PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI POST OPERASI SECTIO CAESAREA DIRUANG RAWAT INAP KEBIDANAN RUMAH SAKIT AR. BUNDA PRABUMULIH
TAHUN 2021 | PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI POST OPERASI SECTIO CAESAREA DIRUANG RAWAT INAP KEBIDANAN RUMAH SAKIT AR. BUNDA PRABUMULIH
TAHUN 2021 | | |
|
|
Description:Mobilisasi dini post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan
yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan Sectio
caesarea (SC). Mobilisasi dini post operasi berperan penting dalam mengurangi
rasa nyeri. Pasien post operasi SC tidak melakukan mobilisasi dini karena takut dan
khawatir akan nyeri pada daerah luka operasi, kondisi yang masih lemas, letih, dan
menggigil. Standar prosedur mobilisasi dini di Rumah sakit juga belum ada. Jumlah
pasien SC perbulan 45-50 perbulan. Dampak melakukan mobilisasi dini salah
satunya dapat mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya
pengaruh mobilisasi dini terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post
operasi SC. Metode penelitian yang digunakan adalah one group pre-post design
dengan teknik pengambilan sampling yaitu total sampling. Populasi dan sampel
penelitian berjumlah 24 orang. Hasil intensitas nyeri sebelum dilakukan mobilisasi
dini dengan mean 5,29 dan setelah dilakukan mobilisasi dini mean 2,75 Analisis
bivariat dengan uji Wilcoxon dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
mobilisasi dini terhadap intensitas nyeri post operasi section caesarea (p value =
0,00. Saran bagi pelayanan keperawatan untuk menerapkan mobilisasi dini pada
pasien post operasi SC.
[show more]
|
|
PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP WAKTU PEMULIHAN
FUNGSI PERISTALTIK USUS PASIEN PASCA BEDAH LAPARATOMI DI RSUD HAMBA MUARA BULIANKABUPATEN BATANGHARI | PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP WAKTU PEMULIHAN
FUNGSI PERISTALTIK USUS PASIEN PASCA BEDAH LAPARATOMI DI RSUD HAMBA MUARA BULIANKABUPATEN BATANGHARI | | |
|
|
PENGARUH NAGET IKAN BILIH (Mystacoleucus Padangensis) TERHADAP PENAMBAHAN NAFSU MAKAN BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BATIPUH SELATAN TAHUN 2020 | PENGARUH NAGET IKAN BILIH (Mystacoleucus Padangensis) TERHADAP PENAMBAHAN NAFSU MAKAN BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS BATIPUH SELATAN TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Pertumbuhan dan perkembangan balita sangat dipengaruhi asupan gizi yang tidak adekuat.
Menurut Dinkes Sumbar 2018 pemantauan status gizi tahun 2017 menunjukkan angka
stunting Indonesia yaitu 29,6%. Menurut WHO masalah kesehatan dianggap kronis bila
prevalensi stunting diatas 20% dan Batipuh Selatan tercatat 22 % Balitanya pada tahun
2019 mengalami stunting. Salah satu penyebanya anak tersebut tidak nafsu makan,
disebabkan oleh kurang menariknya makanan yang dibuat ibu, sehingga anak beralih ke
makan warung yang tidak ada nilai gizinya. Tidak tampak usaha ibu untuk mengolah
makanan dari bahan yang bergizi seperti nuget ikan bilih. Penelitian bertujuan untuk
mengetahui Pengaruh Naget Ikan Bilih (Mystacoleucus Padangensis) terhadap
Penambahan Nafsu Makan Balita Stunting di wilayah kerja Puskesmas Batipuh Selatan
tahun 2020 dengan menggunakan CEBQ. Jenis penelitian adalah quasi eksperimen dengan
rancangan one grup pretest-posttest dengan analisa univariat dan bivariat. Populasi
penelitian adalah seluruh balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Batipuh Selatan
sebanyak 39 orang. Teknik pengambilan sampel purposive sampling sebanyak 10 orang.
