| hubungan pengetahuan dan keterpaparan media remaja putri dengan kecemasan dalam menghadapi menarche siswa kelas V-VI di sd kartika 1-10 padang | hubungan pengetahuan dan keterpaparan media remaja putri dengan kecemasan dalam menghadapi menarche siswa kelas V-VI di sd kartika 1-10 padang | | |
|
|
|
Description:Menarche merupakan menstruasi awal yang biasa terjadi dalam rentang usia
sepuluh tahun sampai empat belas tahun, atau pada masa awal remaja dan
sebelum memasuki masa reproduksi. Menarche merupakan peristiwa terpenting
yang terjadi pada masa remaja bahwa menstruasi pertama (menarche)
merepresentasikan simbol masa transisi dari anak-anak menuju masa dewasa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
keterpaparan media remaja putri dengan kecemasan dalam menghadapi menarche
siswa kelas V-VI di SD Kartika 1-10 Padang. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah 40 responden yang ada di SD Kartika 1-10 Padang. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 35 responden dengan teknik simple random sampling.
instrumen penelitian ini menggunakan koesioner untuk menilai pengetahuan
responden. Analisa data menggunakan Chi-square. Hasil penelitian pada hasil
univariat didapatkan bahwa pada pengetahuan 20 pengetahuan tidak baik (57,1%),
pada keterpaparan media didapatkan 19 responden negative (54,3%), pada
kecemasan didapatkan 18 responden (51,4%). Pada analisa bivariate hasil bahwa
p= 0,001 dimana p< 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
pengetahuan dan keterpaparan media remaja dengan kecemasan dalam
menghadapi menarche. Kurangnya pengetahuan responden tentang menghadapi
menarche sehingga responden mengalami kecemasan. Dari hasil penelitian ini
diharapkan bagi tempat lahan penelitian untuk meningkatkan dalam memberikan
informasi tentang menarche dengan upaya memberikan materi-materi tentang
kesehatan reproduksi, agar siswi-siswi dapat memahami dan menghadapi [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER
DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPAU
KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KADER
DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPAU
KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
| | |
|
|
|
Description:Posyandu merupakan salah bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama-sama dengan
masyarakat dalam bentuk pelayanan kesehatan dengan salah satu upaya dalam
pencapaian dan percepatan penurunan angka kematian ibu, dan bayi. Kader
merupakan kunci utama dalam kegiatan posyandu mulai dari perencanaan,
pelaksanaan termasuk pencatatan, dan pelaporan. Berdasarkan Data Profil
Sumatera Barat Tahun 2022 terdapat posyandu aktif sebesar 79,92% dengan
jumlah posyandu sebanyak 6.048 posyandu aktif yang terdiri dari 131 posyandu
Pratama, 1.389 posyandu Madya, 4.116 posyandu Purnama, dan 1.932 posyandu
Mandiri. Jumlah data posyandu di Kabupaten Agam yang tersebar di 16
Kecamatan terdapat 868 unit sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Kapau
terdapat 29 posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan
Pengetahuan Dan Motivasi Kader Dengan Keaktifan Kader Posyandu Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Kabupaten Agam Tahun 2024. Desain
penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan rancangan cross-sectional.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 39 responden dari 122 populasi
dengan menggunakan multistage random sampling.Waktu penelitian dilakukan
pada tanggal 5 Maret 2024 s/d 8 April 2024. Pengumpulan data dengan
menggunakan lembar kuesioner kemudian analisis dengan uji chi-square. Hasil
penelitian bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan keaktifan
kader posyandu balita di dapatkan nilai p value 0,008<0,05, ada hubungan
motivasi dengan keaktifan kader posyandu balita di dapatkan nilai p value
0,001<0,05. Disimpulkan bahwa adanya hubungan Pengetahuan dan Motivasi
Kader dengan Keaktifan Kader Posyandu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Kapau Kabupaten Agam Tahun 2024. Diharapkan pengetahuan dan motivasi
kader bisa bertambah dan berdampak pada keaktifan kader dalam kegiatan
posyandu. [show more]
|
|
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PADA WUS DENGAN PELAKSANAAN SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2020 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PADA WUS DENGAN PELAKSANAAN SADARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2020 | | |
|
|
|
Description:Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan serikat pengendalian Kanker Internasional (UICC)
memprediksi, akan terjadi peningkatan lonjakan penderita kanker sebesar 300 persen.
