FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI
BARU LAHIR DI RUANG NEONATUS RUMAH
SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH
TAHUN 2024 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI
BARU LAHIR DI RUANG NEONATUS RUMAH
SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH
TAHUN 2024 | | |
|
|
Description:Asfiksia pada bayi baru lahir menempati penyebab kematian bayi ke 3 di dunia dalam periode awal kehidupan. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernapas spontan dan teratur setelah lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di ruang neonatus RS AR Bunda Prabumulih Tahun 2024.Sampel penelitian ini adalah 32 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi kemudian analisis dengan Chi Square test. Hasil penelitian dari 32 responden yang dilakukan penelitian, 22 responden ( 68.8% ) mengalami asfiksia sedang, dan 10 responden ( 31.3% ) mengalami asfiksia berat. Hasil uji Chi Square nilai p (0,008) < α (0,05),berarti ada hubungan yang signifikan usia ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum.Nilai Odd Ratio 10.667, faktor usia ibu 10 kali lebih beresiko terhadap kejadian asfiksia neonatorum . Uji statistik Chi Square diperoleh nilai p (0,000) < α (0,05), hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara partus lama dengan kejadian asfiksia neonatorum. Nilai Odd Ratio 8,57, partus lama 8 kali lebih beresiko terhadap kejadian asfiksia neonatorum .Hasil uji Chi Square nilai p (0,001) < α (0,05),ada hubungan signifikan antara nutrisi ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum. Nilai Odd Ratio 49.00, nutrisi ibu 49 kali lebih beresiko terhadap kejadian asfiksia neonatorum. Petugas kesehatan memberikan edukasi secara rutin dan meningkatkan pelayanan ANC untuk mencegah risiko kejadian asfiksia. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN PADA PUS DI
JORONG 1 MUARO WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SILAYANG
TAHUN 2020
| FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN PADA PUS DI
JORONG 1 MUARO WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SILAYANG
TAHUN 2020
| | |
|
|
Description:Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat
bersifat sementara, dapat pula bersifat permanent. Berdasarkan hasil wawancara
dengan 10 orang responden menjelaskan tidak mengetahui bahwa masih ada alat
kontrasepsi yang lebih aman dan praktis, responden mengatakan jika mengunakan
alat kontrasepsi selain kontrasepsi suntik siklus menstruasinya lebih menjadi tidak
teratur, serta responden mengatakan tidak adanya komunikasi dengan pasangan untuk
penggunaan alat kontrasepsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Pada PUS Di Jorong 1
Muaro Wilayah Kerja Puskesmas Silayang Tahun 2020. Penelitian ini dilakukan pada
7-17 Februari 2020. Metode penelitian ini adalah Deskiptif Analitik dengan
menggunakan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini 118
responden Teknik pengambilan sampel Systematic random Sampling dengan jumlah
sampel 91 responden yang memenuhi kriteria. Instrument penelitian menggunakan
kuesioner dengan analisis data menggunakan uji Chi Square. Adapun yang menjadi
variabel independen adalah pengetahuan, sikap, dan dukungan suami, dan variable
dependen KB suntik 3 bulan. Hasil penelitian analisis univariat didapatkan responden
yang menggunakan KB suntik 3 bulan 47 (51,6%) responden, pengetahuan yang baik
49 (53,8%) responden, Sikap baik 48 (52,7%) responden,dan dukungan suami 50
(54,9%) responden,hasil analisis bivariat diadapatkan ada hubungan pengetahuan p=
0,043, sikap p= 0,026, dan dukungan suami p=0,025 dengan penggunaan KB suntik 3
bulan pada PUS di Jorong 1 Muaro Wilayah Kerja Puskesmas Silayang. Dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap, dan dukungan suami dengan
penggunaan KB suntik 3 bulan pada PUS, disarankan kepada pihak tenaga kesehatan
agar selalu memberi penyuluhan mengenai alat kontrasepsi serta kelebihan dan
kekurangan masing-masing sehingga pengetahuan pasangan mejadi meningkat.
