| ETIKA PROFESI HUKUM | ETIKA PROFESI HUKUM | | |
|
|
|
Description:uku yang ada ditangan pembaca bertujuan untuk membantu mahasiswa
dalam mempelajari mata kuliah “Etika Profesi Hukum”. Penulis membagi pokok
bahasan dalam buku ini menjadi 5 Bab yaitu: Bab 1. Pendahuluan ;Bab 2.Etika
dan Profesi Hukum; Bab 3. Moralitas; Bab 4.Ukuran Baik dan Buruk; Bab 5.Kode
Etik Profesi Hukum. Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa Fakultas Hukum
dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan kepada calon sarjana hukum
mengenai etika profesi hukum untuk nantinya bisa menjadi sarjana yang
profesional dalam bidang hukum dan bisa mengimplementasikan dalam bersikap
dan berperilaku sesuai dengan etika moral profesi hukum dalam bidang profesinya
masing-masing. [show more]
|
|
Etika Public
Speaking | Etika Public
Speaking | | |
|
|
|
Description:Berpikir Melalui Piramida
Ketika berpikir tentang etika perilaku tertentu, Tilley menyarankan untuk
menanyakan kepada diri sendiri tiga pertanyaan dasar:
1. “Sudahkah saya mendiskusikan etika perilaku dengan orang lain dan
mencapai konsensus umum bahwa perilaku itu etis?”
2. “Apakah perilaku mematuhi kode etik yang diketahui?”
3. "Apakah saya akan senang jika hasil dari perilaku itu terbalik dan diterapkan
pada saya?" Tilley, E. (2005). Piramida etika: Membuat etika (31)
memahami etika adalah masalah menyeimbangkan ketiga bagian piramida etis: [show more]
|
|
| EVALUASI PELAKSANAAN KLINIK BERHENTI MEROKOK PUSKESMAS PADANG KARAMBIA KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2021 | EVALUASI PELAKSANAAN KLINIK BERHENTI MEROKOK PUSKESMAS PADANG KARAMBIA KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2021 | | |
|
|
|
Description:Klinik berhenti merokok diresmikan pada tahun 2012 di Puskesmas Padang.
Berdasarkan data register klinik, jumlah pasien dari tahun 2016 sampai tahun
2018 terus mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
jalannya pelaksanaan klinik berhenti merokok Puskesmas Padang Karambia Kota
Payakumbuh Tahun 2021. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai Maret 2021 di Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Karambia. Sampel yang diambil berjumlah 11 orang sebagai
informan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam, FGD, telaah dokumen dan observasi. Data diolah
melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, setelah itu
dilakukan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari segi masukan
klinik berhenti merokok memiliki tenaga sebagai petugas namun memiliki
tugas lain, tidak ada dukungan dana untuk program dan tidak ada ruangan
khusus, Standard Operating Procedure (SOP) sudah ada namun belum dievaluasi
dan direvisi. Dari segi proses, sosialisasi belum maksimal, ada identifikasi kilien,
konseling dan terapi sebanyak 3 kali dalam jarak seminggu, tindak lanjut belum
berjalan dengan baik. Keluaran (output) tidak ada target pencapaian kegiatan
yang terukur dan kunjungan pasien masih sangat rendah. Tahun 2020 tidak ada
kunjungan pasien karena Pandemi Covid-19, sedangkan tahun 2019 jumlahnya
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan kurangnya
kegiatan sosialiasi/promosi karena tidak adanya anggaran pendukung, serta
kurangnya motivasi perokok untuk berkunjung. Untuk itu, pihak Puskesmas
Padang Karambia agar mengalokasikan dana untuk mendukung kegiatan klinik
berhenti merokok sehingga dapat meningkatkan sosialisasi/promosi. [show more]
|
|
EVALUASI PELAKSANAAN KLINIK SANITASI
DI PUSKESMAS KUMUN KOTA SUNGAI PENUH
TAHUN 2025
| EVALUASI PELAKSANAAN KLINIK SANITASI
DI PUSKESMAS KUMUN KOTA SUNGAI PENUH
TAHUN 2025
| | |
|
|
| EVALUASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS KEBUN SIKOLOS PADANG PANJANG TAHUN 2016 | EVALUASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS KEBUN SIKOLOS PADANG PANJANG TAHUN 2016 | | |
|
|
|
Description:Program Prolanis merupakan pengelolaan penyakit kronis termasuk Diabetes Melitus dan Hipertensi pada penderita yang merupakan peserta BPJS kesehatan untuk mencegah komplikasi, peningkatan kualitas hidup dan pembiayaan jaminan kesehatan yang efektif dan efisien.. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dengan desain penelitian studi evaluatif. Tujuan penelitian evaluatif untuk mengetahui keterlaksanaan kebijakan, bukan hanya pada kesimpulan sudah terlaksana dengan baik atau tidaknya, tetapi ingin mengetahui kalau belum baik implementasinya, apa yang telah menyebabkan, dimana letak kelemahannya dan kalau lemah apa sebabnya. Hasil dari penelitian ini dari komponen input, program prolanis di tetapkan berdasarkan SK (Surat Keputusan) kepala Puskesmas Kebun Sikolos Padang. Tenaga berdasarkan SK kepala Puskesmas yang di tunjuk oleh kepala yaitu dokter. Metode yang di gunakan dalam program prolanis yaitu dengan menggunakan analisa fishbone. Sarana dan prasarana di dapatkan dari puskesmas, akan tetapi masih belum mendukung semua. Pengalokasian dana di dapatkan dari BPJS, Puskesmas dan Masyarakat. Pada komponen Process, Implementasi program untuk target 75% akan tetapi program ini baru mencapai 50%. Pada komponen Output, hasil dari pelaksanaan program prolanis positif bagi masyarakat. Kesimpulan dari penelitian di atas menyatakan bahwa Program prolanis di Puskesmas Kebun Sikolos sudah berjalan namun belum maksimal. Karna program ini masih belum mencapai target, akan tetapi jika dilihat dari segi komponen input dan process program tersebut tidak ada ditemukannya masalah atau kendala. Perlu adanya pengawasan dan evaluasi terhadap pemberian pelayanan program prolanis agar dapat mengetahui sejauh mana keberhasilannya dalam memenuhi harapan dan kebutuhan program [show more]
