FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
SUBULUSSALAM TAHUN 2023 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
SUBULUSSALAM TAHUN 2023 | | |
|
|
Description:Abortion is the expulsion of the products of conception that occurs at <20 weeks'
gestation and the fetus weighs 500 grams. If not treated quickly and appropriately,
abortion can cause an increase in MMR due to complications from abortion, namely
bleeding, perforation, infection. Another influential factor is the predisposition to
recurrent abortion. The possibility of repeated abortion in a woman who has had 3 or
more abortions. This study aims to determine the relationship between distance, parity,
age and abortion at Subulussalam City Hospital in 2023. This type of research uses an
analytic survey method using a cross-sectional study design with a retrospective
approach, a population of 130, a sample of 93 using accidental sampling, using the
bivariate test using the square SPSS test, data collection using observation sheets and
the time of the study was conducted on January 13, 2023 to February 3, 2023. Results
Maternal age with abortion in mothers p = 0.000, so it can be concluded that there is a
relationship between maternal age and abortion in RSUD kota subulussalam in 2023.
Meanwhile, parity and spacing of pregnancies are not related to abortion. Several
factors cause abortion, namely parity, mother's age, history of abortion, level of
education and interval of pregnancies. Another influential factor is the predisposition to
recurrent abortion. The possibility of repeated abortion in a woman who has had 3 or
more abortions.
[show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KARIES GIGI PADA SISWA DI SD NEGERI 01 LIMO KAUM KECAMATAN LIMO KAUM KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KARIES GIGI PADA SISWA DI SD NEGERI 01 LIMO KAUM KECAMATAN LIMO KAUM KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019 | | |
|
|
Description: Karies gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang paling sering diderita oleh
masyarakat di segala umur, namun WHO menyatakan bahwa 90% anak-anak di
seluruh dunia termasuk Indonesia pernah menderita karies gigi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies
gigi pada siswa di SD Negeri 01 Limo Kaum Kecamatan Limo Kaum Kabupaten
Tanah Datar tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan teknik
simple random sampling dengan besaran sampel sebanyak 127 orang.
Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan lembar observasi karies gigi.
Analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-
square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 44,9% responden berpengetahuan
sedang, 55,1% responden dengan perilaku menggosok gigi baik, 69,3% responden
dengan konsumsi makanan kariogenik sedang dan 60,6% responden adalah siswa
yang mengalami karies gigi. Ada pengaruh pengetahuan ( p = 0,012), perilaku
menggosok gigi (p = 0,011) dan konsumsi makanan kariogenik ( p = 0,019)
dengan kejadian karies gigi. Disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengetahuan,
perilaku menggosok gigi dan konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian
karies gigi pada siswa SD Negeri 01 Limo Kaum, Diharapkan kepada semua
pihak terutama petugas kesehatan untuk melakukan upaya pencegahan kejadian
karies gigi dengan peningkatan pengetahuan siswa tentang karies gigi, hal ini
dapat dilakukan dengan penyuluhan dengan melibatkan pihak sekolah serta orang
tua murid serta meningkatkan implementasi UKGS di lingkungan sekolah.
[show more]
|
|
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Perawat Selama
Pandemi Covid-19di Ruang Isolasi RSUD PROF. DR. H.M. Chatib Quzwain
Sarolangun Tahun 2022 | Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Perawat Selama
Pandemi Covid-19di Ruang Isolasi RSUD PROF. DR. H.M. Chatib Quzwain
Sarolangun Tahun 2022 | | |
|
|
Description:Menurut WHO pada tahun 2022, jumlah penderita terinfeksi covid 19
sebanyak 1.278.523. Data covid 19 di Indonesia masih menunjukkan peningkatan
2.491 kasus, Sedangkan Propinsi Jambi jumlah Covid-19 pada tahun 2021
sebanyak 76.565 orang. Perawat dirumah sakit mengalami kecemasan yang
disebabkan oleh kurangnya kesiapan fisik perawat, ketersedian sarana prasarana
yang terbatas, dan pemakaian alat pelindung diri tidak sesuai dengan prosedur.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kecemasan perawat selama pandemi covid-19. Penelitian dilakukan
dengan metode Deskriptif analitik dengan pendekatan crosectional pada tanggal 5
Juni s/d 14 agustus 2022 di RSUD Prof. DR. H.M. Chatib Quzwain Kabupten
Sarolangun, populasi dalam penelitian ini 30 orang, dan sampel penelitian
sebanyak 30 orang, dengan teknik pengambilan sampel total sampling dan data di
olah secara univariate dan bivariate. Hasil univariat didapatkan 56,7% memiliki
kesiapan fisik baik, 53,3% memiliki ketersedian sarana prasarana memenuhi
kebutuhan, 53,3% memakai Alat pelindung diri sesuai prosedur, 60% tidak cemas.
