HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SUAMI TENTANG KONTRASEPSI DENGAN KEIKUTSERTAAN ISTRI DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI JORONG TANJUNG PANGKAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SUAMI TENTANG KONTRASEPSI DENGAN KEIKUTSERTAAN ISTRI DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI JORONG TANJUNG PANGKAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Kontrasepsi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam menjarakkan kehamilan atau menghalangi tertundanya hamil dalam mebatasi jumlah anak. dalam hal ini ada yang memakai dalam Pasca pemakaian, dimana alat konrasepsi adalah bahan kontrasepsi yang dipakai oleh akseptor dalam masa waktu yang cukup lama akan tetapi masalah ini banyak yang tidak disukai suami dan juga pengetahuan suami yang kurang serta motivasi suami yang tidak mau melakukan istrinya dalam ber KB Tujuan penelitian ini adalah melihat Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Suami tentang Kontrasepsi dengan keikutsertaan istri dalam Program KB di Jorong Tanjung Pangkal Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Empat Pasaman Barat Tahun 2020. Metode penelitian metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah semua PUS berjumlah 107 orang dengan sampel sebanyak 52 orang. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan uji statistic chi square test pada batas kemaknaan 0,05. Hasil penelitian lebih dari separo yaitu 53,8 % responden memiliki pengetahuan rendah tentang Kontrasepsi dalam Program KB dan lebih dari separo yaitu 51.9% responden memiliki motivasi yang tinggi tentang Kontrasepsi, separo responden yaitu 50% responden memiliki keikutsertaan dalam Program KB. Dari hasil uji statistik terdapat Hubungan yang bermakna antara Pengetahuan (p-value 0,035) dan Motivasi (p-value 0.013) Suami tentang Kontrasepsi dengan keikutsertaan istri dalam Program KB di Jorong Tanjung Pangkal. Disarankan bahwa hendaknya Jorong Tanjung Pangkal memberikan komunikasi bahwa pengetahuan dan motivasi suami dapat terjadi dengan pemakaian Kontrasepsi agar istrinya mau menggunakan kontraepsi yang dinginkan atau jenis lainnya yang ada di Puskesmas. [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DI KELURAHAN TALANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYOLANSEK KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2018 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DI KELURAHAN TALANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYOLANSEK KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2018 | | |
|
|
Description:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dicapai melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Sementara itu, derajat kesehatan tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan, tetapi yang lebih dominan justru adalah kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh telah memantau PHBS pada 27.860 rumah tangga dan pencapaiannya baru mencapai 17.619 (63,2%) rumah tangga. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Talang wilayah kerja Puskesmas Payolansek kota Payakumbuh dari bulan Maret 2018 – Mei 2018 dengan populasi sebanyak 637 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu Simple random sampling dengan jumlah sampel 86 orang. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi Square dengan derajat kepercayaan 95% CI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,515) dan peran petugas kesehatan (p=0,526) tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Pengetahuan dan Peran petugas kesehatan tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk dapat melakukan pemberian informasi melalui penyuluhan, poster dan leaflet tentang PHBS pada tatanan rumah tangga serta untuk dapat melakukan pemantauan, identifikasi, dan memberikan motivasi terhadap perubahan masyarakat. [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2021
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2021
| | |
|
|
Description:Pemakaian alat pelindung diri merupakan upaya menciptakan keselamatan dan
kesehatan kerja bagi perawat yang bekerja dirumah sakit. Alat pelindung diri
seperti diantaranya sarung tangan, masker, kaca mata pelindung, apron/celemek,
serta sepatu tertutup merupakan alternatif tindakan pencegahan bagi perawat
dalam melindungi diri dari resiko penularan penyakit. Sehingga diperlukan
perilaku keselamatan dan kesehatan kerja perawat dirumah sakit. Fenomena yang
ditemukan dilapangan tahun 2018-2020 ditemukan kasus kecelakaan tertusuk
jarum sebanyak 16. Kecelakaan kerja lainnya adalah teriris benda tajam saat
memasang infus. 27 % Perawat ruang operasi belum memakai APD lengkap.
Tujuan penelitian adalah diketahuinya ada hubungan pengetahuan, dan sikap
dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada perawat di Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Rancangan penelitian adalah cross
sectional dengan teknik pengambilan sampling yaitu total sampling. Populasi
penelitian berjumlah 21 orang. Sampel penelitian 17 responden. Tempat
penelitian di Instalasi gawat darurat Rumah sakit AR Bunda Prabumulih.
