PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH DAN
SARI KURMA TERHADAP KADAR HEAMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA DI WILAYAH PUSKESMAS KOTO ALAM KABUPATEN AGAM
TAHUN 2019
| PENGARUH PEMBERIAN JUS JAMBU BIJI MERAH DAN
SARI KURMA TERHADAP KADAR HEAMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA DI WILAYAH PUSKESMAS KOTO ALAM KABUPATEN AGAM
TAHUN 2019
| | |
|
|
Description:Puskesmas Koto Alam merupakan puskesmas dengan temuan kasus
anemia pada kehamilan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 12,3% pada tahun 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Jus Jambu Biji Merah dan
Sari Kurma Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil Anemia di Wilayah Kerja
Puskesmas Koto Alam Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Tahun 2019.
Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimental dengan pendekatan non equivalent
control group design yang telah dilakukan pada bulan September – Oktober 2019
di wilayah kerja Puskesmas Koto Alam dengan populasi seluruh ibu hamil anemia
yaitu sebanyak 20 orang. Pengambilan sampel secara purposive sampling dengan
sampel sebanyak 20 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi,
analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji
T-independent test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata peningkatan
kadar hemoglobin responden pada kelompok intervensi jus buah jambu biji adalah
0,69 dengan nilai p = 0,000 dan peningkatan rata-rata kadar hemoglobin
responden pada kelompok intervensi sari kurma adalah 1,09 dengan nilai
p = 0,000. Pemberian sari kurma lebih efektif terhadap peningkatan kadar
hemoglobin ibu hamil anemia dengan beda rata-rata peningkatan 0,425 dan nilai
p = 0,008. Disimpulkan bahwa pemberian sari kurma lebih efektif dalam
meningkatkan kadar hemoglobin ibu hamil anemia jika dibandingkan pemberian
jus jambu biji merah. Diharapkan pada ibu hamil anemia untuk memperhatikan
kecukupan gizi dan nutrisi selama hamil dan disarankan kepada ibu untuk dapat
memanfaatkan sari kurma yang terbukti efektif meningkatkan kadar hemoglobin. [show more]
|
|
PENGARUH PEMBERIAN NUGGET IKAN TAMBAN (SARDINELLA
FIBRIATA) TERHADAP BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG 1-3 TAHUN BERDASARKA BB/U DI PUSKESMAS KOTO BERAPAK
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2020 | PENGARUH PEMBERIAN NUGGET IKAN TAMBAN (SARDINELLA
FIBRIATA) TERHADAP BERAT BADAN BALITA GIZI KURANG 1-3 TAHUN BERDASARKA BB/U DI PUSKESMAS KOTO BERAPAK
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Status gizi kurang dan buruk diwilayah kerja puskesmas koto berapak menempati
urutan kedua dengan prevelensi gizi kurang dikabupaten pesisir selatan sebanyak 43 orang.
Pemberian makanan tambahan berupa snack Nugget ikan Tamban selama 14 hari kepada
balita 1-3 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengaruh Pemberian
Nugget Ikan Tamban ( Sardenilla Fibriata ) Terhadap Berat Badan Balita Gizi Kurang 1-3
Tahun berdasarkan BB/U di Puskesmas Koto Berapak kabupaten Pesisir Selatan tahun 2020.
