3333 items found
No search filters
Identifier Title Type Subject
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DIABETES MELITUS
DENGAN MASALAH KETIDAKSTABILAN KADAR GULA
DARAH MENGGUNAKAN INTERVENSI TERAPI
RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MUARA ENIM
TAHUN 2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DIABETES MELITUS
DENGAN MASALAH KETIDAKSTABILAN KADAR GULA
DARAH MENGGUNAKAN INTERVENSI TERAPI
RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MUARA ENIM
TAHUN 2024
Description:Diabetes Melitus merupakan gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala disebabkan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun resistensi insulin. Dampak yang paling serius dari penyakit dibetik ini yaitu komplikasi nauropati perifer. Hiperglikemia jangka panjang dapat menunjang terjadinya komplikasi neuropati. Terapi relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi nonfarmakologi dan bagian dari terapi komplementer yang dapat menurunkan kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan penerapan intervensi terapi relaksasi otot progresif pada lansia diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Muara Enim tahun 2024. Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Muara Enim. Waktu penelitian 2 sampai 7 Juli 2024. Subjek penelitian ini adalah lansia dengan diabetes melitus, pada penelitian ini mengambil satu lansia yaitu Ny. D usia 65 tahun dengan diabetes melitus sebagai pasien untuk subjek penelitian. Pengumpulan data dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan pengukuran, analisis data membandingkan kasus dengan teori. Hasil pengkajian didapatkan Ny. D mengeluh badannya letih, kaki dan tangan kesemutan mual (+) muntah (-) 2 hari yang lalu, nyeri ulu hati (+), nafsu makan menurun, gula darah puasa 180 mg %, TD 140 / 90 mmHg, pasien juga tidak mengerti tentang penyakitnya. Hasil penelitian ditemukan masalah ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan kurang menejemen diabetes. Implementasi keperawatan dilakukan oleh penulis kadar gula darah normal setelah dilakukan teknik relaksasi otot progresif Disarankan kepada perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan diharapkan dapat memberikan tindakan terapi teknik relaksasi otot progresif dalam intervensi keperawatan sehingga dapat membantu memaksimalkan pengobatan pasien diabetes melitus. [show more]
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA HIPERTENSI
DENGAN MASALAH ANSIETAS MENGGUNAKAN
INTERVENSI TERAPI RELAKSASI
OTOT PROGRESIF
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA HIPERTENSI
DENGAN MASALAH ANSIETAS MENGGUNAKAN
INTERVENSI TERAPI RELAKSASI
OTOT PROGRESIF
Description:Hipertensi mempunyai hubungan yang erat dengan kecemasan.Masalah tersebut dapat dicegah dengan pemberian asuhan keperawatan yang tepat pada individu tersebut dengan meningkatkan kemampuan dan penurunan tanda dan gejala kecemasan. Penatalaksanaan hipertensi terdiri dari terapi farmakologi dan non farmakologi. Salah satu manajemen non farmakologis bagi pasien hipertensi dengan kecemasan adalah relaksasi progresif. Tujuan dari teknik relaksasi adalah mencapai keadaan relaks menyeluruh, mencakup keadaan relaks secara fisiologisTeknik yang digunakan berdasarkan suatu rangsangan pemikiran untuk mengurangi kecemasan dengan menegangkan sekelompok otot dan kemudian rileks. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada umumnya penderita hipertensi mengatakan perasaan cemas ini membuat gelisah, mudah terkejut, takut, tidak tenang dan jantung terasa berdebar-debar. Penderita hipertensi ini juga mengatakan tidak mengetahui cara mengatasi kecemasan yang dialaminya.Hasil pengkajian yang didapatkan keluhan yang dirasakan yaitu klien merasa khawatir dengan penyakit yang dideritanya dimana klien sering bertanya tentang penyakitnya ke petugas Puskesmas (skor 20 dikategorikan tingkat kecemasan sedang), pada saat pengkajian klien sering bertanya apakah penyakitnya bisa disembuhkan dan klien tampak gelisah saat diwawancara. klien mengatakan sudah lama mengalami penyakit darah tinggi ± 10 tahun mengalami hipertensi dan tekanan darah sering naik turun Tekanan Darah :160/90 mmHg, Suhu :36,8°C, Nadi : 75 X /Menit dan Pernafasan : 24 X /MeniHasil evaluasi yang dilakukan selama 1x perawatan pada klien menunjukkan tingkat kecemasan klien berkurang menjadi skor 15 (kategori ringan) dan terjadi penurunan tekanan darah klien menjadi 150 / 90 mmHg. [show more]
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN MENERAPKAN