Setiap responden diberikan nuget ikan bilih selama 5 hari 2x sehari. Didapatkan rata-rata
skor nafsu makan sebelum dilakukan pemberian nugget ikan bilih sebanyak 87,70 dengan
standar deviasi 9,821,nilai terendah 72 dan nilai tertinggi 105 dan sesudahnya sebanyak
104,20 dengan standar deviasi 9,090,nilai terendah 94 dan nilai tertinggi 121. Didapatkan
perbedaan rata-rata skor nafsu makan sebelum dan sesudah -16,500 dengan standar deviasi
4,649. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,000 artinya adanya pengaruh naget ikan bilih
terhadap peningkatan nafsu makan balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Batipuh
Selatan Tahun 2020. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian
nugget ikan bilih dengan nafsu makan balita. Disarankan pada pelayanan kesehatan agar
mengarahkan kebijakan perbaikan gizi untuk mencegah kejadian stunting dengan
memasukkan nuget ikan bilih dalam menu Pemberian Makan Bayi dan Anak atau
Pemberian Makanan Tambahan di Posyandu. [show more]
|
|
Pengaruh Nuget Ikan Sidat (Anuiliformes) Terhadap Kadar Hemoglobin Calon Pengantin Perempuan di Wilayah Kerja Puskesmas Ladang Panjang Kabupaten Pasaman Tahun 2025 | Pengaruh Nuget Ikan Sidat (Anuiliformes) Terhadap Kadar Hemoglobin Calon Pengantin Perempuan di Wilayah Kerja Puskesmas Ladang Panjang Kabupaten Pasaman Tahun 2025 | | |
|
|
PENGARUH NUGGET LELE TERHADAP BERAT BADAN BATITA 1-3
TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI AUR TAHUN 2020 | PENGARUH NUGGET LELE TERHADAP BERAT BADAN BATITA 1-3
TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI AUR TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Status gizi anak batita secara sederhana dapat diketahui dengan
membandingkan antara berat badan menurut umur maupun menurut panjang
badannya dengan rujukan (standar) yang telah ditetapkan. Status gizi yang baik
adalah modal dasar dalam pencapaian sasaran pembangunan. Tubuh memerlukan
protein untuk membentuk dan menguatkan jaringan otot supaya tubuh dapat
beraktivitas dengan baik. Bila turunnya berat badan disebabkan oleh nutrisi yang
kurang tubuh dapat cepat merasa lemas dan lemah. Salah satu sumber protein
adalah lele (Rena, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh
Nugget Lele Terhadap Berat Badan Batita 1-3 tahun, dengan waktu penelitian
bulan Februari, selama 14 hari dari sebelum dan sesudah pemberian Nugget Lele
pada responden, tempat penelitian diwilayah Kerja Puskesmas Sungai Aur. Jenis
penelitian ini adalah Quasi eksperimen dengan desain penelitian pre and post test
only one group design. Populasi seluruh batita 1-3 Tahun diwilayah Kerja
Puskesmas Sungai Aur sebanyak 15 orang. Teknik Pengambilan sampel dengan
Purposive sampling, besar sampel ditentuan Rumus Arikunto yaitu 14 orang.
Teknik pengumpulan data observasi dan pengukuran berat badan batita. Data
yang sudah dikumpulkan diolah dan dianalisa secara komputerisasi, menggunakan
uji Paired T-Test. Berdasarkan hasil analisa data diketahui bahwa rata-rata berat
badan batita sebelum konsumsi nugget lele adalah 9,643 kg, Rata-rata berat badan
batita sesudah konsumsi nugget lele adalah 10,057 kg. Kesimpulan Ada Pengaruh
Nugget Lele Terhadap Berat Badan Batita 1-3 Tahun diwilayah Kerja Puskesmas
Sungai Aur Tahun 2020, dengan p-value 0,000. Disarankan untuk responden
dapat menerapkan sehari-hari dengan konsumsi nugget lele karena dapat
meningkatkan berat badan batita 1-3 Tahun diwilayah Kerja Puskesmas Sungai
Aur Tahun 2020. [show more]
|
|
PENGARUH NUGGET TEMPE TERHADAP BERAT BADAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIALANG KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2020 | PENGARUH NUGGET TEMPE TERHADAP BERAT BADAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIALANG KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Data Kabupaten/Kota Dharmasraya memiliki balita sebanyak 17.350 orang balita,
terdapat 311 orang balita yang mengalami berat badan kurang dengan 23,5%.
