2794 items found
No search filters
Identifier Title Type Subject
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-
EKLAMSIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-
EKLAMSIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
Description:Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator utama derajat kesehatan masyarakat. AKI di Provinsi Sumatera Barat adalah 212 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung yaitu perdarahan (42%), eklamsia/pre-eklamsia (30%), abortus (11%), infeksi (10%), partus lama/persalinan macet (9%) dan penyebab lain multipara, obesitas, riwayat pre-eklamsia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pre-eklamsia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain analitik menggunakan cross secsional, jumlah populasi 32 orang dan jumlah sampel 32 orang, peneliti menjadikan semua populasi menjadi sampel penelitian. Hasil penelitian lebih dari sebagian 56,2% mengalami pre-eklamsia, lebih dari sebagian (65,6%) memiliki umur yang tidak beresiko, sebagian besar (75,0%) memiliki paritas yang tidak beresiko dan lebih dari sebagian (56,2%) memiliki berat badan yang beresiko. Hasil analisis bivariat terdapat adanya hubungan umur, paritas dan berat badan terhadap kejadian pre-eklamsia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk itu diharapkan kepada masyarakat untuk dapat memeriksakan dirinya kepada pelayanan kesehatan agar dapat mengetahui kesehatannya sejak dini dalam kehamilan dengan melakukan kunjungan K1 dan K4. Untuk tenaga kesehatan dapat melakukan pendekatan-pendekatan agar ibu hamil dapat termotivasi dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TB
PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GULAI BANCAH KOTA
BUKITTINGGI TAHUN 2023
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TB
PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GULAI BANCAH KOTA
BUKITTINGGI TAHUN 2023
Description:Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan global yang merupakan salah satu dari 10 penyebab kematian di seluruh dunia, lebih dari 95% kematian akibat TBC terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. Jumlah kasus TBC paru di Indonesia diperkirakan mencapai 1.020.000 kasus TBC baru per tahun dengan 100.000 kematian per tahun. Tujuannya untuk menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian TBC paru. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain penelitian case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung ke ruang TB Paru Puskesmas Gulai Bancah yang berjumlah 54 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Accidental Sampling. Lokasi penelitian berada di wilayah kerja Puskesmas Gulai Bancah Kecamatan Gulai Bancah Kota Bukittinggi yang dilaksanakan pada bulan Juli 2023. %). Hasil penelitian adalah jenis lantai tidak dapat dianalisis dengan uji chi square, terdapat hubungan dan besaran risiko terhadap intensitas pencahayaan (p: 0.029, OR: 0.250), kelembaban (p: 0.835, OR: 1.125 ), dan hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antar perilaku. merokok (p: 0,784, OR: 0,856). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara kelembaban udara dan perilaku merokok dengan kejadian tuberkulosis paru dan terdapat hubungan yang bermakna antara intensitas pencahayaan. Disarankan kepada masyarakat untuk memperhatikan faktor lingkungan fisik rumah terutama intensitas pencahayaan dan kelembaban udara yang tidak memenuhi syarat untuk mencegah penularan penyakit TBC paru.. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGGARAN AGUNG TAHUN 2021FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGGARAN AGUNG TAHUN 2021
Description:Kematian akibat tuberkulosis masih menempati peringkat ke-10 penyebab kematian tertinggi di Dunia pada tahun 2016 berdasarkan laporan WHO. kemungkinan terjadi karena laki-laki lebih terpapar pada faktor risiko TBC misalnya merokok dan kurangnya ketidak patuhan minum obat. Survei ini menemukan bahwa dari seluruh responden laki-laki yang merokok sebanyak 68,5% dan hanya 3,7% responden perempuan yang merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Tuberkulosis Paru di wilayah kerja Puskesmas Sanggaran Agung tahun 2021. Desain dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kolerasi yang merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi mengenai status yang berhubungan mengenai suatu gejala yang ada, dengan pendekatan Cross sectional study. populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suspek tuberkulosis paru yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Sanggaran Agung kab. Kerinci dengan besa sampel yang ditetapkan dengan rumus Slovin sebanyak 50 responden, data diperoleh melalui lembar kuesioner. Analisa menggunakan Uji Chi Square. Dari hasil penelitian didapatkan faktor kepadatan hunian mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian TB Paru. Hasil analisis statistik diperoleh nilai P= 0,021 lebih kecil dari alfa=0,05.Faktor kontak serumah mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian TB Paru. Hasil analisis statistik diperoleh nilai P= 0,023 lebih kecil dari alfa 0,05. Faktor kebiasaan merokok tidak mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian TB Paru. Hasil analisis statistik diperoleh nilai P=0,161 lebih besar dari alfa=0,05. Dengan penelitian ini diharapkan peran serta dan kerja sama dari masyarakat dan petugas puskesmas dalam upaya peningkatan derajat kesehatan melalui penyuluhan kesehatan kepada masyarakat untuk menghindari penularan penyakit [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN ASMA PADA PASIEN ASTHMA BRONCHIALE DI POLIKLINIK PARU RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN ASMA PADA PASIEN ASTHMA BRONCHIALE DI POLIKLINIK PARU RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020
Description:Asma merupakan penyakit saluran pernapasan akut dengan angka kekambuhan yang cukup tinggi.Berdasarkan survey di lapangan pasien yang datang kembali dengan kekambuhan asma memiliki tingkat pengetahuan, sikap yang berbeda serta faktor lingkungan yang menjadi pencetus utama kekambuhan asma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan asma pada pasien asthma bronchiale. Metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di Poliklinik Paru RSUD Sawahlunto pada bulan Januari 2020. Jumlah sampel 59 orang dan data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi menggunakan uji chi-squarexon. Hasil univariat didapatkan 54,2% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah, 55,9% responden memiliki sikap kurang terhadap kekambuhan asma, 76,2% responden memiliki hubungan dengan lingkungan terhadap kekambuhan asma serta 74,5% ditemukan frekuensi kekambuhan asma dari seluruh responden yang ada. Hasil bivariat didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan lingkungan dengan kekambuhan asma di Poliklinik Paru RSUD Sawahlunto dengan nilai p<0,05. Diharapkan pemberian pendidikan kesehatan kepada klien asma yang berkunjung ke rumah sakit melalui penyebaran poster, leaflet serta penyuluhan dan pengarahan tentang faktor-faktor yang menyebabkan asma bronchial agar masyarakat mengetahui cara mencegah terjadinya penyakit asma [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILAPING PASAMAN BARAT TAHUN 2021FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILAPING PASAMAN BARAT TAHUN 2021
Description:Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit yang relatif sering terjadi seluruh dunia.Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015 sebanyak 165 juta jiwa di dunia menderita penyakit rheumatoid arthritis dengan prevalensi antara 0,3- 0,5%.Kekambuhan Rheumatoid Arthritissering terjadi berulang yang dialami oleh penderita melebihi satu kali dengan kualitas yang sering terjadi dan biasanya bersifat tidak menyenangkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kekambuhan penyakit Reumatoid Arthritis pada lansia di wilayah kerja puskesmas Silaping tahun 2021. Penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Penelitian telah dilakukan pada tanggal 8 sampai 20 Februari tahun 2021. Populasi pada penelitian adalah seluruh lansia penderita Reumatoid Arthritis dari bulan Oktober sampai Desember 2020 di puskesmas Silaping sebanyak 220 orang dan Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling berjumlah 69 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian data diolah secara komputerisasi dengan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan (55,1%) responden ada faktor genetik, (59,4%) responden mempunyai pola aktivitas ringan, (53,6 %) responden mempunyai pola makan tidak baikdan (59,4%) responden menyatakan Reumatoid Arthritis sering kambuh. Ada hubungan antara genetik (p value = 0,000), pola aktivitas (p value = 0,000) dan pola makan (p value = 0,000) dengan kekambuhan rematik. Dapat disimpulkan terdapat hubungan genetik, pola aktivitas dan pola makan dengan kekambuhan rheumatoid arthritis. Disarankan kepada petugas puskesmas Silaping memberikan informasi langsung kepada masyarakat tentang pencegahan kekambuhan penyakit rematik sejak dini dan bahaya penyakit bila tidak ditangani.Informasi tersebut dapat diberikan dengan melakukan penyuluhan kesehatan kepada seluruh masyarakat secara langsung. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILAPING PASAMANBARAT TAHUN 2021FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILAPING PASAMANBARAT TAHUN 2021
