FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN ASMA PADA PASIEN ASTHMA BRONCHIALE DI POLIKLINIK PARU RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020
Description
Asma merupakan penyakit saluran pernapasan akut dengan angka kekambuhan
yang cukup tinggi.Berdasarkan survey di lapangan pasien yang datang kembali
dengan kekambuhan asma memiliki tingkat pengetahuan, sikap yang berbeda
serta faktor lingkungan yang menjadi pencetus utama kekambuhan asma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
kekambuhan asma pada pasien asthma bronchiale. Metode penelitian analitik
dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di Poliklinik Paru
RSUD Sawahlunto pada bulan Januari 2020. Jumlah sampel 59 orang dan data
dikumpulkan menggunakan kuisioner. Pengolahan dan analisa data dilakukan
secara komputerisasi menggunakan uji chi-squarexon. Hasil univariat didapatkan
54,2% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah, 55,9% responden
memiliki sikap kurang terhadap kekambuhan asma, 76,2% responden memiliki
hubungan dengan lingkungan terhadap kekambuhan asma serta 74,5% ditemukan
frekuensi kekambuhan asma dari seluruh responden yang ada. Hasil bivariat
didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan
lingkungan dengan kekambuhan asma di Poliklinik Paru RSUD Sawahlunto
dengan nilai p<0,05. Diharapkan pemberian pendidikan kesehatan kepada klien
asma yang berkunjung ke rumah sakit melalui penyebaran poster, leaflet serta
penyuluhan dan pengarahan tentang faktor-faktor yang menyebabkan asma
bronchial agar masyarakat mengetahui cara mencegah terjadinya penyakit asma
yang cukup tinggi.Berdasarkan survey di lapangan pasien yang datang kembali
dengan kekambuhan asma memiliki tingkat pengetahuan, sikap yang berbeda
serta faktor lingkungan yang menjadi pencetus utama kekambuhan asma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
kekambuhan asma pada pasien asthma bronchiale. Metode penelitian analitik
dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di Poliklinik Paru
RSUD Sawahlunto pada bulan Januari 2020. Jumlah sampel 59 orang dan data
dikumpulkan menggunakan kuisioner. Pengolahan dan analisa data dilakukan
secara komputerisasi menggunakan uji chi-squarexon. Hasil univariat didapatkan
54,2% responden memiliki tingkat pengetahuan rendah, 55,9% responden
memiliki sikap kurang terhadap kekambuhan asma, 76,2% responden memiliki
hubungan dengan lingkungan terhadap kekambuhan asma serta 74,5% ditemukan
frekuensi kekambuhan asma dari seluruh responden yang ada. Hasil bivariat
didapatkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap dan
lingkungan dengan kekambuhan asma di Poliklinik Paru RSUD Sawahlunto
dengan nilai p<0,05. Diharapkan pemberian pendidikan kesehatan kepada klien
asma yang berkunjung ke rumah sakit melalui penyebaran poster, leaflet serta
penyuluhan dan pengarahan tentang faktor-faktor yang menyebabkan asma
bronchial agar masyarakat mengetahui cara mencegah terjadinya penyakit asma
Creator
Source
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
PDF
Document Viewer
Collection
Citation
Leni Marwati , “FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKAMBUHAN ASMA PADA PASIEN ASTHMA BRONCHIALE DI POLIKLINIK PARU RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 24, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2365.