HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ( PMT ) TERHADAP STATUS GIZI BALITA MENURUT BB/U DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
Description
Pemberian Makanan tambahan (PMT) diberikan setiap hari kepada anak
selama 3 bulan (90 hari). Sedangkan bentuk makanan PMT yang diberikan berupa
susu tambahan dan PMT berupa biskuit cara pemberiannya / pendistribusian PMT
pada sasaran dilakukan di Puskesmas Lumpo.Survey awal yang telah dilakukan
penulis pada tanggal 5 Agustus 2019 di pada 12 orang ibu balita gizi kurang.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian makanan
tambahan (PMT) terhadap berat badan balita status gizi di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2019. Jenis penelitian ini
adalah Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini
dilakukan pada bulan 4 September 2019 di wilayah kerja UPT Puskesmas Lumpo.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Balita usia 12-59 bulan yang
mengalami gizi buruk dan kurang dengan indikator BB/U sebanyak 30 orang, dan
telah mengambil PMT selama 3 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara total populasi. Analisa hasil penelitian dilakukan secara univariat dan
bivariat dengan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 53,3%
pemberian makanan tambahan tidak terpenuhi, 66,7% status gizi balita kategori
baik, sedangkan status gizi balita yang termasuk kategori buruk sebanyak 6,7%
dan gizi kurang sebanyak 26,7%. Terdapat hubungan yang bermakna antara
pemberian makanan tambahan (PMT) dengan status gizi balita di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2019. Diharapkan Program Pemberian Makanan tambahan terus dilakukan
menanggulangi masalah gizi kurang untuk mengejar nilai normal dari anak-anak
gizi kurang. Sebaiknya diadakan penyuluhan akan pentingnya pemberian
makanan empat sehat lima sempurna.
selama 3 bulan (90 hari). Sedangkan bentuk makanan PMT yang diberikan berupa
susu tambahan dan PMT berupa biskuit cara pemberiannya / pendistribusian PMT
pada sasaran dilakukan di Puskesmas Lumpo.Survey awal yang telah dilakukan
penulis pada tanggal 5 Agustus 2019 di pada 12 orang ibu balita gizi kurang.
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian makanan
tambahan (PMT) terhadap berat badan balita status gizi di Wilayah Kerja UPT
Puskesmas Lumpo Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2019. Jenis penelitian ini
adalah Observasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian ini
dilakukan pada bulan 4 September 2019 di wilayah kerja UPT Puskesmas Lumpo.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Balita usia 12-59 bulan yang
mengalami gizi buruk dan kurang dengan indikator BB/U sebanyak 30 orang, dan
telah mengambil PMT selama 3 bulan. Teknik pengambilan sampel dilakukan
secara total populasi. Analisa hasil penelitian dilakukan secara univariat dan
bivariat dengan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 53,3%
pemberian makanan tambahan tidak terpenuhi, 66,7% status gizi balita kategori
baik, sedangkan status gizi balita yang termasuk kategori buruk sebanyak 6,7%
dan gizi kurang sebanyak 26,7%. Terdapat hubungan yang bermakna antara
pemberian makanan tambahan (PMT) dengan status gizi balita di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Lumpo Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan Tahun
2019. Diharapkan Program Pemberian Makanan tambahan terus dilakukan
menanggulangi masalah gizi kurang untuk mengejar nilai normal dari anak-anak
gizi kurang. Sebaiknya diadakan penyuluhan akan pentingnya pemberian
makanan empat sehat lima sempurna.
Creator
Publisher
FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
ALMAWENNI , “HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN ( PMT ) TERHADAP STATUS GIZI BALITA MENURUT BB/U DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS LUMPO KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 24, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2295.