|
|
| EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI BCG DI PUSKESMAS KUAMANG KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016 | EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI BCG DI PUSKESMAS KUAMANG KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016 | | |
|
|
|
Description:Cakupan pelayanan kesehatan Imunisasi BCG di Puskesmas Kuamang adalah sebanyak 81,2% dan masih jauh dari capaian target 95%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program Imunisasi di Puskesmas Kuamang tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan desain studi evaluatif. Penelitian dilakukan bulan Agustus 2016 di Puskesmas Kuamang, pengambilan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap kepala puskesmas, pengelola program, masyarakat dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini dari komponen input, Kebijakan atau regulasi dari dinas kesehatan Kabupaten pasaman untuk mendukung pelaksanaan program Imunisasi sudah ada bahkan dari Mentri Kesehatan RI No. 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Imunisasi. Keaktifan petugas dan kader masih kurang. Sarana prasarana Imunisasi tidak ada tempat khusus. Pada komponen process, secara umum kegiatan Imunisasi di Puskesmas Kuamang tidak terlaksana secara maksimal karena kendala keaktifan pengelola program maupun petugas kesehatan yang tidak konsisten dengan rencana kerja sehingga ada kegiatan yang tidak terlaksana, monitoring dan evaluasi belum berjalan optimal serta masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk berpartisipasi. Pada komponen output, pelaksanaan program Imunisasi belum terlaksana dengan baik dan belum mampu meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan setiap tahunnya. Kesimpulan dari penelitian di atas masih adanya kendala dalam pelaksanaan Imunisasi di Puskesmas Kuamang pada komponen input dan process dari pelaksanaan kegiatan pelaksanaan Imunisasi. Perlu adanya dukungan dari manajemen puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pelaksana Imunisasi. [show more]
|
|
| EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUMANIS KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2016 | EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUMANIS KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2016 | | |
|
|
|
Description:Cakupan pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas Kumanis adalah yang terendah di Kabupaten Sijunjung adalah sebanyak 16,7% dan masih jauh dari capaian target 70%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program posyandu lansia di Puskesmas Kumanis tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan desain studi evaluatif. Penelitian dilakukan bulan Agustus 2016 di Puskesmas Kumanis, pengambilan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap kepala puskesmas, pengelola program, kader posyandu lansia dan lansia, observasi pelaksanaan posyandu lansia, dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini dari komponen input, belum adanya regulasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung untuk mendukung pelaksanaan program posyandu lansia. Tenaga pelaksana belum ada mengikuti pelatihan, keaktifan petugas dan kader masih kurang. Sarana prasarana posyandu lansia tidak ada tempat khusus. Pada komponen process, secara umum kegiatan posyandu lansia di Puskesmas Kumanis tidak terlaksana secara maksimal karena kendala keaktifan pengelola program maupun petugas kesehatan yang tidak konsisten dengan rencana kerja sehingga ada kegiatan yang tidak terlaksana pada saat posyandu, kegiatan yang dilaksanakan lebih kepada pemeriksaan fisik saja, monitoring dan evaluasi belum berjalan optimal serta masih kurangnya kesadaran dan partisipasi lansia untuk mengunjungi posyandu lansia. Pada komponen output, pelaksanaan program posyandu lansia belum terlaksana dengan baik dan belum mampu meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan lansia setiap tahunnya. Kesimpulan dari penelitian di atas masih adanya kendala dalam pelaksanaan posyandu lansia di Puskesmas Kumanis pada komponen input dan process dari pelaksanaan kegiatan posyandu lansia. Perlu adanya dukungan dari managemen puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pelaksana posyandu lansia. [show more]
|
|
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | | |
|
|
|
Description:Program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) merupakan program yang
diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2000. Tahun
2022 Kota Bukittinggi, dari 2.413 kelahiran hidup hanya 209 bayi yang dilaksanakan
SHK, terdapat 31,4% gap antara target dan pencapaian. SHK adalah uji saring pada
bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan
bayi yang bukan penderita. Tujuan SHK adalah menghilangkan atau menurunkan
mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan kecacatan akibat penyakit
hipotiroid kongenital. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program
SHK pada bayi baru lahir di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bukittinggi Tahun
2024. Desain penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan case studies.
Informan ditetapkan secara purposive yang berjumlah 8 orang terdiri dari Dinas
Kesehatan Kota Bukittinggi, Puskesmas Mandiangin dan Puskesmas Nilam Sari.
