FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM DAN BEDAH RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020
Description
ABSTRAK
Komunikasi merupakan faktor penting bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
dengan klien. Semakin baik komunikasi perawat, maka semakin berkualitas pula asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien karena komunikasi yang baik dapat membina
hubungan saling percaya antara perawat dan klien.Komunikasi dalam keperawatan dikenal
dengan komunikasi terapeutik. Pada profesi keperawatan, komunikasi menjadi lebih bermakna
karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Tingginya
pengguna pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Sawahlunto
akan sangat berhubungan dengan kualitas pelayanan yang akan diberikan di Instalasi Rawat Inap
Penyakit Dalam dan Bedah dalam memenuhi tuntutan dan harapan pasiennya. Adanya
ketidakpuasan klien terhadap komunikasi yang dilakukan perawat di Instalasi Rawat Inap
Penyakit Dalam dan Bedah disebabkan oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan
pelaksanaan komunikasi terapeutik. Pelaksanaan komunikasi terapeutik dipengaruhi oleh banyak
faktor komunikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik. Jenis penelitian ini adalah Cross Sectional Study.
Lokasi penelitian di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Sawahlunto dengan
responden sebanyak 30 orang. Penelitian dilakukan pada 16 Januari sampai 16 Februari 2020.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala likert. Anaisa bivariat dengan tabulasi
silang yaitu uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari sebagian perawat (73,3%)
telah melaksanakan komunikasi terapeutik. Selanjutnya didapatkan hubungan yang bermakna
antara pengetahuan, lingkungan kerja, masa kerja dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik
dengan nilai p < 0,05. Variabel pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan
berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam
dan Bedah RSUD Sawahlunto. Berdasarkan hasil penelitian diatas diharapkan perawat mampu
mempertahankan komunikasi terapeutik dalam memeberikan pelayanaan kepada klien di rumah
sakit dan terus meningkatkan kemampuannya dalam melakukan komunikasi terapeutik.
Kata kunci : pelaksanaan komunikasi terapeutik di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah,
pengetahuan, lingkungan kerja, masa kerja
Komunikasi merupakan faktor penting bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
dengan klien. Semakin baik komunikasi perawat, maka semakin berkualitas pula asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien karena komunikasi yang baik dapat membina
hubungan saling percaya antara perawat dan klien.Komunikasi dalam keperawatan dikenal
dengan komunikasi terapeutik. Pada profesi keperawatan, komunikasi menjadi lebih bermakna
karena merupakan metoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Tingginya
pengguna pelayanan pada Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Sawahlunto
akan sangat berhubungan dengan kualitas pelayanan yang akan diberikan di Instalasi Rawat Inap
Penyakit Dalam dan Bedah dalam memenuhi tuntutan dan harapan pasiennya. Adanya
ketidakpuasan klien terhadap komunikasi yang dilakukan perawat di Instalasi Rawat Inap
Penyakit Dalam dan Bedah disebabkan oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan
pelaksanaan komunikasi terapeutik. Pelaksanaan komunikasi terapeutik dipengaruhi oleh banyak
faktor komunikasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan
dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik. Jenis penelitian ini adalah Cross Sectional Study.
Lokasi penelitian di Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam dan Bedah RSUD Sawahlunto dengan
responden sebanyak 30 orang. Penelitian dilakukan pada 16 Januari sampai 16 Februari 2020.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dengan skala likert. Anaisa bivariat dengan tabulasi
silang yaitu uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari sebagian perawat (73,3%)
telah melaksanakan komunikasi terapeutik. Selanjutnya didapatkan hubungan yang bermakna
antara pengetahuan, lingkungan kerja, masa kerja dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik
dengan nilai p < 0,05. Variabel pengetahuan merupakan faktor yang paling dominan
berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi terapeutik di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam
dan Bedah RSUD Sawahlunto. Berdasarkan hasil penelitian diatas diharapkan perawat mampu
mempertahankan komunikasi terapeutik dalam memeberikan pelayanaan kepada klien di rumah
sakit dan terus meningkatkan kemampuannya dalam melakukan komunikasi terapeutik.
Kata kunci : pelaksanaan komunikasi terapeutik di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah,
pengetahuan, lingkungan kerja, masa kerja
Creator
Publisher
INSTITUT KESEHATANPRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
RIKA AMEYLIA , “FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM DAN BEDAH RSUD SAWAHLUNTO TAHUN 2020,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 24, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2454.