Pengaruh Pijat Bayi Dengan Minyak Jarak Terhadap
Perubahan Berat Badan Bayi Usia 1-3 Bulan di BPM. Bidan H, Str. Keb Bd
Tahun 2023.
| Pengaruh Pijat Bayi Dengan Minyak Jarak Terhadap
Perubahan Berat Badan Bayi Usia 1-3 Bulan di BPM. Bidan H, Str. Keb Bd
Tahun 2023.
| | |
|
|
Description:
Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada
permukaan kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang bertujuan
untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernapasan serta sirkulasi
darah dan limfa. Pijat bayi disebut juga stimulasi touch atau terapi sentuh.
Minyak jarak (Ricinus communis L) memiliki manfaat yang sangat penting untuk
kulit bayi seperti mengatasi kulit kering, menghilangkan nyeri , mengatasi sakit
perut dan kembung serta mengatasi raum popok. Berdasakan data yang dilaporkan
Badan Pusat Statistik pada tahun 2020 di Indonesia terdapat AKB berusia
dibawah lima tahun mencapai 28.158 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk
diketahuinya pengaruh pijat bayi dengan minyak jarak terhadap perubahan berat
badan bayi usia 1-3 bulan di BPM Bidan H, Str. Keb Bd tahun 2023. Desain
penelitian ini adalah Pre Experimental Design dengan rancangan One Group
Pretest-Posttest. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 11 responden
dari 26 populasi dengan menggunakan teknik Probability Sampling dengan
metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan
pengukuran berat badan bayi sebelum dilakukannya intervensi, kemudian
melakukan intervensi pijat bayi, lalu setelah itu dilakukan pengukuran kembali
berat badan bayi setelah dilakukannya intervensi analisis dengan Paired Sample
T-test. Pijat bayi dilakukan sesuai Standar Operasional Penelitian (SOP). Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata berat badan bayi sebelum dilakukannya
intervensi adalah 4572.73 gram dan rata rata berat badan bayi sesudah
dilakukannya intervensi adalah 4818.18 gram. Pada uji Paired Sample T-test di
dapatkan hasil p=0.003, dimana p≤0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukkan ada pengaruh pijat bayi dengan
minyak jarak terhadap perubahan berat badan bayi usia 1-3 bulan di BPM Bidan
H, STr. Keb Bd tahaun 2023. Orangtua dapat meningkatkan kepercayaan terhadap
tenaga kesehatan terutama bidan tentang manfaat-manfaat yang dapat diberikan
dari pijat bayi seperti salah satunya pada peningkatan berat badan bayi. [show more]
|
|
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI BPS BUNDA KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018 | PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI BPS BUNDA KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018 | | |
|
|
Description:Tidur merupakan kebutuhan penting yang harus dipenuhi, terutama dalam fase
perkembangan karena perkembangan otak dan tubuh akan terjadi saat tidur, gangguan tidur
adalah masalah yang akan menyebabkan efek buruk pada pertumbuhan dan perkembangan,
terutama bagi bayi. Mengingatkan pentingnya waktu tidur pada perkembangan bayi, maka
kebutuhan tidurnya harus terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap
perkembangannya. Salah satu cara mengatasi agar kualitas tidur pada bayi baik yaitu dengan
melakukan pemijatan pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pijat bayi
terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan. Desain penelitian menggunakan Pre-Eksperimen
Desain dengan rancangan One Group Pretest-postest dengan sampel 10 orang. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa rerata pengaruh pijat bayi sebelum dilakukan intervensi
adalah 14.10 dan sesudah dilakukan intervensi 15.30. Uji statistik menunjukkan nilai P-value
=0,003, adalah terdapat pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi usia 3-6 bulan di Bps
Bunda Bukittinggi. Hendaknya dapat menjadikan masukan berharga tentang bagaimana cara
mengatasi masalah tidur pada bayi dengan cara pemijatan dan dapat mempraktekkannya
secara maksimal untuk membantu meningkatkan kualitas tidur bayi dan menjadikan pijat
bayi menjadi suatu tindakan yang rutin yang harus dilakukan pada setiap bayi, khususnya
pada ibu menyusui sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur bayi agar dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal.