Penelitian dilakukan dari tanggal 12-20 Februari 2021. Hasil penelitian,
didapatkan 52,9% dengan pengetahuan baik, 52,9% responden memiliki sikap
positif dan 58,8% responden patuh dalam menggunakan APD. Analisis bivariat
dengan uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan signifikan pengetahuan
terhadap kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (p value 0,76), dan ada
hubungan sikap terhadap kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (p value =
0,02) perawat instalasi gawat darurat RS AR Bunda Prabumulih. Saran bagi pihak
rumah sakit untuk melakukan edukasi secara berkala untuk mengingatkan kembali
tentang manfaat penggunaan APD dalam tindakan keperawatan khususnya. [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENANGANAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 1 PANTI TAHUN 2019 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENANGANAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 1 PANTI TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan
perilaku penanganan dismenorea pada remaja putri di SMPN 1 Panti tahun 2019.
Desain penelitian yang digunakan ialah observasional dengan rancangan cross
sectional. Sampel penelitian adalah remaja putri kelas VIII di SMPN 1 Panti mengalami
dismenorea yang berjumlah 48 orang. Teknik pengambilan sampel dengan proporsional
random sampling. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner untuk menilai pengetahuan,
sikap dan penanganan dismenorea. Data dianalisis dengan uji Chi Square.
Data yang diperoleh tentang karakteristik responden pada penelitian hubungan
pengetahuan dan sikap tentang dismenorea dengan penanganan dismenorea di SMPN 1 Panti
yaitu sebagian besar responden berusia 12 tahun sebanyak 2 orang (4,17%), 13 tahun sebanyak
7 orang (14,58%) 13,5 tahun sebanyak 2 orang (4,17%), 14 tahun sebanyak 23 orang (47,92%),
14,5 tahun sebanyak 1 orang (2,08%), 15 tahun sebanyak 12 orang (25%), dan 16 tahun
sebanyak 1 orang (2,08%).
Pada analisis Bivariat hubungan pengetahuan tentang dismenorea dengan penanganan
dismenorea di SMPN 1 Panti pada tabel 6 diperoleh hasil bahwa dari 48 remaja yang
melakukan penanganan dismenorea, sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup tentang
dismenorea sebanyak 34 remaja (71%). Remaja yang tidak melakukan penanganan dismenorea,
sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 31 remaja (40,8%). Berdasarkan
nilai p value dan Chi Square diperoleh hasil bahwa ada hubungan pengetahuan tentang
dismenorea dengan penanganan dismenorea (p=0,001; X2=0,798).
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja putri memiliki pengetahuan yang
kurang dan cukup, sikap yang negatif, tidak melakukan penanganan dismeneorea. Ada
hubungan yang signifikan dan searah antara pengetahuan tentang dismenorea dengan sikap
dismenorea. Ada hubungan yang signifikan dan searah antara sikap tentang dismenorea dengan
penanganan dismenorea. Ada hubungan yang signifikan dan searah antara pengetahuan tentang
dismenorea dengan penanganan dismenorea. [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI IPV (INACTIVATED POLIO VACCINE) PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI KAB DHARMASRAYA TAHUN 2020 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI IPV (INACTIVATED POLIO VACCINE) PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI KAB DHARMASRAYA TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Berdasarkan pencatatan dan pelaporan Puskesmas Sungai Rumbai Kabupaten
Dharmasraya dari bulan Januari sampai dengan November 2019 sasaran imunisasi
pada puskesmas ini dari umur 4 bulan sampai 3 tahun yaitu sebanyak 888 orang,
Pada tahun 2018 baru mencapai 37%, dan pada tahun 2019 mencapai 47,3%.
