HUBUNGAN PENGETAHUAN, JARAK KE PELAYANAN KESEHATAN DAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2021 | HUBUNGAN PENGETAHUAN, JARAK KE PELAYANAN KESEHATAN DAN PENGAWAS MINUM OBAT (PMO) DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2021 | | |
|
|
Description:Penyakit TB paru adalah penyaki menular yang disebab kan oleh
Mycobacterium tuberculosis dengan pengobatan yang memerlukan kepatuhan
sesuai jadwal pengobatan. Data Puskesmas Rao tahun 2021, 29,7% dari 47
penderita yang mendapat pengobatan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan
pengobatan yang tidak teratur. Keteraturan penderita TB paru dalam pengobatan
juga sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, Jarak ke pelayanan kesehatan dan peran
pengawas minum obat (PMO). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Hubungan pengetahuan, jarak ke pelayanan kesehatan dan Pengawas Minum Obat
(PMO) dengan kepatuhan minum obat penderita TB Paru di Wilayah Kerja
Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif korelasi dengan desain crosssectional dengan sampel seluruh
penderita TB paru di Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman pada tahun 2021 dengan
teknik total sampling yang telah dilakukan pada bulan Agustus 2021. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner dan dianalisa dengan chi
square test. Dari hasil analisa univariat menunjukan 57,6% dengan pengetahuan
yang baik, 55,3% dengan jarak ke fasilitas kesehatan yang dekat, 51,1% dengan
PMO yang aktifdan 61,7% mengikuti aturan jadwal minum dan mengambil obat
yang telah ditetapkan. Hasil analisa bivariat didapatkan hasil terdapat hubungan
pengetahuan (p value = 0,003 dan OR 8,171), Jarak ke fasilitas kesehatan (p value =
0,037 dan OR 4,444) dan PMO (p value = 0,001 dan OR 13,125) dengan kepatuhan
minum obat penderita TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Rao tahun 2021. Saran
bagi petugas TB Puskesmas untuk dapat menambah pengetahuan masyarakat
umumnya, penderita TB khususnya dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan
tentang TB agar kepatuhan dalam pengobatan TB dapat ditingkatkan oleh penderita
TB. [show more]
|
|
Hubungan Pengetahuan,Sikap Ibu Dan Dukungan Suami
Terhadap Pemberian ASI Ekslusif Pada Ibu Menyusui Di
Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tutup Kecamatan Gunung
Kerinci Kabupaten Kerinci Tahun 2024 | Hubungan Pengetahuan,Sikap Ibu Dan Dukungan Suami
Terhadap Pemberian ASI Ekslusif Pada Ibu Menyusui Di
Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tutup Kecamatan Gunung
Kerinci Kabupaten Kerinci Tahun 2024 | | |
|
|
Description:Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jambi pemberian ASI ekslusif padabayi 0-6
bulan dengan persentase (67,35%) . Tahun 2023 Cakupan pemberian ASI
Eksklusif yang cukup rendah urutan pertama terdapat pada Puskesmas Simpang
Tutup dengan cakupan sebesar (52,2%) Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan pengetahuan, sikap ibu menyusui dan Dukungan Suami
terhadap pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Simpang Tutup
Kabupaten Kerinci Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang menyusui
bayi usia 6-12 bulanyang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Tutup
yang berjumlah 208 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 responden
dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan
kuesioner. Analisa data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji
Chi-Square. Hasil penelitian 58 orang (69,0%) responden yang tidak
mendapatkan ASI Ekslusif , 49 orang (58,3%) responden yang memiliki
pengetahuan dalam kategori kurang, 45 orang (53,6%) responden yang bersikap
negatif dan 51 orang (60,7%) responden yang tidak mendapat dukungan suami
dalam pemberian ASI Ekslusif. Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang
berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif adalah Pengetahuan ibu ( p=0,011),
sikap ibu (p= 0,010) d a n Dukungan Suami (p=0,038). Kesimpulan terdapat
hubungan pengetahuan, sikap ibu menyusui dan Dukungan Suami terhadap
pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Simpang Tutup Kabupaten
Kerinci Tahun 2024. Diharapkan pelayanan kesehatan hendaknya memberikan
informasi dalam meningkatkan pemberian ASI Eksklusif. [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN PERKEMBANGA
BERBICARA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUNGAI BUNGKAL KOTA SUNGAI PENUH
PROVINSI JAMBI | HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET DENGAN PERKEMBANGA
BERBICARA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUNGAI BUNGKAL KOTA SUNGAI PENUH
PROVINSI JAMBI | | |
|
|
Description:Pada tahun 2014 populasi pengguna gadget di provinsi Jambi sebanyak 1,2 juta,
dengan frekuensi laki-laki 53% sedangkan perempuan sekitar 47%. Saat ini
gadget bukan hanya digunakan oleh kalangan orang dewasa saja tetapi
penggunaan gadget juga digunakan oleh kalangan anak-anak. Fenomena ini dapat
