FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
KOTA SOLOK TAHUN 2022
Description
Booster atau vaksinasi lanjutan adalah pemberian ulang vaksin yang telah diberikan
sebelumnya dengan tujuan menjaga tingkat imunitas agar dapat memberikan
perlindungan lebih lama terhadap individu. Tingkat pendidikan, pengetahuan,
persepsi, dan sosial budaya merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan pelaksanaan booster DPT-HB-Hib pada baduta di wilayah
kerja Puskesmas KTK. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross
sectional. Responden pada penelitian ini adalah 55 ibu yang memiliki anak usia 18 –
24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas KTK. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen
penelitian ini menggunakan kuesioner dan alat tulis. Data dianalisis mengunakan uji
bivariat Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden
terbanyak adalah berusia 27 – 36 tahun. Sebanyak 81,8% responden tidak bekerja.
Tingkat pendidikan ibu terbanyak adalah pendidikan menengah 52,7% dan 54,5%
ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai pelaksanaan imunisasi booster DPT-
HB-Hib. 72,7 % ibu memiliki persepsi positif terhadap pelaksanaan imunisasi
booster, dan 89,1 % Ibu memiliki sosial budaya yang cukup baik. Sebanyak 67,3%
baduta telah melaksanakan imunisasi booster DPT-HB-Hib. Hasil analisis
didapatkan nilai p=0,164 untuk hubungan tingkat pendidikan dengan pelaksanaan
imunisasi booster DPT-HB-Hib, nilai p=0,000 untuk hubungan tingkat pengetahuan
dengan pelaksanaan booster DPT-HB-Hib, untuk analisis hubungan persepsi ibu
dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-Hb-HiB didapatkan nilai p=0,008, dan
nilai p=0,021 untuk hubungan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster
DPT-Hb-HiB. Penelitian ini menyimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan ibu dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib
dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu, persepsi ibu,
dan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib.
sebelumnya dengan tujuan menjaga tingkat imunitas agar dapat memberikan
perlindungan lebih lama terhadap individu. Tingkat pendidikan, pengetahuan,
persepsi, dan sosial budaya merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan pelaksanaan booster DPT-HB-Hib pada baduta di wilayah
kerja Puskesmas KTK. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain cross
sectional. Responden pada penelitian ini adalah 55 ibu yang memiliki anak usia 18 –
24 bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas KTK. Pengambilan
sampel dilakukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen
penelitian ini menggunakan kuesioner dan alat tulis. Data dianalisis mengunakan uji
bivariat Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden
terbanyak adalah berusia 27 – 36 tahun. Sebanyak 81,8% responden tidak bekerja.
Tingkat pendidikan ibu terbanyak adalah pendidikan menengah 52,7% dan 54,5%
ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai pelaksanaan imunisasi booster DPT-
HB-Hib. 72,7 % ibu memiliki persepsi positif terhadap pelaksanaan imunisasi
booster, dan 89,1 % Ibu memiliki sosial budaya yang cukup baik. Sebanyak 67,3%
baduta telah melaksanakan imunisasi booster DPT-HB-Hib. Hasil analisis
didapatkan nilai p=0,164 untuk hubungan tingkat pendidikan dengan pelaksanaan
imunisasi booster DPT-HB-Hib, nilai p=0,000 untuk hubungan tingkat pengetahuan
dengan pelaksanaan booster DPT-HB-Hib, untuk analisis hubungan persepsi ibu
dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-Hb-HiB didapatkan nilai p=0,008, dan
nilai p=0,021 untuk hubungan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster
DPT-Hb-HiB. Penelitian ini menyimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan ibu dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib
dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu, persepsi ibu,
dan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib.
Creator
Publisher
NSTITUT KESEHATAN
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGG
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGG
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
RENI FITRIA NANDA , “FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
KOTA SOLOK TAHUN 2022,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 23, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1488.
PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
KOTA SOLOK TAHUN 2022,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 23, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1488.