2794 items found
No search filters
Identifier Title Type Subject
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERCULOSIS DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERCULOSIS DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018
Description:Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Angka kejadian TB pada tahun 2017 di seluruh dunia adalah sebesar 9,6 juta orang. Prevalensi TB di Indonesia sebesar 1.600.000 dengan estimasi insiden 1.000.000 kasus pertahun. Survey awal yang dilakukan di Kota Bukittinggi tahun 2016-2017 jumlah penderita TB adalah sebanyak 174 orang. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan pengetahuan, umur, merokok dan kepadatan hunian dengan Faktor Risiko Kejadian Tuberculosis di Kota Bukittinggi Tahun 2018. Metode penelitian kuantitatif dengan desain case control study. Tempat penelitian ini dilakukan di Kota Bukittinggi pada bulan April-Juni tahun 2018. Populasi kasus adalah semua penderita TB yang berada di Kota Bukittinggi tahun 2017 yaitu sebanyak 74 orang. Sampel berjumlah 38 orang (19 kasus+19 kontrol). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pada kelompok kasus yaitu Proportional Sampling dan kelompok kontrol Purporsive Sampling kemudian diolah secara komputerisasi. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai signifikasi pengetahuan p value 0,021, umur p value 0,040, merokok p value 0,046 dan kepadatan hunian p value 0,032. Hasil analisis bivariat faktor risiko kejadian tuberculosis adalah pengetahuan (OR=6,429), umur (OR=5,926), merokok (OR=5,156) dan kepadatan hunian (OR=7,560). Kesimpulannya adalah Pengetahuan, umur, merokok dan kepadatan hunian merupakan faktor risiko Kejadian Tuberculosis dan secara statistic terdapat hubungan yang bermakna. Disarankan kepada penderita TB selalu minum obat selama 6 bulan tanpa putus dan bagi yang tidak menderita TB selalu menjaga kesehatan seperti pola hidup sehat, memakan makanan yang bergizi serta berolahraga dan bagi pihak puskesmas untuk memberikan penyuluhan satu kali dalam sebulan. [show more]
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP PELAKSANAAN IMDFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP PELAKSANAAN IMD
Description:Inisiasi Menyusu Dini merupakan salah satu indikator penting dalam kabupaten Pesisir Selatan tahun 2018 sebesar 43%. Bidan sebagai tenaga kesehatan yang paling banyak menolong persalinan sangat berperan penting dalam mensukseskan pelaksanaan IMD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan pelaksanaan IMD oleh bidan di kecamatan Batang Kapas kabupaten Pesisir Selatan tahun 2018. Desain penelitian yaitu penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel dependen diteliti dalam waktu bersamaan. Pengambilan sampel ini dilakukan sebagian dari populasi dengan jumlah 32 bidan, pengumpulan data dilakukan dengan kuisioner dan wawancara, variabel yang diteliti terdapat 3 variabel yang memiliki hubungan terhadap pelaksanaan IMD oleh bidan yaitu tingkat pengetahuan, sikap bidan dan pelatihan oleh bidan. Analisa data dengan uji chis square dengan derajat kepercayaan 95% (a = 0,05) bila p value ≤0,05. Dari hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan IMD oleh bidan di kecamatan Batang Kapas kabupaten Pesisir Selatan adalah pengetahuan (p-value = 0,000), Sikap (p-value = 1,000), pelatihan (p-value= 0,001). Dari hasil analisis data di dapat bahwa pengetahuan dan pelatihan berhubungan dengan pelaksanaan IMD, Dengan demikian disimpulkan bahwa sikap tidak ada hbungan dengan pelaksanaan IMD dan pada pengetahuan dan pelatihan memiliki hubungan, saran peneliti diharapkan perlu diadakan kegiatan pelatihan tentang inisiasi menyusu dini dan dapat meningkatkan pengetahuan bidan, sikap bidan untuk melaksanakan IMD. [show more]
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN NEONATUS (KN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAYANG KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019
Description:Neonatus adalah bayi baru lahir sampai dengan usia 28 hari, pada masa tersebut terjadi perubahan yang sangat besar. Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi dan berbagai masalah kesehatan. Angka Kematian Bayi adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Propinsi Sumatera Barat cakupan kunjungan neonatus (KN) sebanyak 85,85%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kunjungan neonatus (KN).Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Variabel pada penelitian ini adalah pengetahuan, sikap, dukungan suami, dan kunjungan neonatus. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki bayi 1-6 bulan yang berjumlah 62 orang dengan tehnik pengambilan sampel secara total sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 9 – 24 September 2019. Data dikumpul dengan menggunakan kuesioner kemudian diolah dengan sistem komputerisasi dengan teknik analisis chi-squre. Hasil penelitian menunjukan 56,4% berpengetahuan tinggi, 59,7% bersikap positif, 58,1% responden ada mendapatkan dukugan suami tentang kunjungan neonatus dan 61,3% angka kunjungan neonatus ke Puskesmas Sungayang. Ada hubungan pengetahuan responden dengan kunjungan neonatus, nilai p = 0,001. Ada hubungan sikap responden dengan kunjungan neonatus, dengan nilai p = 0,000 dan Ada hubungan dukungan suami dengan kunjungan neonatus, dengan nilai p = 0,000.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap, dan dukungan suami dapat mempengaruhi tingkat kunjungan neonatus kepelayanan kesehaan. Disarankan hasil penelitian ini digunakan sebagai perbandingan dan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya, orang tua untuk selalu memeriksakan bayinya agar mendapatkan pelayanan dan perawatan neonatus dengan baik. [show more]
