ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN PEMBERIAN
TERAPI FISIK BRANDT DAROFF TERHADAP VERTIGO
DI RUANG RAWAT INAP UPT
PUSKESMAS PAUH
Description
Latar Belakang : Berdasarkan buku register di Ruang Rawat Inap UPT Puskesmas
Pauh Sarolangun tahun 2023 untuk per 3 bulan (Oktober, November, dan Desember
sebanyak 13 orang), sedangkan Tahun 2024 (Januari,februari dan Maret sebanyak 18
orang), (April, mei, dan Juni sebanyak 23 orang). Kejadian vertigo ini meningkat di
setiap bulannya hingga kejadian kasus ini menempati 10 penyakit terbanyak di Ruang
Rawat Inap UPT Puskesmas Pauh Sarolangun. Untuk terbanyak yang mengalami
penyakit vertigo terjadi pada per 3 bulan terakhir yaitu : April, mei dan Juni sebanyak
23 orang. (MR Puskesmas Pauh 2024). Tujuan : Tujuan umum KIAN ini merupakan
untuk melakukan asuhan keperawatan terhadap masalah kelolaan menggunakan pasien
Vertigo dengan memberikan intervensi terapi fisik Brandt Daroff di Ruang Rawat Inap
UPT Puskesmas Pauh.Tinjauan Pustaka : Vertigo berasal dari bahasa latin, yaitu
―vertere‖ yang dapat diartikan berputar, dan igo yang berarti kondisi. Vertigo
merupakan subtipe dari ―dizziness‖ yang dapat didefinisikan sebagai ilusi gerakan,dan
yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap
lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar (Hastuti et al.,
2017).Brandt Daroff merupakan bentuk terapi fisik atau senam fisik vestibuler untuk
mengatasi gangguan vestibular seperti vertigo. Terapi fisik ini dilakukan untuk
mengadaptasikan diri terhadap gangguan keseimbangan. Latihan Brandt Daroff
memiliki keuntungan atau kelebihan dari terapi fisik lainnya atau dari terapi
farmakologi yaitu dapat mempercepat sembuhnya vertigo dan untuk mencegah
terjadinya kekambuhan tanpa harus mengkonsumsi obat. metode ini juga memiliki
kelemahan yaitu metode ini tidak boleh langsung dilakukan setelah pasien diberikan
terapi epley maneuver maupun semont manuver (Lumbantobing, 2001 dalam
Bahrudin, 2013).Kesimpulan : Dapat di simpulkan pada masalah nyeri didapatkan hasil
nyeri sudah berkurang dengan skala 3 (1-10) TTV 120/80, nadi 80x/menit, dapat
memposisikan tubuh yang nyaman dan mengulangi teknik non farmakologitarik seperti
Brandt darrof napas dalam, memahami tentang penjelasan masalah kesehatan, dapat
tidur nyenyak, terhindar dari risiko jatuh. Dari data tersebut dapat di ambil kesimpulan
bahwa mekanisme koping pasien berada pada level adaptif sehingga pasien dipulangkan
dengan kondisi adaptif.
Pauh Sarolangun tahun 2023 untuk per 3 bulan (Oktober, November, dan Desember
sebanyak 13 orang), sedangkan Tahun 2024 (Januari,februari dan Maret sebanyak 18
orang), (April, mei, dan Juni sebanyak 23 orang). Kejadian vertigo ini meningkat di
setiap bulannya hingga kejadian kasus ini menempati 10 penyakit terbanyak di Ruang
Rawat Inap UPT Puskesmas Pauh Sarolangun. Untuk terbanyak yang mengalami
penyakit vertigo terjadi pada per 3 bulan terakhir yaitu : April, mei dan Juni sebanyak
23 orang. (MR Puskesmas Pauh 2024). Tujuan : Tujuan umum KIAN ini merupakan
untuk melakukan asuhan keperawatan terhadap masalah kelolaan menggunakan pasien
Vertigo dengan memberikan intervensi terapi fisik Brandt Daroff di Ruang Rawat Inap
UPT Puskesmas Pauh.Tinjauan Pustaka : Vertigo berasal dari bahasa latin, yaitu
―vertere‖ yang dapat diartikan berputar, dan igo yang berarti kondisi. Vertigo
merupakan subtipe dari ―dizziness‖ yang dapat didefinisikan sebagai ilusi gerakan,dan
yang paling sering adalah perasaan atau sensasi tubuh yang berputar terhadap
lingkungan atau sebaliknya, lingkungan sekitar kita rasakan berputar (Hastuti et al.,
2017).Brandt Daroff merupakan bentuk terapi fisik atau senam fisik vestibuler untuk
mengatasi gangguan vestibular seperti vertigo. Terapi fisik ini dilakukan untuk
mengadaptasikan diri terhadap gangguan keseimbangan. Latihan Brandt Daroff
memiliki keuntungan atau kelebihan dari terapi fisik lainnya atau dari terapi
farmakologi yaitu dapat mempercepat sembuhnya vertigo dan untuk mencegah
terjadinya kekambuhan tanpa harus mengkonsumsi obat. metode ini juga memiliki
kelemahan yaitu metode ini tidak boleh langsung dilakukan setelah pasien diberikan
terapi epley maneuver maupun semont manuver (Lumbantobing, 2001 dalam
Bahrudin, 2013).Kesimpulan : Dapat di simpulkan pada masalah nyeri didapatkan hasil
nyeri sudah berkurang dengan skala 3 (1-10) TTV 120/80, nadi 80x/menit, dapat
memposisikan tubuh yang nyaman dan mengulangi teknik non farmakologitarik seperti
Brandt darrof napas dalam, memahami tentang penjelasan masalah kesehatan, dapat
tidur nyenyak, terhindar dari risiko jatuh. Dari data tersebut dapat di ambil kesimpulan
bahwa mekanisme koping pasien berada pada level adaptif sehingga pasien dipulangkan
dengan kondisi adaptif.
Creator
Publisher
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
SITI MAISYARO , “ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN PEMBERIAN
TERAPI FISIK BRANDT DAROFF TERHADAP VERTIGO
DI RUANG RAWAT INAP UPT
PUSKESMAS PAUH,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 22, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1890.
TERAPI FISIK BRANDT DAROFF TERHADAP VERTIGO
DI RUANG RAWAT INAP UPT
PUSKESMAS PAUH,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 22, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1890.