2916 items found
No search filters
Identifier Title Type Subject
HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DIRUANG BEDAH RSUD HAMBA MUARABULIAN TAHUN 2020HUBUNGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DIRUANG BEDAH RSUD HAMBA MUARABULIAN TAHUN 2020
Description:Keselamatan pasien merupakan acuan bagi rumah sakit di Indonesia untuk melaksanakan kegiatannya sehingga hal tersebut dijadikan standar guna meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu dari standar keselamatan pasien yang ada adalah hak pasien dalam menerima asuhan yang aman dan prlunya insiden keselamatan di ruangan bedah di rumah sakit dengan demikian maka peneliti per- lu mengangkat judul “Hubungan pelaksanaan identifikasi pasien dengan insiden keselamatan pasien di Ruangan bedah RSUD Hamba tahun 2020. Metode penelitian ini adalah Studi Kuantitatif dengan pendekatan Croscektional dimana sampel sebanyak 31 orang dengan uji satatistik menggunakan Uji Chi Square . Hasil penelitian didapatkan bahwa ; Lebih dari separoh responden 51,6% pelaksa- naan identifikasi pasien tidak dilaksanakan di Ruangan Bedah RSUD HAMBA tahun 2020. Lebih dari separoh responden 71.0 % Insiden keselamatan pasien tid- ak terjadi di Ruangan Bedah RSUD HAMBA tahun 2020, Terdapat hubungan Pelaksanaan Identifikasi pasien dengan insiden keselamatan pasien di Runagan Bedah RSUD HAMBA dengan Pvalue (0.034<0.05) . Hendaknya penelitian ini dapat dilanjutkan lebih ketingkat analisis sehingga bermanfaat bagi semua yang membaca baik individu maupun Instansi kesehatan. [show more]
HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI THERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANGAN BEDAH RSI IBNU SINA BUKITINGGGI TAHUN 2021HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI THERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANGAN BEDAH RSI IBNU SINA BUKITINGGGI TAHUN 2021
Description:HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI THERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANGAN BEDAH RSI IBNU SINA BUKITINGGGI TAHUN 2021
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ( PMT ) TERHADAP STATUS GIZI BALITA MENURUT BB/U DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ( PMT ) TERHADAP STATUS GIZI BALITA MENURUT BB/U DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
Description:Pemberian Makanan tambahan (PMT) diberikan setiap hari kepada anak selama 3 bulan (90 hari). Sedangkan bentuk makanan PMT yang diberikan berupa susu tambahan dan PMT berupa biskuit cara pemberiannya / pendistribusian PMT pada sasaran dilakukan di Puskesmas Lumpo.Survey awal yang telah dilakukan penulis pada tanggal 5 Agustus 2019 di pada 12 orang ibu balita gizi kurang. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan (PMT) terhadap berat badan balita status gizi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan 4 September 2019 di wilayah kerja UPT Puskesmas Lumpo. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Balita usia 12-59 bulan yang mengalami gizi buruk dan kurang dengan indikator BB/U sebanyak 30 orang, dan telah mengambil PMT selama 3 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total populasi. Analisa hasil penelitian dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 53,3% pemberian makanan tambahan tidak terpenuhi, 66,7% status gizi balita kategori baik, sedangkan status gizi balita yang termasuk kategori buruk sebanyak 6,7% dan gizi kurang sebanyak 26,7%. Terdapat hubungan yang bermakna antara pemberian makanan tambahan (PMT) dengan status gizi balita di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2019. Diharapkan Program Pemberian Makanan tambahan terus dilakukan menanggulangi masalah gizi kurang untuk mengejar nilai normal dari anak-anak gizi kurang. Sebaiknya diadakan penyuluhan akan pentingnya pemberian makanan empat sehat lima sempurna. [show more]
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU AMANAH DESA SUNGAI GEDANGWILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGKUT V SAROLANGUN TAHUN 2019HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU AMANAH DESA SUNGAI GEDANGWILAYAH KERJA PUSKESMAS SINGKUT V SAROLANGUN TAHUN 2019
