| ENDOSCOPY
 | ENDOSCOPY
 |  |  |  |  | 
| EVALUASI PENERAPAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN
 SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH
 DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2023
 | EVALUASI PENERAPAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN
 SAMPAH MELALUI PROGRAM BANK SAMPAH
 DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2023
 | pdf |  |  | 
        
                        | Type:pdf | 
                    Description:Kota Bukittingi merupakan Kota wisata banyak masyarakat dari penjuruh negeri 
yang datang, hal tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah sampah. 
Masalah sampah merupakan masalah yang perlu ditangani serius karena banyak 
menimbulkan dampak yang merugikan, seperti masalah sampah yang terjadi di 
Kota Bukittinggi dengan menumpuknya disepanjang jalan dan menimbulkan bau 
yang tidak nyaman bagi masyarakat. Latar belakang penelitian menggaris bawahi 
tantangan yang dihadapi oleh daerah metropolitan, termasuk masalah pengelolaan 
sampah akibat urbanisasi cepat dan pertumbuhan populasi. Penelitian ini 
bertujuan menilai efektivitas kebijakan pengelolaan sampah dan implementasi 
program Bank Sampah dalam mengatasi masalah sampah yang semakin 
meningkat di kota tersebut. Penelitian mengadopsi pendekatan kualitatif dengan 
analisis deskriptif untuk memahami  kebijakan pengelolaan sampah saat ini dan 
fungsi program Bank Sampah. Informan penelitian terdiri dari  5  anggota Bank 
Sampah Bukittinggi, termasuk pengambil kebijakan, pengurus, dan nasabah. Hasil 
penelitian menunjukkan bahwa program Bank Sampah di Bukittinggi telah 
memberikan dampak positif dalam mengurangi sampah yang dibuang ke tempat 
pembuangan akhir dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengurangan 
sampah dan daur ulang. Perumusan kebijakan melibatkan Dinas Lingkungan 
Hidup dan mengikuti peraturan daerah. Pengumpulan data, analisis, dan 
interpretasi dilakukan untuk memahami pola sampah dan mengevaluasi efektivitas 
program. Proses pemantauan dan evaluasi menunjukkan pendekatan komprehensif 
dalam mengumpulkan data terkait implementasi program. Indikator diidentifikasi 
termasuk tingkat daur ulang sampah, partisipasi masyarakat, efisiensi keuangan, 
dan dampak lingkungan. Kesimpulannya, Bank Sampah menunjukkan potensi 
dalam meningkatkan pengelolaan sampah di Bukittinggi. Program ini 
berkontribusi pada  pengurangan sampah ke tempat pembuangan akhir dan 
mempromosikan pengurangan dan daur ulang sampah di kalangan masyarakat. 
Namun, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi 
tantangan pengelolaan sampah  yang masih ada di kota tersebut,  dan pemerintah 
daerah harus mengkaji ulang pengelolaan bank sampah tersebut dan sumber daya 
manusia yang mengelolanya.  [show more]                 |  | 
| FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAPAIAN
 IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0 – 9 BULAN DI WILAYAH
 KERJA PUSKESMAS CUBADAK KECAMATAN
 DUO KOTO KABUPATEN PASAMAN
 TAHUN 2023
 
 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAPAIAN
 IMUNISASI DASAR PADA BAYI 0 – 9 BULAN DI WILAYAH
 KERJA PUSKESMAS CUBADAK KECAMATAN
 DUO KOTO KABUPATEN PASAMAN
 TAHUN 2023
 
