HUBUNGAN PERILAKU CAREGIVER DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT INAP NEUROLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LUBUK SIKAPING TAHUN 2020 | HUBUNGAN PERILAKU CAREGIVER DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT INAP NEUROLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LUBUK SIKAPING TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun global
akibat terhambatnya peredaran darah ke otak. Keluarga sebagai caregiver yang
selalu setia mendampingi selama hampir 24 jam disamping pasien untuk
memberikan perawatan dan dukungan emosional sering terlupakan. Pada saat
penelitian keluarga pasien kurang memberikan perhatian terhadap kebutuhan
pasien, kurang memberikan perawatan khusus terhadap pemulihan, kurang
memberikan dorongan dan semangat untuk sembuh dan kurang sabar untuk
merawat pasien stroke dan jarang untuk mengantarkan pasien untuk berobat, hal
ini bisa mengakibatkan kualitas hidup pasien menjadi kurang baik. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui hubungan perilaku caregiver dengan kualitas
hidup pada pasien stroke di Ruang Rawat Inap Neurologi RSUD Lubuksikaping
2020. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan cross
sectional study. Sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik accidental
sampling dengan besaran sampel sebanyak 38 orang. Waktu penelitian dilakukan
pada bulan Oktober 2020. Pengumpulan data pada penelitian menggunakan
kuisioner, analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat
menggunakan uji chi-square. Pada penelitian menunjukkan bahwa 68,4 %
responden dengan perilaku caregiver baik dan 65,8 % responden dengan kualitas
hidup kurang baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan
antara perilaku caregiver dengan kualitas hidup pasien stroke (p = 0,01). Dapat
disimpulkan bahwa perilaku caregiver berhubungan dengan kualitas hidup pasien
stroke, untuk itu diharapkan kepada semua pihak untuk dapat selalu memberikan
dukungan dari segala aspek kepada pasien stroke sehingga mencegah stroke
berulang dan menciptakan kualitas hidup pasien stroke yang lebih baik.
[show more]
|
|
HUBUNGAN PERILAKU CARING BIDAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLI KEBIDANAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TANJUNG TAHUN 2022
| HUBUNGAN PERILAKU CARING BIDAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN POLI KEBIDANAN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TANJUNG TAHUN 2022
| | |
|
|
Description:Kepuasan pasien akan terpenuhi bila pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan harapan pasien. Studi pendahuluan yang dilakukan pada pasien di puskesmas Tanjung di Poli Kebidanan pada tanggal 10 Mei 2022 melalui wawancara 10 pasien, 6 pasien menyatakan belum merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, pasien masih mengeluh bahwa pelayanan masih lama atau tenaga kesehatan, khususnya bidan kurang tanggap dan kurangnya perhatian terhadap keluhan pasien. Kurangnya komunikasi bidan pada pasien dan bidan tidak memperkenalkan diri pada pasien Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan perilaku caring bidan terhadap kepuasan pasien poli kebidanan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tahun 2022. Penelitian ini menggunankan jenis penelitian kuantitatif korelasional. Dengan analisis univariat dan bivariat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien poli kebidanan Puskesmas Tanjung pada bulan April-Mei 2022 yang berjumlah 80 orang pasien, sampel sebanyak 45 orang pasien poli kebidanan dengan menggunakan rumus slovin. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner perilaku caring dan kepuasan pasien poli kebidanan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebagian besar bidan sudah caring baik yaitu sebesar 80%, sedangkan 20% sisanya menunjukkan bidan cukup caring, dari 45 responden juga menunjukkan bahwa sebagian besar pasien merasa sangat puas (93,33%) dan sisanya 6,67 merasa puas. Dari hasil uji chi square p value = 0.0001 berarti p < 0,05 hal ini menujukkan adanya hubungan yang signifikan antara caring bidan dengan tingkat kepuasan pasien poli kebidanan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tahun 2022. Penelitian lebih lanjut untuk memberikan informasi faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG KELAS III RSUD PROF. DR. M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR TAHUN 2018 | HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG KELAS III RSUD PROF. DR. M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR TAHUN 2018 | | |
|
|
Description: Caring merupakan sentral praktik keperawatan dimana perawat harus mampu
memberikan asuhan fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan
keselamatan pasien. Caring menjadi pusat keperawatan menuntut perawat untuk
menolong pasien dalam meningkatkan perubahan-perubahan positif dalam aspek fisik,
psikologis, spiritual, sosial dan memberikan kepuasan terhadap pasien. Kenyataan
menunjukkan bahwa masih ada pasien yang merasa tidak puas dengan perilaku caring
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan Pasien di Ruang Kelas III RSUD
Prof. Dr. M.A Hanafiah SM Batusangkar Tahun 2018. Jenis penelitian ini kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini ada 86 responden.