Description:Kelompok penduduk yang paling rentan terhadap gangguan kesehatan dan gizi adalah anak balita. Status gizi anak balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Pertumbuhan anak yang mengalami kekurangan gizi akan berpengaruh dan akan mengalami masa sulit dalam pertumbuhan jika anak akan mengalami gangguan gizi sehingga anak perlu dipantau keadaan gizinya. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sarolangun Tahun 2017, dari 1984 balita usia 0-4 tahun hanya 30% yang mendapatkan makanan tambahan dari ibunya dan 70 % sudah belum diberikan makanan makanan tambahan. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan terhadap status gizi balita di Posyandu Amanah Desa Sungai Gedang Wilayah Kerja Puskesmas Singkut V Sarolangun Tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan case control untuk megetahui mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan terhadap status gizi balita di Posyandu Amanah Desa Sungai Gedang Wilayah Kerja Puskesmas Singkut V Sarolangun Tahun 2018. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2019, sampel penelitian sebanyak 30 orang dan pengolahan data menggunakan Chi Square. Dari penelitian ini didapatkan bahwa balita yang mendapatkan pemberian makanan tambahan yaitu sebanyak 17 orang (56,7%).Balita yang memiliki status gizi baik dan status gizi kurang baik memiliki jumlah yang sama yaitu masing-masing sebanyak 15 orang (50%). Setelah dilakukan analisa bivariate didapatkan nilai p-value 0,027 sehingga pada penelitian ini hipotesis nol (ho) ditolak dan hipotesis alternatif (ha) diterima yang berarti terdapat hubungan pemberian makanan tambahan terhadap status gizi balita di Posyandu Amanah Desa Sungai Gedang Wilayah Kerja Puskesmas Singkut V Sarolangun Tahun 2019. Diharapkan dengan penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan untuk mengaplikasikan tindakan mandiri melalui pemberian makanan tambahan pada balita. [show more]
HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN MOTIVASI DENGAN KUNJUNGAN PEMERIKSAAN K4 PADA IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KUAMANG KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN MOTIVASI DENGAN KUNJUNGAN PEMERIKSAAN K4 PADA IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KUAMANG KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019
Description:Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran formal yang di lalui seseorang yang orang tersebut telah menyelesaikan pendidikan, dari 10 oarng yang telah di wawancarai di puskesmas kuamang tahun 2019 tentang pendidikan dan motivasi kunjungan K4 hanya 7 orang yang tidak melakukan kunjungan karena tidak adanya motivasi untuk melakukan pemeriksaan K4. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pendidikan dan motivasi dengan kunjungan pemeriksaan K4 pada ibu hamil di puskesmas kuamang kecamatan panti tahun 2019. Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 30 orang, pengolahan dan analisis data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan uji statistic Chi square test pada batas kemaknaan 0,05. Hasil penelitian yang di dapatkan lebih dari separoh pendidikan ibu hamil 56,7% tergolong tinggi, lebih dari setengah ibu memiliki motivasi yang tinggi 63,3% tengan kunjungan K4, dan lebih dari setengah bumil 73,3% memiliki kunjungan yang lengkap. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dan motivasi dengan kunjungan pemeriksaan K4 ibu hamil dengan P-value (0,023<0,05), terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi dengan kunjungan K4 bumil dengan P-value (0,021<0,05). Dapat disarankan bahwa hendaknya bidan yang bertugas di Puskesmas Kuamang memberikan pengarahan dengan kunjungan K4 yang diinginkan dan memiliki pendidikan dan motivasi dalam kunjungan K4 di puskesmas. [show more]
HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK PEMBANGUNAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2021HUBUNGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK PEMBANGUNAN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2021
Description:NAPZA merupakan kelompok obat yang berpenganrh pada kerja tubuh, terutama otak. narkoba merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan, pelayanau kesehatarL dan pengembangan ilmu pengetahuan. Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untlrk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan Penelitian ini bertujuan untuk rncngetatrui Hubungan pendidikan Kesehatan dengan tingkat pengetahuan siswa tentang NAPZA di SMK Pembanguran Kota Bukittinggi. Metode penelitian ini menggunakar metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini ai muffi dari buln Julizfrf2l di Kota Bukiuinggi. Populasi dalam penelitian ini sehanyak 237 oftrng, Sanrpel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang responden dengan Simple Randam Sampting. Data dianalisis menggrmakan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian dari 38 orang reponden yang terpapar dengan pendidikan kesehatan, 15 responden memiliki lingkat pengetahuan rendah, sedangkaa 23 orung respooden rnenriliki tingkat pengetahuan rendah. Hasil uii statistik antara pendidikan kesehatan dengan tingkat pengetahuan NAPZA nilai p:0,028(p<0,05) yang artinya terdapat huhungan yang berniakna antara pendidikan kesehatan dengan tingkat peugetahrran tentang NAPZA di SMK Pe.rnbangunan Kota Bukittinggi tahun 2021. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan kesehatan dengan tingkat pengetahuan tentang NAPZA di SMK Pembangunan Kota Bukittinggi tahun 2021. Saran dalam penelitian ini diharapkan kepada siswa dalam pergaulaq kepada gunr dan oftmg tua untuk mengawasi dan memberikan penyuluhan tentang NAPZA, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kasus penyalatrgunaan NAPZA pada siswa. [show more]
hubungan pengetahuan dan keterpaparan media remaja putri dengan kecemasan dalam menghadapi menarche siswa kelas V-VI di sd kartika 1-10 padanghubungan pengetahuan dan keterpaparan media remaja putri dengan kecemasan dalam menghadapi menarche siswa kelas V-VI di sd kartika 1-10 padang
Description:Menarche merupakan menstruasi awal yang biasa terjadi dalam rentang usia sepuluh tahun sampai empat belas tahun, atau pada masa awal remaja dan sebelum memasuki masa reproduksi. Menarche merupakan peristiwa terpenting yang terjadi pada masa remaja bahwa menstruasi pertama (menarche) merepresentasikan simbol masa transisi dari anak-anak menuju masa dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan keterpaparan media remaja putri dengan kecemasan dalam menghadapi menarche siswa kelas V-VI di SD Kartika 1-10 Padang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 40 responden yang ada di SD Kartika 1-10 Padang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 responden dengan teknik simple random sampling. instrumen penelitian ini menggunakan koesioner untuk menilai pengetahuan responden. Analisa data menggunakan Chi-square. Hasil penelitian pada hasil univariat didapatkan bahwa pada pengetahuan 20 pengetahuan tidak baik (57,1%), pada keterpaparan media didapatkan 19 responden negative (54,3%), pada kecemasan didapatkan 18 responden (51,4%). Pada analisa bivariate hasil bahwa p= 0,001 dimana p< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dan keterpaparan media remaja dengan kecemasan dalam menghadapi menarche. Kurangnya pengetahuan responden tentang menghadapi menarche sehingga responden mengalami kecemasan. Dari hasil penelitian ini diharapkan bagi tempat lahan penelitian untuk meningkatkan dalam memberikan informasi tentang menarche dengan upaya memberikan materi-materi tentang kesehatan reproduksi, agar siswi-siswi dapat memahami dan menghadapi [show more]
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER
DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPAU
KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER
DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPAU
KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
Description:Posyandu merupakan salah bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama-sama dengan masyarakat dalam bentuk pelayanan kesehatan dengan salah satu upaya dalam pencapaian dan percepatan penurunan angka kematian ibu, dan bayi. Kader merupakan kunci utama dalam kegiatan posyandu mulai dari perencanaan, pelaksanaan termasuk pencatatan, dan pelaporan. Berdasarkan Data Profil Sumatera Barat Tahun 2022 terdapat posyandu aktif sebesar 79,92% dengan jumlah posyandu sebanyak 6.048 posyandu aktif yang terdiri dari 131 posyandu Pratama, 1.389 posyandu Madya, 4.116 posyandu Purnama, dan 1.932 posyandu Mandiri. Jumlah data posyandu di Kabupaten Agam yang tersebar di 16 Kecamatan terdapat 868 unit sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Kapau terdapat 29 posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Motivasi Kader Dengan Keaktifan Kader Posyandu Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Kabupaten Agam Tahun 2024. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan rancangan cross-sectional. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 39 responden dari 122 populasi dengan menggunakan multistage random sampling.Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 5 Maret 2024 s/d 8 April 2024. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner kemudian analisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan keaktifan kader posyandu balita di dapatkan nilai p value 0,008<0,05, ada hubungan motivasi dengan keaktifan kader posyandu balita di dapatkan nilai p value 0,001<0,05. Disimpulkan bahwa adanya hubungan Pengetahuan dan Motivasi Kader dengan Keaktifan Kader Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Kabupaten Agam Tahun 2024. Diharapkan pengetahuan dan motivasi kader bisa bertambah dan berdampak pada keaktifan kader dalam kegiatan posyandu. [show more]