 |  |  |  | 
        
                        |  | 
                    Description:Berdasarkan data Dinas Kabupaten Pasaman, capaian Imunisasi Dasar 
Lengkap pada Tahun 2023 yaitu sebanyak 56,72% dengan target 98%.  Tujuan 
penelitian ini untuk mengetahui Faktor  –  Faktor Yang Berhubungan  Dengan 
Capaian Imunisasi Dasar Pada Bayi 0  –  9 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas 
Cubadak Kecamatan Duo Koto Kabupaten Pasaman Tahun 2023. Jenis penelitian 
analitik  dengan desain  crossectional study. Populasi semua ibu yang memiliki 
anak umur 10 – 12 bulan berjumlah 132 orang dengan teknik pengambilan sampel 
total sampling. Penelitian telah dilakukan pada bulan Desember 2023  – Maret 
2024. Data yang digunakan adalah data primer,  analisis data secara univariat dan 
bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian terdapat 46 orang 
(34,8%) tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap,  56 orang (42,4%) memiliki 
pengetahuan kurang,  54 orang (40,9%) tidak mendapatkan dukungan suami,  55 
orang (41,7%) mengatakan peran tenaga kesehatan dalam kategori kurang  baik, 
102 orang (77,3%) berusia  20 – 35 tahun,  53 orang (40,2%) memiliki pendidikan 
dalam kategori rendah dan 71 orang (53,8%) tidak bekerja. Hasil uji statistik 
didapatkan p value pengetahuan (p = 0,009), dukungan suami  (p = 0,035), peran 
tenaga kesehatan (p = 0,007), pendidikan (p = 0,008), pekerjaan (p = 0,022)  dan 
umur (p = 0,373). Dapat simpulkan ada hubungan pengetahuan, dukungan suami, 
peran tenaga  kesehatan, pendidikan, pekerjaan dan tidak  ada hubungan umur 
dengan capaian imunisasi dasar pada bayi 0 – 9 bulan. Disarankan kepada tenaga 
kesehatan untuk lebih meningkatkan kualitas program imunisasi khususnya di 
aspek kelengkapan imunisasi dasar pada bayi yang sebaiknya diberikan kepada 
bayi tepat waktu.  [show more]                 |  | 
| FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI
 ORANG TUA TERKAIT VAKSINASI  COVID-19  PADA
 ANAK SD ISLAM AL-AZHAR 67 BUKITTINGGI
 TAHUN 2022
 
 | FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSEPSI
 ORANG TUA TERKAIT VAKSINASI  COVID-19  PADA
 ANAK SD ISLAM AL-AZHAR 67 BUKITTINGGI
 TAHUN 2022
 
 |  |  |  | 
        
                        |  | 
                    Description:Pemberian vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya dalam pencegahan penyakit 
menular Covid-19, termasuk kepada anak-anak usia 6-11 tahun yang tergolong kedalam 
kelompok rentan. Namun mayoritas orang tua masih berpersepsi negatif terhadap 
keamanan vaksin Covid-19 dan efek samping yang akan menjadi masalah bagi anak-
anak, terlihat dari  564.833  anak  di Sumatera Barat hanya 5,7% orang tua yang 
mengizinkan anaknya untuk di vaksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 
Faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi orang tua terkait vaksinasi Covid-19 
pada anak di SD Islam Al-Azhar 67 Bukittinggi tahun 2022. Penelitian ini menggunakan 
pendekatan kuantitatif dengan desain  Cross Sectional. Penelitian ini dimulai dari 23 
Agustus sampai 11 September pada orang tua di SD Islam Al-Azhar. Populasi pada 
penelitian ini sebanyak 466 anak. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 responden 
dengan Accidental Sampling. Hasil uji statistic univariat didapatkan distribusi frekuensi 
tertinggi yaitu pengetahuan 65%, dukungan keluarga 60%, peran tenaga kesehatan  69%, 
paparan media sosial 59%, dan persepsi 51%. Dan Hasil uji statistic analisis bivariat 
menyatakan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan persepsi di peroleh P Value 
0,05 (< 0,05), dan tidak ada hubungan pengetahuan dengen persepsi di peroleh P Value 
0,571 (> 0,05), tidak ada hubungan peran tenaga kesehatan P Value 0,318(> 0,05), dan 
tidak ada hubungan paparan media sosial P Value  0,165 (>0,05). Dari hasil penelitian 
terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan persepsi orang tua 
terkait vaksinasi Covid-19 pada anak. Oleh karena itu penting untuk dapat meningkatkan 
persepsi positif orang tua terkait vaksinasi,  hal tersebut  dilakukan melalui promosi 
kesehatan dalam berbagai macam media agar tidak hanya orang tua saja  yang 
mendapatkan namun juga dapat meningkatkan persepsi dari dukungan keluarga.  
 [show more]                 |  | 
| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
 PUSKESMAS KEBUN SIKOLOS
 KOTA PADANG PANJANG
 TAHUN 2023
 
 | FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 KEJADIAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
 PUSKESMAS KEBUN SIKOLOS
 KOTA PADANG PANJANG
 TAHUN 2023
 
 |  |  |  |  | 
| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
 KOTA SOLOK TAHUN 2022
 
 | FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
 KOTA SOLOK TAHUN 2022
 
 |  |  |  | 
        
                        |  | 
                    Description:Booster atau vaksinasi lanjutan adalah pemberian ulang vaksin yang telah diberikan 
sebelumnya dengan tujuan menjaga tingkat imunitas agar dapat memberikan 
perlindungan lebih lama terhadap individu. Tingkat pendidikan, pengetahuan, 
persepsi, dan sosial budaya merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi 
pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang 
berhubungan  dengan  pelaksanaan  booster  DPT-HB-Hib pada baduta di wilayah 
kerja Puskesmas  KTK.  Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain  cross 
sectional. Responden pada penelitian ini adalah 55  ibu yang memiliki anak usia 18  – 
24  bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas KTK. Pengambilan 
sampel dilakukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen 
penelitian ini menggunakan kuesioner dan alat tulis. Data dianalisis mengunakan uji 
bivariat  Chi  Square.  Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden 
terbanyak adalah berusia 27 – 36 tahun. Sebanyak 81,8% responden tidak bekerja. 
Tingkat pendidikan ibu terbanyak adalah pendidikan menengah 52,7% dan 54,5% 
ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai pelaksanaan imunisasi  booster  DPT-
HB-Hib. 72,7 % ibu memiliki persepsi positif terhadap pelaksanaan imunisasi 
booster, dan 89,1 % Ibu memiliki sosial budaya yang cukup baik.  Sebanyak 67,3% 
baduta telah melaksanakan imunisasi  booster  DPT-HB-Hib. Hasil analisis 
didapatkan nilai  p=0,164 untuk hubungan tingkat pendidikan dengan pelaksanaan 
imunisasi booster DPT-HB-Hib, nilai p=0,000 untuk hubungan tingkat pengetahuan 
dengan pelaksanaan  booster  DPT-HB-Hib, untuk analisis hubungan persepsi ibu 
dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-Hb-HiB didapatkan nilai p=0,008, dan 
nilai p=0,021 untuk hubungan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster 
DPT-Hb-HiB. Penelitian ini menyimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan 
antara tingkat pendidikan ibu dengan pelaksanaan imunisasi  booster DPT-HB-Hib 
dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu, persepsi ibu, 
dan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib. 
  [show more]                 |  | 
| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
 KOTA SOLOK TAHUN 2022
 
 | FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 PELAKSANAAN IMUNISASI BOOSTER DPT-Hb-HiB
 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KTK
 KOTA SOLOK TAHUN 2022
 