Description:Rheumatoid Arthritis merupakan penyakit yang relatif sering terjadi seluruh dunia.Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015 sebanyak 165 juta jiwa di dunia menderita penyakit rheumatoid arthritis dengan prevalensi antara 0,3- 0,5%.Kekambuhan Rheumatoid Arthritissering terjadi berulang yang dialami oleh penderita melebihi satu kali dengan kualitas yang sering terjadi dan biasanya bersifat tidak menyenangkan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kekambuhan penyakit Reumatoid Arthritis pada lansia di wilayah kerja puskesmas Silaping tahun 2021. Penelitian yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Penelitian telah dilakukan pada tanggal 8 sampai 20 Februari tahun 2021. Populasi pada penelitian adalah seluruh lansia penderita Reumatoid Arthritis dari bulan Oktober sampai Desember 2020 di puskesmas Silaping sebanyak 220 orang dan Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling berjumlah 69 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner kemudian data diolah secara komputerisasi dengan uji Chi-square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan (55,1%) responden ada faktor genetik, (59,4%) responden mempunyai pola aktivitas ringan, (53,6 %) responden mempunyai pola makan tidak baikdan (59,4%) responden menyatakan Reumatoid Arthritis sering kambuh. Ada hubungan antara genetik (p value = 0,000), pola aktivitas (p value = 0,000) dan pola makan (p value = 0,000) dengan kekambuhan rematik. Dapat disimpulkan terdapat hubungan genetik, pola aktivitas dan pola makan dengan kekambuhan rheumatoid arthritis. Disarankan kepada petugas puskesmas Silaping memberikan informasi langsung kepada masyarakat tentang pencegahan kekambuhan penyakit rematik sejak dini dan bahaya penyakit bila tidak ditangani.Informasi tersebut dapat diberikan dengan melakukan penyuluhan kesehatan kepada seluruh masyarakat secara langsung. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN
VAKSIN COVID-19 PADA WISATAWAN KINANTAN ZOO DI KOTA
BUKITTINGGI TAHUN 2022
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN
VAKSIN COVID-19 PADA WISATAWAN KINANTAN ZOO DI KOTA
BUKITTINGGI TAHUN 2022
Description:Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh Severe Acute Respiratori Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Vaksin diartikan sebagai produk biologi yang mengandung antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati atau yang telah dilemahkan untuk diberikan kepada seseorang agar menyebabkan kekebalan spesifik pada tubuh untuk melawan penyakit. Pada tanggal 20 april 2022 capaian vaksinasi dosis pertama telah mencapai 109,93% dari target. Sementara dosis kedua telah mencapai 75,74% dan dosis ketiga mencapai 6,28%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Vaksin Covid-19 Pada Wisatawan Kinantan Zoo Di Kota Bukittinggi tahun 2022. Metode pada Penelitian ini menggunakan metode Analitik dengan pendekatan studi cross sectional. Penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai September di Kinantan Zoo Kota Bukittinggi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 618.018 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 responden dengan teknik Accidental Sampling. Hasil uji statistik bivariat menyatakan ada faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan vaksin pada Wisatawan Kinantan Zoo yaitu pengetahuan dengan kelengkapan vaksin Covid-19 diperoleh nilai p 0,017 (p>0,05), dan paparan media sosial dengan kelengkapan vaksin Covid-19 diperoleh nilai p 0,003 (p>0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, dan paparan media sosial dengan kelengkapan vaksin Covid-19 pada Wisatawan Kinantan Zoo di Kota Bukittinggi Tahun 2022. Saran dalam penelitian ini kepada Dinas Pariwisata diharapkan agar meningkatkan pemahaman dan kepercayaan wisatawan terhadap vaksin covid-19 dengan cara memberikan edukasi seperti leflet dan selebaran tentang vaksinasi covid-19 ditempat-tempat wisata yang ada di Bukittinggi. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN
MINUM OBAT HIPERTENSI PADA LANSIA
DI PUSKESMAS RAMBATAN II
TAHUN 2024
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN
MINUM OBAT HIPERTENSI PADA LANSIA
