| Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2019 | Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2019 | | |
|
|
|
Description:Diare adalah penyakit paling sering menyerang anak di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Diperkirakan, anak dibawah tiga tahun mengalami episode diare tiga kali
dalam setahun dan empat juta anak meninggal diselruh dunia akibat diare dan
malnutrisi.Kematian akibat diare karena dehidrasi akibat kehilangan cairan dan
elektrolit tubuh secara berlebihan.Penyakit diare masih merupakan masalah global
dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi diberbagai negara terutama Negara
Berkembang dan sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan
kematian anak di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi
dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Surantih Kecamatan
Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2019.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observational analysis. Penelitian di
Puskemas Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 26
September 2019 tanggal 5 Oktober 2019. Populasi adalah keseluruhan ibu yang
memiliki balita umur 2-3 tahun di wilayah kerja Puskesmas Surantih Kecamatan
Sutera bulan Agustus 2019 berjumlah 45 orang dan sampel sebanyak 33 orang.
Pengumpulan data menggunakan lembar cheklist dan diolah secara komputerisasi.
Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 69,69% responden mengalami kejadian Diare,
9,09 % status gizi buruk, 39,39 % status gizi kurang, 48,48% status gizi baik dan 3,03%
status gizi lebih. Hasil uji statistik menunjukan bahwa p Value (0,000) < 0.05. Terdapat
hubungan status gizi dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Surantih Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2019.
Perlu tindak lanjut terhadap orang tua balita yang mengalami diare pada anaknya dan
berupaya untuk melakukan pencegahan terhadap faktor risiko terjadinya diare dengan
meningkatkan asupan zat gizi. [show more]
|
|
| ILMU KESEHATAN MASYARAKAT | ILMU KESEHATAN MASYARAKAT | | |
|
|
| Ilmu Teknologi Pangan | Ilmu Teknologi Pangan | | |
|
|
|
Description:Jika kita perhatikan industri pangan sekarang ini sangat pesat perkembangannya
bukan? Industri pangan menghasilkan berbagai produk pangan olahan dalam bentuk
makanan tradisional maupun modern. Produksi pangan olahan ini ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pasar, baik pasar lokal maupun ekspor. Konsumen semakin menuntut
mutu dan kesegaran pangan. Konsumen akan semakin khawatir mengenai kesehatan, gizi,
keamanan pangan, dan berbagai cemaran mikrobiologi dan kimiawi yang mengganggu
kesehatan atau menyebabkan penyakit, perhitungan harga, serta kemudahan untuk
menyiapkan atau menghidangkannya. Dorongan ini menuntut pengembangan produk
pangan baru dan inovasi teknologi pangan dalam menghasilkan beragam jenis dan bentuk
pangan olahan untuk memenuhi keinginan konsumen. Secara garis besar, industri pangan
mencakup tiga kegiatan, yaitu dimulai dari penyediaan bahan mentah (bahan baku), proses
pengolahan, dan distribusi. [show more]
|
|
| Keperawatan Anak | Keperawatan Anak | | |
|
|
|
Description:Proses pembelajaran dalam Bab 1 ini dapat berjalan dengan baik apabila Anda
mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1. Berusaha membaca buku-buku sumber terlebih dahulu yang berkaitan dengan konsep
dasar keperawatan anak, karena merupakan dasar bagi Anda untuk memahami
keperawatan anak.
2. Berusahalah untuk konsentrasi dalam membaca setiap materi yang terdapat di dalam
bab ini sehingga Anda dapat memahami apa yang dimaksud.
3. Belajarlah secara berurutan mulai dari Topik 1 sampai selesai kemudian baru
dilanjutkan ke Topik 2 dan 3. Hal ini penting untuk menyusun pola pikir Anda sehingga
menjadi terstruktur. [show more]
|
|
| KEPERAWATAN MATERNITAS | KEPERAWATAN MATERNITAS | | |
|
|
|
Description:Pembelajaran klinik merupakan suatu alat pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik menghubungkan berbagai informasi yang diperoleh dari berbagai macam matakuliah
teoritis, pembelajaran mandiri dan praktik laboratorium, dimana mahasiswa yang akan Praktik
Keperawatan Maternitas II di Klinik harus sudah lulus teori dan praktik laboratorium
matakuliahMaternitas I. [show more]
|
|
| Komunikasi dalam Keperawatan | Komunikasi dalam Keperawatan | | |
|
|
|
Description:Secara terperinci mata kuliah ini membahas tentang konsep komunikasi dan
komunikasi terapeutik, komunikasi berdasarkan tingkat usia mulai bayi, anak, remaja,
dewasa dan lansia, komunikasi terapeutik pada keluarga dan kelompok, penerapan
komunikasi dalam asuhan keperawatan meliputi penerapan komunikasi dalam setiap tahap
proses keperawatan, penerapan komunikasi pada pasien gangguan fisik dan jiwa (mental)
dan pasien dengan kebutuhan khusus. Pada bagian akhir akan disajikan modul
praktikum/praktek berbentuk petunjuk praktikum untuk membantu dalam berlatih dan
melakukan demonstrasi atau role play terkait penerapan komunikasi dalam keperawatan. [show more]
|
|
| KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS UNTUK MAHASISWA KEBIDANAN | KONSEP KEBIDANAN KOMUNITAS UNTUK MAHASISWA KEBIDANAN | | |
|
|
LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN (CONTUINITY
OF CARE) PADA NY “W” DI BPS BUNDA KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2025
| LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN (CONTUINITY
OF CARE) PADA NY “W” DI BPS BUNDA KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2025
| | |
|
|
LAPORAN STUDI KASUS KOMPREHENSIF ASUHAN KEBIDANAN PADA
NY”L” DI UPNB,PMB M DAN RUMAH NY. “L” KECAMATAN LUBUK
SIKAPING KABUPATEN PASAMAN TANGGAL 05 SEPTEMBER s/d 14
OKTOBER 2024 | LAPORAN STUDI KASUS KOMPREHENSIF ASUHAN KEBIDANAN PADA
NY”L” DI UPNB,PMB M DAN RUMAH NY. “L” KECAMATAN LUBUK
SIKAPING KABUPATEN PASAMAN TANGGAL 05 SEPTEMBER s/d 14
OKTOBER 2024 | | |
|
|
| MANAJEMEN KESELAMATAN PASIEN | MANAJEMEN KESELAMATAN PASIEN | | |
|
|
|
Description:Keselamatan pasien telah diakui di banyak negara, dengan kesadaran global dipupuk
oleh Aliansi Dunia untuk Keselamatan Pasien dari WHO (Emanuel, 2008). Namun tetap ada
tantangan yang signifikan untuk menerapkan kebijakan dan praktik keselamatan pasien. Salah
satu persyaratan mendasar untuk mengadopsi pendekatan baru adalah artikulasi yang jelas
tentang premis dan manifestasinya. Komponen keselamatan pasien telah diungkapkan oleh
banyak ahli, dan model telah dipresentasikan. Namun, satu persepsi tunggal yang dapat
membantu adopsi menyeluruh terhadap perawatan kesehatan pasien di seluruh dunia belum
tersedia. Modul ini bertujuan untuk menawarkan itu. Setelah memperkenalkan poin penting
dalam sejarah perkembangan keselamatan pasien, kami menawarkan sebuah definisi,
deskripsi, dan akhirnya, model keselamatan pasien. [show more]
|
|