2794 items found
No search filters
Identifier Title Type Subject
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO
TINGGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2024
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO
TINGGI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TAHUN 2024
Description:Pada saat ini masih banyak bayi yang tidak mendapatkan imunisasi dasar. Berdasarkan data yang di dapatkan dari Dinas Kabupaten Lima Puluh Kota, capaian Imunisasi Dasar Lengkap pada Tahun 2022 yaitu sebanyak 64,2%. Angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan yaitu 90%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Tinggi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2024. Jenis penelitian analitik dengan desain penelitian crossectional study. Populasi semua ibu yang memiliki anak umur 10 – 12 bulan yang berjumlah 50 orang, jumlah sampel 32 orang, teknik pengambilan sampel simple random sampling. Penelitian dilakukan bulan Januari – Maret 2024. Jenis data yaitu data primer, analisis data secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian terdapat 20 orang (62,5%) responden yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap, 15 orang (46,9%) responden yang memiliki pengetahuan baik, 17 orang (53,1%) responden yang mendapatkan dukungan suami, 19 orang (59,4%) responden yang tidak bekerja dan 18 orang (56,3%) responden yang mendapatkan dukungan positif dari lingkungan sosial. Hasil uji statistik terdapat hubungan pengetahuan (p = 0,003), dukungan suami (p = 0,035), pekerjaan (p = 0,007) dan tidak ada hubungan lingkungan sosial (p = 0,098) dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Kesimpulan terdapat hubungan pengetahuan, dukungan suami, pekerjaan dan tidak ada hubungan lingkungan sosial dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. Disarankan kepada petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan kualitas program imunisasi khususnya di aspek kelengkapan imunisasi dasar pada bayi yang sebaiknya diberikan kepada bayi tepat waktu. [show more]
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN
PENGOBATAN PASIEN TB PARU DI RUMAH SAKIT
AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2023
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN
PENGOBATAN PASIEN TB PARU DI RUMAH SAKIT
AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2023
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS KRONIS PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIULAK GEDANG KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI TAHUN 2018FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS KRONIS PADA REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIULAK GEDANG KECAMATAN SIULAK KABUPATEN KERINCI TAHUN 2018
Description:Gastritis/maag merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh di perut (begah), tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci pada Tahun 2017 penyakit Gastritis pada remaja di Puskesmas Siulak Mukai sebanyak 1,21%, Simpang Tutut sebanyak 1,11%, puskesmas Siulak Deras sebanyak 1,13% penyakit gastritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Siulak Gedang Kabupaten Kerinci Jambi pada Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah observasional yang menggunakan pendekatan analitik dengan menggunakan desain penelitian “cross sectional study”. Di lakukan di wilayah kerja puskesmas siulak gedang kecamatan siulak kabupaten kerinci Pada Bulan Maret – Agustus Tahun 2018. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 139 orang dengan sampel sebanyak 58 orang. Dengan pengambilan sampel secara proposional kemudian dilanjutkan dengan simple random sampling (acak sederhana) dengan cara diundi. Pengolahan data dengan cara melihat kembali data dari dinas kesehatan tentang remaja yang mengalami gastritis di kabupaten kerinci selama tahun 2017. Analisis data dengan cara metoda analisa univariat dan bivariat. Hasil analisa univariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa dari 58 responden yang pola makan tidak teratur sebanyak 45 orang responden dengan persentase (77,6 %), Jenis Makanan Buruk gastritis sebanyak 33 orang responden dengan persentase (56,9 %), dan Merokok sebanyak 15 orang responden dengan persentase (25,9 %).Hasil analisa bivariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pola makan ( p = 1,000 ), jenis makanan ( p = 0,445 ), dan merokok ( p = 0,414 ) dengan kejadian gastritis pada remaja. Kesimpulan dari penelitian tidak ada hubungan antara pola makan, jenis makanan, dan merokok dengan kejadian Gastritis. Pihak Puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan informasi berupa promosi kesehatan, penyebaran leafleat dan lain – lain terutama tentang penyakit gastritis kepada penderita penyakit Gastritis baik Gastritis Kronis maupun Gastritis Akut. [show more]
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN
ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALIDO KECAMATAN IV JURAI TAHUN 2019
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN
ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALIDO KECAMATAN IV JURAI TAHUN 2019
