3333 items found
No search filters
Identifier Title Type Subject
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 - 4 TAHUN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK
PANJANG KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET TERHADAP
PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 - 4 TAHUN DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK
PANJANG KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
Description:Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi melaporkan bahwa dari 10.125 anak balita sebanyak 2.479 (24,48%) anak balita mengalami gangguan perkembangan. Perkembangan anak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan kebiasaan anak dalam bermain. Anak yang sering menghabiskan banyak waktu untuk diri mereka sediri, menghasilkan sikap tidak peduli terhadap sesama dan orang lain. yang mengakibatkan anak malas untuk bergerak dan beraktifitas serta anak cenderung diam atau tidak berbicara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan gadget terhadap perkembangan anak usia 3-4 tahun diwilayah Kerja Puskesmas Guguk Panjang Kota Bukittinggi tahun 2024. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain retrospektif dengan pendekatan croos sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 1-5 tahun yaitu sebanyak 465 orang. Pengambilan sampel mengunakan Teknik sampling yaitu Teknik non probality samples (non random sampling) dengan besaran sampel sebanyak 41 responden. Instrumen dalam penelitian ini mengunakan kuesioner penggunaan gadget yang telah uji validitas dan rehabilitas. Perkembangan anak yang diukur mengunakan KPSP (kuesioner pra skrining perkembangan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget pada anak usia 3-4 sebagian besar dalam kategori sedang sebanyak 37 responden (90.2%). Perkembangan anak usia 3-4 tahun Sebagian besar dalam kategori meragukan sebanyak 23 responden (56.1%). Hasil uji chi-square diperoleh nilai p-value = 0,000 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan gadget berpengaruh signifikan terhadap perkembangan anak usia 3-4 tahun. Diharakan Pengunaan gadget pada anak usia 3-4 tahun untuk belum diperkenalkan atau dikontrol dan pendampingan. Orang tua dapat mengalihkan perhatian bermain gadget dengan mengenalkan permainan edukasi karena dapat mentimulasi untuk perkembangan anak. [show more]
HUBUNGAN PENGUKURAN TINGGI FUNDUS UTERI DAN PANJANG
TELAPAK KAKI KANAN IBU POST PARTUM DENGAN KEJADIAN
CEPHALOPELVIC DISPORPOTION(CPD) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUNGAI AUR TAHUN 2020
HUBUNGAN PENGUKURAN TINGGI FUNDUS UTERI DAN PANJANG
TELAPAK KAKI KANAN IBU POST PARTUM DENGAN KEJADIAN
CEPHALOPELVIC DISPORPOTION(CPD) DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUNGAI AUR TAHUN 2020
Description:Chepalo Pelvik Disproporsi adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat masuk ke panggul ibu untuk dilahirkan secara pervaginam. Menurut World Health Organization (WHO) (2014), sebanyak (99%) kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara negara berkembang. Keadaan panggul sempit pada ibu bisa dideteksi melalui pengukuran tinggu fundus uteri (TFU) ibu dan pengkuran pada telapak kaki kanan ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan TFU dan Panjang telapak kaki kanan dengan kejadian CPD. Desain penelitian ini berbetuk Studi Kuantitatif dengan pendekatan Cros sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 40 orang dan sampel sebanyak 34 orang, pengambilan sampel dengan Teknik purposive sampel. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square test. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa TFU tidak normal ada sebanyak 58,8%, Panjang telapak kaki kanan yang tidak normal ada sebanyak 61,8%, ada hubungan yang bermakna antara TFU dengan kejadian CPD (p-value 0,037 < 0,05), ada hubungan yang bermakna Panjang telapak kaki kanan dengan CPD (p-value 0,001 < 0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa TFU dan Panjang telapak kaki kanan memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian CPD pada ibu saat proses persalinan. Untuk itu diperlukan keaktifan bidan dalam mendeteksi panggul sempit pada ibu hamil, dari rutin melakukan pengukuran TFU dan telapak kaki kanan ibu. Kata Kunci: TFU, Panjang Telapak Kaki Kanan, CPD, Kehamilan [show more]
HUBUNGAN PERAN CAREGIVER DENGAN PEMENUHAN NUTRISI
PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK
PANJANG KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2023
HUBUNGAN PERAN CAREGIVER DENGAN PEMENUHAN NUTRISI
PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUGUK
PANJANG KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2023
HUBUNGAN PERAN CAREGIVER TERHADAP KEPATUHAN PELAKSANAAN MANAJEMEN REGIMEN THERAPEUTIK PADA PASIEN TB PARU DI POLI DOTS TB RSUD HAMBA DI KABUPATEN BATANGHARIHUBUNGAN PERAN CAREGIVER TERHADAP KEPATUHAN PELAKSANAAN MANAJEMEN REGIMEN THERAPEUTIK PADA PASIEN TB PARU DI POLI DOTS TB RSUD HAMBA DI KABUPATEN BATANGHARI