DI PUSKESMAS RAMBATAN II
TAHUN 2024
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENDERITA TB PARU DALAM MENJALANI PENGOBATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2018FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PENDERITA TB PARU DALAM MENJALANI PENGOBATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2018
Description:Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis. Insiden TB di Dunia bervariasi antara 275 kasus/100.000 penduduk/tahun. Angka kejadian TB di Indonesia sebanyak 102 per 100.000 penduduk. Angka insidensi kasus TB paru yakni 100,7 per 100.000 penduduk. Survei awal yang dilakukan oleh peneliti di Wilayah Kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman pada tahun 2017, didapatkan terdapat 109 penderita yang sedang menjalani pengobatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan penderita TB paru dalam menjalani pengobatan di Wilayah Kerja PuskesmasRao Kabupaten Pasaman Tahun 2018. Metode penelitian menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan desain pendekatan Cross Sectional, Penelitian dimulai pada bulan Maret- Juli 2018 di wilayah kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 109 responden. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 52 respondendengan tehnik Proporsional Random Sampling,kemudian data diolah menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuandiperoleh nilai p 0,002 (p < 0,05), peran petugas kesehatan diperoleh nilai p 0,469 (p > 0,05),dukungan keluarga diperoleh nilai p 0,021 (p < 0,05), peran PMO diperoleh nilai p 0,002 (p < 0,05) Dapat disimpulkan bahwa pengetahuan,dukungan keluarga,Dukungan PMO,Peran petugas kesehatan secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna diwilayah kerja Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman pada tahun 2018. Saran dari penelitian ini tertuju kepada pihak puskesmas, agar lebih mendukung,mengingatkan dan memberikan pengetahuan tentang manfaat dari kepatuhan mengkonsumsi OAT kepada seluruh penderita TB yang tercatat berobat di Puskesmas Rao Kabupaten Pasaman. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU
PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU DESA
UKUI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2023
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETEPATAN
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU
PADA BAYI USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU DESA
UKUI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2023
Description:ABSTRACT One of the causes of nutritional problems in Indonesia was the provision of MP-ASI that was not appropriate and safe, based on the results of the SSGI survey on the provision of MP-ASI in Indonesia, the presentation of infants who received MP-ASI > 6 months in 2022 was 47.7%, which data has not reached the target of the achievement strategy for Indonesia of 90%. According to WHO, approximately 1.5 million children die due to breastfeeding, while some mothers give complementary foods not accompanied by breast milk which actually contains the right main nutrients for children. The factors that influence the complementary feeding of breast milk include education, knowledge, employment, and exposure to information. Objective: Knowing the factors related to the accuracy of complementary feeding of breast milk for infants aged 6-24 months at the integrated service post of Ukui Village, Pelalawan Regency in 2023. Type of quantitative research with cross sectional study approach. The population in this study was all mothers who had babies aged 6-24 months, which was 180 people Sample return using Purposive sampling technique with a total sample of 64 mothers. The tool use for data collection was a questionnaire with Chi-Square analytical test. The research will be conducted between August-September 2023 in the integrated service post area of Ukui Village, Pelalawan Regency. From the results of univariate analysis, statistical test results were obtained 57.8% of respondents with the accuracy of MP-ASI correctly, 39.1% of respondents had secondary education, 46.9% of respondents with a good level of knowledge, 76.6% of respondents did not work, 73.4% of respondents were exposed to information about MP-ASI. From the results of bivariate analysis, there is a relationship between education, knowledge, employment, exposure to information and the accuracy of breastfeeding. It was expected that the baby's MP-ASI must be given appropriately so that optimal growth and development. [show more]