“PENGARUH PEMBERIAN TUMISAN SAYUR KALAKAI ATAU PAKIS
TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU
JHAMIL TRIMESTER III DENGAN ANEMIA DI WILAYAH
MMMJJKERJA PUSKESMAS GUGUK PANJANG KOTA
LBUKITTINGGI TAHUN 2019”. | “PENGARUH PEMBERIAN TUMISAN SAYUR KALAKAI ATAU PAKIS
TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU
JHAMIL TRIMESTER III DENGAN ANEMIA DI WILAYAH
MMMJJKERJA PUSKESMAS GUGUK PANJANG KOTA
LBUKITTINGGI TAHUN 2019”. | | |
|
|
Description:Pada tahun 2018 dengan anemia ibu hamil menurut umur yaitu umur 15-24 tahun
: 84,6%, umur 25-34 tahun : 33,7%, dan umur 45-54 tahun : 24% (KemenKes RI,
2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tumisan
sayur pakis terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil TM III dengan
anemia diwilayah Puskesmas Guguk Panjang. Desain Dalam penelitian ini
menggunakan adalah quasy eksperimental pretest posttest one grup design,
instrumen yang digunakan lembar observasi, data di olah dengan menggunakan
Paired T –test dengan sampel 19 orang, menggunakan teknik sampel yaitu
purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukan adanya Pengaruh
Pemberian Tumisan Sayur Pakis Terhadap Peningkatan Kadar Hemmoglobin Ibu
Hamil TM III, mengalami Anemia Di Wilayah Puskesmas Guguk Panjang Tahun
2019. Pada hasil uji statistik yaitu menggunakan uji Paired T – test didapatkan
nilai p Value = 0,000, sehingga dapat disimpulkan adanya pengaruh pemberian
tumisan sayur pakis terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil TM
III dengan anemia, sehingga diperlukan peran dari bidan untuk memotivasi ibu
hamil TM III untuk mengkonsumsi tumisan sayur pakis untuk mengatasi anemia
pada ibu hamil TM III. [show more]
|
|
*Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertemia An. A Dengan Pemberian Kompres
Aloevera Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Di Wilayah Rt 02 Rw 04 Kel. Air Lintang
Kab. Muara Enim* | *Asuhan Keperawatan Pada Pasien Hipertemia An. A Dengan Pemberian Kompres
Aloevera Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Di Wilayah Rt 02 Rw 04 Kel. Air Lintang
Kab. Muara Enim* | | |
|
|
Description:Hipertemi pada anak di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan serius, dengan angka kejadian dan kematian yang tinggi. Kompres hangat, metode umum untuk menurunkan suhu tubuh, mungkin tidak selalu efektif pada beberapa anak. Diperlukan alternatif metode non-farmakologi yang aman dan efektif untuk menurunkan suhu tubuh pada anak. Penerapan kompres Aloevera yang berfokus pada penggunaan lidah buaya sebagai agen pendingin untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien dengan hipertermi, terutama anak-anak. Bahan utama yang dikenal memiliki kandungan air yang tinggi serta sifat antiinflamasi, antibakteri, lignin dan saponin, menjadikan aloevera pilihan yang efektif untuk terapi kompres. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menganalisis intervensi Hipertemia melalui teknik non-farmokologi yaitu dengan kompres aloevera. Berdasarkan hasil yang didapat peneliti yaitu dengan dilakukan kompres aloevera selama tiga hari terapi yang diberikan satu kali dalam sehari selama tiga hari terdapat penurunan suhu tubuh pada anak An.A dengan evaluasi selama 15 menit dari perlakuan tindakan.Kompres lidah buaya terbukti efektif dalam menurunkan suhu tubuh anak An.A dari 38,8℃ menjadi 37,2℃ dalam 3 hari. Penurunan suhu terjadi melalui perpindahan panas konduksi dan evaporasi. Kandungan air 95% dalam lidah buaya membantu mendinginkan tubuh. Kompres lidah buaya bekerja dengan melebarkan pembuluh darah (vasodilatasi) dan memberi sinyal ke otak untuk menurunkan suhu.
[show more]
|
|
& ANATOMY PHYSIOLOGY with Integrated Study Guide fourth edition | & ANATOMY PHYSIOLOGY with Integrated Study Guide fourth edition | | |
|
|
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kusta Pasca Kemoprofilaksis (Studi pada Kontak Penderita Kusta di Kabupaten Sampang) | Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Kusta Pasca Kemoprofilaksis (Studi pada Kontak Penderita Kusta di Kabupaten Sampang) | | |
|
|
Description:Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kusta pasca kemoprofilaksis yaitu tingkat pendidikan rendah, lama kontak ≥1 tahun, status gizi buruk, kondisi ekonomi keluarga yang berpendapatan kurang dan kebersihan perorangan buruk.
