HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KADAR GULA DARAH PADA DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK PANJANG BUKITTINGGI TAHUN 2020 | HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KADAR GULA DARAH PADA DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK PANJANG BUKITTINGGI TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Indeks massa tubuh berlebih memiliki resiko diabetes mellitus lebih besar dibandingkan resiko penyakit lain. Dari 7 puskesmas di Bukittinggi selama 3 bulan terakhir didapatkan data 110 kasus DM tipe II di Puskesmas Guguk Panjang tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kadar Gula Darah Pada Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang Bukittinggi Tahun 2020. Jenis penelitian ini kuantitatif, dengan desain penelitian korelasi dan pendekatan cross sectional, jumlah sample 52 orang dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dengan hasil 18 responden (34,6%) menunjukkan IMT dengan kategori Obesitas, 42 responden (80,8%) memiliki kadar gula darah tidak normal, dari 6 responden dengan indeks massa tubuh kurus juga terdapat 6 responden dengan kadar gula darah tidak normal, selanjutnya dari 28 responden dengan indeks massa tubuh normal juga terdapat 10 responden (35,7%) dengan dengan kadar gula darah normal. Hasil uji statistik indeks massa tubuh dengan kadar gula darah pada diabetes mellitus tipe II diperoleh nilai p=0,001 (p<0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah pada diabetes mellitus tipe II. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan observasi dari pola makan dan lama sakit pada pasien diabetes mellitus tipe II. [show more]
|
|
Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian pada Lansia di PSTW
Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2018 | Hubungan Interaksi Sosial dengan Kesepian pada Lansia di PSTW
Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2018 | | |
|
|
Description:Seiring bertambahnya usia setiap manusia akan memasuki fase lansia dengan segala
penurunan fisik dan psikologis yang dialaminya. Salah satu permasalahan psikologis pada
lansia yang ada di PSTW adalah kesepian dan rasa jenuh. Kondisi ini dapat menyebabkan
munculnya berbagai masalah kesehatan fisik dan psikologis. PSTW Kasih Sayang Ibu
Batusangkar merupakan salah satu PSTW yang ada di Sumatera Barat dengan jumlah warga
binaan sebanyak 70 responden dan mayoritas lansia yang ada di PSTW Kasih Sayang Ibu
mengalami kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi social
dengan kesepian pada lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2018. Jenis
penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini
adalah semua lansia yang ada di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar yaitu sebanyak 70
responden. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling
dengan besaran sampel sebanyak 41 responden. Pengumpulan data penelitian menggunakan
kuesioner, analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-
square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 20 responden dengan interaksi social baik,
kurang dari separuh yaitu sebanyak 8 responden (40,0%) masih mengalami kesepian,
sedangkan dari 21 responden dengan interaksi sosial kurang baik, terdapat lebih dari separoh
yaitu sebanyak 15 responden (71,4%) mengalami kesepian dan ada hubungan antara interaksi
social dengan kesepian pada lansia ( pvalue = 0,043, OR = 4,00). Dapat disimpulkan bahwa
interaksi social berhubungan signifikan dengan kesepian pada lansia, untuk itu diharapkan
kepada lansia untuk selalu menjaga dan membangun interaksi sosial di panti sosial, agar rasa
kesepian lansia dapat dikurangi dan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia selama berada
di panti sosial, dan di harapkan kepada peneliti berikutnya untuk meneliti lebih lanjut tentang
faktor-faktor yang menyebabkan kesepian. [show more]
|
|
HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN POLA ASUH TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA 36 BULAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS LADANG PANJANG
PASAMAN TAHUN 2020
| HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN POLA ASUH TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA 36 BULAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS LADANG PANJANG
PASAMAN TAHUN 2020
| | |
|
|
Description:Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting
dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial, yang berjalan
sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian
besar menentukan masa depan anak. Perkembangan dasar yang terjadi pada masa
balita akan memengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Perkembangan dapat dipengarahui oleh banyak factor dinataranya jarak kelahiran dan
pola asuh. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak
kelahiran dan pola asuh terhadap perkembangan anak di wilayah kerja Puskesmasa
Ladang Panjang Pasaman. Penelitian ini dilakukan dengan survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 34 sampel dimana pengambilan
sampel dilakukan secara total sampling. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan
hasil responden yang memiliki jarak kelahiran normal lebih dari separoh yaitu 58,8%,
pola asuh normal sebanyak 47,1%, dan menyimpang sebanyak 52,9%. Sedangkan
perkembangan anak menyimpang didapati lebih dari separoh yaitu 58,8%. Setelah
dilakukan analisis data didaptkan hasil tidak ada hubungan jarak kelahiran dengan
perkembangan anak (p = 0,211) dan didapatkan hasil terdapat hubungan antara pola
asuh dengan perkemabangan anak (p=0,001). Jarak kelahiran tidak berpengaruh
terhadap perkembangan anak karena tergantung kepada kesadaran dari orang tua dan
bagaimana cara orang tua membagi waktu untuk anak. Sedangkan pola asuh memiliki
pengaruh terhadap perkembangan anak karena asuhan yang diberikan orang tua
kepada anak memberikan efek langsung terhadap anak yang akan menjadi sumber
pelajaran bagi anak. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah perkembangan anak
yaitu dengan memberikan informasi bagi orang tua atau keluarga agar mampu
menerapkan pola pengasuhan anak yang baik dan benar, serta memberikan stimulasi-
stimulasi positif yang dapat memperbaiki proses perkembangan anak, karena ibu atau
keluarga merupakan wahana pertama dan utama yang sangat berperan penting dalam
pembentukan perkembangan anak yang optimal khususnya pada perkembangan
bahasa dan sosial emosional yang berhungan langsung dengan pola asuh dan interaksi
anak terhadap orang tua atau anggota keluarga di rumah.
[show more]
|
|
HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN POLA ASUH TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LADANG PANJANG PASAMAN TAHUN 2020 | HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN POLA ASUH TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LADANG PANJANG PASAMAN TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan kurun waktu yang sangat penting
dan kritis dalam hal tumbuh kembang fisik, mental, dan psikososial, yang berjalan
sedemikian cepatnya sehingga keberhasilan tahun-tahun pertama untuk sebagian
besar menentukan masa depan anak. Perkembangan dasar yang terjadi pada masa
balita akan memengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Perkembangan dapat dipengarahui oleh banyak factor dinataranya jarak kelahiran dan
pola asuh. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak
kelahiran dan pola asuh terhadap perkembangan anak di wilayah kerja Puskesmasa
Ladang Panjang Pasaman. Penelitian ini dilakukan dengan survey analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 34 sampel dimana pengambilan
sampel dilakukan secara total sampling. Setelah dilakukan penelitian, didapatkan
hasil responden yang memiliki jarak kelahiran normal lebih dari separoh yaitu 58,8%,
pola asuh normal sebanyak 47,1%, dan menyimpang sebanyak 52,9%. Sedangkan
perkembangan anak menyimpang didapati lebih dari separoh yaitu 58,8%. Setelah
dilakukan analisis data didaptkan hasil tidak ada hubungan jarak kelahiran dengan
perkembangan anak (p = 0,211) dan didapatkan hasil terdapat hubungan antara pola
asuh dengan perkemabangan anak (p=0,001). Jarak kelahiran tidak berpengaruh
terhadap perkembangan anak karena tergantung kepada kesadaran dari orang tua dan
bagaimana cara orang tua membagi waktu untuk anak. Sedangkan pola asuh memiliki
pengaruh terhadap perkembangan anak karena asuhan yang diberikan orang tua
kepada anak memberikan efek langsung terhadap anak yang akan menjadi sumber
pelajaran bagi anak. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah perkembangan anak
yaitu dengan memberikan informasi bagi orang tua atau keluarga agar mampu
menerapkan pola pengasuhan anak yang baik dan benar, serta memberikan stimulasi-
stimulasi positif yang dapat memperbaiki proses perkembangan anak, karena ibu atau
keluarga merupakan wahana pertama dan utama yang sangat berperan penting dalam
pembentukan perkembangan anak yang optimal khususnya pada perkembangan
bahasa dan sosial emosional yang berhungan langsung dengan pola asuh dan interaksi
anak terhadap orang tua atau anggota keluarga di rumah.
