PERBANDINGAN PEMBERIAN JUS BAYAM HIJAU CABUT DAN JUS
JAMBU BIJI MERAH TERHADAP KENAIKAN HB PADA IBU HAMIL
DI WILAYAH PUSKESMAS PEMBANTU SUNGAI LIKU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2019 | PERBANDINGAN PEMBERIAN JUS BAYAM HIJAU CABUT DAN JUS
JAMBU BIJI MERAH TERHADAP KENAIKAN HB PADA IBU HAMIL
DI WILAYAH PUSKESMAS PEMBANTU SUNGAI LIKU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN
TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia,
terutama bagi kelompok Wanita Usia Subur (WUS) khususnya ibu hamil. Terapi
utama yang dapat dilakukan pada ibu hamil dengan anemia adalah dengan
pemberian suplemen Fe yang penyerapannya dipengaruhi keterssediaan vitamin C
dalam tubuh. Diantara sayur dan buah yang banyak mengandung Fe dan vitamin
C adalah bayam dan jambu biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan pemberian jus bayam hijau dan jus jambu biji merah terhadap
kenaikan Hb pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Pembantu Sungai Liku tahun
2019. Desain quasi-eksperimen dengan desain one grup pretest postest design
with control group. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang
mengalami anemia di wilayah Puskesmas Pembantu Sungai Liku berjumlah 12
orang, dengan pengambilan sampel secara total sampling. Pengolahan dan analisa
data dilakukan secara komputerisasi. Hasil univariat diketahui rata-rata kadar Hb
sebelum diberikan jus bayam hijau adalah 9,15 gr% dan sebelum diberikan jus
jambu biji merah 9,13 gr%. Rata-rata kadar Hb sesudah diberikan jus bayam hijau
adalah 9,95 gr% dan sesudah diberikan jus jambu biji merah 9,80gr% . Hasil
bivariat ada pengaruh pemberian jus bayam hijau dan jus jambu biji merah
terhadap kadar Hb ibu hamil (p = 0,000). Perbandingan peningkatan kadar Hb
setelah pemberian jus bayam hijau dan jus jambu biji merah adalah 0,80 : 0,67 (p
= 0,055). Disimpulkan bahwa jus bayam hijau lebih berpengaruh terhadap
kenaikan Hb ibu hamil. Diharapkan pada petugas Puskesmas agar memotivasi ibu
hamil anemia untuk banyak mengkonsumsi bayam hijau ataupun jus jambu biji
merah untuk meningkatkan kadar Hb dan mencegah terjadinya anemia pada ibu
hamil. [show more]
|
|
PERBANDINGAN PEMBERIAN JUS BAYAM HIJAU CABUT DAN JUS JAMBU BIJI MERAH TERHADAP KENAIKAN HB PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PEMBANTU SUNGAI LIKU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019 | PERBANDINGAN PEMBERIAN JUS BAYAM HIJAU CABUT DAN JUS JAMBU BIJI MERAH TERHADAP KENAIKAN HB PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PEMBANTU SUNGAI LIKU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia, terutama bagi kelompok Wanita Usia Subur (WUS) khususnya ibu hamil. Terapi utama yang dapat dilakukan pada ibu hamil dengan anemia adalah dengan pemberian suplemen Fe yang penyerapannya dipengaruhi keterssediaan vitamin C dalam tubuh. Diantara sayur dan buah yang banyak mengandung Fe dan vitamin C adalah bayam dan jambu biji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan pemberian jus bayam hijau dan jus jambu biji merah terhadap kenaikan Hb pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Pembantu Sungai Liku tahun 2019. Desain quasi-eksperimen dengan desain one grup pretest postest design with control group. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang mengalami anemia di wilayah Puskesmas Pembantu Sungai Liku berjumlah 12 orang, dengan pengambilan sampel secara total sampling. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil univariat diketahui rata-rata kadar Hb sebelum diberikan jus bayam hijau adalah 9,15 gr% dan sebelum diberikan jus jambu biji merah 9,13 gr%. Rata-rata kadar Hb sesudah diberikan jus bayam hijau adalah 9,95 gr% dan sesudah diberikan jus jambu biji merah 9,80gr% . Hasil bivariat ada pengaruh pemberian jus bayam hijau dan jus jambu biji merah terhadap kadar Hb ibu hamil (p = 0,000). Perbandingan peningkatan kadar Hb setelah pemberian jus bayam hijau dan jus jambu biji merah adalah 0,80 : 0,67 (p = 0,055). Disimpulkan bahwa jus bayam hijau lebih berpengaruh terhadap kenaikan Hb ibu hamil. Diharapkan pada petugas Puskesmas agar memotivasi ibu hamil anemia untuk banyak mengkonsumsi bayam hijau ataupun jus jambu biji merah untuk meningkatkan kadar Hb dan mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. [show more]
