ENDOSCOPY |
ENDOSCOPY | | |
|
|
EVALUASI PENERAPAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN
SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH
DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2023 |
EVALUASI PENERAPAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN
SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH
DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2023 | pdf | |
|
Type:pdf |
Description:Kota Bukittingi merupakan Kota wisata banyak masyarakat dari penjuruh negeri
yang datang, hal tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah sampah.
Masalah sampah merupakan masalah yang perlu ditangani serius karena banyak
menimbulkan dampak yang merugikan, seperti masalah sampah yang terjadi di
Kota Bukittinggi dengan menumpuknya disepanjang jalan dan menimbulkan bau
yang tidak nyaman bagi masyarakat. Latar belakang penelitian menggaris bawahi
tantangan yang dihadapi oleh daerah metropolitan, termasuk masalah pengelolaan
sampah akibat urbanisasi cepat dan pertumbuhan populasi. Penelitian ini
bertujuan menilai efektivitas kebijakan pengelolaan sampah dan implementasi
program Bank Sampah dalam mengatasi masalah sampah yang semakin
meningkat di kota tersebut. Penelitian mengadopsi pendekatan kualitatif dengan
analisis deskriptif untuk memahami kebijakan pengelolaan sampah saat ini dan
fungsi program Bank Sampah. Informan penelitian terdiri dari 5 anggota Bank
Sampah Bukittinggi, termasuk pengambil kebijakan, pengurus, dan nasabah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa program Bank Sampah di Bukittinggi telah
memberikan dampak positif dalam mengurangi sampah yang dibuang ke tempat
pembuangan akhir dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengurangan
sampah dan daur ulang. Perumusan kebijakan melibatkan Dinas Lingkungan
Hidup dan mengikuti peraturan daerah. Pengumpulan data, analisis, dan
interpretasi dilakukan untuk memahami pola sampah dan mengevaluasi efektivitas
program. Proses pemantauan dan evaluasi menunjukkan pendekatan komprehensif
dalam mengumpulkan data terkait implementasi program. Indikator diidentifikasi
termasuk tingkat daur ulang sampah, partisipasi masyarakat, efisiensi keuangan,
dan dampak lingkungan. Kesimpulannya, Bank Sampah menunjukkan potensi
dalam meningkatkan pengelolaan sampah di Bukittinggi. Program ini
berkontribusi pada pengurangan sampah ke tempat pembuangan akhir dan
mempromosikan pengurangan dan daur ulang sampah di kalangan masyarakat.
Namun, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi
tantangan pengelolaan sampah yang masih ada di kota tersebut, dan pemerintah
daerah harus mengkaji ulang pengelolaan bank sampah tersebut dan sumber daya
manusia yang mengelolanya. [show more]
|
|
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAPAIAN
IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0 – 9 BULAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS CUBADAK KECAMATAN
DUO KOTO KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2023
|
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAPAIAN
IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0 – 9 BULAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS CUBADAK KECAMATAN
DUO KOTO KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2023
| | |
|
|
Description:Berdasarkan data Dinas Kabupaten Pasaman, capaian Imunisasi Dasar
Lengkap pada Tahun 2023 yaitu sebanyak 56,72% dengan target 98%. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan
Capaian Imunisasi Dasar Pada Bayi 0 – 9 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Cubadak Kecamatan Duo Koto Kabupaten Pasaman Tahun 2023. Jenis penelitian
analitik dengan desain crossectional study. Populasi semua ibu yang memiliki
anak umur 10 – 12 bulan berjumlah 132 orang dengan teknik pengambilan sampel
total sampling. Penelitian telah dilakukan pada bulan Desember 2023 – Maret
2024. Data yang digunakan adalah data primer, analisis data secara univariat dan
bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian terdapat 46 orang
(34,8%) tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap, 56 orang (42,4%) memiliki
pengetahuan kurang, 54 orang (40,9%) tidak mendapatkan dukungan suami, 55
orang (41,7%) mengatakan peran tenaga kesehatan dalam kategori kurang baik,
