FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PEGAWAI PUSKESMAS MUNGKA KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PEGAWAI PUSKESMAS MUNGKA KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA TAHUN 2016 | | |
|
|
Description:Perkembangan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia tidak terlepas
dari sejarah kehidupan bangsa. Pelayanan kesehatan masyarakat dikembangkan
sejalan dengan tanggung jawab pemerintah melindungi masyarakat Indonesia dari
gangguan kesehatan.Untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan pembangunan
kesehatan pemerintah daerah wajib mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan tersebut. Upaya peningkatan mutu
pelayanan tersebut tidak terlepas dari upaya peningkatan kualitas sumber daya
manusianya. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor faktor yang
berhubungan dengan kinerja pegawai di Puskesmas Mungka Kecamatan Mungka
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desaincross
sectional, kemudian data diolah dengan menggunakan uji Chi Square.Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 30 orang responden. Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,028
(p<0,05) yang artinya adanya hubungan antara pendidikan dengan kinerja pegawai di
Puskesmas Mungka Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,047 (p<0,05) yang artinya adanya hubungan
antara pelatihan dengan kinerja pegawai di Puskesmas Mungka Kecamatan Mungka
Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p 0,000 (p<0,05) yang artinya adanya
hubungan antara lingkungan kerja dengan kinerja pegawai di Puskesmas Mungka
Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2016. Saran dalam
penelitian ini adalah mengingat bahwa faktor faktor yangberhubungan, terhadap
kinerja pegawai Puskesmas Mungka di Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh
Kota, maka untuk setiap institusi agar terus berupaya untuk melakukanpelatihan,
meningkatkan pendidikan dan lingkungan kerjayang nyaman dikalangan petugas
Puskesmasagar kinerja pegawai dapat lebih efisien dan efektif secara keseluruhan.
[show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LIMAU KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2020 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI LIMAU KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Kematian Ibu perlu mendapat perhatian khusus karena Angka Kematian Ibu
(AKI) masih tinggi bahkan tertinggi diantara negara-negara Association South
East Asian Nation (ASEAN). Komplikasi kehamilan dan persalinan sebagai
penyebab tertinggi kematian ibu tersebut dapat dicegah dengan pemeriksaan
kehamilan melalui antenatal care (ANC) secara teratur. Kunjungan ANC sangat
penting untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi kelainan serta
komplikasi yang menyertai kehamilan secara dini dapat ditangani secara cepat dan
benar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Kunjungan ANC diwilayah kerja Puskesmas Sungai Limau
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2020.Peneliti ingin mengetahui apakah jika
pengetahuan, paritas, dan dukungan suami tinggi dapat mempengaruhi kunjungan
ANC responden menjadi makin baik atau ada faktor lain yang menyebabkan
walau pengetahuan, paritas, dan dukungan suami tinggi belum tentu kunjungan
ANC responden juga baik. Jenis Penelitian Kuantitatif dengan cross sectional.
Jumlah populasi 43 dan sampel menggunakan total populasi sebanyak 43
responden.Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui kuesioner.
Data dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan chi square. Hasil uji
statistik diperoleh p value masing-masing variabel indipendent yaitu pengetahuan
(p=0,001) ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan ANC, paritas (p=0,216)
tidak ada hubungan paritas dengan kunjungan ANC, dan dukungan suami
(p=0,000) ada hubungan dukungan suami dengan kunjungan ANC. Diharapkan
untuk ibu hamil untuk dapat rutin melakukan kunjungan ANC agar ANC guna
untuk mengurangi komplikasi kehamilan yang tidak cepat ditangani dikarena
tidak memeriksakan kehamilan serta untuk petugas kesehatan Petugas kesehatan
dapat meningkatkan pelayanan, baik berupa penyuluhan-penyuluhan tentang
kunjungan ANC secara keseluruhan maupun pemberian leaflet-leaflet mengenai
kunjungan ANC. Metode penyuluhan hendaknya lebih komunikatif sehingga
informasi yang disampaikan lebih mudah dipahami. [show more]
|
|
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pasien Di Poliklinik Rsud
Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Selama Masa Pandemi Covid-19
Tahun 2022 | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pasien Di Poliklinik Rsud
Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Selama Masa Pandemi Covid-19
Tahun 2022 | | |
|
|
Description:Pandemi COVID-19 mulai menyebar di Sorolangun pada awal bulan
April. Hal ini dapat diukur dari peningkatan jumlah kunjungan pasien diruangan
isolasi sebanyak 35% di Rsud Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun.
