PENERAPAN PEMBERIAN AIR SEDUHAN BAWANG PUTIH PADA NY. B UNTUK
MENGATASI NYERI AKUT PADA HIPERTENSI
| PENERAPAN PEMBERIAN AIR SEDUHAN BAWANG PUTIH PADA NY. B UNTUK
MENGATASI NYERI AKUT PADA HIPERTENSI
| | |
|
|
Description:Hipertensi berasal dari dua kata yaitu hiper yang berarti tinggi dan tensi yang berarti
tekanan darah. Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian
hipertensi adalah suatu sindron atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif,
sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. Garis batas
dari hipertensi umumnya tekanan sistolik yang berkisar antara 140-190 mmHg dan
diastolik antara 90-95 mmHg (Riyadi, 2011). Sementara itu dianggap tekanan darah
normal jika tekanan diastolik lebih kecil dari 85 mmHg, normal tinggi jika tekanan
diastolik 85-89 mmHg, hipertensi ringan 90-104mmHg, hipertensi sedang 105-114
mmHg, dan tekanan darah tinggi lebih dari 115 mmHg. Manajemen nyeri dapat
dilakukan dengan farmakologi dan non-farmakologi. Salah satu manajemen nyeri non-
farmakologi adalah dengan air seduhan bawang putih. Karya Ilmiah Akhir Ners
(KIAN) ini bertujuan untuk menganalisis intervensi manajemen nyeri. Hasil analisis
menunjukkan ada penurunan nyeri dari nyeri berat (7) menjadi Nyeri Ringan (3).
Perawat sebagai educator dapat memberikan informasi dan Pendidikan Kesehatan
pada klien dengan Hipertensi berupa metode penurunan nyeri dengan menerapkan
seduhan air bawang putih. [show more]
|
|
PENERAPAN PEMBERIAN EVIDENCE BASED TEKNIK RELAKSASI
BENSON PADA NY. S DENGAN DIABETES MELITUS
TERHADAP KESTABILAN GULA DARAH
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
IV KOTO KAB. AGAM | PENERAPAN PEMBERIAN EVIDENCE BASED TEKNIK RELAKSASI
BENSON PADA NY. S DENGAN DIABETES MELITUS
TERHADAP KESTABILAN GULA DARAH
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
IV KOTO KAB. AGAM | | |
|
|
Description:Penyakit gangguan metabolik yang sering dijumpai adalah penyakit diabetes melitus.
Kadar gula yang tinggi dan tidak terkontrol dalam jangka panjang dapat
menimbulkan komplikasi. Cara alternatif yang dapat membantu menururnkan kadar
gula darah yaitu Teknik relaksasi benson dengan dengan dikeluarkan hormon-
hormon yang dapat menurunkan kadar gula darah . Tujuan : Menggambarkan latihan
relaksasi benson dalam asuhan keperawatan klien untuk menurunkan kadar gula
darah. Metode : menggunakan desain studi kasus menggunakan pendekatan asuhan
keperawatan. Cara pengumpulan data wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan
dokumentasi dengan subjek 1 orang yang menderita diabetes melitus di wilayah kerja
Puskesmas IV Koto Kab.Agam. Dengan implementasi pemberian Teknik relaksasi
benson sebayak 2x1 hari dengan durasi 10-15 menit selama 3 hari. Hasil : Studi
kasus didapatkan setelah klien diberikan terapi teknik relaksasi benson untuk
menurunkan kadar gula darah pada Klien terdapat hasil yang signifikan, dimana
terjadi penurunan kadar gula darah pada Klien yaitu dari 305 mg/dl menjadi 257
mg/dl. Kesimpulan : Adanya efektivitas terapi relaksasi benson pada pasien diabetes
melitus, dimana terjadinya penurunan kadar gula darah pada pasien selama 3 hari
implementasi. [show more]
|
|
PENERAPAN PEMBERIAN MADU PADA ANAK “ A “YANG
MENGALAMI DIARE DENGAN GANGGUAN ELIMINASI
DI KELURAHAN AIR LINTANG
KECAMATAN MUARA ENIM TAHUN 2024 | PENERAPAN PEMBERIAN MADU PADA ANAK “ A “YANG
MENGALAMI DIARE DENGAN GANGGUAN ELIMINASI
DI KELURAHAN AIR LINTANG
KECAMATAN MUARA ENIM TAHUN 2024 | | |
|
|
Description:Diare adalah frekuensi buang air besar yang cair dengan frekuensi 3 kali atau lebih
perhari.Masalah yang sering terjadi pada anak dengan diare adalah terjadinya
gangguan pengeluaran eliminasi yang lebih sering dari biasanya.Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi manfaat penerapan pemberian madu
untuk mengatasi gangguan eliminasi pada anak dengan Diare. Subjek penelitian
adalah anak “ A “ dengan diare yang akan dilakukan pemberian terapi madu. Hasil
penelitian menunjukkan adanya perubahan frekuensi BAB dan menurunnya derajat
dehidrasi. Hasil penelitian pada anak “ A “ sebelum diberikan terapi madu ,
frekuensi BAB kurang lebih 4 kali perhari dengan derajat dehidrasi sedang,setelah
diberikan terapi madu frekuensi BAB menjadi 2 kali sehari pada hari ke
dua.Kemudian pada hari ketiga frekuensi BAB menjadi 1 kali perhari dan tidak
dehidrasi. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian terapi madu pada anak
penderita diare dapat mengatasi gangguan eliminasi dan dehidrasi. Bagi ibu yang