Metode yang digunakan non probability sampling dengan teknik pengambilan sampel
accidental sampling dan pengumpulan data menggunakan angket serta diolah dengan
komputerisasi. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan hasil didapatkan 38
(44,2%) responden mempersepsikan perilaku perawat kurang caring, selanjutnya hampir
seluruh responden 81 (94,2%) mempersepsikan tidak puas terhadap pelayanan yang
diberikan, sedangkan 44 (91,7%) responden mempersepsikan perilaku perawat caring
tetapi pasien merasa tidak puas. Hasil uji statistik perilaku caring perawat dengan
kepuasan pasien diperoleh nilai p=0,378 (p≤ 0,05). Kesimpulan didapatkan tidak ada
hubungan yang bermakna antara perilaku caring perawat dengan kepuasan pasien.
Diharapkan kepada perawat untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku caring
perawat dan kepada pihak rumah sakit untuk melakukan penilaian kepuasan pasien secara
berkala, teratur, akurat dan berkesinambungan dengan menggunakan instrumen yang lain
untuk mengukur aspek-aspek keperawatan. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT
KEPUASAN DALAM PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANGAN RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2021
| HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT
KEPUASAN DALAM PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DI RUANGAN RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2021
| | |
|
|
Description:Caring merupakan suatu kepedulian perawat akan pelayanan serta keinginannya
dalam memberikan asuhan keperawatan, dimana caring ini jarang sekali dilakukan
dan akibatnya kurang puasnya pasien dalam menerima pelayanan asuhan
keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Hubungan Perilaku
caring perawat dengan tingkat kepuasan dalam pelayanan asuhan keperawatan
pasien di Ruangan rawat Inap Penyakit dalam RS AR Bunda Prabumulih tahun
2021. Metode penelitian ini adalah Studi Kuantitatif dengan pendekatan
Croscektional dimana responden sebanyak 72 orang pasien dengan uji satatistik
menggunakan Uji Chi Square . Hasil penelitian didapatkan bahwa ; Lebih dari
separoh responden 70.0% memiliki perilaku caring yang baik dalam pelayanan
suhan keperawatan pada pasien di Ruang rawat Inap Penyakit dalam RS AR
Bunda Prabumulih Tahun 2021.Lebih dari separoh responden 63,3 % memiliki
rasa puas dalam pemberian pelayanan asuhan keperawatan pada vpasien di
Ruang rawat Inap penyakit dalam RS AR Bunda Prabumulih Tahun
2021.Terdapat Hubungan perilaku caring perawat dengan tingkat kepuasan dalam
pemberian pelayanan asuhan keperawatan pada pasien di Ruang rawat Inap
Peyakit dalam RS AR Bunda Prabumulih Tahun 2021 dengan Pvalue
(0.042<0.05). Dengan pengertian caring perawat mempunyai pengaruh yang
efektif dalam meningkatkan kepuasan pasien. Caring perawat dapat memberikan
hasil yang sangat efektif dalam upaya mengurangi nyeri pascaoperasi klien atau
keluhan lain selama perawatan. Caring perawat tidak membutuhkan keahlian
khusus sehingga relatif mudah digunakan. Rumah Sakit diharapkan dapat
mengembangkan caring perawat sebagai bagian dari sebuah proses penyembuhan. [show more]
|
|
hubungan perilaku keluarga dengan upaya pencecahan malaria di desa sungai baung wilayah kerja puskesmas sungai baung kabupaten sarolangun tahun 2023 | hubungan perilaku keluarga dengan upaya pencecahan malaria di desa sungai baung wilayah kerja puskesmas sungai baung kabupaten sarolangun tahun 2023 | | |
|
|
Description:malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terdapat di seluruh dunia terutama di negara-negara berkembang. desa yang terbanyak kasus malaria di kabupaten sarolangun yaitu sebanyak 35% samapi 60 kasus di tahun 2021. penyebarannya secara endemis dijumpai yakni banyak nya di desa sungai baung karna lingkungan yang memiliki genangan air larena banyak nya musim hujan,rawa,sungai-sungai dan jalanan dan tanah juga lembab.tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan perilaku keluarga dengan upaya pencegahan malaria di desa sungai baung wilayah kerja puskesmas sungai baung kabupaten sarolangun tahun 2023. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN
KEJADIAN ISPA PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MANDIANGIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2023
| HUBUNGAN PERILAKU MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DENGAN
KEJADIAN ISPA PADA BALITA UMUR 1-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS MANDIANGIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2023