Description:Cakupan ASI Eksklusif di Provinsi Sumatera Barat mencapai 23%, bahkan Cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Salido hanya mencapai 65,8%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif diwilayah kerja Puskesmas Salido Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif danalisis chi-square. Hasil uji statistik dengan tingkat pengetahuan 95% dari hubungan tingkat pengetahuan responden dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Salido diperoleh nilai p=0.037, dimana p < 0,05, maka dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan responden dengan pemberian ASI Eksklusif. Hasil uji statistik dengan tingkat kepercayaan 95% dari hubungan dukungan keluarga pada pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Salido yaitu diperoleh nilai p=0.051, dimana p<0.05, maka dapat disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga terhadap ASI Eksklusif. Hasil uji statistik dengan tingkat kepercayaan 95% dari hubungan dukungan tenaga kesehatan pada responden dalam pemberian ASI Eksklusif yaitu diperoleh nilai p=0.042 dimana p<0.05, maka dapat disimpulkan ada hubungan dukungan tenaga kesehatan dalam pemberian ASI Eksklusif. Jadi kesimpulannya dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang ASI Eksklusif dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI Eksklusif. Dan Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif. Dan sebaiknya pengetahuan, dukungan keluarga dan dukungan tenaga kesehatan sangat penting dalam pencapaian ASI Eksklusif. [show more]
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) PADA MASYARAKAT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2020FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB) PADA MASYARAKAT DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2020
Description:Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Sejak pertama kali menyebar di Wuhan, China, pada Desember 2019 kasus tersebut menunjukkan kenaikkan yang signifikan, sehingga Covid-19 menjadi pandemi global pada saat ini. Indonesia merupakan salah satu negara yang terjangkit, juga mengalami kenaikan yang signifikan terkonfirmasi Covid-19. Melihat kondisi tersebut pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk menerapkan Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam melakukan pencegahan terhadap perluasan pandemi Covid-19. Bukittinggi merupakan salah satu kota wisata di Indonesia yang juga menerapkan Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bukitinggi tahun 2020. Metode penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini di mulai 22 – 29 Mei 2020 di Kota Bukittinggi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 130.773 orang responden. Sample dalam penelitian ini sebanyak 36 orang responden dengan Teknik Accidental Sampling. Hasil uji statistik nilai pendidikan diperoleh nilai p 0,424 (p>0,05), pekerjaan diperoleh nilai p 0,953 (p>0,05), pengethauan diperoleh nilai p 0,372 (p>0,05), sikap diperoleh nilai p 0,614 (p>0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan penerapan PSBB, Pekerjaan, pengetahuan, sikap. Saran dalam penelitian ini. Agar masyarakat lebih memperhatikan lagi protokol kesehatan dalam menhadapi Covid-19 yang menjadi Pandemi pada saat sekarang ini. [show more]
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS
GIZI TINGGI BADAN/UMUR PADA ANAK BALITA USIA
24 – 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
CUBADAK KECAMATAN DUO KOTO
KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2024
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS
GIZI TINGGI BADAN/UMUR PADA ANAK BALITA USIA
24 – 59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
CUBADAK KECAMATAN DUO KOTO
KABUPATEN PASAMAN
TAHUN 2024
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD M NATSIR SOLOK TAHUN 2024FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT DI RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD M NATSIR SOLOK TAHUN 2024
Description:Stres kerja yang dialami perawat di Instalasi Gawat Darurat merupakan masalah serius karena berdampak pada kualitas pelayanan, kesehatan fisik dan mental perawat, serta resiko terjadinya kesalahan medis. Kondisi kerja di IGD yang penuh tekanan sering kali menyebabkan perawat merasa kewalahan, yang berpotensi menurunkan kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stress kerja di ruang Instalasi Gawat darurat RSUD M Natsir Kota Solok.Jenis Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study, dengan jumlah sampel sebanyak 31 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan data yang didapat diolah dan dianalisa secara dengan SPSS. Diketahui ada hubungan yang bermakna antara usia dengan stress kerja dengan p value (0,002), ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan stress kerja dan ada hubungan yang bermakna antara beban kerja dengan stress kerja dengan pvalue (0,000) (α<0,05). Dapat disimpulkan bahwa usia, pendidikan dan beban kerja memiliki hubungan erat dengan stress kerja. Diharapkan kepada kepala ruangan untuk mengajukan penambahan tenaga perawat di IGD dan perawat di IGD diharapkan untuk lebih termotivasi dalam melakukan pelayanan yang tepat, cepat dan prima. [show more]
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