berdampak positif atau negatif pada periode keemasan pada anak tergantung
dalam penggunaannya itu sendiri. Jika gadget digunakan terus menerus tanpa jeda
waktu maka akan berdampak buruk bagi perkembangan anak. Salah satunya
dalam perkembangan berbicara anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat apakah terdapat hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan
berbicara anak usia 4-5 tahun di Wilayah Puskesmas Sungai Bungkal Kota Sungai
Penuh Provinsi Jambi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
Kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian Deskriptif Korelatif desain
Cross Sectional. Sampel penelitian adalah anak usia 4-5 tahun di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Bungkal yang berjumlah 72 orang anak. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner penggunaan gadget dan instrumen observasi
perkembangan berbicara anak. Pengujian hipotesis menggunakan analisis bivariat
uji Chi Square dengan bantuan uji statistik SPSS 23 yang menunjukkan nilai p
value 0,001< 0,05 yang berarti penggunaan gadget berhubungan dengan
perkembangan berbicara anak, jika penggunaan gadget meningkat pada anak
maka nilai perkembangan berbicara anak juga menurun, begitu jika penggunaan
gadget menurun maka perkembangan berbicara anak meningkat di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Bungkal Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi. Dengan hasil
penelitian ini diharapkan orang tua di kecamatan sungai bungkal meningkatkan
sikap dalam mengawasi anak dalam bermain gadget dan membatasi waktu
pemakaian gadget. [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 - 4 TAHUN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK
PANJANG KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 - 4 TAHUN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK
PANJANG KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | | |
|
|
Description:Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi melaporkan bahwa dari 10.125 anak
balita sebanyak 2.479 (24,48%) anak balita mengalami gangguan perkembangan.
Perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kebiasaan anak
dalam bermain. Anak yang sering menghabiskan banyak waktu untuk diri mereka
sediri, menghasilkan sikap tidak peduli terhadap sesama dan orang lain. yang
mengakibatkan anak malas untuk bergerak dan beraktifitas serta anak cenderung
diam atau tidak berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
penggunaan gadget terhadap perkembangan anak usia 3-4 tahun diwilayah Kerja
Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi tahun 2024. Penelitian ini bersifat
kuantitatif dengan desain retrospektif dengan pendekatan croos sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah anak usia 1-5 tahun yaitu sebanyak 465 orang.
Pengambilan sampel mengunakan Teknik sampling yaitu Teknik non probality
samples (non random sampling) dengan besaran sampel sebanyak 41 responden.
Instrumen dalam penelitian ini mengunakan kuesioner penggunaan gadget yang
telah uji validitas dan rehabilitas. Perkembangan anak yang diukur mengunakan
KPSP (kuesioner pra skrining perkembangan). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penggunaan gadget pada anak usia 3-4 sebagian besar dalam kategori sedang
sebanyak 37 responden (90.2%). Perkembangan anak usia 3-4 tahun Sebagian besar
dalam kategori meragukan sebanyak 23 responden (56.1%). Hasil uji chi-square
diperoleh nilai p-value = 0,000 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan
gadget berpengaruh signifikan terhadap perkembangan anak usia 3-4 tahun.
Diharakan Pengunaan gadget pada anak usia 3-4 tahun untuk belum diperkenalkan
atau dikontrol dan pendampingan. Orang tua dapat mengalihkan perhatian bermain
gadget dengan mengenalkan permainan edukasi karena dapat mentimulasi untuk
perkembangan anak. [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGUKURAN TINGGI FUNDUS UTERI DAN PANJANG
TELAPAK KAKI KANAN IBU POST PARTUM DENGAN KEJADIAN
CEPHALOPELVIC DISPORPOTION(CPD) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUNGAI AUR TAHUN 2020 | HUBUNGAN PENGUKURAN TINGGI FUNDUS UTERI DAN PANJANG
TELAPAK KAKI KANAN IBU POST PARTUM DENGAN KEJADIAN
CEPHALOPELVIC DISPORPOTION(CPD) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUNGAI AUR TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Chepalo Pelvik Disproporsi adalah keadaan yang menggambarkan
ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat
masuk ke panggul ibu untuk dilahirkan secara pervaginam. Menurut World Health
Organization (WHO) (2014), sebanyak (99%) kematian ibu akibat masalah
persalinan atau kelahiran terjadi di negara negara berkembang. Keadaan panggul
sempit pada ibu bisa dideteksi melalui pengukuran tinggu fundus uteri (TFU) ibu
dan pengkuran pada telapak kaki kanan ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui hubungan TFU dan Panjang telapak kaki kanan dengan kejadian CPD.