Prevalensi Kanker di Indonesia mencapai 1.79 per 1000 penduduk, naik dari tahun 2013
sebanyak 1.4 juta per 1000 penduduk. Melakukan SADARI merupakan tindakan yang
sangat penting dilakukan karena hampir 85% dari benjolan yang ditemukan dipayudara
ditemukan oleh penderita sendiri dan SADARI adalah cara yang cepat, mudah dan dapat
dilakukan oleh semua wanita sebagai sarana deteksi didi kanker payudara. SADARI
penting bagi setiap wanita yang telah mendapatkan menstruasi. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Wanita Usia Subur dengan
pelaksanaan SADARI di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rumbai Tahun 2020.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain
crosssectional, kemudian data diolah dengan menggunakan uji chy square test. Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 87 responden dengan teknik sampling yaitu rondom
sampling. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 25 Maret sampai 3 April 2020. 54
orang (62,1%) responden berpengetahuan rendah, separoh 51 (58,6%) responden
dengan pelaksanaan SADARI tidak sesuai prosedur, 49 (56,3%) responden memiliki
motivasi rendah, Hasil penelitian ini dapatkan pengetahuan p value = 0,000 (p<α),
motivasi p value = 0,000 (p<α) maka dapat disimpulkan adanya Hubungan Motivasi
Wanita Usia Subur dengan pelaksanaan SADARI di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Rumbai Tahun 2020. Saran dalam penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan
referensi bagi puskesmas dan informasi tenaga kesehatan khususnya pemegang program
PTM, dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya melakukan
SADARI. [show more]
|
|
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SUAMI TENTANG KONTRASEPSI DENGAN KEIKUTSERTAAN ISTRI DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI JORONG TANJUNG PANGKAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI SUAMI TENTANG KONTRASEPSI DENGAN KEIKUTSERTAAN ISTRI DALAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB) DI JORONG TANJUNG PANGKAL WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | | |
|
|
|
Description:Kontrasepsi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam menjarakkan kehamilan atau menghalangi tertundanya hamil dalam mebatasi jumlah anak. dalam hal ini ada yang memakai dalam Pasca pemakaian, dimana alat konrasepsi adalah bahan kontrasepsi yang dipakai oleh akseptor dalam masa waktu yang cukup lama akan tetapi masalah ini banyak yang tidak disukai suami dan juga pengetahuan suami yang kurang serta motivasi suami yang tidak mau melakukan istrinya dalam ber KB Tujuan penelitian ini adalah melihat Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Suami tentang Kontrasepsi dengan keikutsertaan istri dalam Program KB di Jorong Tanjung Pangkal Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Empat Pasaman Barat Tahun 2020. Metode penelitian metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi adalah semua PUS berjumlah 107 orang dengan sampel sebanyak 52 orang. Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan komputerisasi menggunakan uji statistic chi square test pada batas kemaknaan 0,05. Hasil penelitian lebih dari separo yaitu 53,8 % responden memiliki pengetahuan rendah tentang Kontrasepsi dalam Program KB dan lebih dari separo yaitu 51.9% responden memiliki motivasi yang tinggi tentang Kontrasepsi, separo responden yaitu 50% responden memiliki keikutsertaan dalam Program KB. Dari hasil uji statistik terdapat Hubungan yang bermakna antara Pengetahuan (p-value 0,035) dan Motivasi (p-value 0.013) Suami tentang Kontrasepsi dengan keikutsertaan istri dalam Program KB di Jorong Tanjung Pangkal. Disarankan bahwa hendaknya Jorong Tanjung Pangkal memberikan komunikasi bahwa pengetahuan dan motivasi suami dapat terjadi dengan pemakaian Kontrasepsi agar istrinya mau menggunakan kontraepsi yang dinginkan atau jenis lainnya yang ada di Puskesmas. [show more]
|
|
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DI KELURAHAN TALANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYOLANSEK KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2018 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA DI KELURAHAN TALANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYOLANSEK KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2018 | | |
|
|
|
Description:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dicapai melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Sementara itu, derajat kesehatan tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan, tetapi yang lebih dominan justru adalah kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh telah memantau PHBS pada 27.860 rumah tangga dan pencapaiannya baru mencapai 17.619 (63,2%) rumah tangga. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di kelurahan Talang wilayah kerja Puskesmas Payolansek kota Payakumbuh dari bulan Maret 2018 – Mei 2018 dengan populasi sebanyak 637 orang. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu Simple random sampling dengan jumlah sampel 86 orang. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi Square dengan derajat kepercayaan 95% CI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan (p=0,515) dan peran petugas kesehatan (p=0,526) tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Pengetahuan dan Peran petugas kesehatan tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Disarankan kepada pihak Puskesmas untuk dapat melakukan pemberian informasi melalui penyuluhan, poster dan leaflet tentang PHBS pada tatanan rumah tangga serta untuk dapat melakukan pemantauan, identifikasi, dan memberikan motivasi terhadap perubahan masyarakat. [show more]
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KETERSEDIAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH OLEH PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN LAPANGAN KANTIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2025
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KETERSEDIAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH OLEH PEDAGANG KAKI LIMA DI KAWASAN LAPANGAN KANTIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2025
| | |
|
|
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2021
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP
KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG
DIRI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2021
| | |
|
|
|
Description:Pemakaian alat pelindung diri merupakan upaya menciptakan keselamatan dan
kesehatan kerja bagi perawat yang bekerja dirumah sakit. Alat pelindung diri
seperti diantaranya sarung tangan, masker, kaca mata pelindung, apron/celemek,
serta sepatu tertutup merupakan alternatif tindakan pencegahan bagi perawat
dalam melindungi diri dari resiko penularan penyakit. Sehingga diperlukan
perilaku keselamatan dan kesehatan kerja perawat dirumah sakit. Fenomena yang
ditemukan dilapangan tahun 2018-2020 ditemukan kasus kecelakaan tertusuk
jarum sebanyak 16. Kecelakaan kerja lainnya adalah teriris benda tajam saat
memasang infus. 27 % Perawat ruang operasi belum memakai APD lengkap.