|
|
PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMBINASI OKSITOSIN DAN MISOPROSTOL DENGAN PEMBERIAN OKSITOSIN TERHADAP JUMLAH DARAH KALA III DAN KALA IV DI RSUD SAWAHLUNTO DAN BPM ERMI B KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2020 | PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMBINASI OKSITOSIN DAN MISOPROSTOL DENGAN PEMBERIAN OKSITOSIN TERHADAP JUMLAH DARAH KALA III DAN KALA IV DI RSUD SAWAHLUNTO DAN BPM ERMI B KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Perdarahan pasca persalinan merupakan suatu kejadian kegawatdaruratan yang dapat diramalkan. Karena itu sangat penting melakukan tindakan pencegahan perdarahan pasca persalinan dengan pemberian obat-obat uterotonika.. Pemberian kombinasi misoprostol dan oksitosin telah dilakukan di RSUD Sawahlunto pada penatalaksanaan aktif kala III untuk mencegah perdarahan post partum. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan pemberian kombinasi oksitosin dan misoprostol dengan pemberian oksitosin terhadap jumlah darah kala III dan kala IV. Jenis penelitian ini pra eksperimen, dengan rancangan perbandingan 2 kelompok (post only two group design. Populasi semua ibu bersalin di RSUD Sawahlunto dengan jumlah rata-rata 40 orang per bulan, dan semua ibu bersalin di BPM Ermi B dengan jumlah rata-rata 40 orang per bulan. Jumlah sampel 16 orang, diambil secara convenience sampling. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil univariat diketahui jumlah darah kala III dan kala IV pasien yang diberikan kombinasi oksitosin dan misoprostol adalah 177,25 + 59,916 cc dan jumlah darah kala III dan kala IV pasien yang diberikan oksitosin adalah 340,13 + 48,743 cc. Disimpulkan ada perbedaan pemberian kombinasi oksitosin dan misoprostol dengan pemberian oksitosin terhadap jumlah darah kala III dan kala IV di RSUD Sawahlunto dan BPM Ermi B Kota Sawahlunto tahun 2020, dengan perbandingan 177,25 : 340,13 cc. Diharapkan pada institusi kesehatan khususnya penolong persalinan agar memberikan kombinasi oksitosin dan misoprostol pada penanganan aktif kala III pada ibu bersalin untuk mencegah terjadinya perdarahan kala III dan kala IV. [show more]
|
|
PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMBINASI OKSITOSIN DAN MISOPROSTOL DENGAN PEMBERIAN OKSITOSIN TERHADAP JUMLAH DARAH KALA III DAN KALA IV DI RSUD SAWAHLUNTO DAN BPM ERMI B KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2020 | PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMBINASI OKSITOSIN DAN MISOPROSTOL DENGAN PEMBERIAN OKSITOSIN TERHADAP JUMLAH DARAH KALA III DAN KALA IV DI RSUD SAWAHLUNTO DAN BPM ERMI B KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Perdarahan pasca persalinan merupakan suatu kejadian kegawatdaruratan
yang dapat diramalkan. Karena itu sangat penting melakukan tindakan
pencegahan perdarahan pasca persalinan dengan pemberian obat-obat
uterotonika.. Pemberian kombinasi misoprostol dan oksitosin telah dilakukan di
RSUD Sawahlunto pada penatalaksanaan aktif kala III untuk mencegah
perdarahan post partum. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan
pemberian kombinasi oksitosin dan misoprostol dengan pemberian oksitosin
terhadap jumlah darah kala III dan kala IV. Jenis penelitian ini pra eksperimen,
dengan rancangan perbandingan 2 kelompok (post only two group design.