[show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 PADA
AGREGAT LANSIA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS GULAI BANCAH
TAHUN 2022 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENERIMAAN VAKSINASI COVID-19 PADA
AGREGAT LANSIA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS GULAI BANCAH
TAHUN 2022 | | |
|
|
Description:Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Vaksinasi
Covid-19 merupakan program kebijakan pemerintah di seluruh dunia yang bertujuan
untuk mengurangi transmisi penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan
kematian, tercapainya kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) ser ta
melindungi masyarakat agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi. Kelompok
lansia merupakan kelompok yang paling beresiko mengalami keparahan atau
morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Covid-19. Metode penelitian ini
menggunakan metode analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini
dilakukan pada bulan September tahun 2022 di Wilayah Kerja Puskesmas Gulai
Bancah. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 621 orang. Sampel dalam penelitian
ini sebanyak 86 orang responden dengan Purposive Sampling. Hasil uji statistic
analisis bivariat menyatakan ada hubungan pengetahuan dengan penerimaan
vaksinasi covid-19 pada agregat lansia diperoleh nilai (p=0,035), ada hubungan
kepercayaan dengan penerimaan vaksinasi covid-19 pada agregat lansia diperoleh
nilai (p=0,008), dan ada hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan vaksinasi
covid-19 pada agregat lansia diperoleh nilai (p=0,009). Kesimpulan dalam penelitian
ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, kepercayaan dan
dukungan keluarga dengan penerimaaan vaksinasi covid-19 pada agregat lansia.
Saran dalam penelitian ini Instansi kesehatan dan tenaga kesehatan dapat
meningkatkan kegiatan posyandu lansia untuk memberikan informasi tentang
vaksinasi covid-19 kepada agregat lansia agar lebih memahami pencegahan Covid-
19 sehingga pandemic covid-19 dapat terkendalikan dan menurunkan angka kejadian
covid-19. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI
DI PESANTREN MU`ALLIMIN
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2022 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI
DI PESANTREN MU`ALLIMIN
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2022 | | |
|
|
Description:Data WHO 2018 menyebutkan bahwa 80% perempuan di dunia
mengalami menstruasi tidak teratur. Menurut Data Riset Kesehatan Dasar
(Kementrian Kesehatan RI, 2018) dimana sebanyak 11,7% remaja di Indonesia
mengalami menstruasi tidak teratur. Salah satu faktor yang menyebabkan siklus
menstruasi yang tidak teratur yaitu status gizi, aktifitas fisik dan stress. Beberapa
faktor yang menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur yaitu Status Gizi (diet),
Stress (kecemasan) dan aktivitas fisik (Han and Goleman, Daniel; Boyatzis,
Richard; Mckee, 2019). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan gangguan siklus menstruasi pada remaja putri.
Penelitian dengan desain cross sectional ini dilakukan pada populasi MTS dan
MAN. Penentuan sampel dilakukan dengan propotional stratified random
sampling dan didapatkan besar sampel sebesar 34 remaja putri. Data terkait siklus
menstruasi didapatkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. jenis
penelitian survey analitik. Analisis univariate mengunakan analisis deskriptif dan
bivariat mengunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
responden siklus mentruasi tidak teratur yang memiliki sebagian besar status gizi
normal (64,7%), responden aktivitas fisik berat sebagian besar (88,2 %),
Responden dengan cemas ringan sebagian besar (38,2 %). Berdasarkan hasil uji
statistik, diketahui bahwa terdapat tidak ada hubungan antara siklus menstruasi
dengan status gizi p value (0,719), aktivitas fisik p value (0,269), OR (1,000) dan
stress p value (0,377). Terdapat tidak ada hubungan antara siklus menstruasi
dengan status gizi, aktivitas fisik dan stress. Saran untuk remaja putri pada
aktifitas fisik bisa mensiasati waktu istirahat minimal 8 jam sehari dan pada stress
pihak pesantren bisa memberi aspresiasi remaja putri dengan acara kuliner,
jogging, berenang ke tempat umum dan acara organisasi bisa dilakukan di alam
terbuka. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TERJADINYA HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA
IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS
RAWAT INAP JUJUN KECAMATAN
KELILING DANAU KABUPATEN
KERINCI TAHUN 2020 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TERJADINYA HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA
IBU HAMIL TRIMESTER I DI PUSKESMAS
RAWAT INAP JUJUN KECAMATAN
KELILING DANAU KABUPATEN
KERINCI TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Hiperemesis Gravidarum adalah suatu kondisi mual dan muntah berlebihan
saat hamil yang dapat mengganggu aktivitas dan keadaan umum yang memburuk.