Rendahnya cakupan imunisasi IPV di Puskesmas Sungai Rumbai disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya adalah masih ada ibu yang tidak membawa bayinya
ke posyandu untuk diimunisasi, kurangnya informasi dan penyuluhan tentang
imunisasi yang diberikan kepada ibu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi IPV
(Inactivated Polio Vaccine) pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Rumbai Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020. Metode penelitian ini
menggunakan metode Deskriptif Analitik yaitu cross sectional study kemudian
data diolah dengan menggunakan uji Chi-Square. Populasi pada penelitian 888
orang dan sampel sebanyak 90 orang responden dan teknik pengambilan sampel
dengan random sampling yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Rumbai Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020. Hasil penelitian didapatkan 54,4%
responden berpengetahuan tidak baik, 57,8% responden memiliki sikap negatif
dan 52,2% responden tidak diberikan Imunisasi IPV. Hasil uji statistik diperoleh
pengetahuan p value = 0,000 (p<α), sikap p value = 0,000 (p<α) maka dapat
disimpulkan adanya Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian
imunisasi IPV pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rumbai Kabupaten
Dharmasraya Tahun 2020. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kedua variabel
memiliki hubungan yang signifikan dengan pemberian imunisasi IPV, yaitu
pengetahuan dan sikap. Saran pada pelayanan kesehatan dapat dijadikan sebagai
bahan masukan atau informasi untuk petugas kesehatan, organisasi profesi atau
instansi terkait dengan masalah penelitian ini, sehingga dapat menambah atau
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya Dalam imunisasi IPV pada
bayi. [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Angka kematian bayi di Sumbar mencapai 47 per-1000 kelahiran hidup,
sedangkan data nasional hanya 34 per-1000 kelahiran hidup (Profil Dinas
Kesehatan Sumbar Tahun 2011). Angka kelahiran di Kabupaten Pasaman Tahun
2018 adalah 4.935 atau 78% dari jumlah sasaran yang ada. Sedangkan di
Kabupaten Pasaman terdapat angka kematian neonatal sebanyak 26 orang
(Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2018). Di wilayah kerja
Puskesmas Koto Rajo pada Tahun 2018 tercatat terdapat kematian bayi 3 orang
dan tahun ini tercatat kematian bayi sebanyak 2 orang. Salah satunya
penyebabnya adalah demam yang menyebabkan bayi tidak diberikan penanganan
medis karena ibu tidak membawa bayi ke pelayanan kesehatan terdekat.Di tempat
lain, masih adanya adat istiadat yang kuat tentang perawatan ibu nifas yaitu
menghangatkan tubuh di api.sehingga asap akan mengenai bayi baru lahir. Tujuan
dalam Penelitian ini adalah diketahui hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan
perawatan Bayi baru lahir di rumah di wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo
Kabupaten Pasaman Tahun 2019 dan diketahui hubungan sikap ibu dengan
tindakan perawatan Bayi baru lahir di rumah di wilayah kerja Puskesmas Koto
Rajo Kabupaten Pasaman Tahun 2019.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analis
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu yang mempunyai bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo
Kabupaten Pasaman Tahun 2019 sebanyak 36 orang.Sampel menggunakan teknik
total sampling sehingga berjumlah 36 orang.Lebih dari sebagian responden yaitu
20 responden (55,6 %) memiliki pengetahuan tinggi tentang perawatan bayi baru
lahir. Lebih dari sebagian responden yaitu 23 responden (63,9 %) memiliki sikap
positif tentang perawatan bayi baru lahir. Lebih dari sebagian responden yaitu 27
responden (75,0 %) memiliki tindakan baik dalam perawatan bayi baru lahir.Ada
hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan perawatan BBL di rumah di wilayah
kerja Puskesmas Koto Rajo Kabupaten Pasaman Tahun 2019 (p = 0,049 dan OR =
7,000).Ada hubungan sikap ibu dengan tindakan perawatan BBL di rumah di
wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo Kabupaten Pasaman Tahun 2019 (p = 0,000
dan OR = 35,200).