[show more]
|
|
PENGARUH PIJAT LAKTASI TERHADAP VOLUME ASI
IBU POSTPARTUM PRETERM DI RSIA
PERMATA BUNDA SOLOK
TAHUN 2023
| PENGARUH PIJAT LAKTASI TERHADAP VOLUME ASI
IBU POSTPARTUM PRETERM DI RSIA
PERMATA BUNDA SOLOK
TAHUN 2023
| | |
|
|
Description:ASI merupakan makanan pertama, utama dan terbaik yang bersifat alamiah
karena mengandung berbagai zat yang dibutuhkan bayi dalam proses pertumbuhan
dan perkembangannya. Salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia adalah
kelahiran prematur 32.4%. Prevalensi bayi prematur di Indonesia masih tergolong
tinggi yaitu 7-14%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Bagaimana Pengaruh
Pijat Laktasi Terhadap Volume ASI Ibu PostpartumPretermdi RSIA Permata Bunda
Solok Tahun 2023”. Jenis penelitian ini Quasy Experimen dengan desain penelitian
one group pretest posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu
PostpartumPreterm di RSIA Permata Bunda Solok pada bulan September 2023.
Dengansampel sebanyak5 orang responden. Pengambilan sampel menggunakan
teknik Total Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini mengukur volume ASI
yang dihasil kan oleh ibu post partum pretermdengan analisa univariat dan bivariat.
Diketahui bahwa volume ASI sebelum yaitu 8,20 meningkat menjadi 34,00. Uji
Statistik paired sample t_test diperoleh hasil nilai p_value 0,001.Kesimpulan
terdapatnya Pengaruh Pijat Laktasi Terhadap Volume ASI Ibu Postpartum Preterm
di RSIA Permata Bunda Solok. Saran diharapkan pihak pelayanan kesahatan untuk
mengajarkan pijat laktasi pada ibu hamil terutama ibu yang akan melahirkan serta
keluarganya agar dapat melakukan pijat lakstasi sehingga mendukung pelaksanaan
ASI Ekslusif nantinya. [show more]
|
|
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP LAMAKALA I
FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI PMB NENI TRISNA,
AMD.KEB DI BATU SANGKAR KABUPATEN TANAH
DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2023 | PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP LAMAKALA I
FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI PMB NENI TRISNA,
AMD.KEB DI BATU SANGKAR KABUPATEN TANAH
DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2023 | | |
|
|
Description:ABSTRAK
5% angka kematian ibu disebabkan oleh kala I memanjang. Kala I memanjang dapat
berdampak negative bagi ibu yaitu dehidrasi dan bagi bayi dapat mengakibatkan fetal
distress. Salah satu cara untuk mempercepat kemajuan persalinan dapat dilakukan
pijat oksitosin, yaitu sentuhan ringan atau pijatan sepanjang tulang belakang mulai
dari costa ke 5-6 sampai scapula yang dapat menimbulkan efek relaksasi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap lama kala I fase
aktif pada ibu bersalin di PMB N Batu Sangkar. Metode penelitian ini adalah quasy
experiment dengan desain two group only post test design. Populasi dalam penelitian
ini adalah semua ibu bersalin kala I fase aktif di PMB N Batu Sangkar, Kab. Tanah
Datar. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 responden dengan teknik purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan patograf dan lembar observasi untuk menilai
lama kala I fase aktif. Analisa data dengan menggunakan indenpendent T test. Hasil
penelitian pada analisa univariat didapatkan bahwa kelompok kontrol dengan mean
296 menit dan kelompok intervensi 165 menit. Hasil analisa bivariat didapatkan hasil
p value 0,000 , Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pijat oksitosin
terhadap lama kala I fase aktif di PMB N Batu Sangkar Kabupaten Tanah Datar
Provinsi Sumatera Barat tahun 2023. Pijat oksitosin merupakan salah satu metode
non farmakologis untuk mempercepat kemajuan persalinan, disarankan kepada bidan