| | |
|
|
Description:Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menjadi salah satu masalah kesehatan balita dengan angka kematian balita 15% - 20% pertahun pada balita. Banyak faktor resiko yang menyebabkan ISPA yaitu salah satunya perilaku merokok anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada balita umur 1-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Mandiangin Kota Bukittinggi Tahun 2023. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mandiangin pada tanggal 25 juli – 22 agustus 2023. Sampel penelitian ini berjumlah 91 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner perilaku merokok anggota keluarga menurut Martin dan Pear. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square dengan batas kemaknaan p<0,05. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 54,9% balita mengalami ISPA dan sebanyak 88,6% anggota keluarga memiliki perilaku merokok tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok anggota keluarga dengan kejadian ISPA pada balita dengan nilai p=0,000. Diharapkan bagi pelayanan kesehatan khususnya perawat agar dapat lebih meningkatkan pemahaman dan kesadaran orang tua mengenai dampak buruk dari perilaku merokok anggota keluarga dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ISPA pada balita. [show more]
|
|
HUBUNGAN PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN KOTO SELAYAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2020 | HUBUNGAN PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN KOTO SELAYAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Paparan asap rokok yang diterima oleh perokok pasif dapat menyebabkan hipertensi
yang berhubungan dengan efek racun yang dihasilkan dari asap rokok yaitu berupa
nikotin dan monoksida yang akan diserap oleh pembuluh darah kapiler hingga
hormon ini akan menyempitkan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja
lebih berat karena tekanan yang lebih tinggi. Di puskesmas Mandiangin Koto Selayan
memiliki angka hipertensi yang tinggi dan salah satu penyebabnya adalah paparan
asap rokok dan paparan asap rokok dari berbagai tempat. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui Hubungan Perokok Pasif Dengan Kejadian Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi Tahun 2020. Jenis penelitian
ini kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini ada 95
responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Accidental Sampling dan
pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menyebarkan kuesioner dan
observasi tekanan darah kemudiandata diolah dengan SPSS. Data dianalisis
menggunakan uji chi-square dengan hasil 24 responden (25,3%) terpapar asap rokok
selama < 1 jam dan tidak mengalami hipertensi sebanyak 23 responden (95,8%).
Sedangkan 49 responden (51,6%) terpapar asap rokok selama 1-3 jam, dan 29
responden (59,2%) mengalami hipertensi, dan terdapat 22 responden (23,2%)
terpapar asap rokok lebih dari 3 jam dan mengalami hipertensi sebanyak 19
responden (86,4%). Hasil uji statistik perokok pasif dengan kejadian hipertensi
diperoleh nilai p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan penelitian ini adahubungan yang
signifikan antara perokok pasif dengan kejadian hipertensi. Diharapkan pada
responden agar dapat menjaga tekanan darah tetap normaldanmenghindar dari
paparan asap rokok, dan mengubah gaya hidup yang tidak sehat, agar tekanan darah
tetap normal. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP LANSIA
DENGAN RESIKO KEJADIAN COVID-19 DI
KENAGARIAN LANSANO TARATAK
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SURANTIH KECAMATAN
SUTERA TAHUN 2022
| HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP LANSIA
DENGAN RESIKO KEJADIAN COVID-19 DI
KENAGARIAN LANSANO TARATAK
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SURANTIH KECAMATAN
SUTERA TAHUN 2022
| | |
|
|
Description:Lansia merupakan kelompok yang rentan terhadap penularan virus
Covid-19 dan memiliki resiko kematian yang cukup tinggi, hal tersebut
disebabkan oleh proses penuaan yang berdampak pada penurunan daya tahan
fisik dan” penurunan kemampuan psikologis lansia. Tujuan penelitian untuk
mengetahui hubungan antara persepsi dan sikap terhadap resiko kejadian
Covid-19 pada lansia di Kenagarian Lansano Taratak Wilayah Puskesmas
Surantih Kecamatan Sutera tahun 2022. Penelitian dilakukan pada April
sampai dengan Mei 2022. Jenis penelitian adalah cross sectional study.