Populasi semua ibu bersalin di RSUD Sawahlunto dengan jumlah rata-rata 40
orang per bulan, dan semua ibu bersalin di BPM Ermi B dengan jumlah rata-rata
40 orang per bulan. Jumlah sampel 16 orang, diambil secara convenience
sampling. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil
univariat diketahui jumlah darah kala III dan kala IV pasien yang diberikan
kombinasi oksitosin dan misoprostol adalah 177,25 + 59,916 cc dan jumlah darah
kala III dan kala IV pasien yang diberikan oksitosin adalah 340,13 + 48,743 cc.
Disimpulkan ada perbedaan pemberian kombinasi oksitosin dan misoprostol
dengan pemberian oksitosin terhadap jumlah darah kala III dan kala IV di RSUD
Sawahlunto dan BPM Ermi B Kota Sawahlunto tahun 2020, dengan perbandingan
177,25 : 340,13 cc. Diharapkan pada institusi kesehatan khususnya penolong
persalinan agar memberikan kombinasi oksitosin dan misoprostol pada
penanganan aktif kala III pada ibu bersalin untuk mencegah terjadinya perdarahan
kala III dan kala IV. [show more]
|
|
PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMPRES DAUN RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM) DENGAN KOMPRES AIR BIASA TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PASCA IMUNISASI
DPT PADA BALITA 1-2 TAHUN DI WILAYAH KERJA POSKESRI GUNUNG RAJO TAHUN 2020
| PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMPRES DAUN RAMBUTAN (NEPHELIUM LAPPACEUM) DENGAN KOMPRES AIR BIASA TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PASCA IMUNISASI
DPT PADA BALITA 1-2 TAHUN DI WILAYAH KERJA POSKESRI GUNUNG RAJO TAHUN 2020
| | |
|
|
Description:Demam merupakan peningkatan suhu tubuh yang dialami oleh nak anak balita pasca
imunisasi Dpt karena masa usia 1-2 tahun anak balita mengalami proses imunisasi
didapatkan yang salah satunya adalah demam dan panas ini dapat dilakukan dengan
pemberian kompres daun rambutan dan kompresair biasa. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahuiPerbandingan Pemberian Kompres Daun Rambutan (Nephelium
Lappaceum) dengan Kompres Air Biasa Terhadap penurunan Suhu Tubuh Pasca
Imunisasi DPT Pada Balita 1-2 tahun di Wilayah Kerja Poskesri Gunung Rajo Tahun
2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitikkomparatif numerik tidak
berpasangan dengan desain penelitianquasy experiment design dengan pendekatan
two group pretest-posttest design. Dengan analisa univariat dan bivariat. Populasi
penelitian adalahsemua ibu-ibu yang memiliki balita berusia 1-2tahun yang
mengalami demam setelah di imunisasi DPT, sampel sebanyak 34 dengan
menggunakan daun Rambutan 17 orang dan dengan menggunakan kompres air biasa
17, dengan teknik pengambilan sampel dengancara pourposive accidental. Hasil
penelitian di peroleh Rata-rata suhu tubuh balita sebelum intervensi kompres daun
rambutan adalah 37.329 º C setelah intervensi adalah menjadi 36.206ºC dan Rata-rata
suhu tubuh balita sebelum intervensi kompres air biasa adalah 37.141ºC setelah
intervensi menjadi 36.241ºC. Uji analisis data yang digunakan adalah uji Paired
Sample Test pemberian kompres daun rambutan (Nephelium Lappaceum) hasilnya p-
value (0.032<0,05), dan pemberian kompres air biasa hasilnya p-value (0.039<0,05).