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TERKONFIRMASI COVID-19 PADA PERAWAT DI
RUANG RAWAT RSUD DR. ACHMAD DARWIS
SULIKI TAHUN 2022
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TERKONFIRMASI COVID-19 PADA PERAWAT DI
RUANG RAWAT RSUD DR. ACHMAD DARWIS
SULIKI TAHUN 2022
Description: Tenaga medis merupakan salah satu populasi yang berisiko tinggi tertular covid-19. Data dari WHO menyebutkan per Agustus 2021 swbanyak 572.478 tenaga kesehatan terinfeksi covid-19. Tenaga kesehatan termasuk perawat merupakan profesi yang secara langsung melakukan interaksi dengan pasien terkonfirmasi covid-19 sehingga sangat rentan terpapar bahkan tertular penyakit ini. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan terkonfirmasi covid-19 pada perawat. Metode penelitian analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi adalah seluruh perawat yang bertugas dalam memberikan asuhan keperawatan di ruang rawat RSUD dr. Achmad Darwis Suliki, berjumlah 65 orang. Jumlah sampel 40 orang, diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dianalisa menggunakan uji chi-square. Hasil univariat diketahui 55 % responden menerapkan protokol kesehatan dengan kurang baik, 100 % memiliki riwayat kontak, 35 % memiliki komorbid, 77,5 % memiliki riwayat perjalanan ke luar kota/ daerah dan 70,0 % terkonfirmasi covid-19. Hasil bivariate ada hubungan protokol kesehatan (p = 0,004 dan OR = 12,5), komorbid (p= 0,003 dan OR = 1,857) dan ada hubungan riwayat perjalanan dengan terkonfirmasi covid-19 (p = 0,012 dan OR = 8,333). Disimpulkan bahwa factor yang paling berhubungan dengan terkonfirmasi positif pada perawat adalah penerapan protocol kesehatan. Saran kepada petugas agar menerapkan protokol kesehatan dengan baik dimanapun berada, terutama bagi responden yang memiliki komorbid dan juga saat memberikan asuhan keperawatan di rumah sakit, serta saat melakukan perjalanan ke luar kota/ daerah. [show more]
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMP N 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun 2019Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMP N 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun 2019
Description:Berdasarkan data WHO yang melakukan penelitian dibeberapa Negara berkembang menunjukkan sekitar 40% remaja umur 18 tahun telah melakukan hubungan seks meskipun tanpa ada ikatan pernikahan. Akibat dari hubungan seksual, sekitar 12% telah positif terkena Penyakit Menular Seksual sekitar 27% positif HIV (Mangando et al., 2014) Menurut L‟Engle Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks beresiko pada siswa SMP Negeri 1 Padang Gelugur tahun 2019.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks beresiko pada siswa SMP Negeri 1 Padang Gelugur tahun 2019 Penelitian ini menggunakan rancangan (Desain) survey analitik dengan pendekatan cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan. Dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang .Data yang digunakan primer dan sekunder.Data dianalisa secara univariat dan bivariat. Berdasarkan analisa univariat dari 72 siswa berpengetahuan kurang terdapat 10 responden (13,9%), dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 5 responden (6,9%) dan tidak beresiko bahwa media massa tidak berperan terhadap perilaku seks terdapat 68 responden (94,4%) dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 2 responden (2,8%) dan tidak beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 66 responden (91,7%), peran teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 63 responden (87,5%) dimana seluruhnya tidakberesiko memiliki perilaku seks bebas, peran teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 9 responden (12,5%), dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 6 responden (8,3%) perilaku seks terdapat 6 responden (8,3%) dimana seluruhnya beresiko memiliki perilaku seks bebas. jika diberi perhatian oleh orang tua berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 66 responden (91,7%), , dan minoritas berpengetahuan baik yaitu sebanyak 10 responden yang (13,9). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Diharapkan pada siswa dapat tetap meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seks beresiko [show more]
