FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
Description
Salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan pada masa
kehamilan. Pada masa ini penyebab perdarahan yang sering terjadi adalah abortus,
Abortus merupakan salah satu bagian dari perdarahan yang terjadi pada kehamilan
kurang dari 22 minggu. Pada tahun 2015 didapatkan jumlah abortus berdasarkan
data profil kesehatan Sumatera Barat sebanyak 3.359 orang, jumlah ini meningkat
tajam dari tahun 2009 yaitu sebanyak 2.123 orang. Tercatat untuk kota padang ada
339 kasus abortus pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mencari
hubungan usia, paritas, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu dengan kejadian
abortus. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional
study. Penelitian dilakukan di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten pesisir
selatan pada bulan September 2019. Populasi adalah seluruh seluruh ibu hamil
yang berkunjung ke fasilitas kesehatan di wilayah kerja dinas kesetan pesisir
selatan, berjumlah 693 balita. Sampel berjumlah 88 orang, yang diambil secara
simple random sampling. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara
komputerisasi. Hasil univariat didapatkan 55,7 % pada usia <20 dan>35 tahun,
55,7 % memiliki paritas 1 dan >3, 60,2% yang jarak kehamilannya <2 dan >5
tahun dan 69.3% pada pekerjaan ibu yang berat . Hasil bivariat ada hubungan
antara paritas dengan kejadian abortus (p = 0,000) dan hubungan bermakna antara
jarak kehamilan dengan kejadian abortus (p = 0,003) dan tidak terdapat hubungan
yang bermakna antara pekerjaan ibu p = (0,765) dan usia dengan kejadian abortus
(p = 1,000), Bagi ibu hamil terutama yang mempunyai paritas 1 dan < 3 agar
melakukan asuhan obstetri yang adekuat, mengenai paritas, jarak kehamilan dan
faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan gangguan dalam kehamilan
khususnya abortus.
kehamilan. Pada masa ini penyebab perdarahan yang sering terjadi adalah abortus,
Abortus merupakan salah satu bagian dari perdarahan yang terjadi pada kehamilan
kurang dari 22 minggu. Pada tahun 2015 didapatkan jumlah abortus berdasarkan
data profil kesehatan Sumatera Barat sebanyak 3.359 orang, jumlah ini meningkat
tajam dari tahun 2009 yaitu sebanyak 2.123 orang. Tercatat untuk kota padang ada
339 kasus abortus pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mencari
hubungan usia, paritas, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu dengan kejadian
abortus. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional
study. Penelitian dilakukan di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten pesisir
selatan pada bulan September 2019. Populasi adalah seluruh seluruh ibu hamil
yang berkunjung ke fasilitas kesehatan di wilayah kerja dinas kesetan pesisir
selatan, berjumlah 693 balita. Sampel berjumlah 88 orang, yang diambil secara
simple random sampling. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara
komputerisasi. Hasil univariat didapatkan 55,7 % pada usia <20 dan>35 tahun,
55,7 % memiliki paritas 1 dan >3, 60,2% yang jarak kehamilannya <2 dan >5
tahun dan 69.3% pada pekerjaan ibu yang berat . Hasil bivariat ada hubungan
antara paritas dengan kejadian abortus (p = 0,000) dan hubungan bermakna antara
jarak kehamilan dengan kejadian abortus (p = 0,003) dan tidak terdapat hubungan
yang bermakna antara pekerjaan ibu p = (0,765) dan usia dengan kejadian abortus
(p = 1,000), Bagi ibu hamil terutama yang mempunyai paritas 1 dan < 3 agar
melakukan asuhan obstetri yang adekuat, mengenai paritas, jarak kehamilan dan
faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan gangguan dalam kehamilan
khususnya abortus.
Creator
Publisher
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI TAHUN 2019
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
KARNI YULITA
, “FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 21, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2685.