[show more]
|
|
HUBUNGAN JENIS PEKERJAAN DAN EFIKASI DIRI IBU
TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH
KERJA PUSKESMAS GUNUNG LABU KABUPATEN
KERINCI TAHUN 2023 | HUBUNGAN JENIS PEKERJAAN DAN EFIKASI DIRI IBU
TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH
KERJA PUSKESMAS GUNUNG LABU KABUPATEN
KERINCI TAHUN 2023 | | |
|
|
Description:Dampak bayi tidak diberikan ASI Eksklusif mengalami stunting, obesitas dan
penyakit kronis lainya. WHO (2020) menyatakan total semua pemberian ASI secara
global dunia masih sekitar 38% dibandingkan dengan target pencapaian 50%, angka
tersebut masih jauh dari target. Pemberian ASI Eksklusif 2021 sebesar 56,9%.
Untuk Provinsi jambi cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 63,3%. Kegagalan
dalam pemberian ASI eksklusif antara lain karena pekerjaan, efikasi diri, paritas,
peran suami, dukungan keluarga dan sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan
mengetahui Hubungan Jenis Pekerjaan dan Efikasi Diri Ibu Terhadap Pemberian
ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Gunung Labu Kabupaten Kerinci
Tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study.
Penelitian dilaksanakan antara bulan Agustus-September Tahun 2023 di Wilayah
Kerja Puskesmas Gunung labu. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu
menyusui yang mempunyai bayi 6-12 bulan yaitu sebanyak 269 bayi, sebanyak 42
sampel menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakn
lembar kuesioner dengan uji analitik chi-square. Hasil uji univariat didapatkan
38,1% responden merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT), 52,4 % responden ibu
menyusui dengan efikasi diri tinggi dan 57,1 % responden tidak memberikan ASI
eksklusif. Pada uji bivariat hasil jenis pekerjaan diperoleh ρ value = 0,024 < α 0,05,
hasil uji statistik efikasi diri diperoleh ρ Value = 0,055> α 0,05. Kesimpulanya, ada
hubungan jenis pekerjaan dan tidak ada hubungan efikasi diri ibu terhadap
pemberian ASI eksklusif. Diharapkan ASI eksklusif harus diberikan pada bayi
sampai usia 6 bulan agar tumbuh kembang bayi optimal. [show more]
|
|
Hubungan Jenis Persalinan Terhadap Kejadian Post partum
blues di RSIA Sayang Ibu Batusangkar Kabupaten Tanah
Datar Tahun 2024 | Hubungan Jenis Persalinan Terhadap Kejadian Post partum
blues di RSIA Sayang Ibu Batusangkar Kabupaten Tanah
Datar Tahun 2024 | | |
|
|
Description:Angka kejadian postpartum blues di Indonesia dari tahun ke tahun terus
mengalamipeningkatan. Indonesia menduduki peringkat tertinggi di ASIA
denganangka kejadian postpartum blues di Indonesia terdapat 57 % data
BKKBN (2024). Sedangkan manggalo padang Provinsi Sumatera barat
dapat 47,3 %. Kejadian post partum blues. Post partum blues dapat
disebabkan oleh faktor hormonal, jenis persalinan, umur dan dukungan
sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis persalinan
terhadap kejadian Post partum blues di RSIA Sayang Ibu Batusangkar
Kabupaten Tanah Datar 2024. Desain penelitian adalah deskriptifkorelasi
dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu
yang melahirkan di RSIA Sayang Ibu Batusangkar selama bulan Januari –
Maret 2024 yaitu 70 responden. Teknik pengambilan sampel dengan simple
random sampling dan perhitungan rumus Slovin sehingga diperoleh sampel
sebanyak 70 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan
Teknik analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat uji chi square.