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMP N 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun 2019Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMP N 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun 2019
Description:Berdasarkan data WHO yang melakukan penelitian dibeberapa Negara berkembang menunjukkan sekitar 40% remaja umur 18 tahun telah melakukan hubungan seks meskipun tanpa ada ikatan pernikahan. Akibat dari hubungan seksual, sekitar 12% telah positif terkena Penyakit Menular Seksual sekitar 27% positif HIV (Mangando et al., 2014) Menurut L‟Engle Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks beresiko pada siswa SMP Negeri 1 Padang Gelugur tahun 2019.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks beresiko pada siswa SMP Negeri 1 Padang Gelugur tahun 2019 Penelitian ini menggunakan rancangan (Desain) survey analitik dengan pendekatan cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan. Dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang .Data yang digunakan primer dan sekunder.Data dianalisa secara univariat dan bivariat. Berdasarkan analisa univariat dari 72 siswa berpengetahuan kurang terdapat 10 responden (13,9%), dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 5 responden (6,9%) dan tidak beresiko bahwa media massa tidak berperan terhadap perilaku seks terdapat 68 responden (94,4%) dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 2 responden (2,8%) dan tidak beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 66 responden (91,7%), peran teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 63 responden (87,5%) dimana seluruhnya tidakberesiko memiliki perilaku seks bebas, peran teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 9 responden (12,5%), dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 6 responden (8,3%) perilaku seks terdapat 6 responden (8,3%) dimana seluruhnya beresiko memiliki perilaku seks bebas. jika diberi perhatian oleh orang tua berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 66 responden (91,7%), , dan minoritas berpengetahuan baik yaitu sebanyak 10 responden yang (13,9). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Diharapkan pada siswa dapat tetap meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seks beresiko [show more]
FAKTOR-FAKTOR BEBAN KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP
RSI IBNU SINA BUKITTINGGI TAHUN 2023
FAKTOR-FAKTOR BEBAN KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP
RSI IBNU SINA BUKITTINGGI TAHUN 2023
Description:Beban kerja yang berlebihan pada perawat menjadi sumber stress bagi perawat, perawat merasakan kelelahan dalam bekerja, pusing, istirahat kurang, hal ini akan berdampak kepada kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stress perawat. Desain peneltian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang ada dirawat Inap Rumah Sakit berjumlah 32 orang, teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner beban kerja dan tingkat stress perawat. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja yang dibagi terhadap 3 item aspek fisik, aspek psikologis dan aspek waktu kerja dengan masing masing P- value 0.018, 0.036 dan 0.023. aspek fisik, aspek psikologis dan waktu kerja terhadapat hubungan dengan tingkat stress kerja P-value < 0.05. Pembahasan berdasarkan hal ini dapat dilihat bahwa banyaknya tugas keperawatan yang dilakukan oleh perawat terutama adanya tugas diluar non-keperawatn, hal ini yang dapat menimbulkan respon lelah dan menjadikan perawat stress akan pekerjaannya. Saran untuk itu beban kerja dapat diatasi dengan memperhatikan lingkungan kerja, sarana prasarana dan perlunya direncanakan penambahan jumlah perawat dalam ruangan. [show more]
FAKTOR-FAKTOR PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI (PI) DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) DI KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019FAKTOR-FAKTOR PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI (PI) DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) DI KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
Description:Tindakan pencegahan infeksi merupakan bagian esensial dari asuhan yang lengkap diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin dan komprehensif pada saat memberikan Asuhan Pelayanan Kebidanan. Di kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2019 dari 10 bidan, 6 bidan diantaranya sudah menggunakan APD secara lengkap pada saat menolong persalinan dan sudah pernah mengikuti pelatihan APN, sedangkan 4 bidan lainnya belum lengkap dalam penggunaan APD dikarenakan kondisi pasien yang darurat. Salah satu diantara bidan tersebut pernah mengalami luka akibat jarum suntik tetapi tidak sampai mengalami infeksi berat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Faktor-faktor Pelaksanaan Pencegahan Infeksi (PI) dalam Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Mandiri (BPM). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Dilakukan pada bulan juli-agustus 2019. Cara pengambilan sampel yaitu dengan teknik total sampling sebanyak 40 orang Bidan Praktek Mandiri (BPM). Data dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner dan meminta responden untuk mengisinya, kemudian data diolah dengan komputerisasi dan penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi (univariat) dan analisa hubungan (bivariat). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data pengetahuan tinggi (52,5%), motivasi tinggi (55,0%), pernah pelatihan (65,0%), dan melaksanakan PI tidak sesuai SOP (60,0%). Berdasarkan analisis bivariat ada hubungan bermakna antara pengetahuan, motivasi dan pelatihan Bidan Praktek Mandiri (BPM) dengan pelaksanaan Pencegahan Infeksi. [show more]
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi
Untuk Pencegahan Stunting Diwilayah Kerja Puskesmas Pelawan tahun 2022
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi
Untuk Pencegahan Stunting Diwilayah Kerja Puskesmas Pelawan tahun 2022
Description:Menurut WHO, hanya 44% bayi mendapat ASI eksklusif di dunia. Profil Kesehatan Indonesia (2021), cakupan ASI eksklusif mengalami kenaikan dari 37,8 % pada tahun 2020 menjadi 65,16% pada tahun 2021. Pemberian ASI ekslusif dapat mencegah terjadinya stunting pada bayi, adapun rendahnya pemberian ASI ekslusif ini yaitu kurangnya pengetahuan ibu, kurangnya dukungan keluarga, dan kurangnya peran tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi Untuk Pencegahan Stunting Diwilayah Kerja Puskesmas Pelawan tahun 2022. Penelitian dilakukan dengan metode Deskriptif analitik dengan pendekatan crosectional pada tanggal 15 Agustus s/d 30 Agustus 2022 diwilayah Kerja Puskesmas Pelawan, populasi dalam penelitian ini285 orang, dan sampel penelitian sebanyak 74 orang, dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan data di olah secara univariate dan bivariate. Hasil univariat didapatkan 54,1% responden memiliki pengetahuan tinggi, 55,4% responden memiliki sikap positif, 51,4% responden memiliki dukungan keluarga baik, 58,1% responden memiliki peran tenaga kesehatan baik, dan 60,8% responden memberikan ASI ekslusif. Hasil uji statistik didapatkan pengetahuan (p =0,000), sikap (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,000), peran tenaga kesehatan (p=0,000) artinya ada hubungan pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan peran tenaga kesehatan dengan Pemberian Asi Ekslusif Untuk Pencegahan Stunting Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pelawan Tahun 2022. Kesimpulan dari penelitian ini adanya hubungan pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan peran tenaga kesehatan dengan Pemberian Asi Ekslusif Untuk Pencegahan Stunting Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pelawan Tahun 2022. Disarankan pada tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan pada ibu tentang manfaat ASI ekslusif pada bayinya dapat mencegah terjadinya stunting pada anak. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN PADA WANITA RESIKO TINGGI DENGAN PERENCANAAN PERSALINAN DI JORONG SIMPANG EMPAT, KP. CUBADAK, PASAMAN BARU DAN KATIMAHA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT TAHUN 2020FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN PADA WANITA RESIKO TINGGI DENGAN PERENCANAAN PERSALINAN DI JORONG SIMPANG EMPAT, KP. CUBADAK, PASAMAN BARU DAN KATIMAHA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT TAHUN 2020
Description:Kehamilan resiko tinggi merupakan salah penyebab tingginya angka kematian ibu. Puskesmas Simpang Empat memilik angka kehamilan resiko tinggi sebanyak 76,3% yang pada umumnya dengan faktor resiko umur, paritas dan jarak kehamilan. Ibu hamil resiko tinggi tersebut ada yang mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan.Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor Faktor yang berhubungan antara kehamilan pada wanita resiko tinggi dengan perencanaan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Empat Tahun 2020. Metode penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan crosektional yang dilakukan pada bulan Februari tahun 2020. Populasi penelitian seluruh ibu hamil yang beresiko tinggi sebanyak 116 orang dan sampel 56 orang. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan 53,6% responden memiliki tingkat umur yang beresiko, 67.9% responden memiliki paritas yang tidak beresiko, 69.6% responden memiliki jarak kehamilan yang tidak beresiko, 80.4% responden memiliki perencanaan persalinan tanpa bantuan. Terdapat hubungan antara umur ibu dengan perencanaan persalinan dengan p value 0,16 nilai OR 0,135. Terdapat hubungan antara paritas ibu dengan perencanaan persalinan dengan p value 0,41 nilai OR 0,403. Terdapat hubungan antara jarak kehamilan dengan perencanaan persalinan dengan p value 0,42 nilai OR 3.709. Disarankan pada Puskesmas dapat melakukan kegiatan penyuluhan, dan pembentukan kelas ibu di setiap posyandu serta melakukan pelayanan ANC yang terstandar. [show more]