Daftar Bacaan : 20 (2000 – 2018) [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Angka kematian bayi di Sumbar mencapai 47 per-1000 kelahiran hidup,
sedangkan data nasional hanya 34 per-1000 kelahiran hidup (Profil Dinas
Kesehatan Sumbar Tahun 2011). Angka kelahiran di Kabupaten Pasaman Tahun
2018 adalah 4.935 atau 78% dari jumlah sasaran yang ada. Sedangkan di
Kabupaten Pasaman terdapat angka kematian neonatal sebanyak 26 orang
(Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2018). Di wilayah kerja
Puskesmas Koto Rajo pada Tahun 2018 tercatat terdapat kematian bayi 3 orang
dan tahun ini tercatat kematian bayi sebanyak 2 orang. Salah satunya
penyebabnya adalah demam yang menyebabkan bayi tidak diberikan penanganan
medis karena ibu tidak membawa bayi ke pelayanan kesehatan terdekat.Di tempat
lain, masih adanya adat istiadat yang kuat tentang perawatan ibu nifas yaitu
menghangatkan tubuh di api.sehingga asap akan mengenai bayi baru lahir. Tujuan
dalam Penelitian ini adalah diketahui hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan
perawatan Bayi baru lahir di rumah di wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo
Kabupaten Pasaman Tahun 2019 dan diketahui hubungan sikap ibu dengan
tindakan perawatan Bayi baru lahir di rumah di wilayah kerja Puskesmas Koto
Rajo Kabupaten Pasaman Tahun 2019.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analis
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu yang mempunyai bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo
Kabupaten Pasaman Tahun 2019 sebanyak 36 orang.Sampel menggunakan teknik
total sampling sehingga berjumlah 36 orang.Lebih dari sebagian responden yaitu
20 responden (55,6 %) memiliki pengetahuan tinggi tentang perawatan bayi baru
lahir. Lebih dari sebagian responden yaitu 23 responden (63,9 %) memiliki sikap
positif tentang perawatan bayi baru lahir. Lebih dari sebagian responden yaitu 27
responden (75,0 %) memiliki tindakan baik dalam perawatan bayi baru lahir.Ada
hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan perawatan BBL di rumah di wilayah
kerja Puskesmas Koto Rajo Kabupaten Pasaman Tahun 2019 (p = 0,049 dan OR =
7,000).Ada hubungan sikap ibu dengan tindakan perawatan BBL di rumah di
wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo Kabupaten Pasaman Tahun 2019 (p = 0,000
dan OR = 35,200).
Daftar Bacaan : 20 (2000 – 2018) [show more]
|
|
Hubungan Pengetahuan dan Sikap ibu hamil dengan Pelaksanaan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pegang Baru Kabupaten Pasaman Tahun 2019 | Hubungan Pengetahuan dan Sikap ibu hamil dengan Pelaksanaan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pegang Baru Kabupaten Pasaman Tahun 2019 | | |
|
|
Description:Dari hasil profil sumbar 2017 pencapaian K4 adalah 80% sedangkan target 100
%. Menurut Profil Pasaman 2017 pencapaian K4 adalah 73,8%. Dilihat dari pencapaian
puskesmas lain yaitu di Puskesmas Bonjol Target 100%, pencapaian K4 2016 64,0%,
2017 56,4% dan 2018 68,8%, di Puskesmas Rao Target 85%, Pencapaian K4 2016
68,3%, 2017 59,1% dan 2018 67,4%. Dan di puskesmas Silayang Target 85%,
pencapaian 2016 69,3%, 2017 61,3 % dan 2018 49,4%. Menurut laporan PWS KIA
Puskesmas Pegang Baru pencapaian K4 2016 82%, 2017 69 % 2018 hanya 69,7%,
berarti terjadi penurunan dalam 3 tahun terakhir. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
yang bersifat analitik dengan desain cross sectional yang dilakukan di Wilayah Kerja
Puskesmas pegang baru Kabupaten pasaman pada Oktober 2019. Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu hamil trismester 3 dengan kehamilan 36 minggu yang berada di
wilayahkerja puskesmas Pegang Baru Pasaman berjumlah 31 orang . Analisa univariat
dilakukan secara deskriptif dan analisa bivariat digunakan uji chi-square. Hasil penelitian
dengan analisa univariat menunjukkan dari 29 responden, terdapat sebanyak 15 (51,72%)
responden memiliki pengetahuan rendah, terdapat sebanyak 14 (48,28%) Responden yang
memiliki pengetahuan tinggi, terdapat 6 (20,69%) Responden yang memiliki sikap
positif, terdapat 15 (51,72%) Responden yang memiliki pelaksanaan K4 lengkap dan
analisa bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel independen
dengan variabel dependen. Disarankan kepada tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan
pelayanan serta penyuluhan agar tidak terjadi kehamilan beresiko tinggi dan komplikasi
yang terjadi saat persalinan serta tercapainya target Kunjungan K4.