Jenis penelitan ini eksperimen dengan desain penelitian ini adalah pra eksperimen dengan
menggunakan rancangan pre test- post test with control group. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Maret 2020 di wilayah kerja Puskesmas Koto Berapak. Populasi dalam penelitan ini
anak balita 1-3 tahun 205 orang dengan sampel sebanyak 6 orang. Analisa hasil penelitian
dilakukan secara univariat dan bivariat diuji dengan uji T-test Dependendan Independent
Sample T-Test dengan derajat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat rata-rata berat badan sebelum pemberian nugget ikan tamban pada balita gizi
kurang yaitu 7.73 kg dan sesudah yaitu 7.91kg. Rata –rata berat badan sebelum pengamatan
pemberian nugget ikan tamban pada balita gizi kurang yaitu 8.55 kg dan sesudah yaitu 8.63
kg. Uji statistic didapatkan bahwa ada pengaruh berat badan sebelum dan sesudah
pemberian nugget ikan tamban pada balita gizi kurang (-0,081). Ada pengaruh pemberian
nugget ikan tamban terhadap Berat Badan pada balita gizi kurang sebelum dan sesudah
pengamatan (0,004). Tidak ada pengaruh berat badan antara kelompok yang diberikan
nugget ikan tamban dengan kelompok yang tidak diberikan nugget ikan tamban pada balita
gizi kurang (-0,071). Diharapkan pemberian modifikasi makan tambahan terus dilakukan
untuk menanggulangi masalah gizi kurang serta diadakan penyuluhan dan pembinaan pada
ibu balita akan pentingnya makanan seimbang untuk balita. [show more]
|
|
PENGARUH PEMBERIAN SARI TEMULAWAK (Curcuma xanthorhizzaRoxb) TERHADAP VOLUME ASI IBU POST PARTUM
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIRPURA TAHUN 2020 | PENGARUH PEMBERIAN SARI TEMULAWAK (Curcuma xanthorhizzaRoxb) TERHADAP VOLUME ASI IBU POST PARTUM
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIRPURA TAHUN 2020 | | |
|
|
Description:Salah satu masalah kesehatan bayi di Indonesia yaitu rendahnya pemberian ASI
eksklusif karena banyak ibu yang ASInya tidak lancar. Upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan volume ASI ibu yaitu dengan pemberian sari
temulawak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian
Sari Temulawak (Curcuma Xanthorhizza Roxb) Terhadap Volume ASI Ibu Post
Partum. Jenis pra Eksperiment dengan desain penelitian two group pretest and
posttest. Penelitiandilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Airpura Kabupaten
Pesisir Selatan bulan Februari 2020. Populasi ibu post partum sebanyak 35 orang
dan jumlah sampel dengan rumus analitik numerik berpasangan sebanyak 28
orang . Teknik sampling adalah purposive sampling.Data yang digunakan primer
dan sekunder. Uji normalitas data menggunakan shapiro wilk dan data
terdistribusi normal. Analisis data menggunakan analisis uji statistik paired
sample t-test. Hasil analisa univariat didapatkan tata-rata volume ASI sebelum
kelompok intervensi adalah 21,07 cc ± SD 7,385, volume ASI sebelum kelompok
kontrol adalah 21,43 cc ± SD 4,972, volume ASI sesudah kelompok intervensi
adalah 50,71 cc ± 11,906 dan volume ASI sesudah kelompok kontrol adalah 36,43
cc ± SD 8,864. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan pada pemberian sari
temulawak terdapat peningkatan volume ASI ibu post partum dengan nilai p
value=0,001 (p < 0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sari
temulawak berpengaruh terhadap paningkatan volume ASI ibu post partum baik p.
Disarankan agar ibu mengkonsumsi sari temulawak untuk membantu
meningkatkan volume ASI ibu.
