3339 items found
No search filters
Identifier Title Type Subject
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMP N 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun 2019Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMP N 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun 2019
Description:Berdasarkan data WHO yang melakukan penelitian dibeberapa Negara berkembang menunjukkan sekitar 40% remaja umur 18 tahun telah melakukan hubungan seks meskipun tanpa ada ikatan pernikahan. Akibat dari hubungan seksual, sekitar 12% telah positif terkena Penyakit Menular Seksual sekitar 27% positif HIV (Mangando et al., 2014) Menurut L‟Engle Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks beresiko pada siswa SMP Negeri 1 Padang Gelugur tahun 2019.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks beresiko pada siswa SMP Negeri 1 Padang Gelugur tahun 2019 Penelitian ini menggunakan rancangan (Desain) survey analitik dengan pendekatan cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan. Dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang .Data yang digunakan primer dan sekunder.Data dianalisa secara univariat dan bivariat. Berdasarkan analisa univariat dari 72 siswa berpengetahuan kurang terdapat 10 responden (13,9%), dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 5 responden (6,9%) dan tidak beresiko bahwa media massa tidak berperan terhadap perilaku seks terdapat 68 responden (94,4%) dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 2 responden (2,8%) dan tidak beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 66 responden (91,7%), peran teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 63 responden (87,5%) dimana seluruhnya tidakberesiko memiliki perilaku seks bebas, peran teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 9 responden (12,5%), dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 6 responden (8,3%) perilaku seks terdapat 6 responden (8,3%) dimana seluruhnya beresiko memiliki perilaku seks bebas. jika diberi perhatian oleh orang tua berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 66 responden (91,7%), , dan minoritas berpengetahuan baik yaitu sebanyak 10 responden yang (13,9). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Diharapkan pada siswa dapat tetap meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seks beresiko [show more]
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMP N 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun 2019Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Di SMP N 1 Padang Gelugur Kabupaten Pasaman Tahun 2019
Description:Berdasarkan data WHO yang melakukan penelitian dibeberapa Negara berkembang menunjukkan sekitar 40% remaja umur 18 tahun telah melakukan hubungan seks meskipun tanpa ada ikatan pernikahan. Akibat dari hubungan seksual, sekitar 12% telah positif terkena Penyakit Menular Seksual sekitar 27% positif HIV (Mangando et al., 2014) Menurut L‟Engle Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks beresiko pada siswa SMP Negeri 1 Padang Gelugur tahun 2019.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku seks beresiko pada siswa SMP Negeri 1 Padang Gelugur tahun 2019 Penelitian ini menggunakan rancangan (Desain) survey analitik dengan pendekatan cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan. Dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang .Data yang digunakan primer dan sekunder.Data dianalisa secara univariat dan bivariat. Berdasarkan analisa univariat dari 72 siswa berpengetahuan kurang terdapat 10 responden (13,9%), dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 5 responden (6,9%) dan tidak beresiko bahwa media massa tidak berperan terhadap perilaku seks terdapat 68 responden (94,4%) dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 2 responden (2,8%) dan tidak beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 66 responden (91,7%), peran teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 63 responden (87,5%) dimana seluruhnya tidakberesiko memiliki perilaku seks bebas, peran teman sebaya berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 9 responden (12,5%), dimana yang beresiko memiliki perilaku seks bebas terdapat 6 responden (8,3%) perilaku seks terdapat 6 responden (8,3%) dimana seluruhnya beresiko memiliki perilaku seks bebas. jika diberi perhatian oleh orang tua berpengaruh terhadap perilaku seks terdapat 66 responden (91,7%), , dan minoritas berpengetahuan baik yaitu sebanyak 10 responden yang (13,9). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Diharapkan pada siswa dapat tetap meningkatkan pengetahuan tentang perilaku seks beresiko [show more]