TEKNIK REFLEKSI PIJAT KAKI UNTUK MENSTABILKAN
KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
IV KOTO KAB.AGAM
TAHUN 2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN MENERAPKAN
TEKNIK REFLEKSI PIJAT KAKI UNTUK MENSTABILKAN
KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
IV KOTO KAB.AGAM
TAHUN 2024
Description:Penyakit gangguan metabolik yang sering dijumpai adalah penyakit diabetes melitus. Kadar gula yang tinggi dan tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat menimbulkan komplikasi. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan peran perawat dalam memberikan Asuhan Keperawatan, salah satu implementasi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memberikan Terapi Pijat Refleksi kaki pada pasien Diabetes Melitus. Tujuan : Memberikan Terapi Pijat Refleksi Kaki dalam asuhan keperawatan klien untuk menurunkan kadar gula darah. Metode yang digunakan desain studi kasus menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. Cara pengumpulan data dengan wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi dengan 1 subjek yang menderita diabetes mellitus di wilayah kerja puskesmas IV koto Kab.Agam dengan Implementasi pemberian Terapi Pijat Refleksi Kaki 1-2 kali sehari dalam 3 hari selama 30-40 menit. Hasil yang didapatkan setelah klien diberikan Terapi Pijat Refleksi Kaki untuk menstabilkan kadar gula darah pada pasien didapatkan hasil yang signifikan., dimana terjadi penurunan pada hari 1 dari 184 mg/dl menjadi 179 mg/dl, Hari 2 dari 175 mg/dl menjadi 168 mg/dl dan hari 3 dari 170 mg/dl menjadi 162 mg/dl. Kesimpulan : Adanya efektivitas terapi reflesi pijat kaki pada pasien diabetes melitus, dimana terjadinya kestabilan kadar gula darah pada pasien selama 3 hari implementasi. [show more]
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.E DENGAN PENERAPAN
AIR REBUSAN DAUN SAMBUNG NYAWA (GYRUNA PROCUMBENS)
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI JORONG LURAH
NAGARI KOTO TUO KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.E DENGAN PENERAPAN
AIR REBUSAN DAUN SAMBUNG NYAWA (GYRUNA PROCUMBENS)
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI JORONG LURAH
NAGARI KOTO TUO KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
Description:Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling umum dan komplikasi mencapai 9,4 juta kematian seluruh dunia. Masalah yang terkait tekanan darah dapat dilakukan dengan pemberian air rebusan daun sambung nyawa (Gynura Procumbens) yang dapat dimanfaatkan sebagai tindakan kemandirian untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi disamping pengobatan farmakologi. Tujuan dari Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA- N) ini untuk memberikan asuhan keperawatan dengan penerapan air rebusan daun sambung nyawa pada pasien hipertensi. Penulisan dimulai dari proses pengkajian sampai evaluasi keperawatan yang berbasis EBN (Evidence Based Nursing). Hasil asuhan keperawatan setelah dilakukan selama 3 hari dengan intervensi pemberian air rebusan daun sambung nyawa 1 kali sehari, setelah mengkomsumsi air rebusan daun sambung nyawa selama 3 hari didapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah yang sebelumnya 182/103 mmHg menjadi 137/90 mmHg. Kesimpulan dari studi kasus ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara pemberian terapi air rebusan daun sambung nyawa dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Diharapkan agar terapi air rebusan daun sambung nyawa dapat deterapkan oleh pasien. [show more]
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Z DENGAN PENDEKATAN EVIDANCE BASED NURSING (EBN) KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA RHEUMATOID ATRITIS DI JORONG GALUDUA KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAMASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Z DENGAN PENDEKATAN EVIDANCE BASED NURSING (EBN) KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA RHEUMATOID ATRITIS DI JORONG GALUDUA KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM
Description:Rheumatoid arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik atau penyakit autoimun dimana rheumatoid arthritis ini memiliki karakteristik terjadinya kerusakan pada tulang sendi, ankilosis dan deformitas.Oleh karena itu perlu adanya pemberian asuhan keperawatan non farmakologi yaitu dengan terapi kompres hangat jahe untuk menurunkan nyeri pada penderita rheumatoid arthritis.Tujuan KIA-N ini adalah untuk memberikan penerapan asuhan keperawatan pada lansia penderita rheumatoid arthritis berbasis EBN berupa pemberian kompres hangat jahe.Metode : menggunakan desain studi kasus menggunakan asuhan keperawatan.Cara pengumpulan data wawancara,observasi,pemeriksaan fisik dan dokumentasi dengan subjek 1 orang yang menderita rheumatoid arthritis di wilayah jorong galudua, nagari IV koto,Agam.Dengan implementasi pemberian terapi kompres hangat jahe selama 15-30 menit dalam 3 hari berturut-turut dan hari pertama klien mengeluhkan nyeri dan keterbatasan gerak di bagian lutut.Hasil : studi kasus didapatkan setelah pasien diberikan terapi kompres hangat jahe selama 3 hari di dapatkan hasil signifikan,dimana adanya penurunan intensitas nyeri menggunakan skala nyeri numeric di dapatkan angka 5 dan setelah pemberian terapi kompres hangat pada hari ke 3 keluhan nyeri berkurang dengan skala numeric 2.Kesimpulan : adanya keefektifan pemberian terapi kompres hangat jahe dimana terjadi penurunan skala nyeri pada klien dengan rheumatoid arthritis selama 3 hari implementasi.Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan terapi kompres hangat untuk mengurangi intensitas nyeri pada penderita rheumatoid arthritis. [show more]
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.S DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG SIGMA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
PROPINSI JAMBI
TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.S DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG SIGMA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
PROPINSI JAMBI
TAHUN 2023
Description:Deficit perawatan diri merupakan kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses piker sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Perawatan diri terlihat dari ketidakkemampuan merawat kebersihan diri di antaranya mandi, Akibat dari deficit perawatan diri adalah dampak fisik karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, dampak psikososial dengan personal hygine. Asuhan keperawatan yang sistematis pada pasien dengan melakukan pengkajian, menentukan diagnose, menentukan rencana keperawatan yang akan dilakukan, melakukan tindakan keperawatan dan kemudian mengevaluasi. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa pasien yang malas beraktivitas dan tidak mampu bersosialisasi tidak mampu melakukan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri mandi dan berhias klien karena kurangnya dukungan motivasi, pemberian pengetahuan, serta kurangnya ketersediaan alat dan bahan perawatan diri khususnya mandi dan berhias, (Rahman1, dkk.2019). Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menerapkan asuhan keperawatan dengan Defisit Perawatan Diri di ruang SIGMA Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Jambi. Seseorang yang malas untuk menjaga Kesehatan atau kebersihan diri itu sama dengan jorok jadi seseorang jika ingin menjadi orang yang bersih harus merubah pola hidup serta kebersihan sehari-hari. [show more]
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. N DENGAN PENERAPAN MASSAGE MENGGUNAKAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) UNTUK MENGURANGI LUKA TEKAN PADA PASIEN TIRAH BARING DI
RUANGAN INTENSIF CARE UNIT (ICU) RSUD M. NATSIR
SOLOKTAHUN 2025
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. N DENGAN PENERAPAN MASSAGE MENGGUNAKAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) UNTUK MENGURANGI LUKA TEKAN PADA PASIEN TIRAH BARING DI
RUANGAN INTENSIF CARE UNIT (ICU) RSUD M. NATSIR
SOLOKTAHUN 2025
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN INTERVENSI
KEPERAWATAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS PELAWAN
TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN INTERVENSI
KEPERAWATAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS PELAWAN
TAHUN 2023
Description:Berdasarkan survey yang dilakukan di lapangan didapatkan 146 orang jumalah pasien hipertensi yang berada diwilayah puskesmas, Salah satu penanganan non- farmakologi adalah penerapan relaksasi nafas dalam. Adapun tujuan dalam penulisan ini yaitu untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Tn.A dengan intervensi keperawatan teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari maka diagnosa keperawatan Nyeri Akut (D. 0077) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral dapat teratasi selama 3 hari rawatan klien mengatakan nyeri telah berkurang, tekanan darah sudah kembali normal. Diagnosa keperawatan resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan factor resiko (hipertensi) yang dilakukan selama 3 hari didapatkan TD pada hari pertama 160/100 mmHg, TD pada hari kedua yaitu 140/100 mmHg sedangkan pada hari ke 3 dilakukan pemberian pemberian terapi nafas dalam didapatkan TD 130/80 mmHg sehingga dapat diartikan bahwa pemberian pemberian terapi nafas dalam efektif. [show more]
