EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP FREKUENSI MAKAN BAYI USIA 9 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONJOL KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019
Description
Menurut WHO, masalah gizi bayi masih menjadi masalah kesehatan
utama diseluruh dunia. Frekuensi makan bayi yang tidak sesuai dengan usia bayi
akan mengalami gangguan pemenuhan gizi pada bayi tersebut, sehingga bayi akan
mengalami gangguan tumbuh kembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Frekuensi Makan Bayi Usia 9 Bulan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bonjol Kabupaten Pasaman Tahun 2019. Pijat bayi akan
meningkatkan aktivitas nervus vagus, serotonin, dan gelombang otak yang diduga
sangat bermanfaat untuk meningkatkan motilitas usus, penyerapan zat makanan
dan peningkatan frekuensi makan bayi. Penelitian ini mengunakan Desain
eksperimental dengan jenis penelitian eksperimental semu (Quasi eksperimen)
dengan pendekatan pre and post-test with control group design. Sampel dalam
penelitian adalah bayi yang berusia 9 bulan yang berjumlah 10 orang yang terdiri
dari 5 orang kelompok intervensi dan 5 orang kelompok kontrol, cara
pengambilan sampel dengan mengunakan teknik purposive sample. Frekuensi
makan diukur dengan kuesioner yang dilakukan sebelum dan sesudah pijat bayi.
Pijat dilakukan pada bayi sekali 2 hari selama 7 hari lama pemijatan 15 menit.
Data dianalisis dengan mengunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian pada
kelompok intervensi rata-rata frekuensi makan bayi usia 9 bulan meningkat
menjadi 2,60 dan pada kelompok kontrol rata-rata frekuensi makan bayi usia 9
bulan tidak ada peningkatan yaitu 1,60, Perbedaan antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol nilai p 0,020 (p < 0,05). Kesimpulannya Efektifitas Pijat Bayi
Terhadap Frekuensi Makan Bayi Usia 9 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Bonjol Kabupaten Pasaman Tahun 2019.
utama diseluruh dunia. Frekuensi makan bayi yang tidak sesuai dengan usia bayi
akan mengalami gangguan pemenuhan gizi pada bayi tersebut, sehingga bayi akan
mengalami gangguan tumbuh kembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Frekuensi Makan Bayi Usia 9 Bulan Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bonjol Kabupaten Pasaman Tahun 2019. Pijat bayi akan
meningkatkan aktivitas nervus vagus, serotonin, dan gelombang otak yang diduga
sangat bermanfaat untuk meningkatkan motilitas usus, penyerapan zat makanan
dan peningkatan frekuensi makan bayi. Penelitian ini mengunakan Desain
eksperimental dengan jenis penelitian eksperimental semu (Quasi eksperimen)
dengan pendekatan pre and post-test with control group design. Sampel dalam
penelitian adalah bayi yang berusia 9 bulan yang berjumlah 10 orang yang terdiri
dari 5 orang kelompok intervensi dan 5 orang kelompok kontrol, cara
pengambilan sampel dengan mengunakan teknik purposive sample. Frekuensi
makan diukur dengan kuesioner yang dilakukan sebelum dan sesudah pijat bayi.
Pijat dilakukan pada bayi sekali 2 hari selama 7 hari lama pemijatan 15 menit.
Data dianalisis dengan mengunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian pada
kelompok intervensi rata-rata frekuensi makan bayi usia 9 bulan meningkat
menjadi 2,60 dan pada kelompok kontrol rata-rata frekuensi makan bayi usia 9
bulan tidak ada peningkatan yaitu 1,60, Perbedaan antara kelompok intervensi dan
kelompok kontrol nilai p 0,020 (p < 0,05). Kesimpulannya Efektifitas Pijat Bayi
Terhadap Frekuensi Makan Bayi Usia 9 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Bonjol Kabupaten Pasaman Tahun 2019.
Creator
Publisher
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN STIKES PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI 2019
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
SILVIA , “EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP FREKUENSI MAKAN BAYI USIA 9 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONJOL KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 21, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2686.