FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN SISWA
DENGAN VAKSINASI COVID-19 DI SMK NEGERI 13
SAROLANGUN TAHUN 2022 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN SISWA
DENGAN VAKSINASI COVID-19 DI SMK NEGERI 13
SAROLANGUN TAHUN 2022 | | |
|
|
Description:Menurut World Health Organization 2020, total kasus COVID-19 di dunia
telah mencapai lebih dari 3,2 juta kasus. Indonesia pada tahun 2021 ada
tambahan 6.347 kasus baru yang terinfeksi corona, sehingga total menjadi
678.125 kasus positif corona. Upaya penanggulangan COVID-19 harus terus
dilakukan secara masif dengan melakukan vaksinasi pada semua masyarakat.
adapun rendahnya kepatuhan pelaksanaan vaksinasi ini yaitu kurangnya
pengetahuan siswa, sikap tidak menerima vaksinasi, dan kurangnya dukungan dari
orang tua dalam pelaksanaan vaksinasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan siswa dengan vaksinasi
covid-19 di SMK Negeri 13 Sarolangun tahun 2022. Penelitian dilakukan dengan
metode Deskriptif analitik dengan pendekatan crosectional pada tanggal 5 s/d 30
Agustus 2022 di SMK Negeri 13 Sarolangun, populasi dalam penelitian ini 193
orang, dan sampel penelitian sebanyak 193 orang, dengan teknik pengambilan
sampel total sampling dan data di olah secara univariate dan bivariate. Hasil uji
statistik didapatkan 52,8% responden patuh terhadap vaksinasi covid, 56%
responden memiliki sikap positif, 64,2% responden memiliki dukungan keluarga
baik, 62,2% responden memiliki motivasi tinggi. Hasil uji statistik didapatkan
sikap (p =0,000), dukungan keluarga (p=0,000), motivasi (0,000), artinya ada
hubungan sikap, dukungan keluarga dan motivasi dengan Kepatuhan Siswa
dengan Vaksinasi covid-19 di SMK Negeri 13 Sarolangun tahun 2022.
Kesimpulan dari penelitian ini adanya hubungan sikap, dukungan keluarga dan
motivasi dengan Kepatuhan Siswa dengan Vaksinasi covid-19 di SMK Negeri 13
Sarolangun tahun 2022. Disarankan pada siswa agar dapat melakukan vaksinasi
sesuai dengan arahan kementrian kesehatan. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PETUGAS IMUNISASI TERHADAP PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LINTAU BUO UTARA II KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PETUGAS IMUNISASI TERHADAP PENCAPAIAN CAKUPAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LINTAU BUO UTARA II KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Fenomena yang ditemukan di lapangan bahwa banyak petugas imunisasi
yang memberikan pelayanan belum sesuai dengan SOP dan kurangnya
memberikan KIE pada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja petugas imunisasi terhadap
pencapaian cakupan imunisasi dasar lengkap di wilayah Puskesmas Lintau Buo
Utara II Kabupaten Tanah Datar Tahun 2019, serta peneliti juga ingin mengatahui
pandangan atau pendapat orang tua bayi yang mendapatkan pelayanan imunisasi
tentang kinerja dari petugas imunisasi tersebut. Maka dari itu metode yang dipakai
pada penelitian ini adalah metode penelitian Mexed method . Yang mana hasil dari
kuantitatifnya merupakan gambaran yang mempengaruhi kinerja dilihat dari masa
kerja, pengetahuan, dan sikap. Hasil didapatkan ternyata masa kerja,dan sikap
sangat mempengaruhi pencapaian imunisasi dasar lengkap. Analisa ini juga
didukung oleh hasil wawancara dengan beberapa partisipan. Hasil wawancara
dibahas melalui tema-tema yang didapat peneliti, yaitu tema masa kerja,
pengetahuan dan sikap, dimana tema-tema tersebut mempunyai beberapa sub
tema. Sedangkan pengetahuan ternyata tidak mempengaruhi kinerja dari petugas
imunisasi. Diharapkan pada petugas imunisasi Puskesmas agar memberikan
pelayanan yang prima mulai dari penyuluhan (KIE), pelayanan imunisasi, serta
memberikan motivasi yang baik pada semua keluarga yang memiliki bayi tentang
pentingnya imunisasi pada anak.Sehingga tercapainya cakupan imunisasi dasar
lengkap sesuai dengan target yang telah ditentukan.
