HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK
3
BULAN DENGAN GANGGUAN HAID DI DESA KEMANTAN
TINGGI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR
KABUPATEN KERINCI
TAHUN 2022 | HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK
3
BULAN DENGAN GANGGUAN HAID DI DESA KEMANTAN
TINGGI KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR
KABUPATEN KERINCI
TAHUN 2022 | | |
|
|
Description:Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi suntik hormonal yang disuntikan
kedalam tubuh dalam jangka waktu tertentu. Kontrasepsi yang paling banyak
digunakan adalah Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA) atau depo provera
(suntik tiga bulan). Pola pemilihan jenis kontrasepsi pada tahun 2020
menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor memilih menggunakan metode
suntik sebesar 72,9%. Menurut BKKBN peserta KB aktif Pasangan Usia Subur
tahun 2020 sebesar 67,6%. Salah satu kerugian dari pemakaian DMPA adalah
terjadinya perubahan pola haid atau gangguan haid. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan
Dengan Gangguan Haid Di Desa Kemantan Tinggi, Kecamatan Air Hangat Timur,
Kabupaten Kerinci. Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional.
Data dikumpulkan pada bulan Juni- Agustus 2022. Populasi penelitian yaitu 46
akseptor dengan sampel penelitian sebanyak 38 akseptor. Sampel diambil dengan
teknik Simple Random Sampling dengan metode Lottery technique. Hasil analisa
univariat variabel independen lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dari
38 responden diperoleh 22 responden dengan kategori >2,5 tahun, variabel
dependen gangguan haid dari 38 responden didapatkan sebagian besar 29
responden mengalami gangguan haid, dari penelitian ini didapati adanya
hubungan lama penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan gangguan haid
yaitu nilai dengan p-value = 0,036 yang berarti hipotesis penilaian (Ha) dapat
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan lama penggunaan
kontrasepsi suntik 3 bulan dengan gangguan haid di Desa Kemantan Tinggi,
Kecamatan Air Hangat Timur, Kabupaten Kerinci tahun 2022. Disarankan kepada
akseptor KB agar berkonsultasi kepada bidan tentang kelebihan dan kekurangan
kontrasepsi sebelum memutuskan menggunakan kontrasepsi. [show more]
|
|
HUBUNGAN LAMA WAKTU TUNGGU DENGAN KEPUASAN PASIEN DI POLI INTERNE RUMAH SAKIT Prof. Dr. M.A. HANAFIAH, SM BATUSANGKAR TAHUN 2018 | HUBUNGAN LAMA WAKTU TUNGGU DENGAN KEPUASAN PASIEN DI POLI INTERNE RUMAH SAKIT Prof. Dr. M.A. HANAFIAH, SM BATUSANGKAR TAHUN 2018 | | |
|
|
Description: Waktu tunggu merupakan waktu yang digunakan pasien dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan, mulai pasien mendaftar sampai masuk
keruangan pemeriksaan dokter. Waktu tunggu pasien merupakan komponen
penting yang menyebabkan adanya rasa tidak kepuasan pasien, apabila waktu
tunggu pasien tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan yaitu ≤ 60 menit.
Kenyataan menunjukan masih ditemukan pasien mengeluh tidak puas karena
waktu tunggu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan
Lama Waktu Tunggu dengan Kepuasan Pasien di Poli Interne Rumah Sakit Prof.
Dr. M. A. Hanafiah, SM Batusangkar Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian 953
responden dengan jumlah sampel 191 responden, menggunakan teknik non
probability sampling yaitu accidental sampling. Data dianalisis menggunakan uji
chi square. Hasil analisis lebih dari sebagian 159 (83,2%) responden yang
mempresepsikan lama waktu tunggu pasien tidak sesuai dengan standar.