Sehingga kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian kompres daun rambutan dan
kompres air biasa terhadap penurunan Suhu Tubuh Pasca Imunisasi DPT Pada Balita
1-2 tahun. Dengan hasil penelitian ini diharapkan pada ibu balita yang mengalami
peningkatan suhu tubuh pasca imunisasi dapat memberikan terapi dengan kompres
daun rambutan atau dengan kompres air biasa. [show more]
|
|
PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI (DYSMENORRHOE) PADA REMAJA PUTRI SMPN 4 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019 | PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI (DYSMENORRHOE) PADA REMAJA PUTRI SMPN 4 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:
Dysmenorrhoe terjadi karena peningkatan sekresi prostaglandin F2 alfa
pada fase luteal siklus menstruasi. Dampak dysmenorrhoe pada remaja akan
mengganggu aktivitas belajar mengajar. Dysmenorrhoe dapat ditangani melalui
menajemen nyeri non farmakologi seperti pemberian kompres hangat dan
kompres dingin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan pemberian
kompres hangat dan kompres dingin terhadap penurunan nyeri menstruasi
(dysmenorrhoe) pada remaja putri SMPN 4 Batang Kapas Kabupaten Pesisir
Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperiment dengan
rancangan non equivalent control group design. Populasi adalah semua remaja
putri berjumlah 105 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling dengan jumlah 9 orang untuk kompres hangat dan 9 orang untuk
kompres dingin. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis
univariat menunjukkan rata-rata nyeri menstruasi sebelum diberikan kompres
hangat adalah 5,89 dan pada kompres dingin adalah 5,89. Rata-rata nyeri
menstruasi sesudah diberikan kompres hangat adalah 4,11 dan pada kompres
dingin adalah 4,33. Hasil analisis bivariat didapatkan ada perbandingan pemberian
kompres hangat dan kompres dingin terhadap penurunan nyeri menstruasi
(dysmenorrhoe) pada remaja putri (p = 0,005). Disimpulkan bahwa ada
perbandingan pemberian kompres hangat dan kompres dingin terhadap penurunan
nyeri menstruasi (dysmenorrhoe) pada remaja putri, maka diharapkan kepada
pihak sekolah hendaknya melakukan kerja sama dengan tenaga kesehatan untuk
memberikan penyuluhan pada remaja putri yang mengalami dismenorrhea untuk
mencoba menangani dengan memberikan kompres hangat ataupun kompes dingin.
[show more]
|
|
PERBANDINGAN PEMBERIAN REBUSAN JAHE (ZINGIBEROFFICINALE) DAN REBUSAN SERAI (CYMBOPOGON-CITRATUS) TERHADAP FREKUENSI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER.I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TUTUNG KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020 | PERBANDINGAN PEMBERIAN REBUSAN JAHE (ZINGIBEROFFICINALE) DAN REBUSAN SERAI (CYMBOPOGON-CITRATUS) TERHADAP FREKUENSI EMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER.I DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI TUTUNG KECAMATAN AIR HANGAT TIMUR KABUPATEN KERINCI TAHUN 2020 | | |
|
|
Description: Emesis merupakan suatu keadaan mual dan muntah yang ditandai meningkatnya
fungsi asam lambung pada ibu yang mengalami masa hamil dimana kejadian ini
banyak dipengaruhi oleh berbagai horman selama kehamiilan , beberapa
penamggulangan untuk dapat dilakukan penanganan emesis gravidarun adalah
dengan memberikan rebusan jahe dan rebusan daun sereh sebagai
penanggulangan . kejadian ini banyak terjadi di Air hangat timur sungai tutung
Kerinci dimana emesis gravidarum yang dialami oleh ibu hamil mengalami
peningkatan . dengan demikian peneliti tertarik dan bertujuan untuk mengetahui
Perbandingan Pemberian rebusan Jahe (zingiber-Oficinale) dan rebusan Serai
(cymbopogon citratus) Terhadap Frekuensi Emesis Gravidarumpada ibu hamil
trimester.1 wilayah kerja Puskesmas Sungai Tutung Kecamatan Air Hangat Timur
Kabupaten Kerinci Tahun 2020 Metode penelitian yang digunakan Quasi
Ekperimen dengan pendekatan One Group Pre n post sst Design dengan populasi
sebanyak 16 orang. Pengolahan data dengan komputerisasi dengan t-Test alpha
0,05., Hasil penelitian Dari 8 responden didapatkan rata rata Emesis
Gravidarumibu hamil trimester 1 sebelum meminum air rebusan jahe sebesar 5,50
kali, dan setelah pemberian jahe didapatkan rata rata Emesis Gravidarumibu hamil
trimester 1 menjadi menurun sebesar 2.38 kali. Sedangkan hasil dari 8 responden