Hasil uji statistik didapatkan kesiapan fisik perawat p value 0,013, ketersedian
sarana prasarana p value 0,004, pemakaian alat pelindung diri p value 0,030,
artinya ada hubungan kesiapan fisik perawat, ketersedian sarana prasarana,
pemakaian alat pelindung diri dengan Kecemasan perawat Selama Pandemi
Covid-19. Kesimpulan dari penelitian ini adanya hubungan kesiapan fisik
perawat, ketersedian sarana prasarana, pemakaian alat pelindung diri dengan
Kecemasan perawat Selama Pandemi Covid-19. Disarankan pada perawat agar
dapat meningkatkan kesiapan fisik perawat, meningkatkan ketersedian sarana
prasarana, dan kedisiplinan dalam pemakaian alat pelindung diri sesuai dengan
prosedur sehingga bisa terhindar dari covid 19. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNMET NEED
PADA PASANGAN USIA SUBUR ( PUS ) DI NAGARI
TABEK PANJANG WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BASO TAHUN 2019 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI UNMET NEED
PADA PASANGAN USIA SUBUR ( PUS ) DI NAGARI
TABEK PANJANG WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BASO TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:
Tingginya angka unmet need KB dalam permasalahan program KB
mengindikasikan rendahnya prevalensi kontrasepsi. Hal ini berakibat terhadap
tingginya angka kelahiran dan memicu ledakan penduduk. Data jumlah PUS di
wilayah kerja Puskesmas Baso tahun 2018 sebanyak 2669 orang, PUS yang tidak
ber-KB sebanyak 681 orang atau 25,51%. Hal ini lebih tinggi dibandingkan target
KB unmet need secara nasional yaitu 9%. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian unmet need pada
Pasangan Usia Subur (PUS) di Nagari Tabek Panjang di wilayah kerja Puskesmas
Baso tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan
rancangan studi cross sectional yang dilakukan di Nagari Tabek Panjang pada
bulan September-Oktober 2019. Sampel sebanyak 96 orang. Pengambilan sampel
menggunakan teknik simple random sampling. Pengolahan data menggunakan
analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian
menunjukkan terdapat hubungan antara umur dengan kejadian unmet need (p=
0,008), terdapat hubungan antara jumlah anak hidup dengan kejadian unmet need
(p=0,001) dan terdapat hubungan antara dukungan suami dengan kejadian unmet
need (p= 0,035). Kejadian unmet need dapat dipengaruhi oleh faktor umur, jumlah
anak hidup dan dukungan suami. Disarankan bagi tenaga kesehatan di tempat
penelitian untuk bisa menemukan pemecahan masalah terkait faktor yang
mempengaruhi terhadap kejadian unmet need dan selanjutnya dilakukan tindak
lanjut. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MENPENGARUHI PEMILIHAN
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PADA
PASANGAN USIA SUBUR DI JORONG BASO
KECAMATAN BASO
TAHUN 2019 | FAKTOR-FAKTOR YANG MENPENGARUHI PEMILIHAN
METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG PADA
PASANGAN USIA SUBUR DI JORONG BASO
KECAMATAN BASO
TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga menyebutkan bahwa
program keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak
dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan
dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Faktor Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang Pada Pasangan
Usia Subur Di Jorong Baso Kecamatan Baso Tahun 2019. Desain penelitian ini
adalah yang dilakukan melalui pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dilakukan di Jorong Baso bulan September 2019. Populasi dalam penelitian ini
adalah sebanyak 369 orang, dan dengan pengambilan sampel dengan teknik
Random sampling. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi
menggunakan program SPSS di analisa dengan univariat dan biivariat. uji
