FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGO BALEH
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2022
Description
Stunting adalah keadaan pendek menurut umur yang ditandai dengan nilai indeks
tinggi badan atau panjang badan menurut umur (TB/U atau PB/U) kurang dari -2
standar deviasi. Pada tahun 2021, terdapat 231 balita yang mengalami stunting di
Puskemas Tigo Baleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Risiko
Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota
Bukittinggi Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross-sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita yang berjumlah 1941 balita
dengan sampel 95 balita. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo
Baleh tahun 2022. Teknik pengambilan sampel mengunakan Purposive Sampling.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesiner. Analisis data yang digunakan
adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square Test. Hasil dalam
penelitian ini menunjukan bahwa ASI ekslusif (p = 0,027), berat badan lahir (p = 0,04),
riwayat anemia ibu saat hamil (p = 0,102), pendidikan ibu (p = 0,509), pengetahuan
ibu (p = 0,021), pola asuh ibu (p = 0,346) dan pendapatan keluarga (p = 0,553).
Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan ASI ekslusif, berat badan lahir dan
pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita. Tidak ada hubungan riwayat
anemia ibu saat hamil, pendidikan ibu, pola asuh ibu dan pendapatan keluarga dengan
kejadian stunting pada balita. Saran dalam penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan
dapat meningkatkan dalam penyuluhan mengenai stunting, serta pelatihan kader
posyandu balita agar dapat menyebarluaskan informasi tentang faktor risiko stunting.
tinggi badan atau panjang badan menurut umur (TB/U atau PB/U) kurang dari -2
standar deviasi. Pada tahun 2021, terdapat 231 balita yang mengalami stunting di
Puskemas Tigo Baleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor Risiko
Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo Baleh Kota
Bukittinggi Tahun 2022. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross-sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita yang berjumlah 1941 balita
dengan sampel 95 balita. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Tigo
Baleh tahun 2022. Teknik pengambilan sampel mengunakan Purposive Sampling.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesiner. Analisis data yang digunakan
adalah analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square Test. Hasil dalam
penelitian ini menunjukan bahwa ASI ekslusif (p = 0,027), berat badan lahir (p = 0,04),
riwayat anemia ibu saat hamil (p = 0,102), pendidikan ibu (p = 0,509), pengetahuan
ibu (p = 0,021), pola asuh ibu (p = 0,346) dan pendapatan keluarga (p = 0,553).
Kesimpulan dalam penelitian ini ada hubungan ASI ekslusif, berat badan lahir dan
pengetahuan ibu dengan kejadian stunting pada balita. Tidak ada hubungan riwayat
anemia ibu saat hamil, pendidikan ibu, pola asuh ibu dan pendapatan keluarga dengan
kejadian stunting pada balita. Saran dalam penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan
dapat meningkatkan dalam penyuluhan mengenai stunting, serta pelatihan kader
posyandu balita agar dapat menyebarluaskan informasi tentang faktor risiko stunting.
Creator
Publisher
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
KURNIA DEWI , “FAKTOR RISIKO KEJADIAN STUNTING PADA BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGO BALEH
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2022,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 22, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1831.
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIGO BALEH
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2022,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 22, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1831.