FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERCULOSIS DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018
Description
Tuberkulosis (TB) merupakan suatu penyakit kronik menular yang
disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Angka kejadian TB pada
tahun 2017 di seluruh dunia adalah sebesar 9,6 juta orang. Prevalensi TB di
Indonesia sebesar 1.600.000 dengan estimasi insiden 1.000.000 kasus pertahun.
Survey awal yang dilakukan di Kota Bukittinggi tahun 2016-2017 jumlah
penderita TB adalah sebanyak 174 orang. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan hubungan pengetahuan, umur, merokok dan kepadatan hunian
dengan Faktor Risiko Kejadian Tuberculosis di Kota Bukittinggi Tahun 2018.
Metode penelitian kuantitatif dengan desain case control study. Tempat
penelitian ini dilakukan di Kota Bukittinggi pada bulan April-Juni tahun 2018.
Populasi kasus adalah semua penderita TB yang berada di Kota Bukittinggi tahun
2017 yaitu sebanyak 74 orang. Sampel berjumlah 38 orang (19 kasus+19 kontrol).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pada
kelompok kasus yaitu Proportional Sampling dan kelompok kontrol Purporsive
Sampling kemudian diolah secara komputerisasi.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai signifikasi pengetahuan p
value 0,021, umur p value 0,040, merokok p value 0,046 dan kepadatan hunian p
value 0,032. Hasil analisis bivariat faktor risiko kejadian tuberculosis adalah
pengetahuan (OR=6,429), umur (OR=5,926), merokok (OR=5,156) dan
kepadatan hunian (OR=7,560).
Kesimpulannya adalah Pengetahuan, umur, merokok dan kepadatan
hunian merupakan faktor risiko Kejadian Tuberculosis dan secara statistic
terdapat hubungan yang bermakna. Disarankan kepada penderita TB selalu
minum obat selama 6 bulan tanpa putus dan bagi yang tidak menderita TB selalu
menjaga kesehatan seperti pola hidup sehat, memakan makanan yang bergizi serta
berolahraga dan bagi pihak puskesmas untuk memberikan penyuluhan satu kali
dalam sebulan.
disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis. Angka kejadian TB pada
tahun 2017 di seluruh dunia adalah sebesar 9,6 juta orang. Prevalensi TB di
Indonesia sebesar 1.600.000 dengan estimasi insiden 1.000.000 kasus pertahun.
Survey awal yang dilakukan di Kota Bukittinggi tahun 2016-2017 jumlah
penderita TB adalah sebanyak 174 orang. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan hubungan pengetahuan, umur, merokok dan kepadatan hunian
dengan Faktor Risiko Kejadian Tuberculosis di Kota Bukittinggi Tahun 2018.
Metode penelitian kuantitatif dengan desain case control study. Tempat
penelitian ini dilakukan di Kota Bukittinggi pada bulan April-Juni tahun 2018.
Populasi kasus adalah semua penderita TB yang berada di Kota Bukittinggi tahun
2017 yaitu sebanyak 74 orang. Sampel berjumlah 38 orang (19 kasus+19 kontrol).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah pada
kelompok kasus yaitu Proportional Sampling dan kelompok kontrol Purporsive
Sampling kemudian diolah secara komputerisasi.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai signifikasi pengetahuan p
value 0,021, umur p value 0,040, merokok p value 0,046 dan kepadatan hunian p
value 0,032. Hasil analisis bivariat faktor risiko kejadian tuberculosis adalah
pengetahuan (OR=6,429), umur (OR=5,926), merokok (OR=5,156) dan
kepadatan hunian (OR=7,560).
Kesimpulannya adalah Pengetahuan, umur, merokok dan kepadatan
hunian merupakan faktor risiko Kejadian Tuberculosis dan secara statistic
terdapat hubungan yang bermakna. Disarankan kepada penderita TB selalu
minum obat selama 6 bulan tanpa putus dan bagi yang tidak menderita TB selalu
menjaga kesehatan seperti pola hidup sehat, memakan makanan yang bergizi serta
berolahraga dan bagi pihak puskesmas untuk memberikan penyuluhan satu kali
dalam sebulan.
Creator
Publisher
STIKes PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
EYIS HARTATI , “FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERCULOSIS DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 22, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2493.