PENGARUH KONSUMSI PEPAYA TERHADAP FREKUENSI MAKAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILAPING KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2019
Description
Balita yang kurang gizi bisa disebabkan oleh berbagai faktor, bisa dari orang orang
tua dan dari balita itu sendiri. Salah satu penyebabnya adalah pola makan anak yang
kurang baik termasuk rendahnya frekuensi makan balita karena nafsu makan anak
rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan frekuensi makan balita adalah
memberikan multivitamin penambah nafsu makan yang banyak terkadung dalam
buah-buahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi papaya
terhadap frekuensi makan balita.Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan
pendekatan one way one group sample. Penelitian dilakukan di Silaping pada
September-Oktober 2019.Populasi adalah semua balita 2-5 tahun di Jorong Silaping
sebanyak 93 orang. Besar sampel ditentukan dengan rumus Arikuto yaitu 20% dari
populasi sebanyak 19 orang. Teknik pengumpulan data adalah dengan cara observasi
dan food recall tentang frekuensi makan anak. Data yang sudah dikumpulkan diolah
dan dianalisa secara komputerisasi dan menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil
analisa data diketahui bahwa rata-rata frekuensi makan balita adalah 2,215 kali dan
rata-rata frekuensi makan balita setelah konsumsi papaya adalah 2,5263 kali. Hasil uji
statistic didapatkan hasil p value 0,014 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh konsumsi papaya terhadap frekuensi makan balita. Berdasarkan penelitian
disarankan agar Ibu balita disarankan untuk menyediakan menu yang sehat untuk
balitanya dan mentaati jam makan yang telah ditetapkan
tua dan dari balita itu sendiri. Salah satu penyebabnya adalah pola makan anak yang
kurang baik termasuk rendahnya frekuensi makan balita karena nafsu makan anak
rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan frekuensi makan balita adalah
memberikan multivitamin penambah nafsu makan yang banyak terkadung dalam
buah-buahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi papaya
terhadap frekuensi makan balita.Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan
pendekatan one way one group sample. Penelitian dilakukan di Silaping pada
September-Oktober 2019.Populasi adalah semua balita 2-5 tahun di Jorong Silaping
sebanyak 93 orang. Besar sampel ditentukan dengan rumus Arikuto yaitu 20% dari
populasi sebanyak 19 orang. Teknik pengumpulan data adalah dengan cara observasi
dan food recall tentang frekuensi makan anak. Data yang sudah dikumpulkan diolah
dan dianalisa secara komputerisasi dan menggunakan uji Wilcoxon. Berdasarkan hasil
analisa data diketahui bahwa rata-rata frekuensi makan balita adalah 2,215 kali dan
rata-rata frekuensi makan balita setelah konsumsi papaya adalah 2,5263 kali. Hasil uji
statistic didapatkan hasil p value 0,014 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh konsumsi papaya terhadap frekuensi makan balita. Berdasarkan penelitian
disarankan agar Ibu balita disarankan untuk menyediakan menu yang sehat untuk
balitanya dan mentaati jam makan yang telah ditetapkan
Creator
Publisher
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
PRIMA NUSANTARA, BUKITTINGGI
FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
PRIMA NUSANTARA, BUKITTINGGI
Format
pdf
Document Viewer
Collection
Citation
ROSLAINI , “PENGARUH KONSUMSI PEPAYA TERHADAP FREKUENSI MAKAN BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILAPING KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2019,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 27, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/2182.