 |  |  |  | 
        
                        |  | 
                    Description:Booster atau vaksinasi lanjutan adalah pemberian ulang vaksin yang telah diberikan 
sebelumnya dengan tujuan menjaga tingkat imunitas agar dapat memberikan 
perlindungan lebih lama terhadap individu. Tingkat pendidikan, pengetahuan, 
persepsi, dan sosial budaya merupakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi 
pelaksanaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang 
berhubungan  dengan  pelaksanaan  booster  DPT-HB-Hib pada baduta di wilayah 
kerja Puskesmas  KTK.  Jenis penelitian ini adalah analitik dengan desain  cross 
sectional. Responden pada penelitian ini adalah 55  ibu yang memiliki anak usia 18  – 
24  bulan yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas KTK. Pengambilan 
sampel dilakukan dengan teknik proportional stratified random sampling. Instrumen 
penelitian ini menggunakan kuesioner dan alat tulis. Data dianalisis mengunakan uji 
bivariat  Chi  Square.  Hasil penelitian menunjukkan karakteristik responden 
terbanyak adalah berusia 27 – 36 tahun. Sebanyak 81,8% responden tidak bekerja. 
Tingkat pendidikan ibu terbanyak adalah pendidikan menengah 52,7% dan 54,5% 
ibu memiliki pengetahuan kurang mengenai pelaksanaan imunisasi  booster  DPT-
HB-Hib. 72,7 % ibu memiliki persepsi positif terhadap pelaksanaan imunisasi 
booster, dan 89,1 % Ibu memiliki sosial budaya yang cukup baik.  Sebanyak 67,3% 
baduta telah melaksanakan imunisasi  booster  DPT-HB-Hib. Hasil analisis 
didapatkan nilai  p=0,164 untuk hubungan tingkat pendidikan dengan pelaksanaan 
imunisasi booster DPT-HB-Hib, nilai p=0,000 untuk hubungan tingkat pengetahuan 
dengan pelaksanaan  booster  DPT-HB-Hib, untuk analisis hubungan persepsi ibu 
dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-Hb-HiB didapatkan nilai p=0,008, dan 
nilai p=0,021 untuk hubungan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster 
DPT-Hb-HiB. Penelitian ini menyimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan 
antara tingkat pendidikan ibu dengan pelaksanaan imunisasi  booster DPT-HB-Hib 
dan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu, persepsi ibu, 
dan sosial budaya dengan pelaksanaan imunisasi booster DPT-HB-Hib. 
  [show more]                 |  | 
| FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 KEJADIAN ULKUS DIABETIKUM PADA KAKI  PENDERITA
 DIABETES MELLITUS  DI RUMAH SAKIT UMUM
 MAYJEN H. A. THALIB KERINCI
 TAHUN 2021
 | FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 KEJADIAN ULKUS DIABETIKUM PADA KAKI  PENDERITA
 DIABETES MELLITUS  DI RUMAH SAKIT UMUM
 MAYJEN H. A. THALIB KERINCI
 TAHUN 2021
 |  |  |  | 
        
                        |  | 
                    Description: 
Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme 
karbohidrat, lemak dan protein yang berhubungan dengan sekresi insulin yang 
ditandai dengan hiperglikemia kronis. Data Riskesdas (2018)  prevalensi DM di 
Indonesia dari 9,1% pada tahun 2013 meningkat menjadi 10,9%. Salah satu 
komplikasi DM yaitu ulkus diabetikum yang merupakan infeksi, ulcerasi dan atau 
penghancuran jaringan dalam berhubungan dengan kelainan neurologis dan 
berbagai penyakit pembuluh darah perifer di tungkai bawah.  Penelitian ini 
bertujuan untuk mengetahui  faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan 
kejadian ulkus diabetikum pada kaki penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit 
Umum Mayjen H. A. Thalib Kerinci. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi 
dengan rancangan  cross sectional. Populasi adalah  seluruh penderita DM tahun 
2020 yang berjumlah 124 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple 
random sampling  dengan jumlah 55 orang. Pengumpulan data menggunakan 
kuesioner. Analisis univariat menunjukkan  27,3%  penderita DM  mengalami 
kejadian ulkus diabetikum pada kaki dalam kategori berat.  Sebesar  34,5% 
penderita DM memiliki kadar gula darah tinggi.  Sebesar  80,0%  penderita DM 
memiliki umur beresiko.  Sebesar  20,0% penderita DM dengan lama menderita 
DM yang panjang. Hasil analisis bivariat didapatkan adanya hubungan kadar gula 
darah (p=0,000),  umur (p=0,025), dan  lama menderita DM (p=0,000)  dengan 
kejadian ulkus diabetikum pada kaki. Diharapkan kepada pihak rumah sakit dan 
petugas medis agar bisa menjadi edukator, fasilitator dalam pencegahan 
komplikasi diabetes khususnya komplikasi ulkus  diabetikum  dengan pemberian 
informasi yang bisa meningkatkan pengetahuan penderita berkaitan dengan faktor 
resiko kadar gula darah, umur dan lama menderita DM, serta diupayakan 
pencegahan dari kejadian ulkus diabetikum pada kaki penderita DM. 
  [show more]                 |  | 
| FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAKELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS RAMBATAN I KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019
 