[show more]
|
|
Pengaruh pemijatan perineum pada ibu primigravida
terhadap kejadian ruptur perineum pada saat persalinan
di BPS Bidan Ermi B di Sawahlunto Tahun 2020 | Pengaruh pemijatan perineum pada ibu primigravida
terhadap kejadian ruptur perineum pada saat persalinan
di BPS Bidan Ermi B di Sawahlunto Tahun 2020 | | |
|
|
Description:Penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan postpartum, yang salah satunya disebabkan oleh ruptur perineum.Satu dari lima ibu bersalin yang mengalami ruptur perineum akan meninggal dunia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan kejadian laserasi perineum adalah dengan pijat perineum. Data yang diperoleh dari BPS Ermi M, diketahui bahwa ibu primipara yang tidak mengalami ruptur perineum pada tahun 2017 hanya 4 orang, tahun 2018 sebanyak 5 orang dan tahun 2019 hanya 2 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemijatan perineum pada ibu primipara terhadap kejadian ruptur perineum saat persalinan.Desain penelitian pra eksperimen, dengan rancangan Statis Group Comparison. Penelitian dilakukan di BPS Ermi B Kota Sawanlunto, pada Tanggal 28 Januari - 28 Februari 2020. Populasi adalah ibu hamil yang akan melahirkan pada bulan Februari 2020, berjumlah 15 orang. Jumlah sampel 12 orang, diambil secara purposive sampling.Pengolahan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi menggunakan uji mann-withney . Hasil univariat diketahui 83,3 % responden yang dilakukan pemijatan perineum mulai usia kehamilan 35 minggu tidak ada ruptur perineum, dan 100 % responden yang tidak dilakukan pemijatan perineum mulai usia kehamilan 35 minggumengalami ruptur perineum derajat 2. Disimpulkan bahwa ada pengaruh pemijatan perineum pada primipara terhadap kejadian ruptur perineum pada saat persalinan di BPS Bidan Ermi B di Sawahlunto (p = 0,002). Diharapkan padabidan agar menganjurkan dan mengajarkan pada ibu hamil dengan usia kehamilan 35 minggu atau lebih, tentang pelaksanaan pijat perineum dan manfaatnya, sehingga ibu hamil termotivasi untuk melakukan pijat perineum di rumah. [show more]
|
|
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Tingkat Kecemasan
Pasien Pre Operasi di Ruang Bedah RSUD Mayjen H. A. Thalib
Sungai Penuh Tahun 2022 | Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Tingkat Kecemasan
Pasien Pre Operasi di Ruang Bedah RSUD Mayjen H. A. Thalib
Sungai Penuh Tahun 2022 | | |
|
|
Description:Operasi/prosedur pembedahan akan memberikan suatu reaksi emosional bagi pasien.
Kecemasan dapat menimbulkan adanya perubahan secara fisik maupun psikologis.
Kondisi ini memerlukan suatu upaya dalam menurunkan kecemasan yaitu salah
satunya teknik relaksasi Benson, tindakan ini bertujuan untuk mengurangi
kecemasan yang dirasakanPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik
relaksasi benson terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang bedah
RSUD Mayjen H. A. Thalib Sungai Penuh Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah
pre eksperiment dengan pendekatan One-grup pretest and post test design. Populasi
adalah semua pasien pre operasi berjumlah 201 orang. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 16 orang. Pengumpulan
data menggunakan kuesioner DASS dan lembar observasi. Data diolah secara
komputerisasi dengan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan uji
statistik non parametrik yaitu uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan rata-rata
tingkat kecemasan pasien pre operasi sebelun diberikan tknik relaksasi Benson
adalah 26,94 dan setelah diberikan teknik relaksasi Benson rata-rata tingkat
kecemasan adalah 11,19. Berdasarkan uji statistik didapatkan p value = 0,000 (p ≤
0,05) yang berarti ada pengaruh teknik relaksasi Benson terhadap kecemasan pasien
pre operasi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh teknik relaksasi
Benson terhadap kecemasan pasien pre operasi, maka diharapkan penelitian ini dapat
menjadi referensi dan alternatif yang dapat diterapkan dalam mengatasi kecemasan
secara non farmakologi pada pasien pre operasi. [show more]
|
|
PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI (DYSMENORRHOE) PADA REMAJA PUTRI SMPN 4 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
| PERBANDINGAN PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DAN KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI MENSTRUASI (DYSMENORRHOE) PADA REMAJA PUTRI SMPN 4 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2019