Tujuan penelitian adalah diketahuinya ada hubungan pengetahuan, dan sikap
dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri pada perawat di Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih. Rancangan penelitian adalah cross
sectional dengan teknik pengambilan sampling yaitu total sampling. Populasi
penelitian berjumlah 21 orang. Sampel penelitian 17 responden. Tempat
penelitian di Instalasi gawat darurat Rumah sakit AR Bunda Prabumulih.
Penelitian dilakukan dari tanggal 12-20 Februari 2021. Hasil penelitian,
didapatkan 52,9% dengan pengetahuan baik, 52,9% responden memiliki sikap
positif dan 58,8% responden patuh dalam menggunakan APD. Analisis bivariat
dengan uji chi square menunjukkan tidak ada hubungan signifikan pengetahuan
terhadap kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (p value 0,76), dan ada
hubungan sikap terhadap kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (p value =
0,02) perawat instalasi gawat darurat RS AR Bunda Prabumulih. Saran bagi pihak
rumah sakit untuk melakukan edukasi secara berkala untuk mengingatkan kembali
tentang manfaat penggunaan APD dalam tindakan keperawatan khususnya. [show more]
|
|
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENANGANAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 1 PANTI TAHUN 2019 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PENANGANAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 1 PANTI TAHUN 2019 | | |
|
|
|
Description:Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan
perilaku penanganan dismenorea pada remaja putri di SMPN 1 Panti tahun 2019.
Desain penelitian yang digunakan ialah observasional dengan rancangan cross
sectional. Sampel penelitian adalah remaja putri kelas VIII di SMPN 1 Panti mengalami
dismenorea yang berjumlah 48 orang. Teknik pengambilan sampel dengan proporsional
random sampling. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner untuk menilai pengetahuan,
sikap dan penanganan dismenorea. Data dianalisis dengan uji Chi Square.
Data yang diperoleh tentang karakteristik responden pada penelitian hubungan
pengetahuan dan sikap tentang dismenorea dengan penanganan dismenorea di SMPN 1 Panti
yaitu sebagian besar responden berusia 12 tahun sebanyak 2 orang (4,17%), 13 tahun sebanyak
7 orang (14,58%) 13,5 tahun sebanyak 2 orang (4,17%), 14 tahun sebanyak 23 orang (47,92%),
14,5 tahun sebanyak 1 orang (2,08%), 15 tahun sebanyak 12 orang (25%), dan 16 tahun
sebanyak 1 orang (2,08%).
Pada analisis Bivariat hubungan pengetahuan tentang dismenorea dengan penanganan
dismenorea di SMPN 1 Panti pada tabel 6 diperoleh hasil bahwa dari 48 remaja yang
melakukan penanganan dismenorea, sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup tentang
dismenorea sebanyak 34 remaja (71%). Remaja yang tidak melakukan penanganan dismenorea,
sebagian besar memiliki pengetahuan yang kurang sebanyak 31 remaja (40,8%). Berdasarkan
nilai p value dan Chi Square diperoleh hasil bahwa ada hubungan pengetahuan tentang
dismenorea dengan penanganan dismenorea (p=0,001; X2=0,798).
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja putri memiliki pengetahuan yang
kurang dan cukup, sikap yang negatif, tidak melakukan penanganan dismeneorea. Ada
hubungan yang signifikan dan searah antara pengetahuan tentang dismenorea dengan sikap
dismenorea. Ada hubungan yang signifikan dan searah antara sikap tentang dismenorea dengan
penanganan dismenorea. Ada hubungan yang signifikan dan searah antara pengetahuan tentang
dismenorea dengan penanganan dismenorea. [show more]
|
|
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI IPV (INACTIVATED POLIO VACCINE) PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI KAB DHARMASRAYA TAHUN 2020 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI IPV (INACTIVATED POLIO VACCINE) PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI RUMBAI KAB DHARMASRAYA TAHUN 2020 | | |
|
|
|
Description:Berdasarkan pencatatan dan pelaporan Puskesmas Sungai Rumbai Kabupaten
Dharmasraya dari bulan Januari sampai dengan November 2019 sasaran imunisasi
pada puskesmas ini dari umur 4 bulan sampai 3 tahun yaitu sebanyak 888 orang,
Pada tahun 2018 baru mencapai 37%, dan pada tahun 2019 mencapai 47,3%.