102 orang (77,3%) berusia 20 – 35 tahun, 53 orang (40,2%) memiliki pendidikan
dalam kategori rendah dan 71 orang (53,8%) tidak bekerja. Hasil uji statistik
didapatkan p value pengetahuan (p = 0,009), dukungan suami (p = 0,035), peran
tenaga kesehatan (p = 0,007), pendidikan (p = 0,008), pekerjaan (p = 0,022) dan
umur (p = 0,373). Dapat simpulkan ada hubungan pengetahuan, dukungan suami,
peran tenaga kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan tidak ada hubungan umur
dengan capaian imunisasi dasar pada bayi 0 – 9 bulan. Disarankan kepada tenaga
kesehatan untuk lebih meningkatkan kualitas program imunisasi khususnya di
aspek kelengkapan imunisasi dasar pada bayi yang sebaiknya diberikan kepada
bayi tepat waktu. [show more]
|
|
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI
ORANG TUA TERKAIT VAKSINASI COVID-19 PADA
ANAK SD ISLAM AL-AZHAR 67 BUKITTINGGI
TAHUN 2022
|
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI
ORANG TUA TERKAIT VAKSINASI COVID-19 PADA
ANAK SD ISLAM AL-AZHAR 67 BUKITTINGGI
TAHUN 2022
| | |
|
|
Description:Pemberian vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya dalam pencegahan penyakit
menular Covid-19, termasuk kepada anak-anak usia 6-11 tahun yang tergolong kedalam
kelompok rentan. Namun mayoritas orang tua masih berpersepsi negatif terhadap
keamanan vaksin Covid-19 dan efek samping yang akan menjadi masalah bagi anak-
anak, terlihat dari 564.833 anak di Sumatera Barat hanya 5,7% orang tua yang
mengizinkan anaknya untuk di vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi orang tua terkait vaksinasi Covid-19
pada anak di SD Islam Al-Azhar 67 Bukittinggi tahun 2022. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Penelitian ini dimulai dari 23
Agustus sampai 11 September pada orang tua di SD Islam Al-Azhar. Populasi pada
penelitian ini sebanyak 466 anak. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden
dengan Accidental Sampling. Hasil uji statistic univariat didapatkan distribusi frekuensi
tertinggi yaitu pengetahuan 65%, dukungan keluarga 60%, peran tenaga kesehatan 69%,
paparan media sosial 59%, dan persepsi 51%. Dan Hasil uji statistic analisis bivariat
menyatakan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan persepsi di peroleh P Value
0,05 (< 0,05), dan tidak ada hubungan pengetahuan dengen persepsi di peroleh P Value
0,571 (> 0,05), tidak ada hubungan peran tenaga kesehatan P Value 0,318(> 0,05), dan
tidak ada hubungan paparan media sosial P Value 0,165 (>0,05). Dari hasil penelitian
terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan persepsi orang tua
terkait vaksinasi Covid-19 pada anak. Oleh karena itu penting untuk dapat meningkatkan
persepsi positif orang tua terkait vaksinasi, hal tersebut dilakukan melalui promosi
kesehatan dalam berbagai macam media agar tidak hanya orang tua saja yang
mendapatkan namun juga dapat meningkatkan persepsi dari dukungan keluarga.
[show more]
|
|
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KEBUN SIKOLOS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2023
|
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KEBUN SIKOLOS
KOTA PADANG PANJANG
TAHUN 2023
| | |
|
|
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
KOTA SOLOK TAHUN 2022
|
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
KOTA SOLOK TAHUN 2022
| | |
|
|
Description:Booster atau vaksinasi lanjutan adalah pemberian ulang vaksin yang telah diberikan
sebelumnya dengan tujuan menjaga tingkat imunitas agar dapat memberikan
perlindungan lebih lama terhadap individu. Tingkat pendidikan, pengetahuan,
persepsi, dan sosial budaya merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan pelaksanaan booster DPT-HB-Hib pada baduta di wilayah
kerja Puskesmas KTK. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross
sectional. Responden pada penelitian ini adalah 55 ibu yang memiliki anak usia 18 –
24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas KTK. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen
penelitian ini menggunakan kuesioner dan alat tulis. Data dianalisis mengunakan uji
bivariat Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden
terbanyak adalah berusia 27 – 36 tahun. Sebanyak 81,8% responden tidak bekerja.