Berdasarkan studi awal yang dilakukan Di Puskesmas Rawat Inap Jujun
Kabupaten Kerinci jumlah pasien dengan hiperemesis gravidarum dalam tiga
tahun terakhir terus meningkat yaitu tahun 2017 7 kasus, tahun 2018 9 kasus,
tahun 2019 29 kasus. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan terjadinya hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester
I Di Puskesmas Rawat Inap Jujun Kabupaten Kerinci, penelitian ini menggunakan
metode desktiptif korelasi, penelitian dilakukan pada bulan Januari-Februari 2020,
Populasi penelitian adalah semua ibu hamil trimester I yang datang berkunjung
untuk memeriksakan kehamilan ke Puskesmas Rawat Inap Jujun Kabupaten
Kerinci, sampel sebanyak 30 orang, pengambilan sample menggunakan tehnik
total sampling, penelitian ini menggunakan data primer, data dikumpulkan
menggunakan kuesioner, melalui wawancara dan pengisian kuesioner, pengolahan
data dilakukan dengan komputerisasi, analisis data meliputi analisis univariat dan
bivariat menggunakan uji chi square. Hasil Analisa Univariat lebih separoh
responden 76,7 % Memiliki usia yang tidak beresiko, hampir semua responden
96,7 memeiliki paritas yang tidak beresiko, lebih separoh responden 70 % adalah
multipara, dan lebih separoh responden 80% Tidak HEG. Hasil analisa Bivariat
didapatkan hasil bahwa hiperemesis gravidarum ada hubungan yang bermakna
antara usia responden (p-value 0,016), tidak ada hubungan dengan paritas
(p>0,05), dan tidak ada hubungan dengan gravida (p-value 0,329). Kesimpulan
hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan
hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester pertama adalah Usia. Saran agar
peneliti selanjutnya dapat mengembangkan faktor-faktor lain yang menyebabkan
hiperemesis gravidarum. [show more]
|
|
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Diskriminasi Terhadap ODHA Di Kota Bukittinggi Tahun 2021 | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Diskriminasi Terhadap ODHA Di Kota Bukittinggi Tahun 2021 | | |
|
|
Description:Diskriminisi adalah suatu perlakukan yang tidak sama antara individu yang sehat dengan individu yang menderita HIV/AIDS. Bukittinggi merupakan Kota kedua kasus tertinggi HIV/AIDS dengan jumlah penderita HIV (38 kasus) dan AIDS (3 kasus) dan tindakan diskriminasi sebesar (63,7%). ODHA adalah sebutan bagi orang yang menderita HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan diskriminasi terhadap ODHA di Kota Bukittinggi. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 92.813 orang masyarakat Kota Bukittinggi yang berumur ≥15 tahun. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 398 orang dengan menggunakan teknik sampel multistage random sampling. Analisa data meliputi analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan diskriminasi terhadap ODHA dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,353 (p>0,05), ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan diskirminasi terhadap ODHA dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,022 (p<0,05), dan ada hubungan antara persepsi masyarakat dengan diskirminasi terhadap ODHA dibuktikan dengan nilai signifikansi p-value 0,000(p<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan masyarakat dengan diskriminasi terhadap ODHA dan ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dan persepsi masyarakat dengan diskriminasi terhadap ODHA di Kota Bukittinggi Tahun 2021. Disarankan kepada lembaga terkait untuk mebuat media baru dan cara baru yang dapat menginformasikan tentang dimana ada virus HIV dan cara penularannyauntuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar dapat mengurangi tindakan diskriminasi terhadap ODHA. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GERAKAN HIDUP SEHAT PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS RAMBATAN II KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2021 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GERAKAN HIDUP SEHAT PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS RAMBATAN II KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2021 | | |
