PENERAPAN PEMBERIAN MADU PADA AN. R DENGAN DIARE AKUT
UNTUK MENGURANGI FREKUENSI DEFEKASI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS IV KOTO AGAM
Description
Diare di Indonesia merupakan penyakit endemic dan juga berpotensi kejadian
luar biasa (KLB) biasanya disertai kematian oleh karena itu perlu adanya pemberi
asuhan keperawatan non farmakologi yaitu dengan Madu Murni untuk
menurunkan frekuensi (buang air besar) BAB pada anak. Tujuan : KIA-N ini
adalah untuk memberikan penerapan asuhan keperawatan pada anak dengan diare
berbasis EBN berupa pemberian madu. Metodi : menggunakan desain studi kasus
menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. Cara pengumpulan data
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi dengan subjek 1 orang
yang menderita Diare di wilayah kerja puskesma IV Koto, Agam. Dengan
Implementasi pemberian madu sebanyak 5 cc atau satu sendok makan dengan
pemberian 3 kali sehari jam 07;00, 15:00 dan 21:00 WIB selama 3 hari berturut-
turut pada hari kedua klien diare. Hasil : studi kasus didapatkan setelah pasien
diberikan terapi pemberian madu murni selama 3 hari didapatkan hasil signifikan,
dimana adanya penurunan frekuensi BAB pada anak yaitu dari 7 kali sehari
dengan konsistensi cair menjadi 1 kali sehari dengan konsistensi lunak cair.
Kesimpulan : adanya keefektivan terapi pemberian madu pada pasien Diare,
dimana terjadinya penurunan frekuensi BAB pada anak dengan diare selama 3
hari implementasi. Disarankan untuk tenaga kesehatan untuk memberikan madu
kepada anak untuk mengurangi frekuensi diare.
luar biasa (KLB) biasanya disertai kematian oleh karena itu perlu adanya pemberi
asuhan keperawatan non farmakologi yaitu dengan Madu Murni untuk
menurunkan frekuensi (buang air besar) BAB pada anak. Tujuan : KIA-N ini
adalah untuk memberikan penerapan asuhan keperawatan pada anak dengan diare
berbasis EBN berupa pemberian madu. Metodi : menggunakan desain studi kasus
menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. Cara pengumpulan data
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi dengan subjek 1 orang
yang menderita Diare di wilayah kerja puskesma IV Koto, Agam. Dengan
Implementasi pemberian madu sebanyak 5 cc atau satu sendok makan dengan
pemberian 3 kali sehari jam 07;00, 15:00 dan 21:00 WIB selama 3 hari berturut-
turut pada hari kedua klien diare. Hasil : studi kasus didapatkan setelah pasien
diberikan terapi pemberian madu murni selama 3 hari didapatkan hasil signifikan,
dimana adanya penurunan frekuensi BAB pada anak yaitu dari 7 kali sehari
dengan konsistensi cair menjadi 1 kali sehari dengan konsistensi lunak cair.
Kesimpulan : adanya keefektivan terapi pemberian madu pada pasien Diare,
dimana terjadinya penurunan frekuensi BAB pada anak dengan diare selama 3
hari implementasi. Disarankan untuk tenaga kesehatan untuk memberikan madu
kepada anak untuk mengurangi frekuensi diare.
Creator
Publisher
UNIVERSITAS
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
PDF
Document Viewer
Collection
Citation
Losi Anggraini, S. Kep , “PENERAPAN PEMBERIAN MADU PADA AN. R DENGAN DIARE AKUT
UNTUK MENGURANGI FREKUENSI DEFEKASI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS IV KOTO AGAM,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 22, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1700.
UNTUK MENGURANGI FREKUENSI DEFEKASI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS IV KOTO AGAM,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 22, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1700.