[show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
KUNJUNGAN REMAJA KE POSYANDU REMAJA
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
DESA GEDANG
TAHUN 2022 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
KUNJUNGAN REMAJA KE POSYANDU REMAJA
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
DESA GEDANG
TAHUN 2022 | | |
|
|
Description:Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan yang rentan
terhadap berbagai ancaman resiko masalah kesehatan terutama terkait dengan masalah
seksual dan masalah kesehatan reproduksi. Wilayah Kerja Puskesmas Desa Gedang
merupakan Puskesmas dengan tingkat pernikahan usia dini tertinggi di Kecamatan Sungai
Penuh yaitu laki- laki yang menikah pada usia 19-25 tahun sebanyak 114 orang dan
perempuan dengan usia 16-19 tahun sebanyak 203 orang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat kunjungan remaja ke posyandu remaja.
Jenis penelitian ini adalah Cross Sectional. Sampel yang di ambil berjumlah 40 orang dari
481 populasi menggunakan probability sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner
kemudian di analisis menggunakan chi square. Waktu penelitian pada Januari-September.
Hasil univariat diketahui 15 (37,5%) remaja rutin melakukan kunjungan posyandu remaja, 16
(40,0%) remaja memiliki pengetahuan tinggi tentang posyandu remaja, 14(35,0%) remaja
mengatakan sarana dan prasarana di posyandu remaja tersedia, 19 (47,5%) remaja
mengatakan peran petugas kesehatan di posyandu remaja baik, dan 19 (47,5%) remaja
mengatakan dukungan keluarga di posyandu remaja baik, uji statistic dari hubungan
pengetahuan dan kunjungan posyandu remaja p value= 0,001, hubungan ketersedian sarana
dan prasarana dan kunjungan posyandu remaja p value= 0,000, hubungan peran tenaga
kesehatan dan kunjungan posyandu remaja p value= 0,00, hubungan dukungan keluarga dan
kunjungan posyandu remaja p value= 0,003 artinya adanya hubungan antara pengetahuan,
ketersediaan sarana dan prasarana, peran petugas Kesehatan dan dukungan keluarga terhadap
minat kunjungan remaja ke posyandu remaja diwilayah kerja Puskesmas Desa Gedang tahun
2022. Disarankan kepada petugas kesehatan perlunya peran aktif tenaga kesehatan dalam
memberikan penyuluhan dan mensosialisasikan posyandu remaja. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
KUNJUNGAN REMAJA KE POSYANDU REMAJA
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
DESA GEDANG
TAHUN 2022 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
KUNJUNGAN REMAJA KE POSYANDU REMAJA
DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
DESA GEDANG
TAHUN 2022 | | |
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIDORA DI PUSKESMAS SITIUNG 1 KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM NASIDORA DI PUSKESMAS SITIUNG 1 KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA | | |
|
|
Description:Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan
adalah melalui pemenuhan kebutuhan darah bagi ibu melahirkan dengan
komplikasi perdarahan. Guna menjamin tersedianya darah yang cukup bagi ibu
hamil, bersalin dan nifas dan juga meningkatkan peran serta masyarakat untuk
menjadi pendonor darah sukarela, maka Puskesmas Sitiung I bersama perangkat
Nagari, berkerjasama untuk mengadakan program Nasidora (Nagari Siaga dengan
Donor Darah Aktif). Fenomena yang ditemukan bahwa pada periode Januari –
Oktober 2019, diantara 211 ibu hamil hanya 49 orang yang ikut berpartisipasi
dalam program Nasidora. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor
yang mempengaruhi program Nasidora. Metode penelitian analitik dengan
rancangan cross sectional. Populasi adalah seluruh anggota masyarakat yang
memiliki kriteria sesuai dengan syarat-syarat pendonor dan berkunjung ke
Puskesmas Sitiung I Kabupaten Dharmasraya, dengan rata-rata kunjungan 500
orang per bulan. Sampel sebanyak 96 orang, diambil secara accidental sampling.
Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil univariat
didapatkan 62,5 % responden memiliki pengetahuan tinggi, 68,8 % tidak bekerja,
51,0 % memiliki motivasi rendah, dan 72,9 % partisipasi baik pada program
Nasidora. Hasil bivariat tidak ada hubungan pengetahuan (p = 0,406) dan
pekerjaan (p = 0,853) dengan program Nasidora. Namun ada hubungan motivasi
dengan program Nasidora di Puskesmas Sitiung I Kecamatan Sitiung Kecamatan
Dharmasraya (p = 0,001 dan OR = 6,300). Disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi program Nasidora adalah motivasi. Diharapkan pada petugas agar
lebih gencar melakukan promosi dan edukasi seputar program Nasidora, serta
memberikan rewar bagi masyarakat yang berpartisipasi dalam program Nasidora
sehingga motivasi masyarakat untuk berpartisipasi pada program tersebut semakin
tinggi. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK RUBELLA DI POSKESRI SITAKUAK KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK RUBELLA DI POSKESRI SITAKUAK KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Campak dan Rubella merupakan penyakit infeksi menular melalui saluran
nafas yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella (IDAI, 2017). Imunisasi
adalah cara untuk meningkatkan kekebalan (imunitas), bila terpajan antigen / kuman
penyakit (Robin Dompas, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi campak rubella pada bayi dan anak.