Desain penelitian ini berbetuk Studi Kuantitatif dengan pendekatan Cros sectional.
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 orang dan sampel sebanyak 34 orang,
pengambilan sampel dengan Teknik purposive sampel. Analisis data menggunakan
analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square test. Dari hasil penelitian
didapatkan hasil bahwa TFU tidak normal ada sebanyak 58,8%, Panjang telapak
kaki kanan yang tidak normal ada sebanyak 61,8%, ada hubungan yang bermakna
antara TFU dengan kejadian CPD (p-value 0,037 < 0,05), ada hubungan yang
bermakna Panjang telapak kaki kanan dengan CPD (p-value 0,001 < 0,05). Dari
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa TFU dan Panjang telapak kaki kanan
memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian CPD pada ibu saat proses
persalinan. Untuk itu diperlukan keaktifan bidan dalam mendeteksi panggul sempit
pada ibu hamil, dari rutin melakukan pengukuran TFU dan telapak kaki kanan ibu.
Kata Kunci: TFU, Panjang Telapak Kaki Kanan, CPD, Kehamilan [show more]
|
|
HUBUNGAN PERAN CAREGIVER DENGAN PEMENUHAN NUTRISI
PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK
PANJANG KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2023 | HUBUNGAN PERAN CAREGIVER DENGAN PEMENUHAN NUTRISI
PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK
PANJANG KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2023 | | |
|
|
HUBUNGAN PERAN CAREGIVER TERHADAP KEPATUHAN PELAKSANAAN MANAJEMEN REGIMEN THERAPEUTIK PADA PASIEN TB PARU DI POLI DOTS TB RSUD HAMBA DI KABUPATEN BATANGHARI | HUBUNGAN PERAN CAREGIVER TERHADAP KEPATUHAN PELAKSANAAN MANAJEMEN REGIMEN THERAPEUTIK PADA PASIEN TB PARU DI POLI DOTS TB RSUD HAMBA DI KABUPATEN BATANGHARI | | |
|
|
Description:Tingginya kasus TB Paru serta resiko penularan terhadap orang lain yang
cukup tinggi maka penatalaksanaan penyakit TB Paru harus benar-benar
dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan program pemberantasan penyakit TB
Paru. Peran caregiver sangat penting dalam rangka penyembuhan penderita TB
Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran caregiver
dengan kepatuhan pelaksanaan manajemen regimen therapeutik pada pasien TB
Paru di Poli Dots TB RS HAMBA Kabupaten Batang hari. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian analitik dengan Analisa studi cross sectional
dengan menggunakan tehnik counsecutive sampling sebanyak 20 orang. Hasil
penelitian bahwa dukungan caregiver terhadap pasaien TB Paru mempengaruhi
kepatuhan terhadap pelaksanaan manajemen regimaen therapeutic. Dari 20 orang
responden yang menilai Peran Caregiver yang mendukung sebanyak persentase
90%. Untuk hasil Kepatuhan pasien dengan kategori (Patuh) sebesar 80% dan
(Tidak Patuh) sebanyak 4 Responden dengan persentase 20% pada Poli Dots Tb
Rsud Hamba Di Kabupaten Batanghari. Hasil uji bivariat Peranan Caregiver
terhadap Kepatuhan , didapat nilai Variabel Peranan Caregiver adalah 0,002,
dimana yang berarti nilai person lebih kecil dari 0,00 yang artinya Ha diterima,
yang berarti ada hubungan antara Peranan Caregiver terhadap kepatuhan
pelaksanaan manajemen regimen therapeutik pada pasien tb paru di poli dots
RSUD Hamba di Kabupaten Batanghari. Saran peneliti untuk penelitian
selanjutnya bisa dilakukan di tempat yang lain dengan variabel yang berbeda
dengan jumlah sampel yang lebih banyak. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERAN KADER DAN DUKUNGAN KELUARGA
TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR
LENGKAP (IDL) DI PUSKESMAS
KOTO TINGGI TAHUN 2024 | HUBUNGAN PERAN KADER DAN DUKUNGAN KELUARGA
TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR
LENGKAP (IDL) DI PUSKESMAS
KOTO TINGGI TAHUN 2024 | | |
|
|
Description:Cakupan imunisasi dasar Sumatera Barat pada tahun 2022 untuk BCG
yaitu 77,4 %, DPT-HB-HIB3 yaitu 72,9, polio yaitu 70,4 %, campak 72.036 yaitu
75,2%, imunisasi dasar lengkap (IDL) yaitu 72,2 %. Puskesmas Koto Tinggi
memiliki cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) paling rendah dibandingkan
Puskesmas lainnya di Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu 20 %. Peran kader dan
dukungan keluarga merupakan bagian dari Faktor eksternal berdampak pada
keberhasilan capaian IDL tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bubungan peran kader dan dukungan keluarga terhadap kelengkapan imunisasi
dasar lengkap (IDL) di Puskesmas Koto Tinggi tahun 2024. Jenis penelitian ini
analitik observasion dengan desain penelitian cross-sectional. Waktu penelitian di
bulan Januari - April 2024. Populasi Balita usia 9 – 12 bulan dengan sampel 64
orang menggunakan teknik Simple Random Sampling. Alat ukur menggunakan