[show more]
|
|
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang pemeriksaan kehamilan dengan Kepatuhan Dalam Pemeriksaan kehamilan di wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tutung Kabupaten Kerinci Tahun 2020 | Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang pemeriksaan kehamilan dengan Kepatuhan Dalam Pemeriksaan kehamilan di wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tutung Kabupaten Kerinci Tahun 2020 | | |
|
|
Description:Kesehatan ibu dan perinatal merupakan masalah nasional yang perlu mendapat
prioritas utama,karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada
generasi mendatang.pada tahun 2019 target pencapaian dipuskesmas sungai tutung
K1 95% dan cangkupan k4 adalah 100%.ibu hamil yang tidak patuh dalam
pemeriksaan kehamilan sebanyak(35,0%).tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan pengetahuan sikap ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan
dengan kepatuhan dalam pemeriksaan kehamilan dipuskesmas sungai tutung
kabupaten kerinci tahun 2020.Metode penelitian metode deskriptif analitik dengan
desain cross sectional.populasi adalah semua ibu hamil yang berjumlah 53 sekaligus
sampel pengolahan dan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan
uji statistic chi-square test pada batas kemaknaan 0,05.Pengambilan data peneliti
dilakukan dengan kunjungan sendiri kemasing masing ibu hamil, Hasil penelitian
Lebih dari separoh Pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan 56.6%
Tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tutung Kabupaten Kerinci Tahun
2020.Lebih dari separoh sikap ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan 62,3%
posistif di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tutung Kabupaten Kerinci Tahun
2020.Lebih dari separoh kepatuhan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan 73.6%
patuh dalam melakukan pemeriksaan kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas
Sungai Tutung kabupaten Kerinci Tahun 2020.Terdapat hubungan yang bermakna
antara Pengetahuan dengan kepatuhan dalam melakukan kepatuhan pemeriksaan
Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tutung Kabupaten Kerinci Tahun
2020 P-value( 0.012<0.05).Terdapat hubungan yang bermakna antara Pengetahuan
dengan kepatuhan dalam melakukan kepatuhan pemeriksaan Kehamilan di Wilayah
Kerja Puskesmas Sungai Tutung Kabupaten Kerinci Tahun 2020 P-value (
0.011<0.05) Dapat disarankan bahwa hendaknya Bidan yang bertugas di Puskesmas
Sungai Tutung memberikan Pengarahan dengan melakukan bahwa Kunjungan
kehamilan sangatlah penting dan dinginkan atau ibu harus memiliki pengetahuan dan
sikap yang positif dalam kunjungan Kehamilan di Puskesmas
[show more]
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MENARCHE
DENGAN UPAYA IBU DALAM MEMPERSIAPKAN MENARCHE
REMAJA DI UPT SDN 02 SIMAWANG KECAMATAN
RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR
TAHUN 2024 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG MENARCHE
DENGAN UPAYA IBU DALAM MEMPERSIAPKAN MENARCHE
REMAJA DI UPT SDN 02 SIMAWANG KECAMATAN
RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR
TAHUN 2024 | | |
|
|
Description:Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi dalam rentang usia 10-
16 tahun atau pada masa pubertas sebelum memasuki masa reproduksi. Dalam
mempersiapkan remaja putri menghadapi menarche ibu harus memahami berbagai
hal mengenai menarche seperti apa itu menstruasi, perubahan-perubahan yang terjadi
saat mengalami menstruasi pertama pada remaja putri baik aspek biologis maupun
psikologis, tanda-tanda datangnya menstruasi dan sebagainya yang berkaitan
dengan menstruasi. Dukungan dari ibu sangat penting untuk membantu remaja putri
menghadapi menarche dengan baik. Salah satu dukungan ibu yaitu dengan
meningkatkan upaya dalam mempersiapkan menarche pada remaja. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang
Menarche Dengan Upaya Ibu Dalam Mempersiapkan Menarche Remaja Di UPT
SDN 02 Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2024.
Penelitian ini menggunakan jenis kuantitatif, desain penelitian kolerasi analitik
dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil menggunakan rumus total
sampling sebanyak 46 sampel serta alat pengambilan data menggunakan kuisioner.
Kemudian analisis data menggunakan uji Chi-square pada Tingkat kepercayaan
95% (p-value 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden
yang tergolong kurang sebesar 25 (54.3%), sikap positif 24 (52.2) dan upaya
terbesar 32 (69.6%) yaitu rendah. Dari hasil analisis bivariate ditemukan ada
hubungan pengetahuan dengan upaya ibu dalam mempersiapkan menarche (p-value
0,000), dan ada hubungan sikap dengan upaya ibu dalam mempersiapkan menarche
pada remaja (0,000). Maka dari itu Orang tua disarankan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang menarche melalui berbagai sumber seperti buku, pamflet,
video edukasi, dan konsultasi dengan profesional kesehatan. Mengikuti seminar
atau lokakarya yang diadakan oleh sekolah atau puskesmas juga sangat dianjurkan
serta peran tenaga Kesehatan dalam meningkatkan Program Edukasi Kesehatan. [show more]
|
|