statistik yang digunakan adalah analisa chi square. Hasil analisa bivariat
menunjukkan bahwa umur beresiko 41,3%, jumlah anak banyak 80,6%,
dukungan suami 55,6%. Hasil analisa bivariat diperoleh ( p < 0,005) yang berarti
bahwa ada hubungan yang bermakna antara umur, jumlah anak, dan dukungan
suami dengan pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang pasangan usia subur
di Jorong Baso. Untuk itu disarankan kepada tenaga kesehatan terutama bidan
agar terus meningkatkan kualitas pelayanan KB. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEPENGARUHI TERJADINYA PENYAKIT ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS SIMPATI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEPENGARUHI TERJADINYA PENYAKIT ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS SIMPATI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan penyakit utama penyebab kematian
bayi dan sering menempati urutan pertama angka kesakitan balita. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ISPA pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Simpati Kabupaten Pasaman tahun 2019. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional study.
Pengambilan sampel menggunakan simpel random sampling dengan besaran sampel
sebanyak 59 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data meliputi
analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 4 variabel yang dilakukan uji bivariat, variabel yang
diketahui memiliki hubungan yang bermakna (p-value < 0,05) dengan kejadian ISPA
pada anak balita adalah satatus imunisasi dengan p-value 0,001, berat badan lahir
dengan p-value 0,001, status gizi dengan p-value 0,002 dan ASI eksklusif dengan p-
value 0,002. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yang mempengaruhi kejadian
ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Simpati Kabupaten Pasaman adalah
status imunisasi, berat badan lahir, status gizi dan ASI eksklusif. Oleh karena itu,
disarankan kepada petugas kesehatan agar dapat meningkatkan pelayanan konseling
tentang ISPA dan diharapkan pada ibu yang memiliki balita agar lebih peduli dalam
menambah pengetahuan tentang ISPA dan faktor yang mempengaruhinya. [show more]
|
|
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
HEPATITIS B PADA IBU HAMIL DI DESA DIWILAYAH KERJA
PUSKESMAS DEPATI TUJUH KABUPATEN KERINCI
TAHUN 2019
| FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN
HEPATITIS B PADA IBU HAMIL DI DESA DIWILAYAH KERJA
PUSKESMAS DEPATI TUJUH KABUPATEN KERINCI
TAHUN 2019
| | |
|
|
Description: Puskesmas Depati Tujuh merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten
Kerinci Propinsi Jambi yamg melakukan pelayanan kesehatan Ibu dan anak, salah
satunya pelayanan (ANC) terpadu. Pada Tahun 2019 menurut laporan LP3 E didapat
hasil 24 orang HBsAg reaktif, Angka kejadian ini merupakan angka tertinggi
kejadian hepatitis B pada ibu hamil diantara Puskesmas di Kabupaten Kerinci.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejadian hepatitis B pada ibu hamil di Desa wilayah Puskesmas Depati Tujuh
kabupaten Kerinci. penelitian ini mengunakan penelitian Deskritif analitik dengan
pendekatan cross sectional, pengambilan sampel menggunakan teknik total
sampling Penelitian ini menggunakan data primer ibu hamil tahun 2019 yang masih
hamil, jumlah sampel 47 ibu hamil, menggunakan lembar kuisioner yang diberikan
kepada ibu hamil yang dikunjungi ke rumah-rumah, melalui observasi dan
wawancara. Data dianalisia secara univariat dan Bivariat menggunakan uji Chi
square. Hasil analisa univariat lebih sebagian responden (57,4%) berpengetahuan
kurang baik, lebih sebagian responden (53,2%) memiliki riwayat penyakit keluarga,
lebih sebagian responden (57,4 %), memiliki lingkungan yang kurang baik. dan
lebih ssebagian responden (51,1%) HBsAg Reaktif. Hasil analisa Bivariat