Populasi adalah ibu-ibu yang mempunyai bayi dan anak usia 9-60 bulan, yang
berjumlah 61 orang sedangkan data diperoleh melalui angket kepada responden.
Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan desain cross
sectional jumlah sampel 38 orang. Jenis penelitian ini adalah analitik. Pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan Bivariat. Dari analisis
bivariat didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan
pemberian imunisasi diperoleh P = 0,144 (> 0,05) sedangkan antara sikap dengan
pemberian imunisasi terdapat hubungan yang bermakna diperoleh P = 0,024 (< 0,05).
Tidak terdapat hubungan dukungan suami dalam pemberian imunisasi diperoleh P =
0,330 (> 0,05). Saran bagi ibu sebaiknya ikut mendukung program pemerintah dalam
menurunkan angka kesakitan penyakit campak rubella, yaitu dengan cara
mengimunisasikan bayi dan anaknya untuk menghindari terjadinya infeksi dari anak
ke anak. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN
LIBIDO PADA AKSEPTOR KB DEPO PROVERA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HIANG
KABUPATEN KERINCI
TAHUN 2020 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN
LIBIDO PADA AKSEPTOR KB DEPO PROVERA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HIANG
KABUPATEN KERINCI
TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Program keluarga berencana bertujuan untuk mengatur kelahiran,
pendewasaan usia perkawinan dan kesejahteraan keluarga. Metode KB terdiri dua
jenis yaitu KB secara alami dan modern. Salah satu KB modern yaitu suntik depo
provera. Salah satu efek penggunaan suntik depo provera adalah mengalami
penurunan libio. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi penurunan libido pada akseptor KB depo provera di Wilayah
Kerja Puskesmas Hiang Kabupaten Kerinci. Desain penelitian ini bersifat
deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional terhadap akseptor KB
suntik depo provera sebanyak 43 responden. Pengambilan sampel pada penelitian
ini menggunakan teknik accidental sampling. Metode pengumpulan sata dalam
penelitian ini menggunakan skala FSFI dan wawancara. Dari hasil analisa
diperolah 55,8 % responden adalah akseptor KB depo provera jangka panjang.
Rata-rata skor skala FSFI 60,74 yang artinya responden tidak mengalami
penurunan libido. Berdasarkan rata-rata skor tiap-tiap domain, hanya domain
hasrat seksual yang rendah yaitu 5,93, rasa nyeri 9,72, kepuasan seksual 9,88,
orgasme 10,07, rangsangan seksual 11,98, dan lubrikasi 13,16. Berdasarkan hasil
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seluruh akseptor tidak mengalami
penurunan libido, tetapi dari keseluruhan domain hanya faktor hasrat seksual yang
memiliki skor rata-rata yang rendah. Penurunan libido pada akseptor KB suntik
depo provera tidak hanya terjadi pada masalah hasrat seksual, rangsangan seksual,
orgasme, lubrikasi, kepuasan seksual dan rasa nyeri, tetapi banyak faktor lain
yang bisa menyebabkan aksptor mengalami penurunan libido atau masalah
seksual lainnya. Maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti
tentang faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap fungsi seksual akseptor KB
suntik depo provera. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGAULAN BEBAS DITINJAU DARI PENDIDIKAN SEKSUAL PADA GENERASI Z DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2024 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGAULAN BEBAS DITINJAU DARI PENDIDIKAN SEKSUAL PADA GENERASI Z DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2024 | | |
|
|
Description:Provinsi Sumatera Barat baik pria dan wanita,masing-masing telah mengaku mempunyai pacar. Umur pacaran pertama kali adalah 15 tahun,pergaulan paling banyak dilakukan saat berpacaran, berpegangan tangan (65,9%) wanita (74,2%) pria, berpelukan (19,4%) wanita (30,5%) pria, berciuman bibir (6,3%) wanita (13,9%) pria, meraba atau merangsang pasangan (1,5%) wanita (5,3%) pria, pernah melakukan hubungan seksual (2,2%) wanita (3,4%) pria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pendidikan seksual dengan pergaulan bebas di Kota Bukittinggi tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode analitik dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja Kota Bukittinggi berjumlah 71.563 remaja dengan sampel 119 remaja. Penelitian ini di lakukan di Kota Bukittinggi tahun 2024. Teknik Pengambilan sampel pada penelitian adalah menggunakan teknik Non-probability sampling dengan pendekatan Accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan taraf signifikansi α = 0,05 (95% Cl). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden kurangnya pendidikan seksual dirumah sebanyak (20,2%), kurangnya pendidikan seksual disekolah sebanyak (23,5%), kurangnya pendidikan seksual teman sebaya sebanyak (78,2%) dan responden yang memiliki pergaulan bebas beresiko sebanyak (24,4%). Terdapat hubungan pendidikan seksual dirumah dengan pergaulan bebas di Kota Bukittinggi tahun 2024 dengan P-value=0,000.Terdapat hubungan pendidikan seksual disekolah dengan pergaulan bebas di Kota Bukittinggi tahun 2024 dengan p-value = 0,000. Terdapat hubungan pendidikan seksual teman sebaya dengan pergaulan bebas di Kota Bukittinggi tahun 2024 dengan p-value = 0,000. Adanya hubungan pendidikan seksual dirumah, pendidikan seksual disekolah,pendidikan seksual teman sebaya dengan pergaulan bebas di Kota Bukittinggi Tahun 2024. [show more]
|
|
faktor-faktor yang mempengaruhi stunting balita di wilayah kerja puskesmas limbur tembesi kecamatan bathin VIII tahun 2023 | faktor-faktor yang mempengaruhi stunting balita di wilayah kerja puskesmas limbur tembesi kecamatan bathin VIII tahun 2023 | | |
|
|
Description:stunting merupakan salah satu masalah yang menghambat perkembangan manusia secara global. pada saat ini terdapat sekitar 17 anak berusia di bawah 5 tahun mengalami stuntung di wilayah kerja puskesmas limbur tembesi anak berusia di bawah 5 tahun mengalami stunting. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stunting pada balita di wilayah kerja puskesmas limbur tembesi kecamatan bathin VIII tahun 2023. desain studi penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita dan orang tua yaitu sebanyak 98 orang anak dengan total populasi dari analisa univariatdidapatkan 64,3% faktor penyakit tidak berisiko 66,3% faktor BBL tidak mengalami BBLR. 67,5% faktor pendapat keluarga cukup. 59,2% faktor pemberian asi adalah eklusif dan 73,5% faktor stantung tidak terjadi pada balita dari hasil analisa bivariat di dapatkan hasil uji statistik sikap diperoleh terdapat hubungan faktor penyakit denban kejadian stunting balita (p value =0.037<0.05). terdapat hubungan faktor pendapatan keluarga dengan kejadian stunting balita(p value=0.019<0.05) dan terdapat hubungan faktor pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stuting balita (p value=0.039<0.05) sehingga disimpulkan ada hubungan semua faktor-faktor dengan kejadian stunting pada balita di dusun dalam puskesmas limbur tembesi tahun 2023 diharapkan penyakit pada balita , pendapatkan keluarga,pemberian ASI eklusif dapat ditingkatkan demi menghindari kejadian stunting berlanjut pada balita. [show more]
|
|
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
SUBULUSSALAM TAHUN 2023 | FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA
ABORTUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA
SUBULUSSALAM TAHUN 2023 | | |
|
|
Description:Abortion is the expulsion of the products of conception that occurs at <20 weeks'
gestation and the fetus weighs 500 grams. If not treated quickly and appropriately,
abortion can cause an increase in MMR due to complications from abortion, namely
bleeding, perforation, infection. Another influential factor is the predisposition to
recurrent abortion. The possibility of repeated abortion in a woman who has had 3 or
more abortions. This study aims to determine the relationship between distance, parity,
age and abortion at Subulussalam City Hospital in 2023. This type of research uses an
analytic survey method using a cross-sectional study design with a retrospective
approach, a population of 130, a sample of 93 using accidental sampling, using the
bivariate test using the square SPSS test, data collection using observation sheets and
the time of the study was conducted on January 13, 2023 to February 3, 2023. Results
Maternal age with abortion in mothers p = 0.000, so it can be concluded that there is a
relationship between maternal age and abortion in RSUD kota subulussalam in 2023.
Meanwhile, parity and spacing of pregnancies are not related to abortion. Several
factors cause abortion, namely parity, mother's age, history of abortion, level of
education and interval of pregnancies. Another influential factor is the predisposition to
recurrent abortion. The possibility of repeated abortion in a woman who has had 3 or
more abortions.
[show more]
|
|