ANALISIS PENYEBAB DAN DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA USIA PRODUKTIF DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2020 | ANALISIS PENYEBAB DAN DAMPAK PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA USIA PRODUKTIF DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Data dari BNN Kota Payakumbuh pada tahun 2019 ada sebanyak 31 orang
menggunakan narkoba, dan kelompok umur yang paling banyak menggunakan
narkoba berusia 18-25 tahun dengan berjumlah 18 orang. Peneltian ini bertujuan
untuk mengetahui penyebab dan dampak penyalahgunaan narkoba pada usia
produktif di kota payakumbuh tahun 2020.
Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Badan Narkotika Nasional Kota
Payakumbuh pada bulan September 2020 menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan desain case study. Penentuan Informan penelitian dilakukan
dengan cara purposive terdiri dari 5 orang, yaitu 3 orang dari segmen
penyalahguna narkoba, 1 orang dari segmen keluarga penyalahguna narkoba dan
kepala seksi Klinik Pratama Badan Narkortika Nasional Kota Payakumbuh.
Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor individu, faktor lingkungan,
faktor keluarga, faktor ketersediaan dan faktor gaya hidup masing-masingnya ada
pengaruh dalam penyalahgunaan narkoba pada usia produktif. Dan faktor yang
paling dominan dalam penyalahgunaan narkoba pada usia produktif ini adalah
lingkungan teman sebaya karena mereka mengatakan mereka menggunakan
narkoba karna adanya ajakan dari temanya. Sedangkan dilihat dari dampaknya
yaitu dampak fsik nya sakit kepala, sakit perut. Dampak psikisnya sulit
berkonsentrasi, tidak percaya diri. Dilihat dari dampak lingkunganya mereka
tinggal di lingkungan yang terpapar narkoba. Kesimpulanya bahwa setiap faktor
penyebab mempengaruhi usia produktif menggunakan narkoba.Disarankan
kepada pihak BNN Kota payakumbuh hendaknya agar lebih giat dalam
memberantas narkoba yang barkaitan dengan masalah penyalahgunaan narkoba. [show more]
|
|
ANALISIS PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI KOTA SOLOK TAHUN 2016 | ANALISIS PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA DI KOTA SOLOK TAHUN 2016 | | |
|
|
Description:Narkoba merupakan suatu zat apapun kecuali makanan, air, dan oksigen yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh akan mempengaruhi fungsi fisik dan psikologi. Prevalensi kasus narkoba di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 2,18% sebanyak 4,1 juta kasus. Kasus narkoba di Kota Solok pada tahun 2015 sebanyak 27 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab penggunaan narkoba pada remaja di Kota Solok tahun 2016, meliputi keagamaan, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, faktor ekonomi, ketersediaan narkoba, dan alasan internal. Desain penelitian menggunakan case studies. Penelitian dilakaksanakan di Kota Solok pada bulan Agustus. Informan penelitian sebanyak 3 segmen yaitu Badan Narkotika Kota (BNK), remaja, dan orang tua. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan analisis data menggunakan Triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan penyebab penyalahgunaan narkoba pada remaja di Kota Solok adalah disebabkan oleh lingkungan pergaulan dan rasa ingin tahu serta ingin mencoba. Hal ini didasarkan dari hasil wawancara langsung yang menyatakan bahwa lingkungan pergaulan dengan teman sebaya yang terlalu bebas dan tidak terkontrol menyebabkan remaja ikut terjerumus melakukan penyalahgunaan narkoba serta keingintahuan untuk mencoba narkoba merupakan penyebab remaja dalam penyalahgunaan narkoba. Dapat disimpulkan bahwa dalam penyebab penyalahgunaan narkoba pada remaja peran serta orang tua sangat dibutuhkan dengan lebih meningkatkan pengawasan terhadap perilaku anggota keluarganya. Disarankan agar perlu adanya kerjasama yang baik oleh semua elemen baik pemerintah maupun masyarakat sehingga penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja dapat dicegah sedini mungkin. [show more]
|