Upaya untuk mengurangi terjadinya berat badan balita pada anak balita yaitu
dengan memberikan makanan yang bergizi pada anak nya. Untuk itu peneliti
memanfaatkan makanan ciri khas Dharmasraya agar menjadi makanan yang
bergizi seperti nugget tempe untuk anak-anak karena manfaat tempe yang begitu
banyak sehingga bisa meningkatkan berat badan balita di daerah Dharmasraya.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Nugget Tempe Terhadap Berat
Badan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2020. Metode penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimen yaitu
One Group Pretest-postest kemudian data diolah dengan menggunakan uji paired
sampel test. Populasi pada penelitian ini adalah 92 orang dan sampel dalam
penelitian ini sebanyak 16 orang responden. Hasil penelitian ini rata-rata BB
sebelum dilakukan pemberian nugget tempe pada balita sebanyak 8,250 dengan
standar deviasi 0,6044 dan rata-rata BB sesudah dilakukan pemberian nugget
tempe pada balita sebanyak 8,381 dengan standar deviasi 0,585. Hasil uji
normalitas BB sebelum (p=0,371), BB post (p=0,112) sehingga dapat disimpulkan
semua data berdistribusi normal. Perbedaan rata-rata BB sebelum dan sesudah
0,1312 dengan standar deviasi 0,1138. Hasil uji statistik didapatkan p value
0,0001 artinya adanya Pengaruh Nugget Tempe Terhadap Berat Badan Balita Di
Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya Pengaruh Nugget Tempe
Terhadap Berat Badan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Kabupaten
Dharmasraya Tahun 2020. Saran pada pelayanan kesehatan dapat meningkat berat
badan anak dengan pemberian tempe pada anak balita yang mengalami berat
badan balita . [show more]
|
|
PENGARUH NUGGET TEMPE TERHADAP BERAT BADAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIALANG KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2020 | PENGARUH NUGGET TEMPE TERHADAP BERAT BADAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIALANG KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Data Kabupaten/Kota Dharmasraya memiliki balita sebanyak 17.350 orang balita, terdapat 311 orang balita yang mengalami berat badan kurang dengan 23,5%. Upaya untuk mengurangi terjadinya berat badan balita pada anak balita yaitu dengan memberikan makanan yang bergizi pada anak nya. Untuk itu peneliti memanfaatkan makanan ciri khas Dharmasraya agar menjadi makanan yang bergizi seperti nugget tempe untuk anak-anak karena manfaat tempe yang begitu banyak sehingga bisa meningkatkan berat badan balita di daerah Dharmasraya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Pengaruh Nugget Tempe Terhadap Berat Badan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020. Metode penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimen yaitu One Group Pretest-postest kemudian data diolah dengan menggunakan uji paired sampel test. Populasi pada penelitian ini adalah 92 orang dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 orang responden. Hasil penelitian ini rata-rata BB sebelum dilakukan pemberian nugget tempe pada balita sebanyak 8,250 dengan standar deviasi 0,6044 dan rata-rata BB sesudah dilakukan pemberian nugget tempe pada balita sebanyak 8,381 dengan standar deviasi 0,585. Hasil uji normalitas BB sebelum (p=0,371), BB post (p=0,112) sehingga dapat disimpulkan semua data berdistribusi normal. Perbedaan rata-rata BB sebelum dan sesudah 0,1312 dengan standar deviasi 0,1138. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,0001 artinya adanya Pengaruh Nugget Tempe Terhadap Berat Badan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah adanya Pengaruh Nugget Tempe Terhadap Berat Badan Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sialang Kabupaten Dharmasraya Tahun 2020. Saran pada pelayanan kesehatan dapat meningkat berat badan anak dengan pemberian tempe pada anak balita yang mengalami berat badan balita . [show more]
|
|
PENGARUH PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP WAKTU PELEPASAN PLASENTA DI BPM “YL” LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2019 | PENGARUH PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP WAKTU PELEPASAN PLASENTA DI BPM “YL” LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Penelitian Enmond (2012) menyebutkan pada 11.000 kelahiran dari bulan Juni
2011 sampai Juni 2012 setelah diberi kesempatan menyusu dalam satu jam
pertama dapat menyelamatkan 22% bayi dibawah 28 hari dan 8 hari lebih berhasil
dalam pemberian ASI ekslusif. Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan salah satu
cara menurunkan AKB sebesar 22%. Di BPM “YL” Lubuk Alung bulan januari-
juni 2019 jumlah persalinan sebanyak 265 orang, dengan jumlah rata-rata tiap
bulan adalah 42 orang. Inisiasi menyusu dini (early breastfeeding initiation) atau
permulaan menyusu dini adalah bayi melakukan inisiasi menyusu sendiri segera
setelah lahir. Ada pun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui rata-
rata waktu pelepasan plasenta kelompok kontrol, kelompok intervensi dan
pengaruh pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) terhadap waktu pelepasan
plasenta di BPM “YL” Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman tahun 2019.
