GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
STUNTING DI KELURAHAN AUR KUNING PADA WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TIGO BALEH BUKITTINGI
TAHUN 2022
Description
Balita pendek dan sangat pendek adalah balita dengan panjang badanatau tinggi badan
menurut umurnya di bandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth
Reference Study). Sedangkan definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan adalah anak
balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2 SD (stunted) dan kurang dari -3SD (severely
stunted). Berdasarkan data angka balita stunting di Indonesia masuk ke dalam kategori
prevalensi tertinggi di wilayah Asia Tenggaraterdapat 29,6% dari total balita nasional
mengalami stunting. Rata-rata balita yang mengalami stunting di Indonesia sejak tahun
2005 hingga 2017 yaitu 36,4%4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Stunting. Desain penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran keadaan secara populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 50
responden dengan menggunakan random sampling dengan rumus dari Lemeshow.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, waktu penelitian dilakukan pada
tanggal 05 sampai dengan 30 Oktober 2022. Hasil penelitian menunjukkan Gambaran
Tingkat Pengetahuan masyarakat 60% (30 responden) tentang Pengertian/Definisi
Stunting, dan 56 % (28 responden) tentang Penyebab Stunting dengan kategori
pengetahuan kurang sedangkan tingkat pengetahuan Baik 40% (20 responden) tentang
Pencegahan Stunting serta pengetahuan yang cukup50% (25 responden) tentang1000 hari
pertama kehidupan bayi. Maka disimpulkan perlu adanya sosialisasi dor to dor pada
masyarakat tentang masalah-masalah kesehatan pada anak dan kehidupan seorang anak sangat
bergantung kepada orang tua.
menurut umurnya di bandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth
Reference Study). Sedangkan definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan adalah anak
balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2 SD (stunted) dan kurang dari -3SD (severely
stunted). Berdasarkan data angka balita stunting di Indonesia masuk ke dalam kategori
prevalensi tertinggi di wilayah Asia Tenggaraterdapat 29,6% dari total balita nasional
mengalami stunting. Rata-rata balita yang mengalami stunting di Indonesia sejak tahun
2005 hingga 2017 yaitu 36,4%4. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran
Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Stunting. Desain penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif dengan tujuan utama untuk membuat
gambaran keadaan secara populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 50
responden dengan menggunakan random sampling dengan rumus dari Lemeshow.
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner, waktu penelitian dilakukan pada
tanggal 05 sampai dengan 30 Oktober 2022. Hasil penelitian menunjukkan Gambaran
Tingkat Pengetahuan masyarakat 60% (30 responden) tentang Pengertian/Definisi
Stunting, dan 56 % (28 responden) tentang Penyebab Stunting dengan kategori
pengetahuan kurang sedangkan tingkat pengetahuan Baik 40% (20 responden) tentang
Pencegahan Stunting serta pengetahuan yang cukup50% (25 responden) tentang1000 hari
pertama kehidupan bayi. Maka disimpulkan perlu adanya sosialisasi dor to dor pada
masyarakat tentang masalah-masalah kesehatan pada anak dan kehidupan seorang anak sangat
bergantung kepada orang tua.
Creator
Publisher
UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
Format
PDF
Document Viewer
Collection
Citation
ZULFA SAVITRI , “GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
STUNTING DI KELURAHAN AUR KUNING PADA WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TIGO BALEH BUKITTINGI
TAHUN 2022,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 23, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1199.
STUNTING DI KELURAHAN AUR KUNING PADA WILAYAH
KERJA PUSKESMAS TIGO BALEH BUKITTINGI
TAHUN 2022,” KOLEKSI DIGITAL - UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI, accessed December 23, 2024, http://digilib.upnb.ac.id/items/show/1199.