Faktor- Faktor Yang Mempngaruhi Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Lima Kaum I Kabupaten Tanah Datar Tahun 2024
Faktor- Faktor Yang Mempngaruhi Kejadian Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Lima Kaum I Kabupaten Tanah Datar Tahun 2024
FAKTOR-FAKTOR BEBAN KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP
RSI IBNU SINA BUKITTINGGI TAHUN 2023
FAKTOR-FAKTOR BEBAN KERJA YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP
RSI IBNU SINA BUKITTINGGI TAHUN 2023
Description:Beban kerja yang berlebihan pada perawat menjadi sumber stress bagi perawat, perawat merasakan kelelahan dalam bekerja, pusing, istirahat kurang, hal ini akan berdampak kepada kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat stress perawat. Desain peneltian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, adapun populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang ada dirawat Inap Rumah Sakit berjumlah 32 orang, teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner beban kerja dan tingkat stress perawat. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja yang dibagi terhadap 3 item aspek fisik, aspek psikologis dan aspek waktu kerja dengan masing masing P- value 0.018, 0.036 dan 0.023. aspek fisik, aspek psikologis dan waktu kerja terhadapat hubungan dengan tingkat stress kerja P-value < 0.05. Pembahasan berdasarkan hal ini dapat dilihat bahwa banyaknya tugas keperawatan yang dilakukan oleh perawat terutama adanya tugas diluar non-keperawatn, hal ini yang dapat menimbulkan respon lelah dan menjadikan perawat stress akan pekerjaannya. Saran untuk itu beban kerja dapat diatasi dengan memperhatikan lingkungan kerja, sarana prasarana dan perlunya direncanakan penambahan jumlah perawat dalam ruangan. [show more]
FAKTOR-FAKTOR PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI (PI) DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) DI KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019FAKTOR-FAKTOR PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI (PI) DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTEK MANDIRI (BPM) DI KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
Description:Tindakan pencegahan infeksi merupakan bagian esensial dari asuhan yang lengkap diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin dan komprehensif pada saat memberikan Asuhan Pelayanan Kebidanan. Di kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2019 dari 10 bidan, 6 bidan diantaranya sudah menggunakan APD secara lengkap pada saat menolong persalinan dan sudah pernah mengikuti pelatihan APN, sedangkan 4 bidan lainnya belum lengkap dalam penggunaan APD dikarenakan kondisi pasien yang darurat. Salah satu diantara bidan tersebut pernah mengalami luka akibat jarum suntik tetapi tidak sampai mengalami infeksi berat. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Faktor-faktor Pelaksanaan Pencegahan Infeksi (PI) dalam Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktek Mandiri (BPM). Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Dilakukan pada bulan juli-agustus 2019. Cara pengambilan sampel yaitu dengan teknik total sampling sebanyak 40 orang Bidan Praktek Mandiri (BPM). Data dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner dan meminta responden untuk mengisinya, kemudian data diolah dengan komputerisasi dan penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi (univariat) dan analisa hubungan (bivariat). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data pengetahuan tinggi (52,5%), motivasi tinggi (55,0%), pernah pelatihan (65,0%), dan melaksanakan PI tidak sesuai SOP (60,0%). Berdasarkan analisis bivariat ada hubungan bermakna antara pengetahuan, motivasi dan pelatihan Bidan Praktek Mandiri (BPM) dengan pelaksanaan Pencegahan Infeksi. [show more]
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi
Untuk Pencegahan Stunting Diwilayah Kerja Puskesmas Pelawan tahun 2022
Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi
Untuk Pencegahan Stunting Diwilayah Kerja Puskesmas Pelawan tahun 2022
Description:Menurut WHO, hanya 44% bayi mendapat ASI eksklusif di dunia. Profil Kesehatan Indonesia (2021), cakupan ASI eksklusif mengalami kenaikan dari 37,8 % pada tahun 2020 menjadi 65,16% pada tahun 2021. Pemberian ASI ekslusif dapat mencegah terjadinya stunting pada bayi, adapun rendahnya pemberian ASI ekslusif ini yaitu kurangnya pengetahuan ibu, kurangnya dukungan keluarga, dan kurangnya peran tenaga kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Ekslusif Pada Bayi Untuk Pencegahan Stunting Diwilayah Kerja Puskesmas Pelawan tahun 2022. Penelitian dilakukan dengan metode Deskriptif analitik dengan pendekatan crosectional pada tanggal 15 Agustus s/d 30 Agustus 2022 diwilayah Kerja Puskesmas Pelawan, populasi dalam penelitian ini285 orang, dan sampel penelitian sebanyak 74 orang, dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan data di olah secara univariate dan bivariate. Hasil univariat didapatkan 54,1% responden memiliki pengetahuan tinggi, 55,4% responden memiliki sikap positif, 51,4% responden memiliki dukungan keluarga baik, 58,1% responden memiliki peran tenaga kesehatan baik, dan 60,8% responden memberikan ASI ekslusif. Hasil uji statistik didapatkan pengetahuan (p =0,000), sikap (p=0,000), dukungan keluarga (p=0,000), peran tenaga kesehatan (p=0,000) artinya ada hubungan pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan peran tenaga kesehatan dengan Pemberian Asi Ekslusif Untuk Pencegahan Stunting Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pelawan Tahun 2022. Kesimpulan dari penelitian ini adanya hubungan pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dan peran tenaga kesehatan dengan Pemberian Asi Ekslusif Untuk Pencegahan Stunting Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pelawan Tahun 2022. Disarankan pada tenaga kesehatan agar dapat memberikan penyuluhan kesehatan pada ibu tentang manfaat ASI ekslusif pada bayinya dapat mencegah terjadinya stunting pada anak. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN PADA WANITA RESIKO TINGGI DENGAN PERENCANAAN PERSALINAN DI JORONG SIMPANG EMPAT, KP. CUBADAK, PASAMAN BARU DAN KATIMAHA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT TAHUN 2020FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN PADA WANITA RESIKO TINGGI DENGAN PERENCANAAN PERSALINAN DI JORONG SIMPANG EMPAT, KP. CUBADAK, PASAMAN BARU DAN KATIMAHA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT TAHUN 2020
Description:Kehamilan resiko tinggi merupakan salah penyebab tingginya angka kematian ibu. Puskesmas Simpang Empat memilik angka kehamilan resiko tinggi sebanyak 76,3% yang pada umumnya dengan faktor resiko umur, paritas dan jarak kehamilan. Ibu hamil resiko tinggi tersebut ada yang mengalami komplikasi selama kehamilan dan persalinan.Tujuan penelitian untuk mengetahui Faktor Faktor yang berhubungan antara kehamilan pada wanita resiko tinggi dengan perencanaan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Simpang Empat Tahun 2020. Metode penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan crosektional yang dilakukan pada bulan Februari tahun 2020. Populasi penelitian seluruh ibu hamil yang beresiko tinggi sebanyak 116 orang dan sampel 56 orang. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian didapatkan 53,6% responden memiliki tingkat umur yang beresiko, 67.9% responden memiliki paritas yang tidak beresiko, 69.6% responden memiliki jarak kehamilan yang tidak beresiko, 80.4% responden memiliki perencanaan persalinan tanpa bantuan. Terdapat hubungan antara umur ibu dengan perencanaan persalinan dengan p value 0,16 nilai OR 0,135. Terdapat hubungan antara paritas ibu dengan perencanaan persalinan dengan p value 0,41 nilai OR 0,403. Terdapat hubungan antara jarak kehamilan dengan perencanaan persalinan dengan p value 0,42 nilai OR 3.709. Disarankan pada Puskesmas dapat melakukan kegiatan penyuluhan, dan pembentukan kelas ibu di setiap posyandu serta melakukan pelayanan ANC yang terstandar. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI
BARU LAHIR DI RUANG NEONATUS RUMAH
SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH
TAHUN 2024
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM PADA BAYI
BARU LAHIR DI RUANG NEONATUS RUMAH
SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH
TAHUN 2024
Description:Asfiksia pada bayi baru lahir menempati penyebab kematian bayi ke 3 di dunia dalam periode awal kehidupan. Asfiksia neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernapas spontan dan teratur setelah lahir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir di ruang neonatus RS AR Bunda Prabumulih Tahun 2024.Sampel penelitian ini adalah 32 responden. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi kemudian analisis dengan Chi Square test. Hasil penelitian dari 32 responden yang dilakukan penelitian, 22 responden ( 68.8% ) mengalami asfiksia sedang, dan 10 responden ( 31.3% ) mengalami asfiksia berat. Hasil uji Chi Square nilai p (0,008) < α (0,05),berarti ada hubungan yang signifikan usia ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum.Nilai Odd Ratio 10.667, faktor usia ibu 10 kali lebih beresiko terhadap kejadian asfiksia neonatorum . Uji statistik Chi Square diperoleh nilai p (0,000) < α (0,05), hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara partus lama dengan kejadian asfiksia neonatorum. Nilai Odd Ratio 8,57, partus lama 8 kali lebih beresiko terhadap kejadian asfiksia neonatorum .Hasil uji Chi Square nilai p (0,001) < α (0,05),ada hubungan signifikan antara nutrisi ibu dengan kejadian asfiksia neonatorum. Nilai Odd Ratio 49.00, nutrisi ibu 49 kali lebih beresiko terhadap kejadian asfiksia neonatorum. Petugas kesehatan memberikan edukasi secara rutin dan meningkatkan pelayanan ANC untuk mencegah risiko kejadian asfiksia. [show more]
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENGETAHUAN WISATAWAN DALAM MENJAGA KEBERSIHAN DI KAWASAN TAMAN WISATA PANORAMA BARU KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2025
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PENGETAHUAN WISATAWAN DALAM MENJAGA KEBERSIHAN DI KAWASAN TAMAN WISATA PANORAMA BARU KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2025
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN PADA PUS DI
JORONG 1 MUARO WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SILAYANG
TAHUN 2020
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN PADA PUS DI
JORONG 1 MUARO WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SILAYANG
TAHUN 2020
Description:Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanent. Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 orang responden menjelaskan tidak mengetahui bahwa masih ada alat kontrasepsi yang lebih aman dan praktis, responden mengatakan jika mengunakan alat kontrasepsi selain kontrasepsi suntik siklus menstruasinya lebih menjadi tidak teratur, serta responden mengatakan tidak adanya komunikasi dengan pasangan untuk penggunaan alat kontrasepsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Pada PUS Di Jorong 1 Muaro Wilayah Kerja Puskesmas Silayang Tahun 2020. Penelitian ini dilakukan pada 7-17 Februari 2020. Metode penelitian ini adalah Deskiptif Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini 118 responden Teknik pengambilan sampel Systematic random Sampling dengan jumlah sampel 91 responden yang memenuhi kriteria. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dengan analisis data menggunakan uji Chi Square. Adapun yang menjadi variabel independen adalah pengetahuan, sikap, dan dukungan suami, dan variable dependen KB suntik 3 bulan. Hasil penelitian analisis univariat didapatkan responden yang menggunakan KB suntik 3 bulan 47 (51,6%) responden, pengetahuan yang baik 49 (53,8%) responden, Sikap baik 48 (52,7%) responden,dan dukungan suami 50 (54,9%) responden,hasil analisis bivariat diadapatkan ada hubungan pengetahuan p= 0,043, sikap p= 0,026, dan dukungan suami p=0,025 dengan penggunaan KB suntik 3 bulan pada PUS di Jorong 1 Muaro Wilayah Kerja Puskesmas Silayang. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan, sikap, dan dukungan suami dengan penggunaan KB suntik 3 bulan pada PUS, disarankan kepada pihak tenaga kesehatan agar selalu memberi penyuluhan mengenai alat kontrasepsi serta kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga pengetahuan pasangan mejadi meningkat. [show more]