diharapkan dapat menerapkan pijat oksitosin sebagai salah satu alternatif induksi
secara alamai dalam asuhan persalinan. [show more]
|
|
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI PMB BUNDA KOTA BUKITTINGGI | PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI PMB BUNDA KOTA BUKITTINGGI | | |
|
|
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP VOLUME ASI IBU NIFAS DI PMB “Y” KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2019 | PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP VOLUME ASI IBU NIFAS DI PMB “Y” KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Tidak lancarnya pengeluaran ASI merupakan masalah yang dialami oleh ibu
nifas. Ibu sering mengeluh putting lecet dan bayinya sering menangis, sehingga tidak
memberikan ASI. Penyebab tidak lancarnya pengeluaran ASI salah satunya adalah
volume ASI yang kurang pada hari pertama setelah melahirkan. Salah satu
penyebabnya karena kurangnya rangsangan hormon oksitosin dan prolaktin yang
sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI, untuk mengeluarkan ASI dibutuhkan
upaya nonfarmakologis berupa pijat oksitosin. Tujuan peneliti ini adalah Untuk
menganalisis pengaruh pijat oksitosin terhadap volume ASI pada ibu primipara di
PMB “Y”, Kabupaten Padang Pariaman Tahu 2019. Desain penelitian ini adalah one
group pre test post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas sejumlah
20 ibu. Sampelnya berjumlah 11 ibu primipara. Variabel independent yaitu pijat
oksitosin variabel dependen yaitu volume ASI pada ibu nifas primipara. Pengumpulan
data menggunakan lembar pengumpulan data. Teknik pengolahan data menggunakan
editing, coding, tabulating serta uji statistiknya menggunakan uji T dependent T Test.
Hasil penelitian ini didapatkan dari 11 responden, sebelum dilakukan pijat oksitosin
rata-rata pengeluaran ASI yaitu 73 dengan standar deviasi 18,756 dan setelah
dilakukan pijat oksitosin rata-rata pengeluaran ASI yaitu 106,82 dengan standar
deviasi 22,122. Uji statistik menunjukkan ada pengaruh pijat oksitosin terhadap
volume ASI (p = 0,0001). Disarankan kepada petugas agar dapat mengajarkan
perawatan payudara selama hamil dan dapat melakukan pijat oksitosin pada ibu setelah
melahirkan selain itu untuk penelitian selanjutnya dapat mengembangkan variabel lain
yang mempengaruhi volume ASI.
[show more]
|
|
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP VOLUME ASI IBU NIFAS DI PMB “Y” KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2019 | PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP VOLUME ASI IBU NIFAS DI PMB “Y” KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:
Tidak lancarnya pengeluaran ASI merupakan masalah yang dialami oleh ibu
nifas. Ibu sering mengeluh putting lecet dan bayinya sering menangis, sehingga tidak
memberikan ASI. Penyebab tidak lancarnya pengeluaran ASI salah satunya adalah
volume ASI yang kurang pada hari pertama setelah melahirkan. Salah satu
penyebabnya karena kurangnya rangsangan hormon oksitosin dan prolaktin yang
sangat berperan dalam kelancaran produksi ASI, untuk mengeluarkan ASI dibutuhkan
upaya nonfarmakologis berupa pijat oksitosin. Tujuan peneliti ini adalah Untuk
menganalisis pengaruh pijat oksitosin terhadap volume ASI pada ibu primipara di
PMB “Y”, Kabupaten Padang Pariaman Tahu 2019. Desain penelitian ini adalah one
group pre test post test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas sejumlah
20 ibu. Sampelnya berjumlah 11 ibu primipara. Variabel independent yaitu pijat
oksitosin variabel dependen yaitu volume ASI pada ibu nifas primipara. Pengumpulan
data menggunakan lembar pengumpulan data. Teknik pengolahan data menggunakan
editing, coding, tabulating serta uji statistiknya menggunakan uji T dependent T Test.