Populasi terjangkau pada penelitian adalah seluruh lansia yang ada pada
Kenagarian Lansano sebanyak 60 sampel dari umur 60-69 tahun dengan teknik
purposive sampling. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Lebih dari separoh
lansia memiliki persepsi negatif yaitu 33 orang (55,0%), lebih dari separoh
lansia memiliki sikap kurang yaitu 36 orang (60,0%), lebih dari separoh lansia
memiliki resiko kejadian Covid-19 yaitu 34 orang (56,7%), ada hubungan
antara persepsi terhadap resiko kejadian Covid-19 pada lansia (p=0,002), dan
ada hubungan antara sikap terhadap resiko kejadian Covid-19 pada lansia
(p=0,007). Kesimpulan bahwa Ha diterima dimana ada hubungan antara
persepsi terhadap resiko kejadian Covid-19 pada lansia dan ada hubungan
antara sikap terhadap resiko kejadian Covid-19 pada lansia. Disarankan
kepada petugas Kesehatan Puskesmas Surantih Kecamatan Sutera untuk lebih
gencar lagi melakukan penyuluhan tentang Covid-19 pada masyarakat
terutama pada lansia tentang faktor penyebab covid-19, dampak dan upaya
pencegahan yang bisa dilakukan sehingha persepsi masyarakat menjadi lebih
baik, sikap menjadi baik sehinga resiko kejadian bisa diminimalisir. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGGARAN AGUNG TAHUN 2021FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI | HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA PADA PENDERITA SKIZOFRENIA PARANOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGGARAN AGUNG TAHUN 2021FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI | | |
|
|
Description:World Health Organization (WHO) menyatakan lebih dari 450 juta orang
mengalami gangguan jiwa di seluruh dunia, dalam 1 tahun. Di indonesia 49 % penderita
skizofrenia mengalami rawat ulang setelah dipulangkan selama 1 tahun.Tujuan penelitian
ini untuk mengetahui Hubungan Persepsi Keluarga dengan Dukungan Keluarga Pada
Penderita Skizofrenia Paranoid di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggaran Agung 2021.
Desain dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kolerasi yang merupakan suatu metode
penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai status yang
berhubungan mengenai suatu gejala yang ada, dengan pendekatan Cross sectional.
populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan
skizoprenia paranoid yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggaran Agung kab.
Kerinci dengan besa sampel yang ditetapkan dengan rumus Slovin sebanyak 40
responden, data diperoleh melalui lembar kuesioner.Analisa menggunakan Uji Chi
Square. Kesimpulan hasil penelitian dari 40 responden yang memiliki persepsi tidak baik
terdapat pada penderita skizoprenia Paranoid dengan dukungan keluarga tidak baik yaitu
77,8% dibandingkan dengan penderita skizoprenia Paranoid yang memiliki dukungan
keluarga baik yaitu 38,9%. Berdasarkan hasil uji Chi Square menunjukan nilai p value =
0,020 (p < 0,05 ), ini berarti ada hubungan persepsi keluarga dengan dukungan keluarga
penderita skizoprenia Paranoid di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggaran Agung Tahun
2021. Dengan penelitian ini diharapkan peran serta dan kerja sama dari berbagai pihak
dalam pengambilan suatu kebijakan mengenai Hubungan Persepsi Keluarga dengan
Dukungan Keluarga Pada Penderita Skizofrenia Paranoid di Wilayah Kerja Puskesmas
Sanggaran Agung 2021. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERSONAL HIGYENE DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN DERMATITIS SEBOROIK
PADA BAYI DI PUSKESMAS UJUNG
GADING TAHUN 2020
| HUBUNGAN PERSONAL HIGYENE DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEJADIAN DERMATITIS SEBOROIK
PADA BAYI DI PUSKESMAS UJUNG
GADING TAHUN 2020
| | |
|
|
Description:Prevalensi dermatitis seboroik di dunia adalah 3-5%. Insiden dermatitis seboroik umumnya
terjadi pada segala usia, namun sering pada 3 bulan pertama kehidupan mencapai 70%, dan
dekade keempat hingga ketujuh kehidupan, sedangkan insidensi pada bayi dikaitkan dengan
ukuran dan aktivitas kelenjar sebasea pada usianya. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui hubungan personal hygiene dan pengetahuan dengan kejadian dermatitis
seboroik. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan
observasional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Ujung Gading pada tanggal 04 Februari
sampai 04 Maret 2020. Populasinya sebanyak 62 orang, sampel didapatkan sebanyak 38 orang
dengan teknik random sampling. Analisis menggunakan uji chi square test. Dari hasil
penelitian didapatkan 76,3% mengalami dermatitis seboroik, 81,6% memiliki personal
hgygiene tidak baik dan 52,6% memiliki pengetahuan rendah. Ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan kejadian dermatitis seboroik (p-value 0,048) dan ada hubungan
antara personal hygiene dengan kejadian dermatitis seboroik (p-value 0,041). Dapat
disimpulkan ada hubungan antara personal hygiene dan pengetahuan dengan kejadian
dermatitis seboroik. Dan sebagai saran untuk tenaga kesehatan agar mampu mengatasi
kejadian dermatitis seboroik dan lebih giat lagi melakukan kegiatan seperti penyuluhan
sebagai sarana untuk menambah pengetahuan orang tua dan memberikan informasi tentang
personal higyene yang tepat untuk bayi. [show more]
|
|