FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDEN SEPSIS NEONATUS DI RSUD HAMBA MUARA BULIAN TAHUN 2020
Title
Description
Sepsis neonatorum adalah suatu sindrom klinis yang timbul akibat respons inflamasi
sistemik yang terjadi sebagai akibat infeksi bakteri, virus, jamur ataupun parasit yang
timbul pada 1 bulan pertama kehidupan. Sepsis neonatorum dibedakan menjadi
sepsis neonatorum awitan dini (sepsis neonatorum yang terjadi pada usia ≤ 72 jam,
SNAD) dan sepsis neonatorum awitan lambat. Maka Dari latar belakang diatas
tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor faktor yang berhubungan dengan
insiden sepsis di RSUD HAMBA batang hari jambi tahun 2020. Metode penelitian
ini adalah Studi Kuantitatif dengan pendekatan Croscektional dimana sampel
sebanyak 32 orang dengan uji satatistik menggunakan Uji Chi Square . Hasil
penelitian didapatkan bahwa ; sebahagian besar responden 53.1% mengalamai
ketuban pecah dini (KTD) , sebahagian besar responden 56.3% mengalamai BBLR,
sebagian besar responden 59.4% tidak mengalami aspiksia , sebahagian besar
responden 56.3% tidak terjadi insiden sepsis di RSUD HAMBA tahun 2020.
Sedangkan hasil olahan Bivariat didapatkan Terdapat Hubungan antara KTD dengan
insiden sepsis di RSUD Hamba (p value 0.043<0,05) , Terdapat hubungan antara
BBLR dengan insiden sepsis di RSUD HAMBA dengan (pvalue 0.021<0,05) dan
Terdapat Hubungan Asfiksia dengan Insiden sepsis di RSUD HAMBA (p value
0.047<0,05) . Hendaknya penelitian ini dapat dilanjutkan lebih ketingkat analisis
sehingga bermanfaat bagi semua yang membaca baik individu maupun Instansi
kesehatan.
sistemik yang terjadi sebagai akibat infeksi bakteri, virus, jamur ataupun parasit yang
timbul pada 1 bulan pertama kehidupan. Sepsis neonatorum dibedakan menjadi
sepsis neonatorum awitan dini (sepsis neonatorum yang terjadi pada usia ≤ 72 jam,
SNAD) dan sepsis neonatorum awitan lambat. Maka Dari latar belakang diatas
tujuan penelitian ini adalah untuk melihat faktor faktor yang berhubungan dengan
insiden sepsis di RSUD HAMBA batang hari jambi tahun 2020. Metode penelitian
ini adalah Studi Kuantitatif dengan pendekatan Croscektional dimana sampel
sebanyak 32 orang dengan uji satatistik menggunakan Uji Chi Square . Hasil
penelitian didapatkan bahwa ; sebahagian besar responden 53.1% mengalamai
ketuban pecah dini (KTD) , sebahagian besar responden 56.3% mengalamai BBLR,
sebagian besar responden 59.4% tidak mengalami aspiksia , sebahagian besar
responden 56.3% tidak terjadi insiden sepsis di RSUD HAMBA tahun 2020.
Sedangkan hasil olahan Bivariat didapatkan Terdapat Hubungan antara KTD dengan
insiden sepsis di RSUD Hamba (p value 0.043<0,05) , Terdapat hubungan antara
BBLR dengan insiden sepsis di RSUD HAMBA dengan (pvalue 0.021<0,05) dan
Terdapat Hubungan Asfiksia dengan Insiden sepsis di RSUD HAMBA (p value
0.047<0,05) . Hendaknya penelitian ini dapat dilanjutkan lebih ketingkat analisis
sehingga bermanfaat bagi semua yang membaca baik individu maupun Instansi
kesehatan.
Creator
Publisher
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
NUR AFNI KURNIATILLAH , “FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN INSIDEN SEPSIS NEONATUS DI RSUD HAMBA MUARA BULIAN TAHUN 2020,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed January 13, 2025, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2400.