Description:Salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan pada masa kehamilan. Pada masa ini penyebab perdarahan yang sering terjadi adalah abortus, Abortus merupakan salah satu bagian dari perdarahan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada tahun 2015 didapatkan jumlah abortus berdasarkan data profil kesehatan Sumatera Barat sebanyak 3.359 orang, jumlah ini meningkat tajam dari tahun 2009 yaitu sebanyak 2.123 orang. Tercatat untuk kota padang ada 339 kasus abortus pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan usia, paritas, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu dengan kejadian abortus. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten pesisir selatan pada bulan September 2019. Populasi adalah seluruh seluruh ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas kesehatan di wilayah kerja dinas kesetan pesisir selatan, berjumlah 693 balita. Sampel berjumlah 88 orang, yang diambil secara simple random sampling. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil univariat didapatkan 55,7 % pada usia <20 dan>35 tahun, 55,7 % memiliki paritas 1 dan >3, 60,2% yang jarak kehamilannya <2 dan >5 tahun dan 69.3% pada pekerjaan ibu yang berat . Hasil bivariat ada hubungan antara paritas dengan kejadian abortus (p = 0,000) dan hubungan bermakna antara jarak kehamilan dengan kejadian abortus (p = 0,003) dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu p = (0,765) dan usia dengan kejadian abortus (p = 1,000), Bagi ibu hamil terutama yang mempunyai paritas 1 dan < 3 agar melakukan asuhan obstetri yang adekuat, mengenai paritas, jarak kehamilan dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan gangguan dalam kehamilan khususnya abortus. [show more]
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ABORTUS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
Description:Salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan pada masa kehamilan. Pada masa ini penyebab perdarahan yang sering terjadi adalah abortus, Abortus merupakan salah satu bagian dari perdarahan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada tahun 2015 didapatkan jumlah abortus berdasarkan data profil kesehatan Sumatera Barat sebanyak 3.359 orang, jumlah ini meningkat tajam dari tahun 2009 yaitu sebanyak 2.123 orang. Tercatat untuk kota padang ada 339 kasus abortus pada tahun 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan usia, paritas, jarak kehamilan dan pekerjaan ibu dengan kejadian abortus. Metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten pesisir selatan pada bulan September 2019. Populasi adalah seluruh seluruh ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas kesehatan di wilayah kerja dinas kesetan pesisir selatan, berjumlah 693 balita. Sampel berjumlah 88 orang, yang diambil secara simple random sampling. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil univariat didapatkan 55,7 % pada usia <20 dan>35 tahun, 55,7 % memiliki paritas 1 dan >3, 60,2% yang jarak kehamilannya <2 dan >5 tahun dan 69.3% pada pekerjaan ibu yang berat . Hasil bivariat ada hubungan antara paritas dengan kejadian abortus (p = 0,000) dan hubungan bermakna antara jarak kehamilan dengan kejadian abortus (p = 0,003) dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu p = (0,765) dan usia dengan kejadian abortus (p = 1,000), Bagi ibu hamil terutama yang mempunyai paritas 1 dan < 3 agar melakukan asuhan obstetri yang adekuat, mengenai paritas, jarak kehamilan dan faktor-faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan gangguan dalam kehamilan khususnya abortus. [show more]
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU
HAMIL UNTUK MELAKUKAN VAKSINASI COVID-19
PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUNGAI PENUH
TAHUN 2022
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU
HAMIL UNTUK MELAKUKAN VAKSINASI COVID-19
PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SUNGAI PENUH
TAHUN 2022
Description:COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARSCoV-2., Indonesia menjadikan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 sebagai bagian dari strategi penanggulangan pandemi COVID-19, Vaksinasi COVID-19 juga diberikan kepada ibu hamil dan menyusui karena wanita hamil yang terkena COVID-19 yang parah juga berisiko mengalami persalinan preterm, keguguran, hingga kematian. Tujuan Penelitian ini adalah untuk Untuk Mengetahui Faktor – Faktor yang yang mempengaruhi ibu hamil untuk melakukan vaksinasi COVID-19 Pada Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Penuh tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah Cross Sectional. Sampel yang di ambil berjumlah 31 ibu hamil menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan quesioner kemudian di analisis menggunakan chi square. Waktu penelitian pada Januari-September. Hasil diketahui bahwa sebanyak 21 (67.7%) ibu hamil belum mendapatkan vaksinasi COVID-19, sebanyak 19 (61.3%) ibu hamil memiliki pengetahuan yang rendah tentang Vaksinasi COVID-19, sebanyak dan 28 (90.3%) ibu hamil memiliki tingkat Pendidikan tinggi, sebanyak 10 (32.2%) ibu hamil dengan kecemasan sedang dan 11 (35.5%) ibu hamil dengan kecemasan sedang, sebanyak 17 (54.8%) ibu hamil mengatakan peran petugas kesehatan tidak baik. Hasil uji statistik diperoleh p value=0,002(< 0,05) ada hubungan antara variabel pengetahuan Ibu hamil dengan vaksinasi COVID-19. Hasil uji statistik diperoleh p value=0,704 (>0,05) tidak ada hubungan antara variabel tingkat Pendidikan ibu hamil dengan vaksinasi COVID-19. Hasil uji statistik diperoleh p value=0,007(< 0,05). ada hubungan antara variabel kecemasan ibu hamil dengan vaksinasi COVID-19. Hasil uji statistik diperoleh p value=0,001(< 0,05) ada hubungan antara variabel peran petugas Kesehatan dengan vaksinasi COVID-19. Di harapkan ibu hamil mau untuk melakukan vaksinasi COVID-19. [show more]