ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN | ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN | | |
|
|
Description:Buku Etika profesi dan hukum kesehatan ini yang disusun secara
terstruktur dan sistematis mengikuti pedoman pembelajaran matakuliah di perguruan tinggi, sehingga sangat cocok digunakan sebagai
bahan referensi mahasiswa hukum atapun mahasiswa kesehatan yang
ingin mengetahui secara mendalam terkait aspek hukum yang berkaitan
dengan bidang kesaehatan. Buku ini diawali dengan pembahasan
tentang konsep dasar moral, etika dan hukum yang merupakan materi
fondasi yang akan memberikan pemahaman terkait keadilan, kebaikan
dan norma yang hidup didalam masyarakat. Setelah menyajikan materi
dasar, buku ini selanjutnya masuk kepada pemba-hasan yang lebih
spesifik yaitu pembahasan tinjauan hukum terhadap pelaksanaan
praktek profesi dan layanan kesehatan yang ditinjau dari sudut pandang
hukum perdata, hukum pidana dan hukum admi-nistrasi. [show more]
|
|
Etika Profesi dan Hukum Kesehatan | Etika Profesi dan Hukum Kesehatan | | |
|
|
Description:tika profesi kebidanan merupakan dasar dalam menjalankan perilaku profesional di bidang kebidanan
khusunya dan kesehatan pada umumnya. Sejarah membuktikan sampai saat ini banyaknya pelanggaran etika
secara tidak langsung banyak berakibat pada kelangsungan profesinya. Berbagai literatur sebagai referensi
dalam penyusunan diktat ini telah kami kumpulkan dan kemudian mengutip dan mengembangkan sejumlah
materi yang relevan dengan pembahasan dalam buku ini [show more]
|
|
Etika Profesi dan Hukum Kesehatan | Etika Profesi dan Hukum Kesehatan | | |
|
|
ETIKA PROFESI DAN ILMU
PERILAKU KESEHATAN | ETIKA PROFESI DAN ILMU
PERILAKU KESEHATAN | | |
|
|
Description:Menurut K. Berten, kata “etika” berasal dari bahasa yunani
kuno, yakni ethos (bentuk kata tunggal) atau ta etha (bentuk kata
jamak). Ethos berarti tempat tinggal, padang rumput, kandang,
kebiasaan atau adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara
berpikir. Sedangkan kata ta etha berarti adat kebiasaan. Namun,
secara umum etika dimengerti sebagai ilmu apa yang biasa kita
lakukan. [show more]
|
|
etika profesi dan kesehatan | etika profesi dan kesehatan | | |
|
|
Description:Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena dilengkapi oleh
penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak, akal adalah alat berfikir, sebagi sumber
ilmu dan teknologi. Dengan akal manusia menilai mana yang benar dan mana yang salah,
sebagi sumber nilai kebenaran. Perasaan adalah alat untuk menyatakan keindahan, dengan
persaan manusia menialai mana yang indah dan yang jelek dan kehendak adlah alat untuk
menyatakan pilihan sebagai sumber kebaikkan. Dengan kehendak manusia menilai mana
yang baik dan mana yang buruk, sebagai sumber nilai moral. [show more]
|
|
ETIKA PROFESI HUKUM | ETIKA PROFESI HUKUM | | |
|
|
Description:uku yang ada ditangan pembaca bertujuan untuk membantu mahasiswa
dalam mempelajari mata kuliah “Etika Profesi Hukum”. Penulis membagi pokok
bahasan dalam buku ini menjadi 5 Bab yaitu: Bab 1. Pendahuluan ;Bab 2.Etika
dan Profesi Hukum; Bab 3. Moralitas; Bab 4.Ukuran Baik dan Buruk; Bab 5.Kode
Etik Profesi Hukum. Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa Fakultas Hukum
dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan kepada calon sarjana hukum
mengenai etika profesi hukum untuk nantinya bisa menjadi sarjana yang
profesional dalam bidang hukum dan bisa mengimplementasikan dalam bersikap
dan berperilaku sesuai dengan etika moral profesi hukum dalam bidang profesinya
masing-masing. [show more]
|
|
Etika Public
Speaking | Etika Public
Speaking | | |
|
|
Description:Berpikir Melalui Piramida
Ketika berpikir tentang etika perilaku tertentu, Tilley menyarankan untuk
menanyakan kepada diri sendiri tiga pertanyaan dasar:
1. “Sudahkah saya mendiskusikan etika perilaku dengan orang lain dan
mencapai konsensus umum bahwa perilaku itu etis?”
2. “Apakah perilaku mematuhi kode etik yang diketahui?”
3. "Apakah saya akan senang jika hasil dari perilaku itu terbalik dan diterapkan
pada saya?" Tilley, E. (2005). Piramida etika: Membuat etika (31)
memahami etika adalah masalah menyeimbangkan ketiga bagian piramida etis: [show more]
|
|
EVALUASI PELAKSANAAN KLINIK BERHENTI MEROKOK PUSKESMAS PADANG KARAMBIA KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2021 | EVALUASI PELAKSANAAN KLINIK BERHENTI MEROKOK PUSKESMAS PADANG KARAMBIA KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2021 | | |
|
|
Description:Klinik berhenti merokok diresmikan pada tahun 2012 di Puskesmas Padang.
