PENGARUH HIDROTERAPI TERHADAP PENURUNAN
TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TUTUNG TAHUN 2021
Description
Lansia sering mengalami peningkatan tekanan sistolik terkait dengan
penurunan elastisitas pembuluh darah.Namun, bila tekanan darah lebih besar dari
140/90 mmHg didefinisikan sebagai hipertensi dan meningkatkan resiko penyakit
terkait hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
hidroterapi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Tutung. Desain penelitian ini ini menggunakan
desain quasi-eksperiment dengan rancangan pretest-posttest control group design.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dan dibagi dua
grup yaitu 16 responden pada kelompok perlakuan dan 16 responden dalam
kelompok kontrol dengan menggunakan purposive sample. Pengumpulan data
dengan menggunakan lembar observasi kemudian analisis dengan uji t test.
Penelitian ini dilakukan pada 09-23 februari tahun 2021. Berdasarkan hasil uji t test
pada kelompok perlakuan didapatkan perbedaan rata-rata tekanan darah sistol yaitu
16,00 mmHg (p-value = 0,000) dan diastole yaitu 8,00 mmHg (p-value = 0,000),
artinya ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi. Kemudian pada kelompok kontrol didapatkan perbedaan rata-rata tekanan
darah sistol yaitu 0,25 mmHg ( p-value = 0,700) dan diastol yaitu 0,25 mmHg (p-
value = 0,534), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah I
dan II. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian hidroterapi terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Tutung. Maka dari itu disarankan untuk menerapkan hidroterapi sebagai
alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan hipertensi.
Lansia sering mengalami peningkatan tekanan sistolik terkait dengan
penurunan elastisitas pembuluh darah.Namun, bila tekanan darah lebih besar dari
140/90 mmHg didefinisikan sebagai hipertensi dan meningkatkan resiko penyakit
terkait hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
hidroterapi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Tutung. Desain penelitian ini ini menggunakan
desain quasi-eksperiment dengan rancangan pretest-posttest control group design.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dan dibagi dua
grup yaitu 16 responden pada kelompok perlakuan dan 16 responden dalam
kelompok kontrol dengan menggunakan purposive sample. Pengumpulan data
dengan menggunakan lembar observasi kemudian analisis dengan uji t test.
Penelitian ini dilakukan pada 09-23 februari tahun 2021. Berdasarkan hasil uji t test
pada kelompok perlakuan didapatkan perbedaan rata-rata tekanan darah sistol yaitu
16,00 mmHg (p-value = 0,000) dan diastole yaitu 8,00 mmHg (p-value = 0,000),
artinya ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi. Kemudian pada kelompok kontrol didapatkan perbedaan rata-rata tekanan
darah sistol yaitu 0,25 mmHg ( p-value = 0,700) dan diastol yaitu 0,25 mmHg (p-
value = 0,534), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah I
dan II. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian hidroterapi terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Tutung. Maka dari itu disarankan untuk menerapkan hidroterapi sebagai
alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan hipertensi.
penurunan elastisitas pembuluh darah.Namun, bila tekanan darah lebih besar dari
140/90 mmHg didefinisikan sebagai hipertensi dan meningkatkan resiko penyakit
terkait hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
hidroterapi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Tutung. Desain penelitian ini ini menggunakan
desain quasi-eksperiment dengan rancangan pretest-posttest control group design.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dan dibagi dua
grup yaitu 16 responden pada kelompok perlakuan dan 16 responden dalam
kelompok kontrol dengan menggunakan purposive sample. Pengumpulan data
dengan menggunakan lembar observasi kemudian analisis dengan uji t test.
Penelitian ini dilakukan pada 09-23 februari tahun 2021. Berdasarkan hasil uji t test
pada kelompok perlakuan didapatkan perbedaan rata-rata tekanan darah sistol yaitu
16,00 mmHg (p-value = 0,000) dan diastole yaitu 8,00 mmHg (p-value = 0,000),
artinya ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi. Kemudian pada kelompok kontrol didapatkan perbedaan rata-rata tekanan
darah sistol yaitu 0,25 mmHg ( p-value = 0,700) dan diastol yaitu 0,25 mmHg (p-
value = 0,534), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah I
dan II. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian hidroterapi terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Tutung. Maka dari itu disarankan untuk menerapkan hidroterapi sebagai
alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan hipertensi.
Lansia sering mengalami peningkatan tekanan sistolik terkait dengan
penurunan elastisitas pembuluh darah.Namun, bila tekanan darah lebih besar dari
140/90 mmHg didefinisikan sebagai hipertensi dan meningkatkan resiko penyakit
terkait hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
hidroterapi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Tutung. Desain penelitian ini ini menggunakan
desain quasi-eksperiment dengan rancangan pretest-posttest control group design.
Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 32 responden dan dibagi dua
grup yaitu 16 responden pada kelompok perlakuan dan 16 responden dalam
kelompok kontrol dengan menggunakan purposive sample. Pengumpulan data
dengan menggunakan lembar observasi kemudian analisis dengan uji t test.
Penelitian ini dilakukan pada 09-23 februari tahun 2021. Berdasarkan hasil uji t test
pada kelompok perlakuan didapatkan perbedaan rata-rata tekanan darah sistol yaitu
16,00 mmHg (p-value = 0,000) dan diastole yaitu 8,00 mmHg (p-value = 0,000),
artinya ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukan
intervensi. Kemudian pada kelompok kontrol didapatkan perbedaan rata-rata tekanan
darah sistol yaitu 0,25 mmHg ( p-value = 0,700) dan diastol yaitu 0,25 mmHg (p-
value = 0,534), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara tekanan darah I
dan II. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian hidroterapi terhadap
penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Tutung. Maka dari itu disarankan untuk menerapkan hidroterapi sebagai
alternatif yang dapat digunakan untuk menurunkan hipertensi.
Creator
Publisher
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
M.FARIS HELGUSMAN , “PENGARUH HIDROTERAPI TERHADAP PENURUNAN
TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TUTUNG TAHUN 2021,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 26, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2361.
TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TUTUNG TAHUN 2021,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 26, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2361.