ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DIABETES MELITUS
DENGAN MASALAH KETIDAKSTABILAN KADAR GULA
DARAH MENGGUNAKAN INTERVENSI TERAPI
RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MUARA ENIM
TAHUN 2024 | ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DIABETES MELITUS
DENGAN MASALAH KETIDAKSTABILAN KADAR GULA
DARAH MENGGUNAKAN INTERVENSI TERAPI
RELAKSASI OTOT PROGRESIF DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MUARA ENIM
TAHUN 2024 | | |
|
|
|
Description:Diabetes Melitus merupakan gangguan kesehatan yang berupa kumpulan
gejala disebabkan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan ataupun
resistensi insulin. Dampak yang paling serius dari penyakit dibetik ini yaitu
komplikasi nauropati perifer. Hiperglikemia jangka panjang dapat
menunjang terjadinya komplikasi neuropati. Terapi relaksasi otot progresif
merupakan suatu terapi nonfarmakologi dan bagian dari terapi
komplementer yang dapat menurunkan kadar gula darah penderita Diabetes
Mellitus. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan penerapan intervensi
terapi relaksasi otot progresif pada lansia diabetes melitus di wilayah kerja
Puskesmas Muara Enim tahun 2024.
Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan studi kasus.
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Muara Enim. Waktu
penelitian 2 sampai 7 Juli 2024. Subjek penelitian ini adalah lansia dengan
diabetes melitus, pada penelitian ini mengambil satu lansia yaitu Ny. D usia
65 tahun dengan diabetes melitus sebagai pasien untuk subjek penelitian.
Pengumpulan data dengan wawancara, pemeriksaan fisik dan pengukuran,
analisis data membandingkan kasus dengan teori.
Hasil pengkajian didapatkan Ny. D mengeluh badannya letih, kaki dan
tangan kesemutan mual (+) muntah (-) 2 hari yang lalu, nyeri ulu hati (+),
nafsu makan menurun, gula darah puasa 180 mg %, TD 140 / 90 mmHg,
pasien juga tidak mengerti tentang penyakitnya. Hasil penelitian ditemukan
masalah ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan kurang
menejemen diabetes. Implementasi keperawatan dilakukan oleh penulis
kadar gula darah normal setelah dilakukan teknik relaksasi otot progresif
Disarankan kepada perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
diharapkan dapat memberikan tindakan terapi teknik relaksasi otot progresif
dalam intervensi keperawatan sehingga dapat membantu memaksimalkan
pengobatan pasien diabetes melitus. [show more]
|
|
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA HIPERTENSI
DENGAN MASALAH ANSIETAS MENGGUNAKAN
INTERVENSI TERAPI RELAKSASI
OTOT PROGRESIF | ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA HIPERTENSI
DENGAN MASALAH ANSIETAS MENGGUNAKAN
INTERVENSI TERAPI RELAKSASI
OTOT PROGRESIF | | |
|
|
|
Description:Hipertensi mempunyai hubungan yang erat dengan kecemasan.Masalah tersebut
dapat dicegah dengan pemberian asuhan keperawatan yang tepat pada individu
tersebut dengan meningkatkan kemampuan dan penurunan tanda dan gejala
kecemasan. Penatalaksanaan hipertensi terdiri dari terapi farmakologi dan non
farmakologi. Salah satu manajemen non farmakologis bagi pasien hipertensi
dengan kecemasan adalah relaksasi progresif. Tujuan dari teknik relaksasi adalah
mencapai keadaan relaks menyeluruh, mencakup keadaan relaks secara
fisiologisTeknik yang digunakan berdasarkan suatu rangsangan pemikiran untuk
mengurangi kecemasan dengan menegangkan sekelompok otot dan kemudian
rileks. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada umumnya penderita hipertensi
mengatakan perasaan cemas ini membuat gelisah, mudah terkejut, takut, tidak
tenang dan jantung terasa berdebar-debar. Penderita hipertensi ini juga
mengatakan tidak mengetahui cara mengatasi kecemasan yang dialaminya.Hasil
pengkajian yang didapatkan keluhan yang dirasakan yaitu klien merasa khawatir
dengan penyakit yang dideritanya dimana klien sering bertanya tentang
penyakitnya ke petugas Puskesmas (skor 20 dikategorikan tingkat kecemasan
sedang), pada saat pengkajian klien sering bertanya apakah penyakitnya bisa
disembuhkan dan klien tampak gelisah saat diwawancara. klien mengatakan sudah
lama mengalami penyakit darah tinggi ± 10 tahun mengalami hipertensi dan
tekanan darah sering naik turun Tekanan Darah :160/90 mmHg, Suhu :36,8°C,
Nadi : 75 X /Menit dan Pernafasan : 24 X /MeniHasil evaluasi yang dilakukan
selama 1x perawatan pada klien menunjukkan tingkat kecemasan klien berkurang
menjadi skor 15 (kategori ringan) dan terjadi penurunan tekanan darah klien
menjadi 150 / 90 mmHg. [show more]
|
|
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN MENERAPKAN
TEKNIK REFLEKSI PIJAT KAKI UNTUK MENSTABILKAN
KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
IV KOTO KAB.AGAM
TAHUN 2024 | ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN MENERAPKAN
TEKNIK REFLEKSI PIJAT KAKI UNTUK MENSTABILKAN
KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES
MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
IV KOTO KAB.AGAM
TAHUN 2024 | | |
|
|
|
Description:Penyakit gangguan metabolik yang sering dijumpai adalah penyakit diabetes
melitus. Kadar gula yang tinggi dan tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat
menimbulkan komplikasi. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut
dibutuhkan peran perawat dalam memberikan Asuhan Keperawatan, salah satu
implementasi yang dapat dilakukan yaitu dengan cara memberikan Terapi Pijat
Refleksi kaki pada pasien Diabetes Melitus. Tujuan : Memberikan Terapi Pijat
Refleksi Kaki dalam asuhan keperawatan klien untuk menurunkan kadar gula
darah. Metode yang digunakan desain studi kasus menggunakan pendekatan
asuhan keperawatan. Cara pengumpulan data dengan wawancara, observasi,
pemeriksaan fisik, dan dokumentasi dengan 1 subjek yang menderita diabetes
mellitus di wilayah kerja puskesmas IV koto Kab.Agam dengan Implementasi
pemberian Terapi Pijat Refleksi Kaki 1-2 kali sehari dalam 3 hari selama 30-40
menit. Hasil yang didapatkan setelah klien diberikan Terapi Pijat Refleksi Kaki
untuk menstabilkan kadar gula darah pada pasien didapatkan hasil yang
signifikan., dimana terjadi penurunan pada hari 1 dari 184 mg/dl menjadi 179
mg/dl, Hari 2 dari 175 mg/dl menjadi 168 mg/dl dan hari 3 dari 170 mg/dl
menjadi 162 mg/dl. Kesimpulan : Adanya efektivitas terapi reflesi pijat kaki pada
pasien diabetes melitus, dimana terjadinya kestabilan kadar gula darah pada
pasien selama 3 hari implementasi. [show more]
|
|
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.E DENGAN PENERAPAN
AIR REBUSAN DAUN SAMBUNG NYAWA (GYRUNA PROCUMBENS)
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI JORONG LURAH
NAGARI KOTO TUO KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
| ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.E DENGAN PENERAPAN
AIR REBUSAN DAUN SAMBUNG NYAWA (GYRUNA PROCUMBENS)
TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI JORONG LURAH
NAGARI KOTO TUO KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
| | |
|
|
|
Description:Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang paling
umum dan komplikasi mencapai 9,4 juta kematian seluruh dunia. Masalah yang
terkait tekanan darah dapat dilakukan dengan pemberian air rebusan daun
sambung nyawa (Gynura Procumbens) yang dapat dimanfaatkan sebagai tindakan
kemandirian untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
disamping pengobatan farmakologi. Tujuan dari Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA-
N) ini untuk memberikan asuhan keperawatan dengan penerapan air rebusan daun
sambung nyawa pada pasien hipertensi. Penulisan dimulai dari proses pengkajian
sampai evaluasi keperawatan yang berbasis EBN (Evidence Based Nursing). Hasil
asuhan keperawatan setelah dilakukan selama 3 hari dengan intervensi pemberian
air rebusan daun sambung nyawa 1 kali sehari, setelah mengkomsumsi air rebusan
daun sambung nyawa selama 3 hari didapatkan hasil pemeriksaan tekanan darah
yang sebelumnya 182/103 mmHg menjadi 137/90 mmHg. Kesimpulan dari studi
kasus ini adalah ada pengaruh yang signifikan antara pemberian terapi air rebusan
daun sambung nyawa dalam menurunkan tekanan darah pada lansia. Diharapkan
agar terapi air rebusan daun sambung nyawa dapat deterapkan oleh pasien. [show more]
|
|
| ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Z DENGAN PENDEKATAN EVIDANCE BASED NURSING (EBN) KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA RHEUMATOID ATRITIS DI JORONG GALUDUA KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM | ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.Z DENGAN PENDEKATAN EVIDANCE BASED NURSING (EBN) KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA RHEUMATOID ATRITIS DI JORONG GALUDUA KECAMATAN IV KOTO KABUPATEN AGAM | | |
|
|
|
Description:Rheumatoid arthritis merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik atau penyakit
autoimun dimana rheumatoid arthritis ini memiliki karakteristik terjadinya kerusakan
pada tulang sendi, ankilosis dan deformitas.Oleh karena itu perlu adanya pemberian
asuhan keperawatan non farmakologi yaitu dengan terapi kompres hangat jahe untuk
menurunkan nyeri pada penderita rheumatoid arthritis.Tujuan KIA-N ini adalah untuk
memberikan penerapan asuhan keperawatan pada lansia penderita rheumatoid arthritis