Hasil penelitian ini didapatkan dari 11 responden, sebelum dilakukan pijat oksitosin
rata-rata pengeluaran ASI yaitu 73 dengan standar deviasi 18,756 dan setelah
dilakukan pijat oksitosin rata-rata pengeluaran ASI yaitu 106,82 dengan standar
deviasi 22,122. Uji statistik menunjukkan ada pengaruh pijat oksitosin terhadap
volume ASI (p = 0,0001). Disarankan kepada petugas agar dapat mengajarkan
perawatan payudara selama hamil dan dapat melakukan pijat oksitosin pada ibu setelah
melahirkan selain itu untuk penelitian selanjutnya dapat mengembangkan variabel lain
yang mempengaruhi volume ASI. [show more]
|
|
PENGARUH PIJAT PADA TITIK BLADDER 67 TERHADAP PENURUNAN
KEPALA JANIN PADA IBU BERSALIN KALA I PRIMIPARA DI DAERAH
BINAAN KENAGARIAN SEI TUNU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
| PENGARUH PIJAT PADA TITIK BLADDER 67 TERHADAP PENURUNAN
KEPALA JANIN PADA IBU BERSALIN KALA I PRIMIPARA DI DAERAH
BINAAN KENAGARIAN SEI TUNU KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
| | |
|
|
Description:Sebagian besar (95 %) persalinan berjalan normal dan spontan, tetapi
dapat juga terjadi partus lama dan terlantar. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk
mempercepat penurunan kepala tersebut. Teknik akupresure juga dapat dilakukan
dalam rangka mempercepat penurunan kepala janin. Data yang diperoleh dari
Puskesmas Pembantu Sungai Tunu, diketahui jumlah ibu bersalin pada bulan
Januari – Juli 2019 adalah 34 orang, dan 13 orang (38,2 %) mengalami partus
lama. Penanganan yang dilakukan terhadap ibu bersalin tersebut adalah dengan
vacuum ekstraksi sebanyak 5 orang dan 8 orang lainnya persalinan normal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat pada titik bladder 67
terhadap penurunan kepala pada ibu bersalina kala I primipara. Desain pra
eksperimen dengan desain Statis Group Comparison. Populasi adalah seluruh ibu
primipara di Daerah Binaan Kenagarian Sei Tunu dengan taksiran persalinan pada
bulan September 2019, berjumlah 11 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 8
orang. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil
univariat diketahui rata-rata penurunan kepala janin sampai pembukaan 8 pada ibu
bersalin kala I yang dilakukan pijat titik bladder 67 adalah dalam waktu 337,5
menit, dan pada ibu yang tidak dilakukan pijat titik bladder 67 adalah 367,5 menit.
Dapat disimpulkan tidak ada pengaruh pijat pada titik bladder 67 terhadap
penurunan kepala pada ibu bersalina kala I primipara (p = 1,000). Disarankan
pada manajemen Puskesmas khususnya petugas KIA agar membuat protap
tentang pijat titik bladder 67 pada ibu bersalin, guna membantu percepatan
penurunan kepala janin.
[show more]
|
|
PENGARUH PIJATAN SPLEEN 10 TERHADAP LAMA KALA I FASE AKTIF IBU BERSALIN MULTIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019 | PENGARUH PIJATAN SPLEEN 10 TERHADAP LAMA KALA I FASE AKTIF IBU BERSALIN MULTIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh wanita.
