal hygiene. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN RUAM POPOK PADA BAYI (0-12 BULAN) DI JORONG AIR HAJI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN RUAM POPOK PADA BAYI (0-12 BULAN) DI JORONG AIR HAJI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Insiden ruam popok di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 7-35% yang
menimpa pada bayi laki-laki dan perempuan, dan pada tahun 2017 lebih dari 30%
bayi dan balita di Indonesia mengalami diaper rash (ruam popok). Ini terjadi karena
orang tua tidak peduli dengan popok, popok yang dipakai sepanjang hari dan jarang
diganti dan popok kain dicuci asal bersih saja Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Hubungan Personal Hygiene dengan kejadian Ruam Popok Pada Bayi (0-12 Bulan )
di Jorong Air Haji Wilayah kerja Puskesmas Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat
tahun 2020. Metode penelitian ini adalah Deskiptif Analitik dengan pendekatan Cross
Sectional Study. Populasi sebanyak 101 orang. Teknik pengambilan sampel
accidental sampling Penelitian dilakukan terhadap 81 orang responden yang
memenuhi kriteria inklusi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner, analisis data uji Chi Square. Menjadi variabel independen adalah Personal
Hygiene dan variable dependen Kejadian ruam popok pada bayi (0-12bulan).
Penelitian ini dilakukan pada 10-23 Maret 2020. Hasil penelitian didapatkan personal
hygiene baik 44 (54,3%), mengalami ruam popok 48 (59,3%), didapatkan hasil
analisis pvalue 0,000 dengan OR = 8.206. Pada penelitian ini dapat di simpulkan
bahwa ada hubungan personal hygienen dengan kejadian ruam popok pada bayi (0-12
bulan). Pada penelitian ini disarankan kepada pihak keluarga agar lebih meningkatkan
personal hygiene terutama pada bayi (0-12 bulan) seperti memandikan bayi 2 kali
sehari setiap pagi dan sore mengganti pakaian bayi setiap habis mandi, mengganti
pakaian bayi setiap kali basah dan kotor, dan menjaga daerah pantat tetap bersih dan
kering sehingga bayi terhindar dari ruam popok. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG TUTUP KABUPATEN KERINCI JAMBI TAHUN 2020 | HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN SCABIES PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG TUTUP KABUPATEN KERINCI JAMBI TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Lansia merupakan orang lanjut usia yang membutuhkan pertolongan
kemampuan yang belum mampu dalam melakukan aktivitas seperti kebersihan
diri mereka , akan tetapi banyak lansia yang masih mampu menjaga kebersihan
dirinya agar terhindar dari kejadian penyakit kulit seprti scabies. Jika lansia
tidak membersihkan dirinya (personal hygiene) maka akan beresiko terjadinya
Scabies. Tujuan penelitian ini adalah melihat Hubungan Personal Hygiene
dengan kejadian Scabies pada Lansia di Wilayah kerja Puskesmas Simpang
Tutup Kerinci Kabupaten Kerinci Tahun 2020. Penelitian ini dilakukan pada
bulan februari tahun 2020. Metode penelitian metode deskriptif analitik dengan
desain cross sectional. Populasi adalah semua pasien lansia berjumlah 62 orang
sekaligus sampel.Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan komputerisasi
menggunakan uji statistic chi square test pada batas kemaknaan 0,05.Hasil
penelitian didapatkan Lebih dari separoh yaitu 56,5 % responden mengalami
personal hygiene yang baik di Wilayah kerja Puskesmas Simpang Tutup
Kerinci Kabupaten Kerinci Tahun 2020, Sebagian responden 50% mengalami
kejadian scabies dan 50% tidak mengalami scabies di Wilayah kerja
Puskesmas Simpang Tutup Kerinci Kabupaten Kerinci Tahun 2020.Dari hasil
uji statistik ada Hubungan Personal Hygiene dengan kejadian Scabies pada
Lansia di Wilayah kerja Puskesmas Simpang Tutup Kerinci Kabupaten
Kerinci Tahun 2020, Dapat disarankan bahwa hendaknya pada petugas
kesehatan atau perawat yang ada di Puskesmas memberikan komunikasi
tentang pentingnya personal hygiene pada lansia dalam menghilangkan
kejadian scabies agar lansia memahami dan mengerti serta mau melakukan
personal hygiene .