kusioner, uji analitik dengan chi square. Hasil analisa univariat bahwa mayoritas
kader aktif dalam pemberian imunisasi dasar yaitu 40 (62,5%) responden dan
mayoritas keluarga tidak mendukung dalam pemberian imunisasi dasar yaitu 34
(53,2%) responden. Hasil analisis bivariate bahwa peran kader (p-value = 0,01)
dan dukungan keluarga (p-value = 0,014) terhadap kelengkapan imunisasi dasar
lengkap (IDL) di Puskesmas Koto Tinggi tahun 2024. Dapat disimpulkan bahwa
ada pengaruh peran kader dan dukungan keluarga terhadap kelengkapan imunisasi
dasar lengkap (IDL) di Puskesmas Koto Tinggi tahun 2024. Dan diharapkan peran
kader dan dukungan keluarga ini dapat lebih meningkatkan imunisasi dasar
lengakp di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi. [show more]
|
|
HUBUNGAN PERGAULAN DENGAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA LAKI-LAKI DI NAGARI RANAH MELINTANG KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT | HUBUNGAN PERGAULAN DENGAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA LAKI-LAKI DI NAGARI RANAH MELINTANG KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT | | |
|
|
Description:Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap kenakalan remaja,
hal ini terjadi akibat tugas perkembangan dan perubahan yang terjadi pada remaja.
Masa remaja memang masa yang penuh bergaul. Remaja biasanya lebih suka
dengan pergaulan yang bebas dengan teman sebaya, sehingga lingkungan
pergaulan yang kurang baik akan berpengaruh pada jiwa seseorang. Salah satu
bentuk kenakalan remaja yang sering ditemukan adalah adanya kebiasaan remaja
mengkonsumsi minuman beralkohol terutama pada remaja laki-laki. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Hubungan lingkungan pergaulan dengan konsumsi
minuman beralkohol pada remaja laki-laki di Nagari Ranah Melintang Kecamatan
Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2018. Jenis penelitian deskriptif
analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini
adalah semua remaja laki-laki yang ada di Nagari Ranah Melintang. Pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan
besaran sampel sebanyak 83 orang. Pengumpulan data penelitian menggunakan
kuisioner, analisis data pada meliputi analisis univariat dan analisis bivariat
menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 22,9% responden
dengan lingkungan pergaulan tidak baik dan 57,8% responden memiliki kebiasaan
mengkonsumsi alkohol. Tidak ada hubungan antara lingkungan pergaulan dengan
kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol pada remaja laki-laki ( P value =
0,424 ), dapat disimpulkan bahwa lingkungan pergaulan merupakan faktor yang
tidak berhubungan signifikan dengan kebiasaan mengkonsumsi minuman
beralkohol pada remaja laki-laki di Nagari Ranah Melintang. Untuk itu
diharapkan kepada tokoh masyarakat dan orang tua untuk dapat mengontrol
kondisi lingkungan Nagari dengan baik khususnya pembatasan akses remaja
terhadap minuman beralkohol.
[show more]
|
|
HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2019 | HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Indonesia merupakan negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2012. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diobati. Data dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD tertinggi terdapat di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin tahun 2018 (januari- desember) yaitu 25 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku 3M Plus dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik dengan menggunakan pendekatan studi “Case Control”. Penelitian dimulai dari Agustus- September 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Kota Bukittinggi. Populasi kasus penelitian sebesar 25 kasus dengan jumlah sampel 38, yaitu 19 kasus dan 19 kontrol. Dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling pada kelompok kasus dan Purposive Sampling pada kelompok kontrol. Analisis yang digunakan adalah analisis Univariat dan Bivariat dengan menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian dari 38 responden (CI 2,566-82,732) diperoleh nilai p sebesar 0,002 (p<0,5), artinya Perilaku 3M Plus memiliki hubungan dengan kejadian DBD dan Odss Ratio (OR) = 14,571. Kesimpulan dari penelitian ini adalah orang yang perialku 3M Plus nya kurang baik beresiko 14,571 kali menderita DBD dibandingkan dengan orang yang perilaku 3M Plus nya baik. Oleh karena itu disarankan kepada Puskesmas Mandiangin agar hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan kontribusi dalam peningkatan kesehatan DBD dan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan agar dapat mencegah terjadinya penyakit DBD dengan cara pelaksanaan perilaku 3M Plus. [show more]
|
|