2794 items found
No search filters
Identifier Title Type Subject
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUMANIS KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2016EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUMANIS KECAMATAN SUMPUR KUDUS KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2016
Description:Cakupan pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas Kumanis adalah yang terendah di Kabupaten Sijunjung adalah sebanyak 16,7% dan masih jauh dari capaian target 70%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program posyandu lansia di Puskesmas Kumanis tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan desain studi evaluatif. Penelitian dilakukan bulan Agustus 2016 di Puskesmas Kumanis, pengambilan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap kepala puskesmas, pengelola program, kader posyandu lansia dan lansia, observasi pelaksanaan posyandu lansia, dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini dari komponen input, belum adanya regulasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung untuk mendukung pelaksanaan program posyandu lansia. Tenaga pelaksana belum ada mengikuti pelatihan, keaktifan petugas dan kader masih kurang. Sarana prasarana posyandu lansia tidak ada tempat khusus. Pada komponen process, secara umum kegiatan posyandu lansia di Puskesmas Kumanis tidak terlaksana secara maksimal karena kendala keaktifan pengelola program maupun petugas kesehatan yang tidak konsisten dengan rencana kerja sehingga ada kegiatan yang tidak terlaksana pada saat posyandu, kegiatan yang dilaksanakan lebih kepada pemeriksaan fisik saja, monitoring dan evaluasi belum berjalan optimal serta masih kurangnya kesadaran dan partisipasi lansia untuk mengunjungi posyandu lansia. Pada komponen output, pelaksanaan program posyandu lansia belum terlaksana dengan baik dan belum mampu meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan lansia setiap tahunnya. Kesimpulan dari penelitian di atas masih adanya kendala dalam pelaksanaan posyandu lansia di Puskesmas Kumanis pada komponen input dan process dari pelaksanaan kegiatan posyandu lansia. Perlu adanya dukungan dari managemen puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pelaksana posyandu lansia. [show more]
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
Description:Program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) merupakan program yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2000. Tahun 2022 Kota Bukittinggi, dari 2.413 kelahiran hidup hanya 209 bayi yang dilaksanakan SHK, terdapat 31,4% gap antara target dan pencapaian. SHK adalah uji saring pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita. Tujuan SHK adalah menghilangkan atau menurunkan mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan kecacatan akibat penyakit hipotiroid kongenital. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program SHK pada bayi baru lahir di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bukittinggi Tahun 2024. Desain penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan case studies. Informan ditetapkan secara purposive yang berjumlah 8 orang terdiri dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Puskesmas Mandiangin dan Puskesmas Nilam Sari. Waktu penelitian selama bulan Agustus sampai September 2024. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program SHK dipengaruhi oleh elemen input merupakan faktor pendukung keberhasilan program meliputi sumber daya manusia cukup dan sesuai juknis, kebijakan sudah tersedia, metode dapat melalui pemberian Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE), dana harus merata baik untuk pengadaan Bahan Medis Habis Pakai ataupun jasa pemeriksaan sampel, sarana tersedia lengkap dan lingkungan masih kurang mendukung pelaksanaan SHK, elemen proses merupakan upaya pencapaian program meliputi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan penilaian, elemen output meliputi pencapaian kegiatan dimana masih dibawah target yang ditetapkan, elemen outcome meliputi dampak pelaksanaan program dan elemen impact meliputi harapan dari pelaksanaan program yaitu mencegah kematian bayi baru lahir. [show more]
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
Description:Program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) merupakan program yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2000. Tahun 2022 Kota Bukittinggi, dari 2.413 kelahiran hidup hanya 209 bayi yang dilaksanakan SHK, terdapat 31,4% gap antara target dan pencapaian. SHK adalah uji saring pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita. Tujuan SHK adalah menghilangkan atau menurunkan mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan kecacatan akibat penyakit hipotiroid kongenital. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program SHK pada bayi baru lahir di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bukittinggi Tahun 2024. Desain penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan case studies. Informan ditetapkan secara purposive yang berjumlah 8 orang terdiri dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Puskesmas Mandiangin dan Puskesmas Nilam Sari. Waktu penelitian selama bulan Agustus sampai September 2024. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program SHK dipengaruhi oleh elemen input merupakan faktor pendukung keberhasilan program meliputi sumber daya manusia cukup dan sesuai juknis, kebijakan sudah tersedia, metode dapat melalui pemberian Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE), dana harus merata baik untuk pengadaan Bahan Medis Habis Pakai ataupun jasa pemeriksaan sampel, sarana tersedia lengkap dan lingkungan masih kurang mendukung pelaksanaan SHK, elemen proses merupakan upaya pencapaian program meliputi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan penilaian, elemen output meliputi pencapaian kegiatan dimana masih dibawah target yang ditetapkan, elemen outcome meliputi dampak pelaksanaan program dan elemen impact meliputi harapan dari pelaksanaan program [show more]
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SKRINING
HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) PADA BAYI
BARU LAHIR DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN DI KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2024
Description:Program Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) merupakan program yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2000. Tahun 2022 Kota Bukittinggi, dari 2.413 kelahiran hidup hanya 209 bayi yang dilaksanakan SHK, terdapat 31,4% gap antara target dan pencapaian. SHK adalah uji saring pada bayi baru lahir untuk memilah bayi yang menderita Hipotiroid Kongenital (HK) dan bayi yang bukan penderita. Tujuan SHK adalah menghilangkan atau menurunkan mortalitas (kematian), morbiditas (kesakitan) dan kecacatan akibat penyakit hipotiroid kongenital. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pelaksanaan program SHK pada bayi baru lahir di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Bukittinggi Tahun 2024. Desain penelitian adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan case studies. Informan ditetapkan secara purposive yang berjumlah 8 orang terdiri dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Puskesmas Mandiangin dan Puskesmas Nilam Sari. Waktu penelitian selama bulan Agustus sampai September 2024. Pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program SHK dipengaruhi oleh elemen input merupakan faktor pendukung keberhasilan program meliputi sumber daya manusia cukup dan sesuai juknis, kebijakan sudah tersedia, metode dapat melalui pemberian Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE), dana harus merata baik untuk pengadaan Bahan Medis Habis Pakai ataupun jasa pemeriksaan sampel, sarana tersedia lengkap dan lingkungan masih kurang mendukung pelaksanaan SHK, elemen proses merupakan upaya pencapaian program meliputi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan penilaian, elemen output meliputi pencapaian kegiatan dimana masih dibawah target yang ditetapkan, elemen outcome meliputi dampak pelaksanaan program dan elemen impact meliputi harapan dari pelaksanaan program yaitu mencegah kematian bayi baru lahir. [show more]
EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PADA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAWAHLUNTOEVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PADA INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAWAHLUNTO
Description: Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM-RS) merupakan kewajiban yang harus dimiliki oleh sebuah rumah sakit di Indonesia. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit sudah diatur dalam regulasi SIMRS yang tertuang pada Permenkes RI Nomor 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit. Rumah sakit yang memiliki sistem manajemen yang baik sudah hampir selalu dapat dipastikan bahwa standar pelayananannya pun baik. Selain itu penggunaan SIMRS ini juga merupakan suatu keharusan dalam memberikan pelayanan kepada pasien terkait dengan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit pada Instalasi Farmasi RSUD Sawahlunto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit pada Instalasi Faramasi RSUD Sawahlunto. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi evaluatif dengan metode observasi dan wawancara mendalam terhadap 5 informan yang terdiri dari 1 orang Kasi Humas yang membawahi petugas SIMRS,1orang informan petugas SIMRS , 1orang informan Petugas Logistik Farmasi, 1orang Informan Petugas Pelayanan Apotek, dan 1 orang informan petugas pembuat klaim obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen input meliputi petugas SIMRS saat ini berjumlah 3 orang sudah cukup memadai, hanya untuk tenaga penginput di ruangan masing-masing masih perlu sosialisasi dan pelatihan, karena petugas pada ruangan sudah banyak yang berganti,dan tidak adanya pelatihan khusus yang diberikan. Proses meliputi kegiatan pengumpulan data, pengolahan data dan penyimpanan data. Output meliputi hasil dari SIMRS sangat membantu sekali dan pelaksanaan operasional RSUD karena dilakukan secara online, baik dalam pelayanan maupun untuk manajemennya, [show more]
EVALUASI PROGRAM INOVASI GERTAK CETTING
DALAM UPAYA PENURUNAN KASUS STUNTING
DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2023
EVALUASI PROGRAM INOVASI GERTAK CETTING
DALAM UPAYA PENURUNAN KASUS STUNTING
DI KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2023
Description: Prevalensi stunting di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2018 sedikit berada dibawah prevalensi nasional yaitu sebesar 29,9%. Sementara pada tahun 2017 dalam Pemantauan Status Gizi tercatat sebanyak 30,6% balita stunting (9,3% sangat pendek dan 21,30% pendek). Provinsi Sumatera Barat berada pada urutan ke 17 dengan prevalensi diatas nasional (39,2%) menurut data Riskesdas Tahun 2018. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa prevalensi stunting di di Sumatera Barat ada pada kategori berat yaitu > 30%. (Riskesdas, 2018). Sedangkan Kota Payakumbuh prevalensi stunting sebesar 20% dengan jumlah balita stunting 2.667 balita. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Evaluasi Program Inovasi GERTAK CETING dalam upaya penurunan kasus Stunting di Kota Payakumbuh. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan studi evaluasi untuk meneliti sebuah peristiwa, kegiatan maupun program, dimana hasil yang diperoleh akan memberikan gambaran terhadap Evaluasi Program Inovasi Gertak Ceting di Kota Payakumbuh. Proses penelitian dilakukan dari bulan Februari 2023. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi, panduan wawancara , handphone untuk merekam dan mendokumentasikan gambar serta alat tulis selama proses penelitian. Data diolah secara manual dan dianalisis tanpa menggunakan uji statistik. Hasil penelitian menunjukkan program inovasi stunting berjalan dengan baik karena adanya dukungan dari Lintas Program dan Lintas Sektor yang terlibat aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dinilai dari kualitas dan kwantitas SDM petugas sudah memenuhi standar, sarana dan prasarana mendukung, anggaran terpenuhi, dan sasaran penerima manfaat sudah aktif dan berpartisipasi. Sehingga untuk capaian kunjungan posyandu, Bumil KEK , Bumil anemia, Remaja putri konsumsi TTD serta capaian kespro juga mengalami peningkatan setelah dilakukannya kegiatan inovasi. [show more]
EVALUASI PROGRAM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS PEKAN KAMIS KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM TAHUN 2016EVALUASI PROGRAM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TUBERKULOSIS DI PUSKESMAS PEKAN KAMIS KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM TAHUN 2016
Description:Evaluasi program surveilans epidemiologi penyakit tuberkulosis merupakan sebuah program dalam pengendalian penyakit tuberkulosis dan harus sesuai dengan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.45 tahun 2014 tentang penyelenggaraan Surveilans. Program ini dilaksanakan oleh Puskesmas Pekan Kamis dan diharapkan dapat melakukan penjaringan terhadap kasus penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Pekan Kamis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program surveilans penyakit tuberkulosis di Puskesmas Pekan Kamis. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan informanya adalah Kepala Puskesmas dan Petugas Pemegang Program Surveilans penyakit. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi. Variabel penelitian ini mencakup komponen input, process, dan output. Hasil penelitian menunjukan pada komponen input yang menjadi permasalahan adalah dalam hal tenaga yang tidak sesuai dengan bidang keahlianya selanjutnya sarana prasarana seperti mikroskop yang sudah dimakan usia dan mengalami kerusakan. Pada komponen process untuk pengumpulan data Puskesmas masih mengalami kendala dikarenakan masyarakat yang tidak mau memeriksakan diri karena masih berkembangnya stigma tentang penyakit tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas, masih ada keterbatasan perangkat lunak dalam analisis dan interpretasi data , dan pada komponen Output semua pelaksanaan program surveilans sudah memenuhi atribut dari sistem tersebut yaitu adanya Simplicity, Flexibility, Acceptability, Positive Predictive Value, Representativeness, dan Timeliness. Kesimpulan dari penelitian diatas dapat masih adanya permasalahan dalam pelaksanaan surveilans epidemiologi penyakit tuberkulosis di Puskesmas Pekan Kamis terdapat pada komponen input dan process dari pelaksanaan kegiatan surveilans tersebut. [show more]
EVALUATION OF FIRE
SAFETY
EVALUATION OF FIRE
SAFETY
Description:All Rights Reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording, scanning or otherwise, except under the terms of the Copyright, Designs and Patents Act 1988 or under the terms of a licence issued by the Copyright Licensing Agency Ltd, 90 Tottenham Court Road, London W1T 4LP, UK, without the permission in writing of the Publisher. Requests to the Publisher should be addressed to the Permissions Department, John Wiley & Sons Ltd, The Atrium, Southern Gate, Chichester, West Sussex PO19 8SQ, England, or emailed to permreq@wiley.co.uk, or faxed to (+44) 1243 770620. [show more]
Evidence-Based Medicine GuidelinesEvidence-Based Medicine Guidelines
Evidence-based Neurology: Management of Neurological DisordersEvidence-based Neurology: Management of Neurological Disorders