|
ANALISIS PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA ERA MILENIAL DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2019 | ANALISIS PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA REMAJA ERA MILENIAL DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Provinsi Sumbar menduduki posisi ke13 dari seluruh provinsi di Indonesia dalam hal penyalahgunaan narkoba. Kota Payakumbuh menempati posisi ke dua terbanyak penyalahgunaan narkoba di Sumbar. Penyalahgunaan narkoba di Sumbar dilakukan oleh masyarakat dengan kategori umur 10 hingga 59 tahun dengan pengguna terbanyak berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab penyalahgunaan narkoba pada remaja era milenial di Kota Payakumbuh tahun 2019. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Badan Narkotika Nasional Kota Payakumbuh pada bulan Agustus-September 2019 menggunakan metode kualitatif dengan desain case studies. Informan penelitian terdiri dari 6 orang, yaitu 3 orang dari segmen remaja penyalahguna narkoba, 2 orang dari segmen keluarga penyalahguna narkoba dan 1 orang dari segmen Konselor Klinik Pratama BNNK Payakumbuh. Pengolahan data dimulai dari pembuatan transkip wawancara, reduksi informasi, data display, conclusion kemudian data dianalisis secara triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor individu/keinginan, faktor kelompok teman sebaya, faktor keluarga dan faktor kesempatan (jenis dan ketersediaan zat) masing-masingnya ada pengaruh dalam penyalahgunaan narkoba pada seseorang. Pada penelitian ini, jika dilihat dari segmen remaja maka faktor keluarga tidak menjadi alasan atau penyebab baginya dalam penyalahgunaan narkoba dan faktor yang paling dominan dalam penyebab penyalahgunaan narkoba pada remaja era milenial di Kota Payakumbuh adalah faktor kelompok teman sebaya karena remaja mengatakan mereka menggunkan narkoba ketika adanya ajakan, dan ejekan jika menolak menggunakan narkoba bersama kelompok teman sebaya tersebut. Disini penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa dari keempat faktor tersebut, masing-masingnya berpengaruh dalam penyalahgunaan narkoba pada seseorang tergantung kepada siindividu nantinya faktor apa yang mendominasi penyebab penyalahgunaan narkoba dalam dirinya. [show more]
|
|
ANALISIS PERTOLONGAN PERSALINAN DENGAN DUKUN
DIWILAYAH POSKESDES SUNGAI KERUH
KECAMATAN TEBO TENGAH
TAHUN 2022
| ANALISIS PERTOLONGAN PERSALINAN DENGAN DUKUN
DIWILAYAH POSKESDES SUNGAI KERUH
KECAMATAN TEBO TENGAH
TAHUN 2022
| | |
|
|
Description: Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah
kesehatan di Indonesia. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan
salah satu upaya pelayanan dalam mencegah kematian ibu, terutama yang diakibatkan
oleh proses malahirkan. Masyarakat kita masih banyak yang memilih persalinan
ditolong oleh dukun. Jumlah Dukun 4 orang, yang bersalinan dengan dukun tahun
2021 14 orang, jumlah yang meninggal melahirkan ditolong dukun 2 orang.
Dampaknya AKI dan AKB masih sangat tinggi hal ini dikarenakan rendahnya
pendidikan, sosial budaya, jauh dari pelayanan kesehatan serta biaya yang rendah di
masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih merupakan yang
tertinggi dibandingkan dengan AKI negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu upaya
pemerintah dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu adalah
dengan mendekatkan pelayanan kebidanan kepada setiap Ibu yang membutuhkan.
Untuk data tahun 2021 berdasarkan laporan tahunan puskesmas Muara Tebo, bahwa
jumlah persalinan yang berasal dari desa sungai keruh terdapat 72 ibu bersalin dan
dari data tersebut 7 ibu bersalin mengalami konplikasi martenal, seluruh konplikasi
maternal ini didapat dari rujukan dukun bersalin yang ada di sungai keruh dan
deselesaikan oleh bidan. Melihat uraian diatas maka penulis tertarik untuk meneliti
tentang Analisis pertolongan persalinan dengan dukun sebagi tempat untuk bersalin
diwilayah poskesdes Desa Sungai Keruh Kabupaten Tebo tahun 2022.