Selanjutnya lebih dari sebagian 121 (63,4%) yang merasa tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan. Selanjutnya didapatkan kurang dari sebagian 48
(68,6%) responden mepresepsikan pasien merasa puas tetapi lama waktu tunggu
pasien tidak sesuai dengan standar, responden yang lama waktu tunggu sesuai
standar tapi pasien masih merasa tidak puas ada sebanyak 10 (8,3%) responden.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0,0001 (p<0,05), Kesimpulan penelitian
ini adalah ada hubungan yang bermakna antara lama waktu tunggu dengan
kepuasan pasien. Diharapkan kepada pihak rumah sakit untuk menambah jumlah
SDM di Poli Interne, menambah sarana dan prasarana sehingga dapat memberikan
pelayanan yang memuaskan sewaktu pasien berobat di Poli Interne, harapannya
mutu pelayanan Rumah Sakit akan meningkat. [show more]
|
|
HUBUNGAN LOKASI PEMASANGAN INFUS PADA VENA DIGITALIS DAN JENIS CAIRAN INFUS DENGAN KEJADIAN PLEBITIS DI PUSKESMAS SUNGAI MANAU KABUPATEN MERANGIN BANGKO TAHUN 2021 | HUBUNGAN LOKASI PEMASANGAN INFUS PADA VENA DIGITALIS DAN JENIS CAIRAN INFUS DENGAN KEJADIAN PLEBITIS DI PUSKESMAS SUNGAI MANAU KABUPATEN MERANGIN BANGKO TAHUN 2021 | | |
|
|
Description:Angka kejadian plebitis merupakan salah satu indikator mutu pelayanan
kesehatan rumah sakit terutama pelayanan keperawatan. Angka kejadian plebitis
diperoleh dari hasil perbandingan jumlah kejadian plebitis dengan jumlah pasien
yang mendapat terapi intravena dengan nilai standar ≤ 1,5%.Adapun kejadian
plebitis di ruang rawat inap Puskesmaspada tahun 2019 adalah 35 pasien (6,4%)
dari 547 pasien yang terpasang infus dimana kasus terbanyak berada di Ruang
rawat inap. Sedangkan pada tahun 2020 kejadian plebitis meningkat sebanyak 63
pasien (7,11 %) dari 885 pasien yang terpasang infus. Tujuan penelitian untuk
mengetahui hubungan lokasi pemasangan infus pada vena digitalis dan jenis
cairan infus dengan kejadian plebitis di Puskesmas Sungai Manau Kabupaten
Merangin Bangko tahun 2021. Penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan
menggunakan metode cross sectional. Penelitian telah dilakukan pada bulan
Maret 2021. Populasi pada penelitian adalah seluruh pasien rawat inap Puskesmas
Sungai Manau tahun 2020 sebanyak 885 orang dan Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalahaccidental sampling berjumlah 30
orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian data diolah secara
komputerisasi dengan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
(56,7 %) responden lokasi pemasangan infus pada vena digitalis,
(63,3%)responden menggunakan cairan infus hipertonik dan (60%)responden
terjadi plebitisAda hubungan antara lokasi pemasangan infus di vena digitalis (p
value = 0,013) dan jenis cairan (p value = 0,000) dengan kejadian plebitis di
Puskesmas Sungai Manau Kabupaten Merangin Bangko tahun 2021. Penelitian
ini dapat memberikan masukan pada pihak Puskesmas untuk dapat
mensosialisasikan kepada perawatcara pencegahan plebitis pada pasien guna
meningkatkan mutu layanan pada pasien agar menurunkan angka kejadian plebitis
di ruang rawat inap
[show more]
|
|
HUBUNGAN MENGKONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI
(JUNK FOOD) DENGAN KEJADIAN GANGGUAN
SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA AKHIR
DI PRODI S1 KEBIDANAN UNIVERSITAS
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | HUBUNGAN MENGKONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI
(JUNK FOOD) DENGAN KEJADIAN GANGGUAN
SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA AKHIR
DI PRODI S1 KEBIDANAN UNIVERSITAS
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | | |
|
|
HUBUNGAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KETERCAPAIAN PROGRAM PUSKESMAS CUBADAK KECAMATAN DUA KOTO,KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | HUBUNGAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KETERCAPAIAN PROGRAM PUSKESMAS CUBADAK KECAMATAN DUA KOTO,KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Kemajuan suatu instansi ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada dalam perusahaan
tersebut. Instansi selalu menginginkan pegawai yang bekerja memiliki tingkat kedisiplinan yang
baik. Keinginan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang diharapkan dapat menunjang
kegiatan instansi, setiap pegawai harus memiliki motivasi dan disiplin kerja yang tinggi. Dari 8
program yang ada, 2 diantaranya belum mencapai target. Keadaan ini dapat diartikan bahwa
program yang ada belum mencapai target, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
motivasi dan disiplinan kerja dengan ketercapaian program pegawai Puskesmas Cubadak
Kabupaten Pasaman.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan desain cross sectional. penelitian
dilaksanakan di Puskesmas Cubadak Kabupaten Pasaman , dengan panduan kuesioner. Penelitian
dilaksanakan pada Maret 2019. Sampel berjumlah 18 orang. Metode pengambilan sampel adalah
total sampling dengan jumlah sampel 18 orang. Data dianalisa secara univariat dan bivariat
dengan uji Chi Square.
Hasil analisa univariat diketahui 66,7 % pegawai memiliki motivasi tinggi dan 55,6% pegawai
memiliki kedisiplinan tinggi dan 61,1% lebih dari sebagian program tercapai. Berdasarkan
analisa bivariat diketahui nilai p value hubungan motivasi dan ketercapaian program= 0,013
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi kerja
dengan ketercapaian program Puskesmas Cubadak Kabupaten Pasaman. Nilai p value hubungan
disiplin dan ketercapaian program= 0,013 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang antara disiplin kerja dan ketercapaian program.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan pimpinan memberikan penilaian motivasi dan
kedisiplinan pegawai secara berkala untuk seluruh pegawai dan memberikan pengawasan secara
berjenjang untuk mempertahankan ketercapaian program pegawai puskesmas cubadak kabupaten
pasaman timur.