|
|
ANCAMAN BAGI KESEHATAN POPULASI KUNCI HIV DAN TB SEBUAH LAPORAN PELANGGARAN HAM | <div style="text-align:center;">ANCAMAN BAGI KESEHATAN POPULASI KUNCI HIV DAN TB SEBUAH LAPORAN PELANGGARAN HAM</div> | | |
|
|
Description:Virus HIV dan TB rentan menjangkit kelompok-kelompok yang termarjinalkan di
masyarakat, seperti pengguna narkotika, waria, laki-laki gay, pekerja seks, tahanan,
dan orang-orang yang kurang mampu secara ekonomi. Karenanya, tidak jarang
mereka mendapatkan stigma berganda yang kerap kali menghalangi upaya mereka
untuk hidup sehat dan bermanfaat. [show more]
|
|
DICTIONARY OF PUBLIC HEALTH PROMOTIONAND EDUCATION Terms and Concepts Second Edition | <div style="text-align:center;">DICTIONARY OF PUBLIC HEALTH PROMOTIONAND EDUCATION Terms and Concepts Second Edition</div> | | |
|
|
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT BELAJAR DARI LAPANGAN | <div style="text-align:center;">ILMU KESEHATAN MASYARAKAT <br />BELAJAR DARI LAPANGAN</div> | | |
|
|
Description:Dasardasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat ditulis dalam babbab awal yang mengetengahkan bagaimana
epidemiologi melihat distribusi penyakit berdasarkan orang, tempat dan waktu.
Bagaimana pemikiran dasar Public Health mengungkapkan penyakit, mengenal
masalah dan melakukan pengendalian untuk itu. Bab berikutnya mengetengahkan
beberapa Kejadian Luar Biasa bagaimana melakukan investigasi dan
melaporkannya ser ta melakukan pengendalian. Kematian dan kesakitan yang
dialami oleh masyarakat merupakan pengalaman yang mahal dan pegetahuan
yang tak ternilai harganya, maka kita belajar dari lapangan. Buku ini memberikan
contoh nyata yang terjadi di kabupaten Paniai.Tidak sedikit masalah kesehatan
dibatasi karena ketidaktahuan masyarakat (ignorancy), kepercayaan masyarakat
(belief ) atau budaya (culture), karena keterisolasian masyarakat tinggal di tempat
yang jauh, dan harus menggunakan pesawat untuk mencapai daerahdaerah
tersebut. Petugas kesehatan yang tidak tersedia, Perang antarsuku masih sering
terjadi. Disisi yang lain faktor keamanan juga dirasakan. Tidak jarang faktor alam
yang ekstrim seperti musim penghujan membawa timbulnya penyakit diare dan
kelaparan karena tanaman umbiumbian masyarakat membusuk. Namun dengan
beriringan waktu dan komitmen pemerintah yang makin kuat pro rakyat, beberapa
faktorfaktor tersebut sudah mulai lebih baik. [show more]
|
|
Kegagalan Imunisasi: Kesenjangan Komunikasi Antara Petugas Kesehatan & Masyarakat | <div style="text-align:center;">Kegagalan Imunisasi: Kesenjangan Komunikasi Antara Petugas Kesehatan & Masyarakat</div> | | |
|
|
Description:Penyelesaian masalah dan situasi status kesehatan masyarakat
di Indonesia saat ini masih dilandasi dengan pendekatan logika dan
rasional, sehingga masalah kesehatan menjadi semakin kompleks.
Disaat pendekatan rasional yang sudah mentok dalam menangani
masalah kesehatan, maka dirasa perlu dan penting untuk mengangkat
kearifan lokal menjadi salah satu cara untuk menyelesaikannya. Untuk
itulah maka dilakukan riset etnografi sebagai salah satu alternatif
mengungkap berbagai fakta kehidupan sosial masyarakat terkait
kesehatan.
Dengan mempertemukan pandangan rasionalis dan kaum
humanis diharapkan akan menimbulkan kreatifitas dan inovasi untuk
mengembangkan cara-cara pemecahan masalah kesehatan
masyarakat.simbiose ini juga dapat menimbulkan rasa memiliki (sense
of belonging) dan rasa kebersamaan (sense of togetherness) dalam
menyelesaikan masalah untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat di Indonesia. [show more]
|
|
Millennium Development Goals for Health in Europe and Central Asia Relevance and Policy Implications | <div style="text-align:center;">Millennium Development Goals for Health in Europe and Central Asia Relevance and Policy Implications</div> | | |
|
|
MODUL MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR | <div style="text-align:center;">MODUL MANAJEMEN PENANGGULANGAN BENCANA PELATIHAN PENANGGULANGAN BENCANA BANJIR</div> | | |
|
|
Description: Modul Manajemen Penanggulangan Bencana sebagai materi
inti/substansi dalam Pelatihan Penanggulangan Bencana Banjir. Modul ini disusun
untuk memenuhi kebutuhan kompetensi dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) di
bidang sumber daya air.
Modul manajemen penanggulangan bencana disusun dalam 3 (tiga) bagian yang
terbagi atas Pendahuluan, Materi Pokok, dan Penutup. Penyusunan modul yang
sistematis diharapkan mampu mempermudah peserta pelatihan dalam memahami
materi manajemen penanggulangan bencana. Penekanan orientasi pembelajaran
pada modul ini lebih menonjolkan partisipasi aktif dari para peserta.
Akhirnya, ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim
Penyusun dan Narasumber, sehingga modul ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka
dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan
yang terus menerus terjadi. Semoga Modul ini dapat memberikan manfaat bagi
peningkatan kompetensi ASN di bidang SDA [show more]
|
|