Hasil distribusi frekuensi menunjukkan mayoritas jenis persalinan
responden persalinan normal sebanyak 36 (51,4%) dan SC 34 responden
(46,6%). Mayoritas responden yaitu 37 responden (52,9%) tidak
menunjukkan gejala post partum blues, sedangkan 33 responden (47,1%)
terdapat gejala post partum blues. Hasil analisis statistic menunjukkan ada
hubungan jenis persalinan terhadap kejadian Post partum blues (P value =
0,009<0,05) dengan nilai OR 4,167. Kesimpulan penelitian menunjukkan
bahwa terdapat hubungan signifikan jenis persalinan terhadap kejadian Post
partum blues di RSIA Sayang Ibu Batusangkar Kabupaten Tanah Datar 2024.
Disarankan keluarga dan tenaga kesehatan berperan dalam meningkatkan
pengetahuandanpencegahanpostpartumbluespadaibunifas. [show more]
|
|
HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RS STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2017 | HUBUNGAN KADAR ASAM URAT DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RS STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2017 | | |
|
|
Description:Asam urat merupakan sebuah penyakit yang terjadi akibat kelainan
metabolism sehingga terjadi peningkatan kadar purin yang mengendap pada sendi,
5% dari total penyakit radang sendi diwakili oleh asam urat. Kecenderung pada
penderita asam urat adalah adanya penyakit penyerta terutama hipertensi. Di
RSSN Bukittinggi angka kejadian hipertensi terus meningkat salah satu
penyebabnya karena menderita asam urat. Jenis penelitian analitik dengan
pendekatan Retrospective yang juga melakukan pemeriksaan kadar asam urat di
RSSN Bukittinggi. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 53 responden.
Pengumpulan data menggunakan lembar observasi tekanan darah dan kadar asam
urat. Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lebih dari separoh (60,4%) responden dengan kadar asam
urat normal dan lebih dari separoh (60,4%) responden mengalami kejadian
hipertensi. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara asam
urat dengan kejadian hipertensi dengan nilai p = 0,028 dan OR (4,817). Dapat
disimpulkan bahwa peningkatan kadar asam urat dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah atau kejadian hipertensi. Disarankan kepada pasien hipertensi untuk
selalu menjaga pola hidup sehat khususnya konsumsi makanan rendah purin
dalam menjalani terapi hipertensi karena peningkatan purin (asamurat) dapat
meningkatkan tekanan darah pada penderita hipertensi serta diharapkan kepada
pihak RSSN Bukittinggi untuk selalu memberikan informasi dan edukasi yang
tepat bagi penderita hipertensi dalam menjalani pengobatan hipertensi. [show more]
|
|
hubungan kadar gula darah dengan obsitas pada pasien di ruang rawat inap interne rumah sakit ar.bunda prabumulih tahun 2024 | hubungan kadar gula darah dengan obsitas pada pasien di ruang rawat inap interne rumah sakit ar.bunda prabumulih tahun 2024 | | |
|
|
HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEJADIAN
SCABIES PADA PENDERITA SCABIES YANG BEROBAT DI
POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN DI RSUD Prof. Dr. H. M
CHATIB QUZWAIN SAROLANGUN PERIODE
FEBRUARI-JULI TAHUN 2022 | HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEJADIAN
SCABIES PADA PENDERITA SCABIES YANG BEROBAT DI
POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN DI RSUD Prof. Dr. H. M
CHATIB QUZWAIN SAROLANGUN PERIODE
FEBRUARI-JULI TAHUN 2022 | | |
|
|
Description:
Skabies disebut juga the itch, pamaan itch, seven year itch karena gatal
hebat yang berlangsung menahun. Di Indonesia skabies disebut penyakit kudis,
gudik, atau buduk. adapun yang mempengaruhi terjadinya scabies yaitu jenis
kelamin, umur, pendidikan yang resndah, dan adanya riwayat keluarga yang