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.I DENGAN PEMBERIAN
TERAPI GENGGAM BOLA KARET TERHADAP
PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA
PASIEN STROKE NON HEMORAGIK
TAHUN 2024
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.I DENGAN PEMBERIAN
TERAPI GENGGAM BOLA KARET TERHADAP
PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA
PASIEN STROKE NON HEMORAGIK
TAHUN 2024
Description:Stroke non hemoragik disebabkan adanya penyumbatan akibat gumpalan dalam pembuluh darah sehingga dapat menyumbat pembuluh darah ke bagian otak. Dampak dari stroke yaitu kelumpuhan atau kelemahan ekstermitas (hemiplegia/hemiparese). Salah satu terapi pada klien dengan stroke yaitu mobilisasi dalam bentuk latihan ROM mempunyai peranan besar untuk mengembalikan kemampuan klien dalam bergerak, latihan Range of Motion (ROM) yang dilakukan pada pasien dengan kelemahan otot tangan yaitu latihan menggenggam bola karet.Terapi ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan otot, merangsang syaraf motorik di tangan dan diteruskan ke otak, dan memperbaiki tonus otot dan reflek tendon yang mengalami kelemahan. Tujuan dari Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA-N) ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan pemberian terapi genggam bola karet terhadap peningkatan kekuatan otot genggam pada pasien stroke non hemoragik. Metode penulisan karya ilmiah ini adalah case study dengan penerapan EBN “Genggam bola karet” dalam asuhan keperawatan pada klien dengan stroke non hemoragik. Adapun latihan menggenggam bola karet merupakan intervensi yang dilakukan selama 4 hari. Hasil pemberian terapi genggam bola karet ini menunjukkan terjadi peningkatan kekuatan otot klien dari 3 menjadi 4. Kesimpulannya, Latihan ROM dengan pemberian terapi genggam bola karet efektif meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke bila dilakukan dengan teratur dan berulang-ulang. [show more]
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.L DENGAN PENERAPAN
RELAKSASI GENGGAM JARI UNTUK PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUKESMAS LIMBUR
TEMBESI TAHUN 2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.L DENGAN PENERAPAN
RELAKSASI GENGGAM JARI UNTUK PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUKESMAS LIMBUR
TEMBESI TAHUN 2023
Description:Hipertensi secara umum dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmhg. Tekanan darah tersebut membuat system sirkulasi dan organ yang mendapat suplai darah (termasuk jantung dan otak) menjadi tegang. Adapun tanda gejala yang muncul pada pasien hipertensi selain meningkatnya tekanan darah, pasien juga mengalami nyeri pada kepala dan tengkuk, penanganan nyeri dan tekanan darah dapat dilakukan dengan farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu penanganan non- farmakologi adalah penerapan relaksasi genggam jari. adapun tujuan dalam penulisan ini yaitu Asuhan Keperawatan Pada Tn.L Dengan Penerapan Relaksasi Genggam Jari Untuk Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Di Pukesmas Limbur Tembesi Tahun 2023. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini untuk menganalisis intervensi penanganan nyeri dan tekanan darah non-farmakologis melalui penerapan relaksasi genggam jari. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari terhitung mulai pada tanggal 20 Agustus 2023 pada pukul 09.00 sampai 17.00 WIB sampai dengan tanggal 22 Agustus 2023 pada pukul 17.00 WIB maka diagnosa keperawatan Nyeri Akut (D. 0077) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral dapat teratasi selama 3 hari rawatan dimulai dari awal pasien masuk pada tanggal 20 hingga 22 Agustus pasien pulang dengan hasil klien mengatakan nyeri telah berkurang, tekanan darah sudah kembali normal. Hasil analisis menunjukkan didapatkan TD pada hari pertama 160/100 mmHg, TD pada hari kedua yaitu 150/90 mmHg sedangkan pada hari ke 3 dilakukan Penerapan Relaksasi Genggam Jari Untuk Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi didapatkan TD 130/80 mmHg sehingga dapat diartikan bahwa pemberian Penerapan Relaksasi Genggam Jari Untuk Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi efektif. [show more]