Persalinan yang melebihi batas waktu persalinan normal atau persalinan lama
dapat dapat menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi, dan perdarahan
post partum yang dapat menyebabkan kematian ibu. Oleh sebab itu harus
dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya persalinan lama tersebut seperti
melalui pemijatan. Survey awal yang dilakukan di Puskesmas Koto Baru
Kabupaten Pesisir Selatan, jumlah taksiran persalinan per tahun adalah 384 orang
dan 63 diantaranya adalah partus lama. Tindakan yang dilakukan untuk
menanggulangi keadaan tersebut adalah dengan merujuk pasien, dan petugas tidak
melakukan pemijatan pada titik spleen 10 untuk mencegah terjadinya partus lama
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijatan spleen 10
terhadap lama Kala I ibu bersalin multipara. Metode penelitian pra eksperimen
dengan rancangan Statis Group Comparison. Populasi adalah seluruh ibu bersalin
multipara yang melahirkan pada bulan September 2019 di wilayah kerja
Puskesmas Koto Baru, berjumlah 8 orang dengan pengambilan sampel secara
total populasi. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil
univariat didapatkan rata-rata lama kala I persalinan pada ibu yang dilakukan pijat
spleen 10 adalah 3,645 jam dan rata-rata lama kala I persalinan pada ibu yang
tidak dilakukan pijat spleen 10 adalah 4,312 jam. Hasil bivariat ada pengaruh
pijatan spleen 10 terhadap lama ibu bersalin kala I multipara di wilayah kerja
Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2019 (p = 0,006).
Diharapkan pada manajemen Puskesmas khususnya petugas KIA agar membuat
protap tentang pijat spleen 10 pada ibu bersalin, guna membantu percepatan
waktu persalinan.
[show more]
|
|
PENGARUH PIJATAN SPLEEN 10 TERHADAP LAMA KALA I FASE AKTIF IBU BERSALIN MULTIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019 | PENGARUH PIJATAN SPLEEN 10 TERHADAP LAMA KALA I FASE AKTIF IBU BERSALIN MULTIPARA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019 | | |
|
|
Description:Persalinan merupakan suatu proses fisiologis yang dialami oleh wanita.
Persalinan yang melebihi batas waktu persalinan normal atau persalinan lama
dapat dapat menyebabkan infeksi, kehabisan tenaga, dehidrasi, dan perdarahan
post partum yang dapat menyebabkan kematian ibu. Oleh sebab itu harus
dilakukan upaya untuk mencegah terjadinya persalinan lama tersebut seperti
melalui pemijatan. Survey awal yang dilakukan di Puskesmas Koto Baru
Kabupaten Pesisir Selatan, jumlah taksiran persalinan per tahun adalah 384 orang
dan 63 diantaranya adalah partus lama. Tindakan yang dilakukan untuk
menanggulangi keadaan tersebut adalah dengan merujuk pasien, dan petugas tidak
melakukan pemijatan pada titik spleen 10 untuk mencegah terjadinya partus lama
tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijatan spleen 10
terhadap lama Kala I ibu bersalin multipara. Metode penelitian pra eksperimen
dengan rancangan Statis Group Comparison. Populasi adalah seluruh ibu bersalin
multipara yang melahirkan pada bulan September 2019 di wilayah kerja
Puskesmas Koto Baru, berjumlah 8 orang dengan pengambilan sampel secara
total populasi. Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi. Hasil
univariat didapatkan rata-rata lama kala I persalinan pada ibu yang dilakukan pijat
spleen 10 adalah 3,645 jam dan rata-rata lama kala I persalinan pada ibu yang
tidak dilakukan pijat spleen 10 adalah 4,312 jam. Hasil bivariat ada pengaruh
pijatan spleen 10 terhadap lama ibu bersalin kala I multipara di wilayah kerja
Puskesmas Koto Baru Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2019 (p = 0,006).
Diharapkan pada manajemen Puskesmas khususnya petugas KIA agar membuat
protap tentang pijat spleen 10 pada ibu bersalin, guna membantu percepatan
waktu persalinan. [show more]
|
|