Metode penelitian menggunakan pendekatan Quasi Eksperiment dengan
rancangan penelitian post test only control group design. Teknik sampling
menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 13
sampel kelompok kontrol dan 13 kelompok intervensi. Analisis data
menggunakan uji statistik Independen T-Test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata
waktu pelepasan plasenta pada kelompok kontrol adalah 13,46 menit, sedangkan
untuk kelompok intervensi rata-rata pelepasan plasenta adalah 10,38 menit. Hasil
uji statistik didapatkan nilai p=0,010 maka dapat disimpulkan ada pengaruh
pelaksanaan inisiasi menyusu dini terhadap waktu pelepasan plasenta.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah diharapkan pada petugas kesehatan agar
lebih berperan aktif melaksanakan inisiasi menyusu dini pada ibu bersalin agar
mempermudah pengeluaran plasenta. [show more]
|
|
PENGARUH PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP WAKTU PELEPASAN PLASENTA DI BPM “YL” LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2019 | PENGARUH PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) TERHADAP WAKTU PELEPASAN PLASENTA DI BPM “YL” LUBUK ALUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Penelitian Enmond (2012) menyebutkan pada 11.000 kelahiran dari bulan Juni 2011 sampai Juni 2012 setelah diberi kesempatan menyusu dalam satu jam pertama dapat menyelamatkan 22% bayi dibawah 28 hari dan 8 hari lebih berhasil dalam pemberian ASI ekslusif. Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan salah satu cara menurunkan AKB sebesar 22%. Di BPM “YL” Lubuk Alung bulan januari- juni 2019 jumlah persalinan sebanyak 265 orang, dengan jumlah rata-rata tiap bulan adalah 42 orang. Inisiasi menyusu dini (early breastfeeding initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi melakukan inisiasi menyusu sendiri segera setelah lahir. Ada pun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui rata- rata waktu pelepasan plasenta kelompok kontrol, kelompok intervensi dan pengaruh pelaksanaan inisiasi menyusu dini (IMD) terhadap waktu pelepasan plasenta di BPM “YL” Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman tahun 2019. Metode penelitian menggunakan pendekatan Quasi Eksperiment dengan rancangan penelitian post test only control group design. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 13 sampel kelompok kontrol dan 13 kelompok intervensi. Analisis data menggunakan uji statistik Independen T-Test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu pelepasan plasenta pada kelompok kontrol adalah 13,46 menit, sedangkan untuk kelompok intervensi rata-rata pelepasan plasenta adalah 10,38 menit. Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,010 maka dapat disimpulkan ada pengaruh pelaksanaan inisiasi menyusu dini terhadap waktu pelepasan plasenta. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah diharapkan pada petugas kesehatan agar lebih berperan aktif melaksanakan inisiasi menyusu dini pada ibu bersalin agar mempermudah pengeluaran plasenta. [show more]
|
|
PENGARUH PELAKSANAN KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI POLINDES SIMPANG EMPAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANGEMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | PENGARUH PELAKSANAN KELAS IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PERSIAPAN PERSALINAN DI POLINDES SIMPANG EMPAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMPANGEMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Penyebab kematian ibu dan neonatus dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi,
pendidikan,pengetahuan, dapat dipicu oleh 4 terlalu dan 3 terlambat, kondisi ini dipengaruhi
oleh kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai komplikasi-penyulit pada masa kehamilan
dan ketidaksiapan dalam persiapan persalinan. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk
belajar bersama tentang kesehatan ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang
bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil mengenai kehamilan
persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos dan penyakit menular. Penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh pelaksanaan pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan di
Polindes Simpang Empat Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Empat Kabupatem Pasaman
Barat Tahun 2020. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan desin penelitian one-group pre
test-post test. populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil di bulan desember 2019 di
Polindes Simpang Empat dengan besar sampel yang di tetapkan dengan cara rumus slovin
sebanyak 12 orang, data di peroleh melalui kuesioner. Analisa menggunakan Uji Paired t-test.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan
sebelum dan sesudah pelaksanaan kelas ibu hamil dengan rata-rata pengetahuan( pre-test)
59,16 dan setelah pelaksanaan kelas ibu hamil rata-rata pengetahuan ibu (post-test) 85,00
adanya perbedaan yang bermakna (p=0.0001 ≤ 0,05).Adanya Pengaruh pelaksanaan kelas ibu
hamil terhadap pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan di Polindes Simpang
Empat Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Empat Kabupatem Pasaman Barat Tahun 2020.
Saran program kelas ibu hamil tetap di lanjutkan di puskesmas sebagai wadah untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil khususnya mengenai persiapan persalinan dan bidan
diharapkan dapat melaksanakan dan mengembangkan kelas ibu hamil di desa binaan masing-
masing serta senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat. [show more]
|
|