[show more]
|
|
HUBUNGAN PERUBAHAN CITRA TUBUH (BODY IMAGE)
DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL
DI PMB H KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | HUBUNGAN PERUBAHAN CITRA TUBUH (BODY IMAGE)
DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL
DI PMB H KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | | |
|
|
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DALAMPEMBERIAN NUTRISI
DENGAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS GURUN
KABUPATEN TANAH DATAR | HUBUNGAN POLA ASUH IBU DALAMPEMBERIAN NUTRISI
DENGAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS GURUN
KABUPATEN TANAH DATAR | | |
|
|
Description:Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak
yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. Status gizi berkaitan
dengan pola asuh ibu. Pola asuh merupakan perilaku yang diterapkan orang tua
kepada anak dan relatif konsisten. Pola asuh juga meliputi asah, asih, dan asuh.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dalam pemberian
nutrisi dengan status gizi balita umur 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Gurun
Kabupaten Tanah Datar. Metodelogi penelitian yang di ambil adalah deskriptif
analitik dengan teknik pengampulan sampel purposive sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 47 balita. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Gurun pada
tahun 2024. Alat penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Dari hasil uji
statistik chi square menunjukkan signifikan p value < 0,05. Dari 47 responden
diperoleh 91,4% pola asuh ibu dengan kategori baik, 4,3% dengan kategori cukup,
4,3% dengan kategori kurang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan pola asuh ibu dalam pemberian nutrisi dengan status gizi balita
umur 3 - 5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Gurun tahun 2024. [show more]
|
|
Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita
Usia 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas IV Koto Kabupaten
Agam Tahun 2022 | Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita
Usia 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas IV Koto Kabupaten
Agam Tahun 2022 | | |
|
|
Description:Stunting didefinisikan sebagai tinggi badan menurut usia yang kurang dari dua
standar deviasi median standar pertumbuhan anak. Menurut perkiraan global
World Health Organization (WHO) untuk tahun 2017, 9,6% anak di bawah 5
tahun mengalami stunting. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban
gizi buruk yang tinggi, termasuk stunting. Hasil kesehatan anak buruk, meskipun
ekonomi Indonesia terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-17 di dunia.
Stunting disebabkan oleh banyak faktor, baik faktor yang langsung maupun tidak
langsung. Faktor langsung ditentukan oleh asupan makanan, berat badan lahir dan
penyakit. Faktor tidak langsung yang berhubungan dengan stunting yaitu pola
pengasuhan, pelayanan kesehatan, faktor maternal dan lingkungan rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan
kejadian stunting pada balita usia 1-5 tahun di wilayah kerja puskesmas IV Koto
Kabupaten Agam tahun 2022. Metode penelitian ini merupakan penelitian cross
sectional. Sampel pada penelitian ini ialah ibu balita usia 1-5 tahun di wilayah
kerja puskesmas IV Koto Kabupaten Agam 2022, dipilih menggunakan teknik
quota sampling. Data penelitian diperoleh dengan kuesioner yang memenuhi
kriteria inklusi sebanyak 86 orang. Data analisis menggunakan uji Chi-square.
Hasil penelitian didapatkan balita stunting sebanyak 43 orang (50%). Berdasarkan
jenis kelamin didapatkan paling banyak perempuan 27 orang (62,8%). Dari hasil
pola asuh didapatkan ang terbanyak pola asuh demokratis 32 orang (74,4%). Dari
hasil analisis data menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pola asuh
demokratis dan pola asuh otoriter dengan kejadian stunting (p=0,2) dan (p=0,1).
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
antara pola asuh permisif dengan kejadian stunting (p=0,03) [show more]
|
|
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA
PADA ANAK USIA 24-36 BULAN DI KLINIK
ANAK BUNDA KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN 2024
| HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA
PADA ANAK USIA 24-36 BULAN DI KLINIK
ANAK BUNDA KOTA PAYAKUMBUH
TAHUN 2024
| | |
|
|
Description:
Perkembangan bahasa salah satu indikator perkembangan menyeluruh dari
kognitif anak, ketika anak tidak mencapai tahap perkembangan yang diharapkan usia
normalnya, anak mengalami keterlambatan bicara. Menurut WHO (World Health
Organization) tahun 2019 kejadian gangguan perkembangan bahasa di seluruh dunia
sebanyak 27,5%. Di Indonesia, Kemenkes RI melaporkan sekitar 0,4 balita
mengalami gangguan perkembangan. Di Klinik Anak Bunda Kota Payakumbuh
ditemui balita dengan masalah keterlambatan bicara. Tujuan Penelitian ini yaitu
Diketahui distribusi frekuensi pola asuh orang tua, distribusi frekuensi perkembangan
kemampuan berbicara pada anak usia 24-36 bulan, hubungan pola asuh orang tua
dengan perkembangan kemampuan bicara pada anak usia 24-36 bulan di Klinik Anak
Bunda Kota Payakumbuh tahun 2024. Pada penelitian ini penulis membatasi aspek
perkembangan bahasa, sehingga didapatkan variabel independen pola asuh orang tua
dan variabel dependen perkembangan berbicara anak. Metode penelitian kuantitatif
jenis penelitian survey. Penelitian dilakukan di Klinik Anak Bunda Kota Payakumbuh
sampel orang tua yang memiliki anak usia 24-36 bulan, diolah menggunakan analisis