didapatkan hasil terdapatya hubungan yang bermakna antara kejadian hepatitis B
pada ibu hamil dengan pengetahuan diperoleh P = 0,000 ( < 0,005), riwayat
penyakit keluarga P = 0,000 , dan Lingkungan p value = 0,000. Kesimpulan hasil
penelitian ini menujukan bahwa kejadian Hepatitis B pada ibu hamil didesa wilayah
Puskesmas Depati Tujuh disebakan oleh faktor pengetahuan, Faktor riwayat
penyakit keluarga dan Faktor lingkungan ibu hamil. Saran untuk peneliti selanjutnya
agar mencari lagi faktor faktor lainya peneybab Kejadian hepatitis B pada Ibu Hamil. [show more]
|
|
FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG DI POLI JANTUNG RSUD SOLOK TAHUN 2018 | FAKTOR–FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG DI POLI JANTUNG RSUD SOLOK TAHUN 2018 | | |
|
|
Description:
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia termasuk di
Indonesia. Penyebab terjadinya penyakit jantung adalah karena kebiasaan merokok,
riwayat hipertensi, riwayat penyakit DM, obesitas dan aktifitas fisik. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian
penyakit jantung di Poli Jantung RSUD Solok tahun 2018. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi
dala penelitian ini berjumlah 2840 kasus dengan jumlah sampel didapatkan sebanyak
97. Data dianalisis menggunakan uji chi square (CI 95%, a = 0.05). Hasil penelitian
ditemukan, kejadian penyakit jantung ada sebanyak 66 (68.0%), kebiasaan merokok
ada sebanyak 40 (41.2%), memiliki riwayat hipertensi ada sebanyak 55 (56.7%),
aktifitas fisik sedang ada sebanyak 68 (70.1%), obesitas ada sebanyak 22 (29.9%)
dan memiliki riwayat penyakit DM ada sebanyak 22 (22.7%). Analisis bivariat
kebiasaan merokok p value = 0.019, riwayat hipertensi p value= 0.0001, aktifitas
fisik p value= 0.557, variabel obesitas p value=0.001, riwayat penyakit DM p value =
0.020. Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara kebiasaan merokok, riwayat hipertensi, obesitas, kejadian penyakit
DM, namun untuk variabel aktifitas fisik tidak ada hubungan dengan kejadian
penyakit jantung. Diharapkan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan
dan rutin memeriksakan kesehatannya ke fasilitas kesehatan. Selain itu pasien harus
menjaga pola makan, melakukan aktifitas rutin serta meningkatkan pengetahuan
mengenai penyakit jantung. [show more]
|
|
Farmakologi Dalam Keperawatan | Farmakologi Dalam Keperawatan | | |
|
|
Description:Perawat berperan penting dalam memberikan obat-obatan sebagai hasil kolaborasi
dengan dokter kepada pasien. Mereka bertanggung jawab dalam pemberian obat – obatan
yang aman. Untuk itu, perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah
pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas
atau dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan. Secara hukum perawat
bertanggung jawab jika mereka memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar
atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien. Sekali obat telah
diberikan, perawat bertanggung jawab pada efek obat yang diduga bakal terjadi.
Agar dapat menyusun perencanaan keperawatan atau intervensi yang tepat
berkaitan dengan pemberian obat, perawat hendaknya mempelajari tentang obat-obatan,
meliputi konsep dasar farmasetika, farmakodinamik, farmakokinetik, penggolongan obat
berdasarkan sistem tubuh, meliputi dosis, indikasi-kontra indikasi obat, efek samping dan
pertimbangan pemberian obat pada pasien. Selanjutnya, peran kolaboratif perawat dalam
pelaksanaan prinsip farmakologi serta penghitungan dosis, termasuk bagaimana
implikasinya dalam keperawatan juga merupakan hal penting yang harus dikuasai oleh
perawat. [show more]
|
|
FARMASI PARASITOLOGI (Helminthologi) | FARMASI PARASITOLOGI (Helminthologi) | | |
|
|