Tingkat pendidikan ibu terbanyak adalah pendidikan menengah 52,7% dan 54,5%
ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai pelaksanaan imunisasi booster DPT-
HB-Hib. 72,7 % ibu memiliki persepsi positif terhadap pelaksanaan imunisasi
booster, dan 89,1 % Ibu memiliki sosial budaya yang cukup baik. Sebanyak 67,3%
baduta telah melaksanakan imunisasi booster DPT-HB-Hib. Hasil analisis
didapatkan nilai p=0,164 untuk hubungan tingkat pendidikan dengan pelaksanaan
imunisasi booster DPT-HB-Hib, nilai p=0,000 untuk hubungan tingkat pengetahuan
dengan pelaksanaan booster DPT-HB-Hib, untuk analisis hubungan persepsi ibu
dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-Hb-HiB didapatkan nilai p=0,008, dan
nilai p=0,021 untuk hubungan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster
DPT-Hb-HiB. Penelitian ini menyimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan ibu dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib
dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu, persepsi ibu,
dan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib.
[show more]
|
|
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
KOTA SOLOK TAHUN 2022
|
FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
KOTA SOLOK TAHUN 2022
| | |
|
|
Description:Booster atau vaksinasi lanjutan adalah pemberian ulang vaksin yang telah diberikan
sebelumnya dengan tujuan menjaga tingkat imunitas agar dapat memberikan
perlindungan lebih lama terhadap individu. Tingkat pendidikan, pengetahuan,
persepsi, dan sosial budaya merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan pelaksanaan booster DPT-HB-Hib pada baduta di wilayah
kerja Puskesmas KTK. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross
sectional. Responden pada penelitian ini adalah 55 ibu yang memiliki anak usia 18 –
24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas KTK. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen
penelitian ini menggunakan kuesioner dan alat tulis. Data dianalisis mengunakan uji
bivariat Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden
terbanyak adalah berusia 27 – 36 tahun. Sebanyak 81,8% responden tidak bekerja.
Tingkat pendidikan ibu terbanyak adalah pendidikan menengah 52,7% dan 54,5%
ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai pelaksanaan imunisasi booster DPT-
HB-Hib. 72,7 % ibu memiliki persepsi positif terhadap pelaksanaan imunisasi
booster, dan 89,1 % Ibu memiliki sosial budaya yang cukup baik. Sebanyak 67,3%
baduta telah melaksanakan imunisasi booster DPT-HB-Hib. Hasil analisis
didapatkan nilai p=0,164 untuk hubungan tingkat pendidikan dengan pelaksanaan
imunisasi booster DPT-HB-Hib, nilai p=0,000 untuk hubungan tingkat pengetahuan
dengan pelaksanaan booster DPT-HB-Hib, untuk analisis hubungan persepsi ibu
dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-Hb-HiB didapatkan nilai p=0,008, dan
nilai p=0,021 untuk hubungan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster
DPT-Hb-HiB. Penelitian ini menyimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan ibu dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib
dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu, persepsi ibu,
dan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib.
[show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN ULKUS DIABETIKUM PADA KAKI PENDERITA
DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM
MAYJEN H. A. THALIB KERINCI
TAHUN 2021 |
FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KEJADIAN ULKUS DIABETIKUM PADA KAKI PENDERITA
DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM
MAYJEN H. A. THALIB KERINCI
TAHUN 2021 | | |
|
|
Description:
Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein yang berhubungan dengan sekresi insulin yang
ditandai dengan hiperglikemia kronis. Data Riskesdas (2018) prevalensi DM di
Indonesia dari 9,1% pada tahun 2013 meningkat menjadi 10,9%. Salah satu
komplikasi DM yaitu ulkus diabetikum yang merupakan infeksi, ulcerasi dan atau
penghancuran jaringan dalam berhubungan dengan kelainan neurologis dan
berbagai penyakit pembuluh darah perifer di tungkai bawah. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan
kejadian ulkus diabetikum pada kaki penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit
Umum Mayjen H. A. Thalib Kerinci. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi
dengan rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh penderita DM tahun
2020 yang berjumlah 124 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple
random sampling dengan jumlah 55 orang. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Analisis univariat menunjukkan 27,3% penderita DM mengalami
kejadian ulkus diabetikum pada kaki dalam kategori berat. Sebesar 34,5%
penderita DM memiliki kadar gula darah tinggi. Sebesar 80,0% penderita DM
memiliki umur beresiko. Sebesar 20,0% penderita DM dengan lama menderita
DM yang panjang. Hasil analisis bivariat didapatkan adanya hubungan kadar gula
darah (p=0,000), umur (p=0,025), dan lama menderita DM (p=0,000) dengan
kejadian ulkus diabetikum pada kaki. Diharapkan kepada pihak rumah sakit dan
petugas medis agar bisa menjadi edukator, fasilitator dalam pencegahan
komplikasi diabetes khususnya komplikasi ulkus diabetikum dengan pemberian
informasi yang bisa meningkatkan pengetahuan penderita berkaitan dengan faktor
resiko kadar gula darah, umur dan lama menderita DM, serta diupayakan
pencegahan dari kejadian ulkus diabetikum pada kaki penderita DM.