berbasis EBN berupa pemberian kompres hangat jahe.Metode : menggunakan desain
studi kasus menggunakan asuhan keperawatan.Cara pengumpulan data
wawancara,observasi,pemeriksaan fisik dan dokumentasi dengan subjek 1 orang yang
menderita rheumatoid arthritis di wilayah jorong galudua, nagari IV koto,Agam.Dengan
implementasi pemberian terapi kompres hangat jahe selama 15-30 menit dalam 3 hari
berturut-turut dan hari pertama klien mengeluhkan nyeri dan keterbatasan gerak di bagian
lutut.Hasil : studi kasus didapatkan setelah pasien diberikan terapi kompres hangat jahe
selama 3 hari di dapatkan hasil signifikan,dimana adanya penurunan intensitas nyeri
menggunakan skala nyeri numeric di dapatkan angka 5 dan setelah pemberian terapi
kompres hangat pada hari ke 3 keluhan nyeri berkurang dengan skala numeric
2.Kesimpulan : adanya keefektifan pemberian terapi kompres hangat jahe dimana terjadi
penurunan skala nyeri pada klien dengan rheumatoid arthritis selama 3 hari
implementasi.Disarankan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan terapi kompres
hangat untuk mengurangi intensitas nyeri pada penderita rheumatoid arthritis. [show more]
|
|
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.S DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG SIGMA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
PROPINSI JAMBI
TAHUN 2023 | ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TN.S DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI DI RUANG SIGMA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH
PROPINSI JAMBI
TAHUN 2023 | | |
|
|
|
Description:Deficit perawatan diri merupakan kurangnya perawatan diri pada pasien
dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses piker sehingga
kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Perawatan diri
terlihat dari ketidakkemampuan merawat kebersihan diri di antaranya mandi,
Akibat dari deficit perawatan diri adalah dampak fisik karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, dampak psikososial dengan
personal hygine. Asuhan keperawatan yang sistematis pada pasien dengan
melakukan pengkajian, menentukan diagnose, menentukan rencana
keperawatan yang akan dilakukan, melakukan tindakan keperawatan dan
kemudian mengevaluasi. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa
pasien yang malas beraktivitas dan tidak mampu bersosialisasi tidak mampu
melakukan pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri mandi dan berhias
klien karena kurangnya dukungan motivasi, pemberian pengetahuan, serta
kurangnya ketersediaan alat dan bahan perawatan diri khususnya mandi dan
berhias, (Rahman1, dkk.2019). Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan
untuk menerapkan asuhan keperawatan dengan Defisit Perawatan Diri di ruang
SIGMA Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Jambi. Seseorang yang malas
untuk menjaga Kesehatan atau kebersihan diri itu sama dengan jorok jadi
seseorang jika ingin menjadi orang yang bersih harus merubah pola hidup
serta kebersihan sehari-hari. [show more]
|
|
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. N DENGAN PENERAPAN MASSAGE MENGGUNAKAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) UNTUK MENGURANGI LUKA TEKAN PADA PASIEN TIRAH BARING DI
RUANGAN INTENSIF CARE UNIT (ICU) RSUD M. NATSIR
SOLOKTAHUN 2025
| ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. N DENGAN PENERAPAN MASSAGE MENGGUNAKAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) UNTUK MENGURANGI LUKA TEKAN PADA PASIEN TIRAH BARING DI
RUANGAN INTENSIF CARE UNIT (ICU) RSUD M. NATSIR
SOLOKTAHUN 2025
| | |
|
|
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN INTERVENSI
KEPERAWATAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS PELAWAN
TAHUN 2023
| ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.A DENGAN INTERVENSI
KEPERAWATAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI
DI PUSKESMAS PELAWAN
TAHUN 2023
| | |
|
|
|
Description:Berdasarkan survey yang dilakukan di lapangan didapatkan 146 orang jumalah
pasien hipertensi yang berada diwilayah puskesmas, Salah satu penanganan non-
farmakologi adalah penerapan relaksasi nafas dalam. Adapun tujuan dalam
penulisan ini yaitu untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Tn.A dengan
intervensi keperawatan teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan
darah pada pasien hipertensi. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3
hari maka diagnosa keperawatan Nyeri Akut (D. 0077) berhubungan dengan
peningkatan tekanan vaskuler serebral dapat teratasi selama 3 hari rawatan klien
mengatakan nyeri telah berkurang, tekanan darah sudah kembali normal.