[show more]
|
|
HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG INTERNE DAN BEDAH RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020 | HUBUNGAN MOTIVASI PERAWAT TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG INTERNE DAN BEDAH RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan di Indonesia masih tergolong
rendah. Dokumentasi asuhan keperawatan yang sering tidak diisi oleh perawat
seperti tidak mencantumkan nama, jam, tanggal, tanda tangan, ruangan pasien,
dan penandaan pasien yang beresiko jatuh pada gelang identitas pasien dan
asesmen medis tidak diisi dalam waktu 1x24 jam. Alasan yang dikemukakan
perawat karena pasien yang terlalu banyak, pendokumentasian tersebut memakan
waktu yang lama, banyak format fomulir pengisian yang harus diselesaikan
karena masih manual dan ceklis, sementara pelayanan pada pasien harus
diutamakan, dan kurangnya motivasi perawat dalam pendokumentasian karena
personal perawat individu diruangan kurangnya dimonitoring oleh kepala ruangan
terhadap pelaksanaan dokumentasi. Wawancara dengan 10 orang perawat
didapatkan bahwa perawat tidak melaksanakan pendokumentasian dengan
lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi perawat
terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Desain penelitian
deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh
perawat yang bertugas di ruang interne dan bedah RSUD Sawahlunto yang
berjumlah 30 orang, dengan pengambilan sampel secara total sampling.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan observasi, kemudian
dianalisa menggunakan uji chi-square. Hasil univariat diketahui 70,0% responden
melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kurang lengkap dan
46,7% memiliki motivasi kurang terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan
keperawatan. Hasil bivariat ada hubungan motivasi perawat terhadap pelaksanaan
pendokumentasian asuhan keperawatan diruang Interne dan Bedah RSUD
Sawahlunto tahun 2020 (p = 0,003). Disimpulkan motivasi perawat ada hubungan
dengan pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. Disarankan bagi peneliti
selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi perawat terhadap pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan. [show more]
|
|
Hubungan MotivasiTerhadap Tingkat Stres Mahasiswa Dalam menulis Tugas Akhir (Skripsi) di Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Tahun 2020 | Hubungan MotivasiTerhadap Tingkat Stres Mahasiswa Dalam menulis Tugas Akhir (Skripsi) di Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Tahun 2020 | | |
|
|
Hubungan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di
RSUD Prof. Dr. H.m. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2022 | Hubungan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di
RSUD Prof. Dr. H.m. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun 2022 | | |
|
|
Description:Berdasarkan survey RSUD Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun
tahun 2021 diperoleh nilai 76,61 yang nilainya turun dari tahun 2020 yaitu 76,77
namun masih dalam kategori Baik (76,61 – 88,30 ). Dari total kunjungan tersebut
terdapat beberapa komplen pasien dan keluarga terhadap rumah sakit. Adapun
komplen pasien terhadap rumah sakit Dari total kunjungan tersebut terdapat
beberapa komplen pasien dan keluarga terhadap rumah sakit. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui Hubungan Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan
Pasien Rawat Jalan Di Rsud Prof. Dr. H.m. Chatib Quzwain Sarolangun Tahun
2022. Penelitian dilakukan dengan metode Deskriptif analitik dengan pendekatan
crosectional pada tanggal 15 s/d 30 Agustus 2022 di RSUD Prof. DR. H.M.
Chatib Quzwain Kabupten Sarolangun, populasi dalam penelitian ini 3..287orang,
dan sampel penelitian sebanyak 97 orang, dengan teknik pengambilan sampel
accidental sampling dan data di olah secara univariate dan bivariate. Hasil
univariat didapatkan 69,1% responden memiliki mutu pelayanan baik, 63,9%
responden memiliki kepuasan terhadap pelayanan. Hasil uji statistik didapatkan p
value 0,000 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya Hubungan Mutu Pelayanan
Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rsud Prof. Dr. H.m. Chatib Quzwain
Sarolangun Tahun 2022. Kesimpulan dari penelitian ini adanya Hubungan Mutu
Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Rsud Prof. Dr. H.m. Chatib
Quzwain Sarolangun Tahun 2022. Disarankan pada perawat agar dapat
meningkatkan pelayanan di rumah sakit terutama pada pasien rawat jalan agar
pasien puas dengan pelayanan yang ada. [show more]
|
|
HUBUNGAN PARITAS DAN ANEMIA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS SAROLANGUN TAHUN 2018 | HUBUNGAN PARITAS DAN ANEMIA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI PUSKESMAS SAROLANGUN TAHUN 2018 | | |
|
|
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PROF. DR. H. M CHATIB QUZWAIN SAROLANGUN | HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PROF. DR. H. M CHATIB QUZWAIN SAROLANGUN | | |
|
|
Description:Kejadian kematian dan Kesakitan ibu masih merupaka masalah
kesehatan yang sangat serius di Negara-negara berkembang. Berdasarkan
hasil laporan World Health Organization (WHO) pada tahun 2017 Angka
Kematian Ibu (AKI) di dunia masih tinggi dengan jumlah 289.000 jiwa.
Beberapa Negara berkembang AKI yang cukup tinggi seperti di Afrika
Sub-Saharan sebanyak 179.000 jiwa, Asia Selatan sebanyak 69.000 jiwa,
dan di Asia Tenggara sebanyak 16.000 jiwa. AKI di Negara – Negara
Asia Tenggara salah satunya di Indonesia sebanyak 190 per 100.000
kelahiran hidup. [show more]
|
|