[show more]
|
|
ANALISIS PROGRAM “TRIBINA” DI KAMPUNG KB
KELURAHAN BUKIK CANGGANG KAYU RAMANG
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
| ANALISIS PROGRAM “TRIBINA” DI KAMPUNG KB
KELURAHAN BUKIK CANGGANG KAYU RAMANG
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
| | |
|
|
Description:Program “Tribina” adalah program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk
memberikan wawasan kepada masyarakat tentang pembinaan keluarga. Program ini
mengedepankan peran serta kepedulian anggota keluarga untuk mencapai
kesejahteraan keluarga. Beberapa tujuan program tribina adalah menciptakan
keluarga yang sejahtera dan berkualitas, mengurangi kasus pernikahan dini,
mengurangi kasus penelantaran lansia. Program Tribina ini di bentuk oleh forum
yang ada di kampung KB. Kota Bukittinggi memiliki 24 Kampung KB yang
terdaftrar di dalam BKKBN kampung keluarga berkualitas tahun 2024. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis program tribina di Kampung KB Kelurahan Bukik
Canggang Kayu Ramang Kota Bukittinggi Tahun 2024. Desain penelitian adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan Case Study. Informan yang diambil
berjumlah 9 orang dari Dinas P3APPKB, Kader dan Keluarga Tribina. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah
pedoman wawancara dan lembar observasi. Waktu penelitian dilakukan selama bulan
Agustus sampai September 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan
program Tribina dipengaruhi oleh elemen input yang menjadi faktor pendukung
keberhasilan program meliputi: sumber daya manusia yang mana di sini masih
terdapat kekurangan sumber daya manusia dalam pelaksanaan kegiatan baik jumlah
serta pengetahuan petugas dan kader terhadap tribina, kebijakan yang di pakai di
Bukittinggi sudah sesuai dengan aturan dan juknis yang ada dari BKKBN, pada
pendanaan disini tribina menggunakan anggaran APBD dan BOKB, untuk sarana
dan prasarana masih tedapat kekurangan pada bina kelarga remaja dan bina keluarga
lansia,elemen proses yang menjadi upaya pencapaian program meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, elemen output meliputi hasil / pencapaian kegiatan
tribina yang telah di laksanakan di kampung KB. Berdasakan hasil analisis maka
penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan program tribina di Kampung Keluarga
Berkualitas (KB) Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang masih belum maksimal
dan perlu ada kegiatan inovatif serta sosialisasi kemasyarakat untuk mendukung
terlaksanya tribina secara optimal. [show more]
|
|
Analisis Spasial Faktor Lingkungan dan Peran Petugas kesehatan Pada Kejadian Demam Berdarah Dengue Di KecamatanMandiangin Koto Selayan Tahun 2021 | Analisis Spasial Faktor Lingkungan dan Peran Petugas kesehatan Pada Kejadian Demam Berdarah Dengue Di KecamatanMandiangin Koto Selayan Tahun 2021 | | |
|
|
Description:Kasus DBD Kota Bukittingi (104) dan 47 kasus di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan yang merupakan kecamatan dengan kasus tertinggi DBD tahun 2021. Faktor lingkungan terjadinya kasus DBD yaitu kepadatan penduduk, kondisi SPAL, wadah/ kontainer, peran petugas kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian DBD dan faktor lingkungan kejadian DBD di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Tahun 2021. Metode Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif melalui survei dan memanfaatkan aplikasi Arcview Gis. Tempat penelitian di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dan waktu penelitian pada tanggal 5 September sampai 25 September 2021.