Description:Tingginya kasus TB Paru serta resiko penularan terhadap orang lain yang cukup tinggi maka penatalaksanaan penyakit TB Paru harus benar-benar dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan program pemberantasan penyakit TB Paru. Peran caregiver sangat penting dalam rangka penyembuhan penderita TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara peran caregiver dengan kepatuhan pelaksanaan manajemen regimen therapeutik pada pasien TB Paru di Poli Dots TB RS HAMBA Kabupaten Batang hari. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan Analisa studi cross sectional dengan menggunakan tehnik counsecutive sampling sebanyak 20 orang. Hasil penelitian bahwa dukungan caregiver terhadap pasaien TB Paru mempengaruhi kepatuhan terhadap pelaksanaan manajemen regimaen therapeutic. Dari 20 orang responden yang menilai Peran Caregiver yang mendukung sebanyak persentase 90%. Untuk hasil Kepatuhan pasien dengan kategori (Patuh) sebesar 80% dan (Tidak Patuh) sebanyak 4 Responden dengan persentase 20% pada Poli Dots Tb Rsud Hamba Di Kabupaten Batanghari. Hasil uji bivariat Peranan Caregiver terhadap Kepatuhan , didapat nilai Variabel Peranan Caregiver adalah 0,002, dimana yang berarti nilai person lebih kecil dari 0,00 yang artinya Ha diterima, yang berarti ada hubungan antara Peranan Caregiver terhadap kepatuhan pelaksanaan manajemen regimen therapeutik pada pasien tb paru di poli dots RSUD Hamba di Kabupaten Batanghari. Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya bisa dilakukan di tempat yang lain dengan variabel yang berbeda dengan jumlah sampel yang lebih banyak. [show more]
HUBUNGAN PERAN KADER DAN DUKUNGAN KELUARGA
TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR
LENGKAP (IDL) DI PUSKESMAS
KOTO TINGGI TAHUN 2024
HUBUNGAN PERAN KADER DAN DUKUNGAN KELUARGA
TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR
LENGKAP (IDL) DI PUSKESMAS
KOTO TINGGI TAHUN 2024
Description:Cakupan imunisasi dasar Sumatera Barat pada tahun 2022 untuk BCG yaitu 77,4 %, DPT-HB-HIB3 yaitu 72,9, polio yaitu 70,4 %, campak 72.036 yaitu 75,2%, imunisasi dasar lengkap (IDL) yaitu 72,2 %. Puskesmas Koto Tinggi memiliki cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) paling rendah dibandingkan Puskesmas lainnya di Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu 20 %. Peran kader dan dukungan keluarga merupakan bagian dari Faktor eksternal berdampak pada keberhasilan capaian IDL tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bubungan peran kader dan dukungan keluarga terhadap kelengkapan imunisasi dasar lengkap (IDL) di Puskesmas Koto Tinggi tahun 2024. Jenis penelitian ini analitik observasion dengan desain penelitian cross-sectional. Waktu penelitian di bulan Januari - April 2024. Populasi Balita usia 9 – 12 bulan dengan sampel 64 orang menggunakan teknik Simple Random Sampling. Alat ukur menggunakan kusioner, uji analitik dengan chi square. Hasil analisa univariat bahwa mayoritas kader aktif dalam pemberian imunisasi dasar yaitu 40 (62,5%) responden dan mayoritas keluarga tidak mendukung dalam pemberian imunisasi dasar yaitu 34 (53,2%) responden. Hasil analisis bivariate bahwa peran kader (p-value = 0,01) dan dukungan keluarga (p-value = 0,014) terhadap kelengkapan imunisasi dasar lengkap (IDL) di Puskesmas Koto Tinggi tahun 2024. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh peran kader dan dukungan keluarga terhadap kelengkapan imunisasi dasar lengkap (IDL) di Puskesmas Koto Tinggi tahun 2024. Dan diharapkan peran kader dan dukungan keluarga ini dapat lebih meningkatkan imunisasi dasar lengakp di wilayah kerja Puskesmas Koto Tinggi. [show more]
HUBUNGAN PERGAULAN DENGAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA LAKI-LAKI DI NAGARI RANAH MELINTANG KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARATHUBUNGAN PERGAULAN DENGAN KONSUMSI MINUMAN BERALKOHOL PADA REMAJA LAKI-LAKI DI NAGARI RANAH MELINTANG KECAMATAN SUNGAI AUR KABUPATEN PASAMAN BARAT
Description:Remaja merupakan kelompok usia yang rentan terhadap kenakalan remaja, hal ini terjadi akibat tugas perkembangan dan perubahan yang terjadi pada remaja. Masa remaja memang masa yang penuh bergaul. Remaja biasanya lebih suka dengan pergaulan yang bebas dengan teman sebaya, sehingga lingkungan pergaulan yang kurang baik akan berpengaruh pada jiwa seseorang. Salah satu bentuk kenakalan remaja yang sering ditemukan adalah adanya kebiasaan remaja mengkonsumsi minuman beralkohol terutama pada remaja laki-laki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan lingkungan pergaulan dengan konsumsi minuman beralkohol pada remaja laki-laki di Nagari Ranah Melintang Kecamatan Sungai Aur Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2018. Jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah semua remaja laki-laki yang ada di Nagari Ranah Melintang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan besaran sampel sebanyak 83 orang. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuisioner, analisis data pada meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 22,9% responden dengan lingkungan pergaulan tidak baik dan 57,8% responden memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Tidak ada hubungan antara lingkungan pergaulan dengan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol pada remaja laki-laki ( P value = 0,424 ), dapat disimpulkan bahwa lingkungan pergaulan merupakan faktor yang tidak berhubungan signifikan dengan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol pada remaja laki-laki di Nagari Ranah Melintang. Untuk itu diharapkan kepada tokoh masyarakat dan orang tua untuk dapat mengontrol kondisi lingkungan Nagari dengan baik khususnya pembatasan akses remaja terhadap minuman beralkohol. [show more]
HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWANG
KOTA SUNGAI PENUH TAHUN 2025
HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM
BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWANG
KOTA SUNGAI PENUH TAHUN 2025
HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2019HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIANGIN KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2019
Description:Indonesia merupakan negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara pada tahun 2012. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diobati. Data dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi menunjukkan bahwa jumlah kasus DBD tertinggi terdapat di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin tahun 2018 (januari- desember) yaitu 25 kasus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perilaku 3M Plus dengan kejadian Demam Berdarah Dengue di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik dengan menggunakan pendekatan studi “Case Control”. Penelitian dimulai dari Agustus- September 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Mandiangin Kota Bukittinggi. Populasi kasus penelitian sebesar 25 kasus dengan jumlah sampel 38, yaitu 19 kasus dan 19 kontrol. Dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling pada kelompok kasus dan Purposive Sampling pada kelompok kontrol. Analisis yang digunakan adalah analisis Univariat dan Bivariat dengan menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian dari 38 responden (CI 2,566-82,732) diperoleh nilai p sebesar 0,002 (p&lt;0,5), artinya Perilaku 3M Plus memiliki hubungan dengan kejadian DBD dan Odss Ratio (OR) = 14,571. Kesimpulan dari penelitian ini adalah orang yang perialku 3M Plus nya kurang baik beresiko 14,571 kali menderita DBD dibandingkan dengan orang yang perilaku 3M Plus nya baik. Oleh karena itu disarankan kepada Puskesmas Mandiangin agar hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan kontribusi dalam peningkatan kesehatan DBD dan kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan agar dapat mencegah terjadinya penyakit DBD dengan cara pelaksanaan perilaku 3M Plus. [show more]
HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILYAH KERJA PUSKESMAS GUGUAK PANJANG KOTA BUKITTINGGITAHUN 2025

HUBUNGAN PERILAKU 3M PLUS DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILYAH KERJA PUSKESMAS GUGUAK PANJANG KOTA BUKITTINGGITAHUN 2025

HUBUNGAN PERILAKU CAREGIVER DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT INAP NEUROLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LUBUK SIKAPING TAHUN 2020HUBUNGAN PERILAKU CAREGIVER DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE DI RUANG RAWAT INAP NEUROLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LUBUK SIKAPING TAHUN 2020
Description:Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya peredaran darah ke otak. Keluarga sebagai caregiver yang selalu setia mendampingi selama hampir 24 jam disamping pasien untuk memberikan perawatan dan dukungan emosional sering terlupakan. Pada saat penelitian keluarga pasien kurang memberikan perhatian terhadap kebutuhan pasien, kurang memberikan perawatan khusus terhadap pemulihan, kurang memberikan dorongan dan semangat untuk sembuh dan kurang sabar untuk merawat pasien stroke dan jarang untuk mengantarkan pasien untuk berobat, hal ini bisa mengakibatkan kualitas hidup pasien menjadi kurang baik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan perilaku caregiver dengan kualitas hidup pada pasien stroke di Ruang Rawat Inap Neurologi RSUD Lubuksikaping 2020. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini adalah menggunakan teknik accidental sampling dengan besaran sampel sebanyak 38 orang. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020. Pengumpulan data pada penelitian menggunakan kuisioner, analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Pada penelitian menunjukkan bahwa 68,4 % responden dengan perilaku caregiver baik dan 65,8 % responden dengan kualitas hidup kurang baik. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan antara perilaku caregiver dengan kualitas hidup pasien stroke (p = 0,01). Dapat disimpulkan bahwa perilaku caregiver berhubungan dengan kualitas hidup pasien stroke, untuk itu diharapkan kepada semua pihak untuk dapat selalu memberikan dukungan dari segala aspek kepada pasien stroke sehingga mencegah stroke berulang dan menciptakan kualitas hidup pasien stroke yang lebih baik. [show more]