sebelum meminum air rebusan sereh didapatkan rata rata Emesis Gravidarumibu
hamil trimester 1 sebesar 6.00 kali. Dan setelah meminum air rebusan sereh
didapatkan rata rata Emesis Gravidarumibu hamil trimester menjadi menurun
sebesar 2.38 kali. Ada Pengaruh Rebusan jahe Terhadap frekuensi Emesis
Gravidarum Ibu hamil Trimester 1 dengan P value (0.016< 0,05). Ada Pengaruh
Rebusan sereh Terhadap frekuensi Emesis Gravidarum Ibu hamil Trimester 1
dengan P value (0.018< 0,05).setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil yang
Lebih significant antara mengkonsumsi Air Rebusan Jahe di bandingkan dengan
Air rebusan Daun sereh Terhadap frekuensi Emesis Gravidarum Ibu Hamil
Trimester 1 di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tutung air hangat Timur Kerinci
Tahun 2020 dengan pvalue (0.004 < 0.05) Disarankan bahwa hendaknya ibu [show more]
|
|
PERBANDINGAN PENGARUH AROMATERAPI PEPPERMINT
DENGAN KENANGA TERHADAP MUAL MUNTAH PADA
IBU HAMIL TRIMESTER 1DI RSUD HAMBA
KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2020 | PERBANDINGAN PENGARUH AROMATERAPI PEPPERMINT
DENGAN KENANGA TERHADAP MUAL MUNTAH PADA
IBU HAMIL TRIMESTER 1DI RSUD HAMBA
KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Mual dan muntah pada masa kehamilan merupakan reaksi tubuh ibu terhadap
perubahan yang terjadi akibat kehamilan, kehamilan mempengaruhi sistem tubuh,
baik secara hormonal, fisik, maupun psikologis. Berbagai upaya dilakukan untuk
menurunkan mual muntah, baik secara farmakologi maupun nonfarmakologi. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui Perbandingan Pengaruh Aromaterapi Peppermint
Dengan Kenanga Terhadap Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester 1 di RSUD
HAMBA Kabupaten Batang Hari Tahun 2020. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian quarsi eksperiment dengan desain penelitian pre-tes dan post-test only
desaigm non-equivalent. Penelitian di lakukan pada bulan Februari-Maret tahun 2020
dengan jumlah sampel sebanyak 36 orang. Instrument penelitian menggunakan
lembar angket PUQE-24. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive
samplingdengan teknik pengolahan data menggunakan uji wilcoxondan mann
whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian
aromatherapy peppermint terhadap mual muntah pada ibu hamil trimester 1 dengan
p-value 0,000. Tidak ada pengaruh pemberian aromatherapy kenanga terhadap mual
muntah pada ibu hamil trimester 1 dengan nilai p-value 0,086. Ada Perbandingan
Pengaruh Aromaterapi Peppermint dengan Kenanga Terhadap Mual Muntah Pada Ibu
Hamil Trimester 1 di RSUD HAMBA Kabupaten Batang Hari Tahun 2020 dengan p-
value 0,002. Dari hasil penelitian diketahui Ada Perbandingan Pengaruh Aromaterapi
Peppermint dengan Kenanga Terhadap Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester 1 di
RSUD HAMBA Kabupaten Batang Hari Tahun 2020. Untuk itu diharapkan semua
pihak dapat meningkatkan pelayanan kepada ibu Hamil salah satunya dengan
memberikan Aromatherapy pappermint yang dapat menurunkan mual muntah. [show more]
|
|
PERBANDINGAN PENGARUH DAUN TORBANGUN (Coleus
amboinicuslour) DENGAN ADAS MANIS (Pimpinella anisum)
TERHADAP VOLUME ASI IBU MENYUSUI DI RSUD HAMBA
KABUPATEN BATANG HARI
TAHUN 2020 | PERBANDINGAN PENGARUH DAUN TORBANGUN (Coleus
amboinicuslour) DENGAN ADAS MANIS (Pimpinella anisum)
TERHADAP VOLUME ASI IBU MENYUSUI DI RSUD HAMBA
KABUPATEN BATANG HARI
TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Cara meningkatkan volume ASI yaitu dengan cara meningkatkan produksi
prolaktin dan oksitosin. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
menstimulasi sekresi hormon prolaktin dan oksitosin pada ibu menyusui yaitu
dengan mengkonsumsi daun torbangun dan adas manis. Daun torbangun dan adas
manis mengandung zat untuk meningkatkan produksi ASI dan bersifat
laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon prolactin dan oksitosin
seperti saponin, flavonoid, polifenol yang dapat meningkatkan dan memproduksi
ASI. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh daun
torbangun dengan adas manis terhadap volume ASI ibu menyusui di RSUD
HAMBA Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini menggunakan jenis penellitian
quasy eksperimen dengan menggunakan desain two group pretest-postest.