[show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAKELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS RAMBATAN I KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAKELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS RAMBATAN I KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019
| | |
|
|
Description:
Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan
sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Sustainable
Development Goals (SDGs) untuk menurunkan angka kematian anak. Cakupan
imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja UPT Puskesmas Rambatan I masih rendah
pada tahun 2018 yaitu 59,22 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi.
Permasalahan dalam penelitian adalah apa faktor-faktor yang berhubungan dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja UPT Puskesmas Rambatan I.
Jenis penelitian ini deskriptif korelatif dengan desain penelitian cross sectional
dengan populasi seluruh ibu yang memiliki anak yang berumur 12-24 bulan di
wilayah kerja UPT Puskesmas Rambatan I sebanyak 218 orang. Jumlah sampel
sebanyak 141 orang dengan teknik simple random sampling. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan Buku Kesehatan Ibu dan. Dari
hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kelengkapan
imunisasi dasar adalah tingkat pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, jumlah anak
dalam keluarga dan dukungan keluarga. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan
adalah pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu. Berdasarkan hasil penelitian, saran
yang diajukan kepada tenaga kesehatan adalah supaya memberi penyuluhan kepada
ibu dan keluarga mengenai pentingnya imunisasi dasar pada bayi.
[show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KECEMASAN PADA IBU HAMIL TM III UNTUK
MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SUO-SUO
TAHUN 2023
|
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KECEMASAN PADA IBU HAMIL TM III UNTUK
MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SUO-SUO
TAHUN 2023
| | |
|
|
Description:Kecemasan pada ibu hamil trimester III merupakan suatu keadaan emosional
yang di alami oleh ibu hamil yang akan menghadapi persalinan dan dapat berisiko
mengakibatkan komplikasi bagi ibu maupun janin. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor –faktor yang berhubungan dengan Tingkat kecemasan ibu hamil
primigravida Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Suo- Suo Tahun 2023.
Metode penelitian yang di gunakan yakni penelitian kuantitatif dengan menggunakan
desain cross sectional. Penelitian ini di lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Suo-
Suo pada bulan Maret – April 2023 dengan pengambilan sampel secara total
sampling sebanyak 33 ibu hamil primigravida trimester III. Instrument penelitian ini
menggunakan kuesioner dukungan suami, HAR-S (Perinatal anxiety screaming scal )
kuesioner demografi. Yang di olah menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian
diketahui bahwa hampir seluruhnya tidak mendukung sebanyak 30 (90,9 %).
Sebagian besar ibu memiliki usia yang resiko tingi sebanyak 17 ( 51,5%). Hampir
seluruhnya ibu memiliki pengetahuan rendah sebanyak 30 (90,9%). Hampir
seluruhnya ibu mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak 29 ( 87, 9%). Ada
hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan Tingkat Kecemasan ibu
hamil primigravida TM III p= (0,003) < (0,05), tidak ada hubungan yang bermakna
antara usia dengan Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida TM III p= ( 0,446) >
(0,05) , ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan
ibu hamil primigravida TM III p= ( 0,001 ) < (0,05). Kesimpulan ada hubungan yang
bermakna dukungan suami dan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil
primigravida TM III , tidak ada hubungan yang bermakna usia dengan tingkat
kecemasan ibu hamil primigravida TM III. Saran dapat lebih intens dalam
melakukan penelitian sejenis.
[show more]
|
|