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan yaitu 51.852. Sampel penelitian ini adalah jumlah kasus DBD di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (47 kasus), kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan Campago Ipuh, SPAL terbuka di Kelurahan Puhun Pintu Kabun, Campago Guguk Bulek, dan Garegeh, wadah/kontainer ada jentik nyamuk terdapat dikelurahan Puhun Pintu Kabun, Puhun Tembok, Campago Ipuh, Manggis Ganting, Campago Guguk Bulek, Garegeh, dan Koto Selayan, Peran Petugas Kesehatan Tidak aktif dikelurahan Puhun Pintu Kabun, Kubu Gulai Bancah, Campago Ipuh, dan Campago Guguk Bulek, Analisis kepadatan penduduk dengan Kejadian DBD terdapat di kelurahan Kubu Gulai Bancah dan Garegeh (6%-15% angka insidensi). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah dari 9 kelurahan terdapat kondisi SPAL terbuka sebanyak 3 kelurahan, wadah/kontainer ada jentik nyamuk sebanyak 7 kelurahan, peran tenaga kesehatan yang tidak aktif sebanyak 4 kelurahan, dan kelurahan dengan kepadatan penduduk Campago Ipuh, dan Insidensi kepadatan penduduk dengan keajdian DBD yaitu Kelurahan Kubu Gulai Bancah dan Garegeh. Diharapkan bagi Dinas kesehatan dan lintas sektor dapat memberikan informasi dan peningkatan pencegahan dan penanggulangan kasus DBD di Kecamatan Mandiangin Koto Selayan dan sesuai dengan prioritas masing-masing kelurahan. [show more]
|
|
ANALISIS UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA KOMUNITAS HOMOSEKSUAL DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018 | ANALISIS UPAYA PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA KOMUNITAS HOMOSEKSUAL DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018 | | |
|
|
Description:Data kemeskes RI kasus baru HIV positif pada tahun 2016 sebanyak 41.250 kasus, persentase kasus HIV positif menurut faktor resiko Homoseksual 26,1%. Data dari Kantor Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bukittinggi pada tahun 2017 ditemukan kasus baru HIV sebanyak 74 kasus baru dan berdasarkan faktor resiko homoseksual ada sebanyak 40 kasus baru. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui Analisis mendalam upaya pencegahan HIV/AIDS pada Komunitas Homoseksual Di Kota Bukittinggi tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif Dengan desain Studi Kasus. Penelitian dilaksanakan di Kota Bukittinggi Pada bulan Mei-Juni 2018. Informan penelitian sebanyak 5 segmen yaitu 1 sekretaris KPA (Komisi Penanggulangan Aids) Bukittinggi, 4 orang komunitas Homoseksual. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan telaah dokumen. Pengolahan data mulai dari pembuatan transkip wawancara, reduksi informasi, data display, conclusion. Data dianalisis secara Triangulasi sumber dan Triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program upaya pencegahan di KPA Bukittinggi telah berjalan dengan baik, Pengetahuan homoseksual tentang pencegahan HIV/AIDS sudah baik, homoseksual memiliki pasangan lebih dari satu, homoseksual melakukan hubungan anal, homoseksual ada yang menggunakan kondom dan ada yang tidak, homoseksual tidak memiliki riwayat penyakit menular. Dapat disimpulkan bahwa upaya pencegahan oleh KPA Bukittinggi sudah berjalan dengan baik, tetapi tidak semua homoseksual yang menerapkan. Saran untuk pihak KPA untuk lebih meningkatkan strategi dalam upaya pencegahan HIV/AIDS khususnya pada komunitas homoseksual. [show more]
|
|
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (Full Color) | ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA (Full Color) | | |
|
|
Description:Tubuh manusia merupakan susunan sistem yang sangat terorganisir secara rapi dan mempunyai sistem pengaturan yang setiap saat selalu dapat berkoordinasi dengan rinci dan tanpa kesalahan untuk dapat mempertahankan kondisi dari keseimbangan tubuh dalam kondisi statis secara fisiologi. Jika terjadi gangguan didalam tubuh baik berupa gangguan phisiologis, yaitu badan akan menstimulus dan usaha keras untuk dapat dikembalikan lagi dalam keadaan stabil melalui mekanisme timbal balik antara muatan negatif dan muatan positif. Homeostasis ini merupakan proses yang sangat penting karena sel dan jaringan tubuh hanya akan tetap hidup dan dapat berfungsi secara efisien ketika kondisi internal ini dipertahankan dengan baik. Semua sistem organ bekerja dengan normal