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 orang adalah semua ibu menyusui di
RSUD HAMBA Kabupaten Batang Hari, sampel sebanyak 10 orang ibu
menyusui dengan menggunakan teknik sampel yaitu purposive sampling. Hasil
penelitian menunjukan pengaruh daun torbangun dengan nilai p=0,018 dan
pengaruh adas manis dengan nilai p=0,0001. Dari penelitian yang dilakukan
terhadap 10 responden, 5 responden diberikan sayur torbangun dan 5 orang lagi
diberikan seduhan adas manis yang mana kedua perlakuan tersebut sama-sama
dapat meningkatkan volume ASI dan adanya perbandingan antara daun torbangun
dan adas manis untuk meningkatkan volume ASI dengan nilai p=0,020. Uji
analisis data yang digunakan adalah uji T-test. Dengan demikian dapat
disimpulkan ada pengaruh mengkonsumsi daun torbangun dan adas manis
terhadap volume ASI. Dari perbandingan dapat disimpulkan ada perbandingan
pengaruh daun torbangun dengan adas manis terhadap volume ASI ibu menyusui
di RSUD HAMBA. Dengan hasil penelitian ini, diharapkan konsumsi daun
torbangun dan adas manis dapat dijadikan rekomendasi dan menerapkannya pada
ibu menyusui untuk meningkatkan volume ASI. [show more]
|
|
PERBANDINGAN PENGARUH DAUN TORBANGUN (Coleus amboinicuslour) DENGAN ADAS MANIS (Pimpinella anisum) TERHADAP VOLUME ASI IBU MENYUSUI DI RSUD HAMBA KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2020 | PERBANDINGAN PENGARUH DAUN TORBANGUN (Coleus amboinicuslour) DENGAN ADAS MANIS (Pimpinella anisum) TERHADAP VOLUME ASI IBU MENYUSUI DI RSUD HAMBA KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Cara meningkatkan volume ASI yaitu dengan cara meningkatkan produksi <br />prolaktin dan oksitosin. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk <br />menstimulasi sekresi hormon prolaktin dan oksitosin pada ibu menyusui yaitu <br />dengan mengkonsumsi daun torbangun dan adas manis. Daun torbangun dan adas <br />manis mengandung zat untuk meningkatkan produksi ASI dan bersifat <br />laktagogum memiliki potensi dalam menstimulasi hormon prolactin dan oksitosin <br />seperti saponin, flavonoid, polifenol yang dapat meningkatkan dan memproduksi <br />ASI. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbandingan pengaruh daun <br />torbangun dengan adas manis terhadap volume ASI ibu menyusui di RSUD <br />HAMBA Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini menggunakan jenis penellitian <br />quasy eksperimen dengan menggunakan desain two group pretest-postest. <br />Populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 orang adalah semua ibu menyusui di <br />RSUD HAMBA Kabupaten Batang Hari, sampel sebanyak 10 orang ibu <br />menyusui dengan menggunakan teknik sampel yaitu purposive sampling. Hasil <br />penelitian menunjukan pengaruh daun torbangun dengan nilai p=0,018 dan <br />pengaruh adas manis dengan nilai p=0,0001. Dari penelitian yang dilakukan <br />terhadap 10 responden, 5 responden diberikan sayur torbangun dan 5 orang lagi <br />diberikan seduhan adas manis yang mana kedua perlakuan tersebut sama-sama <br />dapat meningkatkan volume ASI dan adanya perbandingan antara daun torbangun <br />dan adas manis untuk meningkatkan volume ASI dengan nilai p=0,020. Uji <br />analisis data yang digunakan adalah uji T-test. Dengan demikian dapat <br />disimpulkan ada pengaruh mengkonsumsi daun torbangun dan adas manis <br />terhadap volume ASI. Dari perbandingan dapat disimpulkan ada perbandingan <br />pengaruh daun torbangun dengan adas manis terhadap volume ASI ibu menyusui <br />di RSUD HAMBA. Dengan hasil penelitian ini, diharapkan konsumsi daun <br />torbangun dan adas manis dapat dijadikan rekomendasi dan menerapkannya pada <br />ibu menyusui untuk meningkatkan volume ASI. [show more]
|
|