 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAKELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS RAMBATAN I KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2019
 
 |  |  |  | 
        
                        |  | 
                    Description: 
Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit 
menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan 
sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai  Sustainable 
Development Goals  (SDGs) untuk  menurunkan angka kematian anak. Cakupan 
imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja UPT Puskesmas Rambatan I masih rendah 
pada tahun 2018 yaitu 59,22 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-
faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi. 
Permasalahan dalam penelitian adalah  apa faktor-faktor yang berhubungan dengan 
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di wilayah kerja UPT Puskesmas Rambatan I. 
Jenis penelitian ini  deskriptif korelatif  dengan  desain penelitian  cross sectional 
dengan populasi  seluruh ibu yang memiliki anak yang berumur 12-24 bulan  di 
wilayah kerja UPT Puskesmas Rambatan I  sebanyak 218 orang.  Jumlah sampel 
sebanyak 141 orang  dengan teknik  simple random sampling. Instrumen yang 
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan Buku Kesehatan Ibu dan. Dari 
hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kelengkapan 
imunisasi dasar adalah tingkat pendidikan ibu,  status pekerjaan ibu, jumlah anak 
dalam keluarga dan dukungan keluarga. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan 
adalah pendapatan keluarga dan pengetahuan ibu. Berdasarkan hasil penelitian, saran 
yang diajukan kepada tenaga kesehatan adalah supaya memberi penyuluhan kepada 
ibu dan keluarga mengenai pentingnya imunisasi dasar pada bayi.  
  [show more]                 |  | 
| FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 KECEMASAN PADA IBU HAMIL TM III UNTUK
 MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH
 KERJA PUSKESMAS SUO-SUO
 TAHUN 2023
 
 | FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
 KECEMASAN PADA IBU HAMIL TM III UNTUK
 MENGHADAPI PERSALINAN DI WILAYAH
 KERJA PUSKESMAS SUO-SUO
 TAHUN 2023
 
 |  |  |  | 
        
                        |  | 
                    Description:Kecemasan pada ibu hamil trimester III merupakan suatu keadaan emosional 
yang di alami oleh ibu hamil yang akan menghadapi persalinan dan dapat berisiko 
mengakibatkan komplikasi bagi ibu maupun janin. Penelitian ini bertujuan untuk 
mengetahui faktor  –faktor yang berhubungan dengan Tingkat kecemasan ibu hamil 
primigravida Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Suo-  Suo Tahun 2023. 
Metode penelitian yang di gunakan yakni penelitian kuantitatif dengan menggunakan 
desain  cross sectional. Penelitian ini di  lakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Suo-
Suo pada bulan Maret  –  April 2023 dengan pengambilan sampel secara total 
sampling sebanyak  33  ibu hamil primigravida trimester III. Instrument penelitian ini 
menggunakan kuesioner dukungan suami, HAR-S (Perinatal anxiety screaming scal ) 
kuesioner demografi. Yang di olah menggunakan uji  chi-square.  Hasil penelitian 
diketahui bahwa hampir seluruhnya tidak mendukung sebanyak 30 (90,9 %). 
Sebagian besar ibu memiliki usia yang resiko tingi sebanyak 17 ( 51,5%). Hampir 
seluruhnya ibu memiliki pengetahuan rendah sebanyak 30 (90,9%). Hampir 
seluruhnya ibu mengalami tingkat kecemasan berat sebanyak 29 ( 87, 9%). Ada 
hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan Tingkat Kecemasan ibu 
hamil primigravida TM III p= (0,003) < (0,05), tidak ada hubungan yang bermakna 
antara usia dengan Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida TM III p= ( 0,446) > 
(0,05) , ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tingkat kecemasan 
ibu hamil primigravida TM III p= ( 0,001 ) < (0,05). Kesimpulan ada hubungan yang 
bermakna dukungan suami dan pengetahuan dengan tingkat kecemasan ibu hamil 
primigravida TM III , tidak ada hubungan yang bermakna usia dengan tingkat 
kecemasan ibu hamil primigravida TM III. Saran dapat lebih intens  dalam 
melakukan penelitian sejenis.  
 
  [show more]                 |  |