Waktu penelitian selama bulan Agustus sampai September 2024. Pengumpulan data
melalui wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman
wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan
program SHK dipengaruhi oleh elemen input merupakan faktor pendukung
keberhasilan program meliputi sumber daya manusia cukup dan sesuai juknis,
kebijakan sudah tersedia, metode dapat melalui pemberian Komunikasi, Informasi,
Edukasi (KIE), dana harus merata baik untuk pengadaan Bahan Medis Habis Pakai
ataupun jasa pemeriksaan sampel, sarana tersedia lengkap dan lingkungan masih
kurang mendukung pelaksanaan SHK, elemen proses merupakan upaya pencapaian
program meliputi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian dan penilaian, elemen output meliputi pencapaian kegiatan dimana
masih dibawah target yang ditetapkan, elemen outcome meliputi dampak
pelaksanaan program dan elemen impact meliputi harapan dari pelaksanaan program
yaitu mencegah kematian bayi baru lahir.
[show more]
|
|
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | | |
|
|
|
Description:Program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) merupakan program yang
diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2000. Tahun
2022 Kota Bukittinggi, dari 2.413 kelahiran hidup hanya 209 bayi yang dilaksanakan
SHK, terdapat 31,4% gap antara target dan pencapaian. SHK adalah uji saring pada
bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan
bayi yang bukan penderita. Tujuan SHK adalah menghilangkan atau menurunkan
mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan kecacatan akibat penyakit
hipotiroid kongenital. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program
SHK pada bayi baru lahir di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bukittinggi Tahun
2024. Desain penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan case studies.
Informan ditetapkan secara purposive yang berjumlah 8 orang terdiri dari Dinas
Kesehatan Kota Bukittinggi, Puskesmas Mandiangin dan Puskesmas Nilam Sari.
Waktu penelitian selama bulan Agustus sampai September 2024. Pengumpulan data
melalui wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman
wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan
program SHK dipengaruhi oleh elemen input merupakan faktor pendukung
keberhasilan program meliputi sumber daya manusia cukup dan sesuai juknis,
kebijakan sudah tersedia, metode dapat melalui pemberian Komunikasi, Informasi,
Edukasi (KIE), dana harus merata baik untuk pengadaan Bahan Medis Habis Pakai
ataupun jasa pemeriksaan sampel, sarana tersedia lengkap dan lingkungan masih
kurang mendukung pelaksanaan SHK, elemen proses merupakan upaya pencapaian
program meliputi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian dan penilaian, elemen output meliputi pencapaian kegiatan dimana
masih dibawah target yang ditetapkan, elemen outcome meliputi dampak
pelaksanaan program dan elemen impact meliputi harapan dari pelaksanaan program [show more]
|
|
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024 | | |
|
|
|
Description:Program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) merupakan program yang
diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2000. Tahun
2022 Kota Bukittinggi, dari 2.413 kelahiran hidup hanya 209 bayi yang dilaksanakan
SHK, terdapat 31,4% gap antara target dan pencapaian. SHK adalah uji saring pada
bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan
bayi yang bukan penderita. Tujuan SHK adalah menghilangkan atau menurunkan
mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan kecacatan akibat penyakit
hipotiroid kongenital. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program
SHK pada bayi baru lahir di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bukittinggi Tahun
2024. Desain penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan case studies.
Informan ditetapkan secara purposive yang berjumlah 8 orang terdiri dari Dinas
Kesehatan Kota Bukittinggi, Puskesmas Mandiangin dan Puskesmas Nilam Sari.
Waktu penelitian selama bulan Agustus sampai September 2024. Pengumpulan data
melalui wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman
wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan
program SHK dipengaruhi oleh elemen input merupakan faktor pendukung
keberhasilan program meliputi sumber daya manusia cukup dan sesuai juknis,
kebijakan sudah tersedia, metode dapat melalui pemberian Komunikasi, Informasi,
Edukasi (KIE), dana harus merata baik untuk pengadaan Bahan Medis Habis Pakai
ataupun jasa pemeriksaan sampel, sarana tersedia lengkap dan lingkungan masih
kurang mendukung pelaksanaan SHK, elemen proses merupakan upaya pencapaian
program meliputi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian dan penilaian, elemen output meliputi pencapaian kegiatan dimana
masih dibawah target yang ditetapkan, elemen outcome meliputi dampak
pelaksanaan program dan elemen impact meliputi harapan dari pelaksanaan program
yaitu mencegah kematian bayi baru lahir. [show more]
|
|