| | |
|
|
Description:Dysmenorrhoe terjadi karena peningkatan sekresi prostaglandin F2 alfa
pada fase luteal siklus menstruasi. Dampak dysmenorrhoe pada remaja akan
mengganggu aktivitas belajar mengajar. Dysmenorrhoe dapat ditangani melalui
menajemen nyeri non farmakologi seperti pemberian kompres hangat dan
kompres dingin. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan pemberian
kompres hangat dan kompres dingin terhadap penurunan nyeri menstruasi
(dysmenorrhoe) pada remaja putri SMPN 4 Batang Kapas Kabupaten Pesisir
Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperiment dengan
rancangan non equivalent control group design. Populasi adalah semua remaja
putri berjumlah 105 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive
sampling dengan jumlah 9 orang untuk kompres hangat dan 9 orang untuk
kompres dingin. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis
univariat menunjukkan rata-rata nyeri menstruasi sebelum diberikan kompres
hangat adalah 5,89 dan pada kompres dingin adalah 5,89. Rata-rata nyeri
menstruasi sesudah diberikan kompres hangat adalah 4,11 dan pada kompres
dingin adalah 4,33. Hasil analisis bivariat didapatkan ada perbandingan pemberian
kompres hangat dan kompres dingin terhadap penurunan nyeri menstruasi
(dysmenorrhoe) pada remaja putri (p = 0,005). Disimpulkan bahwa ada
perbandingan pemberian kompres hangat dan kompres dingin terhadap penurunan
nyeri menstruasi (dysmenorrhoe) pada remaja putri, maka diharapkan kepada
pihak sekolah hendaknya melakukan kerja sama dengan tenaga kesehatan untuk
memberikan penyuluhan pada remaja putri yang mengalami dismenorrhea untuk
mencoba menangani dengan memberikan kompres hangat ataupun kompes dingin. [show more]
|
|
Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi | Praktikum Mikrobiologi dan Parasitologi | | |
|
|
Promosi Kesehatan | Promosi Kesehatan | | |
|
|
Description:Manfaat yang akan Anda peroleh setelah selesai mempelajari Bab ini adalah
bertambahnya pengetahuan dan pemahaman Anda tentang konsep dasar dan prinsip
promosi kesehatan serta mampu menjadi acuan dasar / pemikiran ketika mengaplikasikan
praktik promosi kesehatan berupa penyuluhan/pendidikan kesehatan berdasarkan
kebutuhan klien. Materi promosi kesehatan merupakan materi yang akan selalu digunakan
dan mendasari pada semua mata kuliah yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan di
semua tatanan pelayanan kesehatan, bahkan ketika anda sudah bekerja nanti di lapangan
pun tidak akan lepas dari hal ini. Jadi, akan sangat berguna bagi calon perawat maupun
perawat profesional untuk selalu mempelajari dan menguasainya secara mendalam, hingga
tercermin dalam diri perawat kemampuan berpikir kritis, adaptif dan inovatif dalam asuhan
keperawatan yang komprehensif. [show more]
|
|
Standar Pelayanan Medik: Obstetri dan Ginekologi
| Standar Pelayanan Medik: Obstetri dan Ginekologi
| | |
|
|
Description:
Merupakan suatu keharusan untuk setiap organisasi profesi kedokteran
mempunyai Standar Pelayanan Medik (SPM) yang merupakan kebijakan,
yang dibuat, diakui, digunakan, dan direvisi terus menerus oleh organisasi
tersebut untuk menyamakan mutu pelayanan profesi bagi masyarakat. [show more]
|
|
Surveilans Gizi | Surveilans Gizi | | |
|
|
Description:Sebelum Anda mendalami tentang surveilans gizi maka berikut ini akan diuraikan
tentang arti surveilans secara umum. Dalam dunia kesehatan, surveilans merupakan
kegiatan yang dilakukan untuk mengawasi kesehatan, baik perorangan maupun komunitas.
Dalam kesehatan kerja misalnya, surveilans kesehatan kerja dilakukan dengan pemantauan
kesehatan pekerja yang sistematis dan terus menerus sehubungan dengan bahaya di tempat
kerja, misalnya surveilans dan pemantauan medis terhadap karyawan yang dilakukan suatu
klinik di Malaysia. Kegiatan surveilans ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang meliputi pemeriksaan kesehatan prakerja dan
prapenempatan, pemantauan biologis dan pemantauan efek biologis, pemantauan efek
kesehatan, investigasi penyakit atau keracunan kerja termasuk pemeriksaan di tempat kerja,
pemberitahuan tentang penyakit akibat kerja dan keracunan, penilaian kecacatan, kembali
ke ujian kerja, dan analisis perlindungan asuransi kesehatan. [show more]
|
|