FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN NYERI SYNDROME DISPEPSIA PADA PASIEN DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2020
Description
Nyeri syndrome dyspepsia merupakan sekumpulan gejala yang dideskripsikan
sebagai tidak nyaman diperut. Penyebab diantaranya gaya hidup yang tidak sehat
seperti; pola makan tidak baik, stress tidak baik dan merokok. Studi pendahuluan
yang dilakukan di RSUD Tapan didapatkan sebanyak 483 kasus nyeri syndrome
dyspepsia, dari 483 kasus tersebut sebanyak 439 kasus terdapat di Poli Penyakit
Dalam RSUD Tapan. Penelitian bertujuan untuk melihat faktor – faktor yang
mempengaruhi kejadian nyeri syndrome dyspepsia, dimana terdiri dari pola
makan, stress dan merokok. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan
jenis penelitian Cross Sectional Study. Tempat penelitian dilakukan di Poli
Penyakit Dalam RSUD Tapan, dengan waktu penelitian dari bulan Januari sampai
dengan bulan Agustus 2020. Jumlah sampel penelitian sebanyak 35 responden
dengan pengambilan sampel secara Stratified Proportional Random Sampling.
Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi nyeri sedang (77,1%), pola makan
baik (51,4%), stress tidak baik (57.1%) dan tidak merokok (68,6%). Analisis
bivariat memperlihatkan adanya hubungan signifikan antara pola makan (p value
= 0,011), dan stress (p value = 0,017) dengan nyeri syndrome dyspepsia.
Sementara merokok tidak berhubungan dengan nyeri syndrome dyspepsia (p value
= 0,990). Kesimpulan penelitian didapatkan bahwa pola makan dan stress dapat
mempengaruhi kejadian nyeri syndrome dyspepsia pada pasien yang melakukan
kunjungan ke Poli Penyakit Dalam RSUD Tapan. Rumah sakit perlu
mengembangkan program Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi pasien
syndrome dyspepsia dalam upaya peningkatan pengetahuan pasien dalam
mengatasi kejadian nyeri syndrome dyspepsia.
sebagai tidak nyaman diperut. Penyebab diantaranya gaya hidup yang tidak sehat
seperti; pola makan tidak baik, stress tidak baik dan merokok. Studi pendahuluan
yang dilakukan di RSUD Tapan didapatkan sebanyak 483 kasus nyeri syndrome
dyspepsia, dari 483 kasus tersebut sebanyak 439 kasus terdapat di Poli Penyakit
Dalam RSUD Tapan. Penelitian bertujuan untuk melihat faktor – faktor yang
mempengaruhi kejadian nyeri syndrome dyspepsia, dimana terdiri dari pola
makan, stress dan merokok. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan
jenis penelitian Cross Sectional Study. Tempat penelitian dilakukan di Poli
Penyakit Dalam RSUD Tapan, dengan waktu penelitian dari bulan Januari sampai
dengan bulan Agustus 2020. Jumlah sampel penelitian sebanyak 35 responden
dengan pengambilan sampel secara Stratified Proportional Random Sampling.
Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi nyeri sedang (77,1%), pola makan
baik (51,4%), stress tidak baik (57.1%) dan tidak merokok (68,6%). Analisis
bivariat memperlihatkan adanya hubungan signifikan antara pola makan (p value
= 0,011), dan stress (p value = 0,017) dengan nyeri syndrome dyspepsia.
Sementara merokok tidak berhubungan dengan nyeri syndrome dyspepsia (p value
= 0,990). Kesimpulan penelitian didapatkan bahwa pola makan dan stress dapat
mempengaruhi kejadian nyeri syndrome dyspepsia pada pasien yang melakukan
kunjungan ke Poli Penyakit Dalam RSUD Tapan. Rumah sakit perlu
mengembangkan program Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi pasien
syndrome dyspepsia dalam upaya peningkatan pengetahuan pasien dalam
mengatasi kejadian nyeri syndrome dyspepsia.
Creator
Publisher
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA, BUKITTINGGI
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN PRIMA NUSANTARA, BUKITTINGGI
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
Rina Efita , “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN NYERI SYNDROME DISPEPSIA PADA PASIEN DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2020,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed May 23, 2025, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2412.