Rendahnya cakupan imunisasi IPV di Puskesmas Sungai Rumbai disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya adalah masih ada ibu yang tidak membawa bayinya
ke posyandu untuk diimunisasi, kurangnya informasi dan penyuluhan tentang
imunisasi yang diberikan kepada ibu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian imunisasi IPV
(Inactivated Polio Vaccine) pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Rumbai Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020. Metode penelitian ini
menggunakan metode Deskriptif Analitik yaitu cross sectional study kemudian
data diolah dengan menggunakan uji Chi-Square. Populasi pada penelitian 888
orang dan sampel sebanyak 90 orang responden dan teknik pengambilan sampel
dengan random sampling yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Rumbai Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020. Hasil penelitian didapatkan 54,4%
responden berpengetahuan tidak baik, 57,8% responden memiliki sikap negatif
dan 52,2% responden tidak diberikan Imunisasi IPV. Hasil uji statistik diperoleh
pengetahuan p value = 0,000 (p<α), sikap p value = 0,000 (p<α) maka dapat
disimpulkan adanya Hubungan pengetahuan dan sikap ibu dengan pemberian
imunisasi IPV pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rumbai Kabupaten
Dharmasraya Tahun 2020. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kedua variabel
memiliki hubungan yang signifikan dengan pemberian imunisasi IPV, yaitu
pengetahuan dan sikap. Saran pada pelayanan kesehatan dapat dijadikan sebagai
bahan masukan atau informasi untuk petugas kesehatan, organisasi profesi atau
instansi terkait dengan masalah penelitian ini, sehingga dapat menambah atau
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya Dalam imunisasi IPV pada
bayi. [show more]
|
|
| HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO RAJO KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2019 | | |
|
|
|
Description:Angka kematian bayi di Sumbar mencapai 47 per-1000 kelahiran hidup,
sedangkan data nasional hanya 34 per-1000 kelahiran hidup (Profil Dinas
Kesehatan Sumbar Tahun 2011). Angka kelahiran di Kabupaten Pasaman Tahun
2018 adalah 4.935 atau 78% dari jumlah sasaran yang ada. Sedangkan di
Kabupaten Pasaman terdapat angka kematian neonatal sebanyak 26 orang
(Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2018). Di wilayah kerja
Puskesmas Koto Rajo pada Tahun 2018 tercatat terdapat kematian bayi 3 orang
dan tahun ini tercatat kematian bayi sebanyak 2 orang. Salah satunya
penyebabnya adalah demam yang menyebabkan bayi tidak diberikan penanganan
medis karena ibu tidak membawa bayi ke pelayanan kesehatan terdekat.Di tempat
lain, masih adanya adat istiadat yang kuat tentang perawatan ibu nifas yaitu
menghangatkan tubuh di api.sehingga asap akan mengenai bayi baru lahir. Tujuan
dalam Penelitian ini adalah diketahui hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan
perawatan Bayi baru lahir di rumah di wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo
Kabupaten Pasaman Tahun 2019 dan diketahui hubungan sikap ibu dengan
tindakan perawatan Bayi baru lahir di rumah di wilayah kerja Puskesmas Koto
Rajo Kabupaten Pasaman Tahun 2019.Jenis penelitian ini adalah deskriptif analis
dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
ibu yang mempunyai bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo
Kabupaten Pasaman Tahun 2019 sebanyak 36 orang.Sampel menggunakan teknik
total sampling sehingga berjumlah 36 orang.Lebih dari sebagian responden yaitu
20 responden (55,6 %) memiliki pengetahuan tinggi tentang perawatan bayi baru
lahir. Lebih dari sebagian responden yaitu 23 responden (63,9 %) memiliki sikap
positif tentang perawatan bayi baru lahir. Lebih dari sebagian responden yaitu 27
responden (75,0 %) memiliki tindakan baik dalam perawatan bayi baru lahir.Ada
hubungan pengetahuan ibu dengan tindakan perawatan BBL di rumah di wilayah
kerja Puskesmas Koto Rajo Kabupaten Pasaman Tahun 2019 (p = 0,049 dan OR =
7,000).Ada hubungan sikap ibu dengan tindakan perawatan BBL di rumah di
wilayah kerja Puskesmas Koto Rajo Kabupaten Pasaman Tahun 2019 (p = 0,000
dan OR = 35,200).
Daftar Bacaan : 20 (2000 – 2018) [show more]
|
|