Berdasarkan data register klinik, jumlah pasien dari tahun 2016 sampai tahun
2018 terus mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
jalannya pelaksanaan klinik berhenti merokok Puskesmas Padang Karambia Kota
Payakumbuh Tahun 2021. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
yang dilaksanakan dari bulan Februari sampai Maret 2021 di Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Karambia. Sampel yang diambil berjumlah 11 orang sebagai
informan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara mendalam, FGD, telaah dokumen dan observasi. Data diolah
melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, setelah itu
dilakukan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari segi masukan
klinik berhenti merokok memiliki tenaga sebagai petugas namun memiliki
tugas lain, tidak ada dukungan dana untuk program dan tidak ada ruangan
khusus, Standard Operating Procedure (SOP) sudah ada namun belum dievaluasi
dan direvisi. Dari segi proses, sosialisasi belum maksimal, ada identifikasi kilien,
konseling dan terapi sebanyak 3 kali dalam jarak seminggu, tindak lanjut belum
berjalan dengan baik. Keluaran (output) tidak ada target pencapaian kegiatan
yang terukur dan kunjungan pasien masih sangat rendah. Tahun 2020 tidak ada
kunjungan pasien karena Pandemi Covid-19, sedangkan tahun 2019 jumlahnya
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan kurangnya
kegiatan sosialiasi/promosi karena tidak adanya anggaran pendukung, serta
kurangnya motivasi perokok untuk berkunjung. Untuk itu, pihak Puskesmas
Padang Karambia agar mengalokasikan dana untuk mendukung kegiatan klinik
berhenti merokok sehingga dapat meningkatkan sosialisasi/promosi. [show more]
|
|
EVALUASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS KEBUN SIKOLOS PADANG PANJANG TAHUN 2016 | EVALUASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) DI PUSKESMAS KEBUN SIKOLOS PADANG PANJANG TAHUN 2016 | | |
|
|
Description:Program Prolanis merupakan pengelolaan penyakit kronis termasuk Diabetes Melitus dan Hipertensi pada penderita yang merupakan peserta BPJS kesehatan untuk mencegah komplikasi, peningkatan kualitas hidup dan pembiayaan jaminan kesehatan yang efektif dan efisien.. Metode Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dengan desain penelitian studi evaluatif. Tujuan penelitian evaluatif untuk mengetahui keterlaksanaan kebijakan, bukan hanya pada kesimpulan sudah terlaksana dengan baik atau tidaknya, tetapi ingin mengetahui kalau belum baik implementasinya, apa yang telah menyebabkan, dimana letak kelemahannya dan kalau lemah apa sebabnya. Hasil dari penelitian ini dari komponen input, program prolanis di tetapkan berdasarkan SK (Surat Keputusan) kepala Puskesmas Kebun Sikolos Padang. Tenaga berdasarkan SK kepala Puskesmas yang di tunjuk oleh kepala yaitu dokter. Metode yang di gunakan dalam program prolanis yaitu dengan menggunakan analisa fishbone. Sarana dan prasarana di dapatkan dari puskesmas, akan tetapi masih belum mendukung semua. Pengalokasian dana di dapatkan dari BPJS, Puskesmas dan Masyarakat. Pada komponen Process, Implementasi program untuk target 75% akan tetapi program ini baru mencapai 50%. Pada komponen Output, hasil dari pelaksanaan program prolanis positif bagi masyarakat. Kesimpulan dari penelitian di atas menyatakan bahwa Program prolanis di Puskesmas Kebun Sikolos sudah berjalan namun belum maksimal. Karna program ini masih belum mencapai target, akan tetapi jika dilihat dari segi komponen input dan process program tersebut tidak ada ditemukannya masalah atau kendala. Perlu adanya pengawasan dan evaluasi terhadap pemberian pelayanan program prolanis agar dapat mengetahui sejauh mana keberhasilannya dalam memenuhi harapan dan kebutuhan program [show more]
|
|
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI BCG DI PUSKESMAS KUAMANG KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016 | EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI BCG DI PUSKESMAS KUAMANG KECAMATAN PANTI KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2016 | | |
|
|
Description:Cakupan pelayanan kesehatan Imunisasi BCG di Puskesmas Kuamang adalah sebanyak 81,2% dan masih jauh dari capaian target 95%. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program Imunisasi di Puskesmas Kuamang tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif dengan desain studi evaluatif. Penelitian dilakukan bulan Agustus 2016 di Puskesmas Kuamang, pengambilan sampel yang digunakan bersifat purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap kepala puskesmas, pengelola program, masyarakat dan telaah dokumen. Hasil penelitian ini dari komponen input, Kebijakan atau regulasi dari dinas kesehatan Kabupaten pasaman untuk mendukung pelaksanaan program Imunisasi sudah ada bahkan dari Mentri Kesehatan RI No. 42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan Imunisasi. Keaktifan petugas dan kader masih kurang. Sarana prasarana Imunisasi tidak ada tempat khusus. Pada komponen process, secara umum kegiatan Imunisasi di Puskesmas Kuamang tidak terlaksana secara maksimal karena kendala keaktifan pengelola program maupun petugas kesehatan yang tidak konsisten dengan rencana kerja sehingga ada kegiatan yang tidak terlaksana, monitoring dan evaluasi belum berjalan optimal serta masih kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk berpartisipasi. Pada komponen output, pelaksanaan program Imunisasi belum terlaksana dengan baik dan belum mampu meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan setiap tahunnya. Kesimpulan dari penelitian di atas masih adanya kendala dalam pelaksanaan Imunisasi di Puskesmas Kuamang pada komponen input dan process dari pelaksanaan kegiatan pelaksanaan Imunisasi. Perlu adanya dukungan dari manajemen puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pelaksana Imunisasi. [show more]
|
|