Penurunan jumlah kunjungan pasien Poliklinik di Rsud Prof. Dr. H.M. Chatib
Quzwain Sarolangun terparah 42,7% terjadi di bulan Juni 2020 yang disebabkan
oleh adanya covid 19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Rendahnya Tingkat Kunjungan Pasien Di
Poliklinik Rsud Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun. Penelitian dilakukan
dengan metode retrospektif dengan rancangan cross sectional pada tanggal 15
Agustus s/d 30 Agustus di Poliklinik Rsud Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain
Sarolangun, populasi dalam penelitian ini 2488 orang, dan sampel penelitian
sebanyak 93 orang, dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan
data di olah secara univariate dan bivariate. Hasil univariat didapatkan 50,5%
responden berumur dewasa, 51,6% responden memiliki tingkat ekonomi tinggi,
59,1% responden memiliki pelayanan kesehatan baik, 52,7% responden memiliki
kunjungan pasien baik. Hasil uji statistik didapatkan umur (p=0,046), tingkat
ekonomi (p=0,000), pelayanan kesehatan (p=0,000) dapat disimpulkan adanya
hubungan antara umur, tingkat ekonomi dan pelayanan kesehatan dengan
Kunjungan Pasien Di Poliklinik Rsud Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun
Selama Masa Pandemi Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adanya hubungan
antara umur, tingkat ekonomi dan pelayanan kesehatan dengan Kunjungan Pasien
Di Poliklinik Rsud Prof. Dr. H.M. Chatib Quzwain Sarolangun Selama Masa
Pandemi Covid-19. Disarankan pada tenaga kesehatan agar dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan khususnya perawat dan dokter sehingga pada pasien puas
dan kunjungan pasien juga meningkat. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL PADA IBU
YANG MEMILIKI BAYI DI PUSKESMAS
LUBUK SIKAPING
TAHUN 2020
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL PADA IBU
YANG MEMILIKI BAYI DI PUSKESMAS
LUBUK SIKAPING
TAHUN 2020
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL PADA IBU
YANG MEMILIKI BAYI DI PUSKESMAS
LUBUK SIKAPING
TAHUN 2020
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL PADA IBU
YANG MEMILIKI BAYI DI PUSKESMAS
LUBUK SIKAPING
TAHUN 2020
| FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL PADA IBU
YANG MEMILIKI BAYI DI PUSKESMAS
LUBUK SIKAPING
TAHUN 2020
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL PADA IBU
YANG MEMILIKI BAYI DI PUSKESMAS
LUBUK SIKAPING
TAHUN 2020
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL PADA IBU
YANG MEMILIKI BAYI DI PUSKESMAS
LUBUK SIKAPING
TAHUN 2020
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL PADA IBU
YANG MEMILIKI BAYI DI PUSKESMAS
LUBUK SIKAPING
TAHUN 2020
| | |
|
|
Description:Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (RIKESDA) tahun 2018 didapatkan
indeks perkembangan anak usia 36 s/d 47 bulan mencapai 85,9%, 48 s/d
59 bulan mencapai 90,6% pada laki-laki 87, 3% dan 89,3% perempuan
(Kemenkes, 2018). Untuk itu perlu dilakukan skrining hipotiroid
kongenital sebagai salah satu antisipasi guna mendapatkan penanganan
sedini mungking untuk mencegah dampak hipotiroid tersebut. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor apa saja yang
berhubungan dengan pelaksanaan skrining hipotiroid kongenital di
wilayah kerja Puskesmas Lubuk Sikaping. Penelitian ini merupakan
penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian case control.
Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang melahirkan dan memiliki
bayi pada tahun 2018 dan 2019 di wilayah kerja Puskesmas Lubuk
Sikaping dengan jumlah 1030 orang, sampel sebanyak 72 orang yang
terdiri dari 36 kasus dan 36 kontrol. Setiap responden diberikan
kuesioner yang sama kemudian dilakukan pengumpulan data dan analisa
data. Uji analisa data dilakukan dengan uji Chi-squere dengan CI 95%.
Berdasarkan analisis diketahui ada hubungan antara pendidikan (p =
0,0001), dukungan suami (p = 0,000) dan sikap (p = 0,000) ibu terhadap
pelaksanaan skrining hipotiroid kongenital. Selanjutnya diharapkan
untuk dinas terkait (dinas kesehatan dan Puskesmas) untuk
mensosialisasikan skrining hipotiroid di masyarakat. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM DAN BEDAH RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM DAN BEDAH RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:ABSTRAK
Komunikasi merupakan faktor penting bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
dengan klien. Semakin baik komunikasi perawat, maka semakin berkualitas pula asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien karena komunikasi yang baik dapat membina
hubungan saling percaya antara perawat dan klien.Komunikasi dalam keperawatan dikenal
dengan komunikasi terapeutik. Pada profesi keperawatan, komunikasi menjadi lebih bermakna
karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Tingginya
pengguna pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Sawahlunto
akan sangat berhubungan dengan kualitas pelayanan yang akan diberikan di Instalasi Rawat Inap
Penyakit Dalam dan Bedah dalam memenuhi tuntutan dan harapan pasiennya. Adanya
ketidakpuasan klien terhadap komunikasi yang dilakukan perawat di Instalasi Rawat Inap
Penyakit Dalam dan Bedah disebabkan oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan
pelaksanaan komunikasi terapeutik. Pelaksanaan komunikasi terapeutik dipengaruhi oleh banyak
faktor komunikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik. Jenis penelitian ini adalah Cross Sectional Study.
Lokasi penelitian di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Sawahlunto dengan
responden sebanyak 30 orang. Penelitian dilakukan pada 16 Januari sampai 16 Februari 2020.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala likert. Anaisa bivariat dengan tabulasi
silang yaitu uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari sebagian perawat (73,3%)
telah melaksanakan komunikasi terapeutik. Selanjutnya didapatkan hubungan yang bermakna
antara pengetahuan, lingkungan kerja, masa kerja dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik
dengan nilai p < 0,05. Variabel pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan
berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam
dan Bedah RSUD Sawahlunto. Berdasarkan hasil penelitian diatas diharapkan perawat mampu
mempertahankan komunikasi terapeutik dalam memeberikan pelayanaan kepada klien di rumah
sakit dan terus meningkatkan kemampuannya dalam melakukan komunikasi terapeutik.
Kata kunci : pelaksanaan komunikasi terapeutik di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah,
pengetahuan, lingkungan kerja, masa kerja [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO KATIK KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2018 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO KATIK KOTA PADANG PANJANG TAHUN 2018 | | |
|
|
Description:Air susu ibu (ASI) sangat penting untuk perkembangan bayi, terutama untuk bayi yang baru lahir. ASI sendiri memiliki banyak kandungan di dalamnya sehingga dapat membuat bayi memperoleh banyak asupan yang sesuai jika dibandingkan dengan meminum susu formula. Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Pemberian Asi Eksklusif pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Katik Padang Panjang tahun 2018. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dari penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi 6-11 bulan yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Koto Katik Padang Panjang sebanyak 120 orang . Jumlah sampel dalam peneitian ini diperoleh sebanyak 54 orang. Teknik pengambilan sample pada penelitian ini adalah proporsional random sampling dengan pengambilan sampel pada masing-masing wilayah kerja puskesmas. Selanjutnya dengan simple ramdom sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu (p 0.006), pekerjaan ibu(p 0.012), peran petugas kesehatan (p 0.011), dukungan suami (p 0.008) dan pengaruh social budaya (p 0.001) dengan pemberian ASI Ekslusif. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan ibu, pekerjaan ibu, peran petugas kesehatan, dukungan suami dan pengaruh sosial budaya dengan pemberian ASI Ekslusif. Saran dari penelitian ini tertuju kepada pihak puskesmas agar lebih mendukung, mengingatkan dan memberikan pengetahuan tentang manfaat dari ASI Ekslusif kepada seluruh ibu-ibu yang memiliki bayi di wilayah kerja puskesmas Koto Katik. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCAPAIAN CONTINUE OF CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMBAH BINUANG PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCAPAIAN CONTINUE OF CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LEMBAH BINUANG PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan
beberapa indikator status kesehatan masyarakat. Upaya untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan ibu dan anak salah satunya adalah melaksanakan asuhan
secara berkelanjutan atau Continue of Care. Tujuan penelitian ini adalah Untuk
mengetahui Faktor- faktor yang berhubungan dengan pencapaian Continue of
Care di Wilayah Kerja Lembah Binuang Pasaman Barat 2020. Desain penelitian
ini crossectional. Untuk mengetahui Faktor- faktor yang berhubungan dengan
pencapaian Continue of Care di Wilayah Kerja Lembah Binuang Pasaman Barat
2020. Dalam peneliti ini yang menjadi populasi adalah seluruh bidan yang bekerja
di Wilayah Kerja Lembah Binuang Pasaman Barat 2020 berjumlah 40 orang.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tekhnik total sampling.
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dari bulan Februari 2020. Analisa
data dilakukan secara Komputerisasi meliputi analisa univariat dan analisa bivariat
menggunakan uji chi square. Dari hasil uji statistik menunjukan tidak ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan nilai p value = 0.159
motivasi dengan nilai pvalue = 0.665, sarana prasarana nilai pvalue =0.711dengan
pencapaian Continuie of Care. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik pada pengetahuan,
motivasi dan sarana prasarana dengan pencapaian Faktor- faktor yang
berhubungan dengan pencapaian Continue of Care di Wilayah Kerja Lembah
Binuang Pasaman Barat 2020. Saran bagi peneliti selanjutnya agar dapat
Sebaiknya peneliti memberikan masukan dalam pengetahuan tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan pencapaian Continue Of Care. [show more]
|
|
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pencapaian K4 Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pegang Baru Tahun 2019 | Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pencapaian K4 Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pegang Baru Tahun 2019 | | |
|
|
Description:Cakupan K4 di Indonesia tahun 2014 yaitu 86,57%, sedangkan target nasional
yang ditentukan, K4 harus mencapai 95%. Hal ini menunjukkan masih rendahnya
cakupan K4. Sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis
faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya pencapaian K4 di wilayah kerja
Puskesmas Pegang Baru tahun 2019. Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik
dengan pendekatan cross sectional, yaitu untuk mengetahui hubungan faktor-faktor
yang berhubungan dengan rendahnya pencapaian K4 di wilayah kerja Puskesmas
Pegang Baru tahun 2019. Seluruh ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Pegang
Baru dijadikan sampel yaitu berjumlah 48 orang (random sampling). Pengumpulan
data dilakukan dengan cara pembagian kuesioner dan wawancara kepada 48
responden. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh K4 tidak lengkap adalah mayoritas
responden 68% berpendidikan SD, 80% responden dengan paritas >, 56% responden
didukung suami, dan 80% responden tidak termotivasi. Dari hasil penelitian dengan
menggunakan uji chi-square, diperoleh hasil dengan nilai signifikan masing-masing p
(0,000), (0,000), (0,000) dan (0,020) < nilai a (0,005) maka Ho ditolak Ha diterima.
Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan
pencapaian K4 pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pegang Baru tahun 2019.