cara saling bergantung untuk mempertahankan homeostasis. A. Pengertian Homeostasis Homeostasis merupakan prinsip paling dasar yang juga menunjang semua proses phisiologis. Homeostasis adalah suatu proses dalam tubuh makhluk tetap menjamin untuk terus dalam kondisi sehat, sehingga proses metabolisme yang terlibat didalamnya berupa sel tampil seimbang dan optimal. Homeostasis dirujuk juga pada pertahanan dan juga pengaturan lingkungan yang seimbang dan konstan (badan organisme). Homeostatis juga adalah keseimbangan kondisi didalam sel, juga disebut equilibrium. Homeostatis mengelola metabolisme dalam membran plasma, untuk mendistribusikan apa saja cairan yang masuk dan meninggalkan sel, sehingga sel dapat menjaga keseimbangan cairan yang ada didalam organel-organel sel (Yustina & Darmadi, 2017). Kata Homeostasis merupakan istilah ilmiah dalam kesehatan, ada dua kata yang dapat diartikan yaitu Homeo yang artinya sama, sedangkan arti kata stasis adalah seimbang atau mempertahankan sebuah keadaan, sehingga jika diartikan secara ilmiah merupakan suatu keadaan di dalam fisik untuk mengontrol jalur keluar masuk metabolisme untuk mengetahui gangguan segala kondisi yang akan terjadi. Istilah ini banyak dipakai oleh ahli fisiologi untuk mendeskripsikan adalah sebuah kondisi konstan yang hampir selalu ada di lingkungan dalam tubuh organisme (Raimundus Chalik, S.Si., M.Sc., 2021). [show more]
|
|
ANATOMY & PHYSIOLOGY COLORING WORKBOOK A Complete Study Guide TWELFTH EDITION | ANATOMY & PHYSIOLOGY COLORING WORKBOOK A Complete Study Guide TWELFTH EDITION | | |
|
|
Anatomy Morphological Anatomy from a Phenomenological Point of View | Anatomy Morphological Anatomy from a Phenomenological Point of View | | |
|
|
Description:In his book Lifelines Steven Rose states: “The challenge to the opponents of biological determinism is that, while we may have been effective in our critique of its reductionist claims, we have failed to offer a coherent alternative framework within which to interpret living processes”. We have the same challenge with regard to morphology. It is imperative to offer a satisfactory alternative framework. In trying to remedy this problem we have striven for two goals: first, to indicate an ‘alternative framework’ in morphology, and second, to show that the alternative framework opens new possibilities for interpreting morphological facts. We used a Goethean approach that allows us to position the detailed knowledge of Anatomy in the context of the whole of the organism. In this method, a careful description is followed by portraying the dynamic quality of the studied part, for instance the humerus. Comparison of different parts of the skeleton helps us to see patterns in what we have observed. We become aware of a blueprint that can eventually show us the role the humerus plays in the whole of the skeleton from a dynamic viewpoint. We chose the dynamic quality in morphology for this purpose since it allows us to see coherence in the facts. The dynamic quality in morphology can be shown to refer to functional processes in biology. This results in new concepts in morphology. These new concepts recapture an understanding of morphologic facts in living organisms. This gives us, for instance, a possibility of understanding the relation between consciousness and behavior to the shape of the body. We hope that this framework will be helpful for medical students, who have to learn and remember many anatomical details. Experience has taught us that an overview of the whole makes remembering the details easier. We present this module in an effort to aid medical students and others to take in the wonderful world of anatomical morphology and remember it better in later study and work. We want to emphasize that this module does not replace the textbook on anatomy. The information in the module is compact and presupposes the knowledge contained in regular textbooks. [show more]
|
|