univariat dan bivariate. Hasil penelitian pola asuh orangtua sebagian besar pola asuh
demokratis 33 responden (82,5%) dan perkembangan berbicara anak usia 24-36 bulan
sebagian besar berkembang dengan sangat baik 24 responden (60%). Hasil uji chi-
square antara pola asuh orang tua dengan perkembangan berbicara anak usia 24-36
bulan, p value sebesar 0,006. Kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan
antara pola asuh orang tua dengan perkembangan berbicara anak usia 24-36 bulan di
Klinik Anak Bunda Kota Payakumbuh tahun 2024. Dari penelitian ini diharapkan
dapat menjadi acuan atau pedoman bagi peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan
penelitian dengan tema serupa dan memperkaya wawasan ilmu pengetahuan. [show more]
|
|
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PAKU KOTA SOLOK TAHUN 2020 | HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG PAKU KOTA SOLOK TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan gizi. Faktor yang menyebabkan stunting yaitu faktor ibu dan pola asuh
yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktek pemberian makan kepada
anaknya. Pola asuh sangat erat kaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak,
dimana anak sangat membutuhkan suplai makanan dan gizi dalam jumlah yang
memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua
dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas tanjung paku kota
solok tahun 2020. Model penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross
sectional dengan jenis penelitian korelasi prediktif. Pengambilan sampel
menggunakan teknik accidental sampling dengan besar sampel 48 orang. Dari 48
responden terdapat pola asuh demokrasi sebanyak 14 responden, 4 responden
(28,57%) dengan status normal 10 responden (71,42%) dengan status stunting, pola
asuh otoriter sebanyak 22 responden, 10 responden (45,45%) dengan status normal,
12 responden (54,54%) dengan status stunting, pola asuh orang tua permisif sebanyak
12 reponden, 5 responden (41,66%) dengn status normal, 7 responden (58,33%)
dengan status stunting. Hasil analisi didapatkan bahwa ada hubungan pola asuh orang
tua dengan kejadian stunting pada balia di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Paku
Kota Solok. Dengan p = 0,592 dan α = 0,05 dimana p < α.
[show more]
|
|
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (5 TAHUN) DI TK PERTIWI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (5 TAHUN) DI TK PERTIWI KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Berdasarkan wawancara dengan 10 orangtua wali murid di TK Pertiwi
Kabupaten Pasaman Barat, didapatkan sebagian orangtua belum menerapkan pola
asuh yang belum sesuai dengan usia anak prasekolah yaitu diantaranya 2 orang tua
membatasi anak untuk bermain setelah pulang sekolah, 5 orang tua menerapkan pola
asuh tidak terlalu membatasi tetapi sesuai batas yang telah disepakati antara orang tua
dan anak, dan 3 orang tua menerapkan setiap apa saja yang dilakukan anak harus
selalu di damping orang tua serta saat bermain di luar anak-anak tidak boleh jauhjauh
dari orang tua. Serta diantara anak tersebut mengalami personal sosial seperti tidak
mau ditinggal dan harus di temankan duduk di kelas. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Perkembangan pada anak usia
prasekolah di TK Pertiwi Kabupaten Pasaman Barat tahun 2020. Metode penelitian
ini adalah Deskiptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian
dilakukan terhadap 35 orang responden yang memenuhi kriteria inklusi. Alat ukur
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, analisis data uji Chi Square.
Menjadi variabel independen adalah Pola Asuh Orangtua dan variable dependen
Perkembanagn anak usia prasekolah. Penelitian ini dilakukan pada 10-23 Februari
2020. Hasil penelitian didapatkan pola asur orangtua kurang baik 19 (54,3%),
perkembangan anak usia prasekolah tidak sesuai didapatkan hasil analisis pvalue
0,011 dengan OR = 8.400. Pada penelitian ini dapat di simpulkan bahwa ada
hubungan pola asuh orangtua dengan perkembangan anak usia prasekolah. Pada
penelitian ini disarankan kepada orang tua agar memberikan kepercayaan kepada
anak dalam memakai pakaian sendiri tampa bantuan siapapun sehingga anak ebih
mandiri.
[show more]
|
|
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP N 5 KOTA SOLOK TAHUN 2020 | HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMP N 5 KOTA SOLOK TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:
Perilaku bullying merupakan tingkah laku yang kompleks. Perilaku yang menyimpang
seperti mengejek, menghina, menggertak, mengganggu dan menindas orang lemah.
Hal ini terjadi pada anak sekolah akibat pola asuh orang tua yang salah dengan kurang
mengajari berperilaku baik, mengajarkan nilai / norma, memberikan perhatian dan
kasih sayang serta menunjukkan sikap dan perilaku yang baik sehingga menjadi
panutan bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pola Asuh
Orang Tua terahdap Perilaku Bullying pada Siswa SMP N 5 Kota Solok. Metode
Penelitian ini menggunakan rancangan Cross sectional. Jumlah sampel dalam
penelitian ini berjumlah 67 orang dengan teknik pengambilan sampel simple random
sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dengan analisa data uji
chi square. Hasil penelitian diperoleh nilai p = 0,045 (p < 0,05), hal ini menunjukkan
ada hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku bullying pada siswa SMP N 5 Kota
Solok Tahun 2020. Diharapkan orang tua berperilaku yang baik dalam mendidik
anaknya dan menerapkan pola asuh yang baik agar tidak terjadi perilaku bullying di
sekolah. [show more]
|
|