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PADA WUS DENGAN PELAKSANAAN SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2020HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PADA WUS DENGAN PELAKSANAAN SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2020
Description:Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan serikat pengendalian Kanker Internasional (UICC) memprediksi, akan terjadi peningkatan lonjakan penderita kanker sebesar 300 persen. Prevalensi Kanker di Indonesia mencapai 1.79 per 1000 penduduk, naik dari tahun 2013 sebanyak 1.4 juta per 1000 penduduk. Melakukan SADARI merupakan tindakan yang sangat penting dilakukan karena hampir 85% dari benjolan yang ditemukan dipayudara ditemukan oleh penderita sendiri dan SADARI adalah cara yang cepat, mudah dan dapat dilakukan oleh semua wanita sebagai sarana deteksi didi kanker payudara. SADARI penting bagi setiap wanita yang telah mendapatkan menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Wanita Usia Subur dengan pelaksanaan SADARI di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rumbai Tahun 2020. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain crosssectional, kemudian data diolah dengan menggunakan uji chy square test. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 87 responden dengan teknik sampling yaitu rondom sampling. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 25 Maret sampai 3 April 2020. 54 orang (62,1%) responden berpengetahuan rendah, separoh 51 (58,6%) responden dengan pelaksanaan SADARI tidak sesuai prosedur, 49 (56,3%) responden memiliki motivasi rendah, Hasil penelitian ini dapatkan pengetahuan p value = 0,000 (p<α), motivasi p value = 0,000 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya Hubungan Motivasi Wanita Usia Subur dengan pelaksanaan SADARI di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rumbai Tahun 2020. Saran dalam penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi puskesmas dan informasi tenaga kesehatan khususnya pemegang program PTM, dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan SADARI. [show more]
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SUAMI TENTANG KONTRASEPSI DENGAN KEIKUTSERTAAN ISTRI DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI JORONG TANJUNG PANGKAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SUAMI TENTANG KONTRASEPSI DENGAN KEIKUTSERTAAN ISTRI DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI JORONG TANJUNG PANGKAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020
Description:Kontrasepsi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam menjarakkan kehamilan atau menghalangi tertundanya hamil dalam mebatasi jumlah anak. dalam hal ini ada yang memakai dalam Pasca pemakaian, dimana alat konrasepsi adalah bahan kontrasepsi yang dipakai oleh akseptor dalam masa waktu yang cukup lama akan tetapi masalah ini banyak yang tidak disukai suami dan juga pengetahuan suami yang kurang serta motivasi suami yang tidak mau melakukan istrinya dalam ber KB Tujuan penelitian ini adalah melihat Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Suami tentang Kontrasepsi dengan keikutsertaan istri dalam Program KB di Jorong Tanjung Pangkal Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Empat Pasaman Barat Tahun 2020. Metode penelitian metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah semua PUS berjumlah 107 orang dengan sampel sebanyak 52 orang. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan uji statistic chi square test pada batas kemaknaan 0,05. Hasil penelitian lebih dari separo yaitu 53,8 % responden memiliki pengetahuan rendah tentang Kontrasepsi dalam Program KB dan lebih dari separo yaitu 51.9% responden memiliki motivasi yang tinggi tentang Kontrasepsi, separo responden yaitu 50% responden memiliki keikutsertaan dalam Program KB. Dari hasil uji statistik terdapat Hubungan yang bermakna antara Pengetahuan (p-value 0,035) dan Motivasi (p-value 0.013) Suami tentang Kontrasepsi dengan keikutsertaan istri dalam Program KB di Jorong Tanjung Pangkal. Disarankan bahwa hendaknya Jorong Tanjung Pangkal memberikan komunikasi bahwa pengetahuan dan motivasi suami dapat terjadi dengan pemakaian Kontrasepsi agar istrinya mau menggunakan kontraepsi yang dinginkan atau jenis lainnya yang ada di Puskesmas. [show more]