Oleh karena itu, disarankan kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan
pelayanan konseling tentang pentingnya melakukan antenatal care dan diharapkan
pada ibu hamil agar lebih rutin lagi memeriksakan kehamilannya. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG SAGO TAHUN 2020 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG SAGO TAHUN 2020 | | |
|
|
Description: Menurut World Health Organization (WHO) (2014) penggunaan kontrasepsi telah
meningkat di banyak bagian dunia, terutama di Asia dan Amerika Latin dan terendah di
Sub-Sahara Afrika. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
selama dua puluh lima tahun mendatang terus meningkat, Untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk di Indonesia, pemerintah mengupayakan dengan program
Keluarga Berencana (KB). Strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Salah satu arah
kebijakan dari RPJM adalah meningkatkan penggunaan alat dan obat kontrasepsi jangka
panjang (MKJP). MKJP merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat
bertahan selama 3 tahun sampai seumur hidup, jenis kontrasepsi ini diantaranya adalah
AKDR/IUD, implan, MOW dan MOP. Tujuan penelitian untuk melihat Faktor-Faktor
yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang
(MKJP) di wilayah kerja Puskesmas Padang Sago tahun 2019. Jenis penelitian
adalah penelitian Studi kuantitatif deskriptif. Dengan analisa Univariat dan Bivariat.
Populasi pada penelitian ini sebanyak 1424 responden. Pengambilan sampel
dilakukan dengan cara Simple Random Sampling dengan 41 orang responden.
Hasil Penelitian Univariat menunjukan bahwa Pengguna MKJP (46,3%), Peran
bidan Optimal (65,9%), Pengetahuan tinggi (39,0%), Sikap Positif (41,5%). Pada
Penelitian Bivariat terdapat Hubungan yang bermakna antara pengetahuan p=0,003,
Peran petugas p=0,003 dan sikap p=(0,000) terhadap penggunaan MKJP. Lebih
dari separoh responden memilih metode kontrasepsi Non MKJP. Lebih dari separo
Responden mengatakan Peran Bidan sebagai Pelaksana bekerja secara Optimal. Kurang
dari separoh responden berpengetahuan tinggi. kurang dari separoh responden bersikap
positif. Terdapat hubungan antara peran bidan, Pengetahuan, dan sikap terhadap
penggunaan MKJP di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Sago 2020.Diharapkan bidan
dapat memberikan pengetahuan tentang MKJP kepada PUS secara meluas baik itu
penyuluhan dan berupa spanduk sehingga PUS yang ingin menggunakan Alat
Kontrasepsi KB bisa memilih alat kontrasepsi sesuai dengan kebutuhan mereka.
[show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN KADER POSYANDU TERHADAPPELAKSANAAN POSYANDU DI NAGARI PERSIAPAN RANAH MELINTAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI AUR KABUPATENPASAMAN BARAT TAHUN 2019 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN KADER POSYANDU TERHADAPPELAKSANAAN POSYANDU DI NAGARI PERSIAPAN RANAH MELINTAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI AUR KABUPATENPASAMAN BARAT TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:kader posyandu kurang berperan dalam pelaksanaan posyandu. Responden menyatakan bahwa
kader posyandu cenderung untuk melakukan pelayanan bayi dan balita di posyandu dan
melakukan sweeping ke rumah-rumah jika balita 3 kali berturut-turut tidak hadir dalam kegiatan
posyandu . Berdasarkan kurangnya pengetahuan kader dalam pelaksanaan posyandu
karena Peran kader dalam pelaksanaan posyandu memegang peranan penting untuk
kelangsungan posyandu. Kader posyandu melaksanakan kegiatan sebelum, hari H posyandu dan
sesudah posyandu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
peran kader posyandu terhadap pelaksanaan posyandu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Nagari Persiapan Ranah
Melintang wilayah kerja Puskesmas Sungai Aur pada September-Oktober 2019. Populasi
penelitian adalah semua kader posyandu dengan jumlah 25 dan pengambilan sampel dengan total
sampilng = 25 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dengan
metode wawancara terpimpin. Pengolahan data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan
uji Chi Square. Berdasarkan hasil analisa bivariat didapatkan nilai P = 0,04 < 0,05 pada
pengetahuan, p = 0,021 < 00,05 pada sikap dan P=0,001 <0,05 pada motivasi sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan, sikap dan motivasi dengan peran kader
terhadap pelaksanaan posyandu.berdasarkan penelitian diharapkan kader posyandu dapat
berperan aktif dan memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk melaksanakan kegiatan posyandu. [show more]
|
|