terkena scabies. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan
Karakteristik dengan Kejadian Scabies pada Penderita Scabies Yang Berobat Di
Poliklinik Kulit Dan Kelamin di RSUD Prof. Dr. H. M Chatib Quzwain
Sarolangun Tahun 2022. Penelitian dilakukan dengan metode Deskriptif analitik
dengan pendekatan crosectional pada tanggal 15 s/d 30 Agustus 2022 di RSUD
Prof. Dr. H. M Chatib Quzwain Sarolangun, populasi dalam penelitian ini 140
orang, dan sampel penelitian sebanyak 58 orang, dengan teknik pengambilan
sampel accidental sampling dan data di olah secara univariate dan bivariate
dengan uji Chy Square. Hasil univariat didapatkan 56,9% responden berjenis
kelamin laki-laki, 46,6% responden berumur dewasa, 55,2% responden memiliki
pendidikan tinggi, 51,7% responden memiliki tidak ada riwayat keluarga, dan
53,4% responden memiliki scabies ringan. Hasil uji statistik didapatkan jenis
kelamin (p =0,000), umur (p=0,000), pendidikan (p=0,001), riwayat keluarga
(p=0,000), artinya ada hubungan jenis kelamin, umur, pendidikan, dan riwayat
keluarga dengan Kejadian Scabies pada Penderita Scabies Yang Berobat Di
Poliklinik Kulit Dan Kelamin. Kesimpulan dari penelitian ini adanya Hubungan
Karakteristik dengan Kejadian Scabies pada Penderita Scabies Yang Berobat Di
Poliklinik Kulit Dan Kelamin di RSUD Prof. Dr. H. M Chatib Quzwain
Sarolangun Tahun 2022. Disarankan pada perawat yang berada di poliklinik agar
dapat memberikan penyuluhan rutin pada pasien skabies agar dapat meningkatkan
kebersihan, dan pengetahuannya tentang skabies. [show more]
|
|
HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DI POLI DOTS RUMAH SAKIT BUKITASAM MEDIKA TAHUN 2024 | HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DI POLI DOTS RUMAH SAKIT BUKITASAM MEDIKA TAHUN 2024 | | |
|
|
Description:Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan karena infeksi kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas dan menyerang organ tubuh terutama paru. Penyakit Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV (Human Immunodeficiency Virus). Kebiasaan Merokok akan merusak mekanisme pertahanan paru yang disebut mucociliary clearance. Asap rokok juga dapat merangsang pembentukan mucus dan menurunkan pergerakan silia yang berdampak terhadap penimbuan mukosa dan peningkatan risiko pertumbuhan bakteri sehingga dapat menimbulkan infeksi. Tujuan umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Merokok dengan keberhasilan pengobatan TB di Poli DOTS Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tahun 2024. Desain penelitian ini adalah Penelitian ini dirancang menggunakan metode pengumpulan data secara retrospektif. Penelitian retrospektif adalah penelitian berupa pengamatan terhadap peristiwa yang telah terjadi dan bertujuan untuk mencari faktor yang berhubungan dengan penyebab. Dengan jumlah populasi dan sampel menggunakan total sampling sebesar 53 responden. Hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar (39,2) yang merokok ringan dengan keberhasilan pengobatan TB di DOTS. Hasil uji statistik yang dilakukan, didapatkan p- value=0,543 (≥0,05), sehingga dapat disimpulakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara merokok dengan keberhasilan Pengobatan TB di Poli TB DOTS di Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tanjung Enim Tahun 2024. Dengan demikian peneliti menyarankan untuk keberhasilan pengobatan TB sebaiknya lebih berfokus pada kepatuhan penderita dalam mengkonsumsi obat TBC secara teratur dan kontrol sesuai yang dianjurkan baik ke Rumah Sakit ataupun ke Puskesmas terdekat dimana tempat rujukan penderita terdekat agar dapat memudahkan bagi penderita untuk mengambil obat lanjutan TB selanjutnya. [show more]
|
|