|
|
Description:Hidup sehat merupakan suatu hal yang seharusnya memang diterapkan oleh setiap orang, mengingat manfaat kesehatan yang sangat penting bagi setiap manusia, mulai dari konsentrasi dalam bekerja dan beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari tentu memerlukan kesahatan, baik kesehatan pribadi maupun kesehatan anak serta keluarga serta kesehatan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang baik, Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa dari 10 orang masyarakat, 6 orang diantaranya masih belum menjalankan gerakan hidup sehat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Gerakan Hidup Sehat pada Masyarakat Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rambatan II Kabupaten Tanah Datar Tahun 2021.Metode penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional.Penelitian ini dimulai dari Agustus sampai dengan September 2021 di Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rambatan II Kabupaten Tanah Datar.Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1642 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 321 orang responden dengan dengan teknik sample Multistage Random Sampling. Hasil uji statistik analisis bivariat menyatakan ada hubungan pengetahuan dengan gerakan hidup sehat pada masyarakat di peroleh nilai0,008 (p<0,05), tidak ada hubungan sikap dengan gerakan hidup sehat pada masyarakat diperoleh0,675 (p>0,05), tidak ada hubungan peran petugas kesehatan dengan gerakan hidup sehat pada masyarakatdiperoleh nilai 1,000 (p>0,05), tidak ada hubungan peran tokoh masyarakat dengan gerakan hidup sehat pada masyarakat diperoleh nilai0,193 (p>0,05). Disarakan kepada UPT Puskesmas Rambatan II untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gerakan hidup sehat dengan cara memberikan edukasi media yang menarik perhatian masyarakat dan mudah memahaminya. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILAGO KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2018 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILAGO KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2018 | | |
|
|
Description:Posyandu merupakan wadah atau tempat masyarakat mendapatkan pelayananan kesehatan terdepan. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, ditetapkan seperangkat indikator yang digunakan atau penentu tingkat perkembangan Posyandu, di antaranya yaitu Cakupan D/S (balita yang datang dan ditimbang) dan N/D (balita yang naik berat badannya). Kader berperan penting dalam menunjang pencapaian D/S dan N/D yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Pencapaian D/S di Puskesmas Silago pada tahun 2016 sebesar 83,2% dengan target 85% dan terjadi penurunan tahun 2017 pencapaian D/S sebesar 70,6% dengan target 85%, Sedangkan pencapaian N/D pada tahun 2016 sebesar 76,4% dengan target 85%, terjadi penurunan tahun 2017 pencapaian N/D sebesar 74,1% dengan target 85%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja puskesmas silago kabupaten Dharmasraya tahun 2018. Jenis penelitian adalah survei dengan menggunakan metode cross sectional study. dengan pengambilan sampel secara proposional kemudian dilanjutkan dengan simple random sampling (acak sederhana) dengan cara diundi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 73 orang dengan sampel sebanyak 42 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000), motivasi kader (p= 0,001), pelatihan (p= 0,010) dengan keaktifan kader posyandu. Namun tidak ada hubungan dukungan suami/keluarga (p= 0,075) dengan keaktifan kader. Kesimpulan dari penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan, motivasi dan pelatihan dengan keaktifan kader posyandu sedangkan untuk variabel dukungan suami/keluarga dengan keakifan kader posyandu didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan. Petugas Puskesmas Silago disarankan agar memberikan pelatihan kepada kader Posyandu minimal 3 bulan sekali dan secara berkesinambungan untuk lebih meningkatkan keaktifan kader posyandu. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN RSUD Dr.
ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
TAHUN 2023
| FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA PASIEN RSUD Dr.
ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
TAHUN 2023
| | |
|
|
Description:Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang menular yang disebabkan oleh virus
Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Bahaya dari DBD adalah menyebabkan
pendarahan yang serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan
menyebabkan kematian. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD yaitu berupa
tempat penampungan air, pengelolaan sampah, penerapan 4M plus dan sarana system
pembuangan air limbah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan kejadian DBD, variabel Dependen Kejadian DBD, variabel Independen tempat
penampungan air, pengelolaan sampah, penerapaan 4M plus, dan sarana system pembuangan air
limbah. Populasi penelitian ini 32 penderita DBD yang terdata di RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi. Teknik sampling yang digunakan adalah total Sampling. Pengumpulan data peneliti
lakukan pada bulan Juli-Agustus Tahun 2023. Analisis penelitian yang digunakan yakni
menggunakan analisis univariat (ukuran pemusatan data) dan analisis bivariat dengan
menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian univariat menunjukan 100% responden adalah
responden yang positif DBD, dan rata-rata variabel Independen tempat penampungan air
(Mean=6,00, SD=1,167), pengelolaan sampah (Mean=3,06, SD=0,840), penerapan 4M plus
(Mean=3,16, SD=0,847), sarana system pembuangan air limbah (Mean=2,44, SD=0,840). Analisis
Bivariat menyatakan ada hubungan tempat penampungan air p-value 0,000 (p<0,05), ada
hubungan pengelolaan sampah p-value 0,000 (p <0,05), ada hubungan penerapan 4M plus p-value
0,000 (p<0,05), dan ada hubungan sarana system pembuangan air limbah 0,001 (p <0,05). Dapat
disumpulkan bahwa dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan tempat penampungan air,
pengelolaan sampah, penerapan 4M plus, sarana system pembuangan air limbah dengan Kejadian
DBD. Peneliti mengharapkan Instansi pelayanan kesehatan RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi dapat memberikan edukasi menjaga lingkungan dari resiko perkembangan nyamuk
Aedes aegypti. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
STUNTING PADA BALITA USIA 6-24 BULAN
DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
STUNTING PADA BALITA USIA 6-24 BULAN
DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM | | |
|
|
Description:Tingginya prevalensi stunting menjadi masalah yang bisa mengancam kesehatan anak. Anak stun
dapat menderita gangguan pertumbuhan linear dan juga otak selama 1000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) yang bersifat irreversible. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor ya
berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesma
Kampung Dalam tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain c
sectional study yang di lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Dalam. Sampel dalam
penelitian ini adalah anak balita usia 6-24 bulan sebanyak 37 orang dari 300 populasi dengan
menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data dengan melakukan Observasi langsung
dan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dilakukan secara univariat dan bivar
yang dianalisis menggunakan uji statistik chi square dengan tingkat kemaknaan α≤0,05. Waktu
Penelitian dilakukan pada tanggal 14 september s/d 30 September 2022. Hasil dalam penelitian ini
adalah terdapat hubungan antara status gizi ibu p value = 0,019 (p value< 0,05), berat badan bayi l
nilai p value = 0,016 (p value< 0,05), ASI Eksklusif nilai p value = 0,002 (p value< 0,05), MP-
nilai p value = 0,007 (p value< 0,05) dengan kejadian stunting pada balita usia 6-24 bulan di wila
kerja puskesmas kampung dalam. Pentingnya Edukasi dari Puskesmas terkait penanganan stunting
khususnya dari pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI. [show more]
|
|