Diagnosa keperawatan resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan
factor resiko (hipertensi) yang dilakukan selama 3 hari didapatkan TD pada hari
pertama 160/100 mmHg, TD pada hari kedua yaitu 140/100 mmHg sedangkan
pada hari ke 3 dilakukan pemberian pemberian terapi nafas dalam didapatkan TD
130/80 mmHg sehingga dapat diartikan bahwa pemberian pemberian terapi nafas
dalam efektif. [show more]
|
|
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.I DENGAN PEMBERIAN
TERAPI GENGGAM BOLA KARET TERHADAP
PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA
PASIEN STROKE NON HEMORAGIK
TAHUN 2024
| ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.I DENGAN PEMBERIAN
TERAPI GENGGAM BOLA KARET TERHADAP
PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PADA
PASIEN STROKE NON HEMORAGIK
TAHUN 2024
| | |
|
|
|
Description:Stroke non hemoragik disebabkan adanya penyumbatan akibat gumpalan dalam pembuluh darah sehingga dapat menyumbat pembuluh darah ke bagian otak. Dampak dari stroke yaitu kelumpuhan atau kelemahan ekstermitas (hemiplegia/hemiparese). Salah satu terapi pada klien dengan stroke yaitu mobilisasi dalam bentuk latihan ROM mempunyai peranan besar untuk mengembalikan kemampuan klien dalam bergerak, latihan Range of Motion (ROM) yang dilakukan pada pasien dengan kelemahan otot tangan yaitu latihan menggenggam bola karet.Terapi ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan otot, merangsang syaraf motorik di tangan dan diteruskan ke otak, dan memperbaiki tonus otot dan reflek tendon yang mengalami kelemahan. Tujuan dari Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA-N) ini untuk menggambarkan asuhan keperawatan pemberian terapi genggam bola karet terhadap peningkatan kekuatan otot genggam pada pasien stroke non hemoragik. Metode penulisan karya ilmiah ini adalah case study dengan penerapan EBN “Genggam bola karet” dalam asuhan keperawatan pada klien dengan stroke non hemoragik. Adapun latihan menggenggam bola karet merupakan intervensi yang dilakukan selama 4 hari. Hasil pemberian terapi genggam bola karet ini menunjukkan terjadi peningkatan kekuatan otot klien dari 3 menjadi 4. Kesimpulannya, Latihan ROM dengan pemberian terapi genggam bola karet efektif meningkatkan kekuatan otot pada pasien stroke bila dilakukan dengan teratur dan berulang-ulang. [show more]
|
|
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.L DENGAN PENERAPAN
RELAKSASI GENGGAM JARI UNTUK PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUKESMAS LIMBUR
TEMBESI TAHUN 2023 | ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.L DENGAN PENERAPAN
RELAKSASI GENGGAM JARI UNTUK PENURUNAN TEKANAN
DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUKESMAS LIMBUR
TEMBESI TAHUN 2023 | | |
|
|
|
Description:Hipertensi secara umum dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari
140 mmhg dan tekanan diastolic lebih dari 90 mmhg. Tekanan darah tersebut
membuat system sirkulasi dan organ yang mendapat suplai darah (termasuk
jantung dan otak) menjadi tegang. Adapun tanda gejala yang muncul pada pasien
hipertensi selain meningkatnya tekanan darah, pasien juga mengalami nyeri pada
kepala dan tengkuk, penanganan nyeri dan tekanan darah dapat dilakukan
dengan farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu penanganan non-
farmakologi adalah penerapan relaksasi genggam jari. adapun tujuan dalam
penulisan ini yaitu Asuhan Keperawatan Pada Tn.L Dengan Penerapan
Relaksasi Genggam Jari Untuk Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Di Pukesmas Limbur Tembesi Tahun 2023. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN)
ini untuk menganalisis intervensi penanganan nyeri dan tekanan darah
non-farmakologis melalui penerapan relaksasi genggam jari. Setelah
dilakukan asuhan keperawatan selama 3 hari terhitung mulai pada tanggal 20
Agustus 2023 pada pukul 09.00 sampai 17.00 WIB sampai dengan tanggal 22
Agustus 2023 pada pukul 17.00 WIB maka diagnosa keperawatan Nyeri Akut
(D. 0077) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral dapat
teratasi selama 3 hari rawatan dimulai dari awal pasien masuk pada tanggal 20
hingga 22 Agustus pasien pulang dengan hasil klien mengatakan nyeri telah
berkurang, tekanan darah sudah kembali normal. Hasil analisis menunjukkan
didapatkan TD pada hari pertama 160/100 mmHg, TD pada hari kedua yaitu
150/90 mmHg sedangkan pada hari ke 3 dilakukan Penerapan Relaksasi
Genggam Jari Untuk Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
didapatkan TD 130/80 mmHg sehingga dapat diartikan bahwa pemberian
Penerapan Relaksasi Genggam Jari Untuk Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi efektif. [show more]
|
|