memiliki anak penderita diare dapat menjadikan madu sebagai pengobatan
alternatif dalam mengatasi masalah diare pada anak. [show more]
|
|
PENERAPAN PEMBERIAN REBUSAN BIJI KETUMBAR TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
DENGAN HIPERTENSI TAHUN 2023 | PENERAPAN PEMBERIAN REBUSAN BIJI KETUMBAR TERHADAP
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
DENGAN HIPERTENSI TAHUN 2023 | | |
|
|
Description:Hipertensi merupakan tekanan sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan diastolic
lebih dari 90 mmhg. Tekanan darah tersebut membuat system sirkulasi dan organ
yang mendapat suplai darah (termasuk jantung dan otak) menjadi tegang. Adapun
tanda gejala yang muncul pada pasien hipertensi selain meningkatnya tekanan
darah, pasien juga mengalami nyeri pada kepala dan tengkuk. Penanganan nyeri
dan tekanan darah dapat dilakukan dengan non-farmakologi. Salah satu
penanganan non-farmakologi adalah pemberian rebusan biji ketumbar. Tujuan
dari karya ilmiah ini mampu menerapkan pemberian rebusan biji ketumbar
terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi tahun 2023. Metode
penulisan ini adalah studi kasus dilakukan dengan proses pengkajian sampai
evaluasi keperawatan pada pasien hipertensi. Karya ilmiah akhir ners (KIAN) ini
bertujuan untuk menganalisis intervensi penanganan tekanan darah dan nyeri
nonfarmakologi melalui pemberian rebusan biji ketumbar. Hasil analisis
menunjukkan td pada hari pertama 150/100 mmhg, td pada hari kedua yaitu
140/100 mmhg sedangkan pada hari ke 3 dilakukan pemberian rebusan biji
ketumbar didapatkan td 140/100 mmhg sehingga dapat diartikan bahwa
pemberian rebusan biji ketumbar efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada
pasien hipertensi dan dapat menetralkan tekanan darah sehingga bias
menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi [show more]
|
|
PENERAPAN PEMBERIAN TERAPI AIR SEDUHAN BAWANG
PUTIH TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA KLIEN NY. S DENGAN HIPERTENSI | PENERAPAN PEMBERIAN TERAPI AIR SEDUHAN BAWANG
PUTIH TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA KLIEN NY. S DENGAN HIPERTENSI | | |
|
|
Description:Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan di mana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka
systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat ukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. Manifestasi klinis dari hipertensi
adalah Penglihatan kabur karena kerusakan retina, Nyeri pada kepala, Mual dan
muntah akibat meningkatnya tekanan intra kranial, Edema dependent, Adanya
pembengkakan karena meningkatnya tekanan kapiler. Pengobatan hipertensi dapat
dilakukan dengan cara pengobatan farmakologi dan non farmakalogi, salah satu
pengobatan non farmakologi salah satunya untuk menurunkan tekanan darah adalah
dengan cara pemberian terapi air seduhan bawang putih. Bawang putih memiliki efek
farmakologi sebagai ACE (angiostin I – converting enzyme) inhibitor. Konsumsi
preparat bawang putih menurunkan kadar ACE dalam darah, sehingga tekanan darah
sehingga tekanan darah menurun. Karya Ilmiah Akhir Ners (KIA-N) ini bertujuan
untuk mengetahui penerapan pemberian terapi air seduhan bawang putih terhadap
penurunan tekanan darah pada klien Ny. S dengan hipertensi dan untuk menganalis
intervensi pengobatan non farmakologi melalui terapi air seduhan bawang putih.
Metode yang digunakan yaitu metode observasi, metode wawancara, dan metode
pengukuran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan sebelum dan
sesudah dilakukan penerapan pemberian terapi air seduhan bawang putih terhadap
penurunan tekanan darah pada klien Ny. S dengan hipertensi. Hasil analisis
menunjukkan ada terjadi penurunan tekanan darah dari 140/100 mmHg menjadi
130/90 mmHg. Waktu penelitian ini pada tgl 17-19 Agustus 2023 tempat penelitian
ini dilakukan di desa Sungai Tutung Kecamatan Air Hangat Timur Kabupaten
Kerinci. [show more]
|
|
PENERAPAN PENGATURAN POSISI SEMI FOWLER PADA TN. S. PADA
PASIEN ASMA DIRUANG RAWAT INAP RSUD PROF. DR.H.M. CHATIB
QUZWAIN SAROLANGUN | PENERAPAN PENGATURAN POSISI SEMI FOWLER PADA TN. S. PADA
PASIEN ASMA DIRUANG RAWAT INAP RSUD PROF. DR.H.M. CHATIB
QUZWAIN SAROLANGUN | | |
|
|
Description:Penyakit asma mempengaruhi sekitar 300 juta orang di seluruh duniadan sekitar 7,5%
orang dewasa di Amerika Serikat. Penyakit asma juga mempengaruhi sekitar 1% sampai
18% dari populasi seluruh dunia. Setiap tahun, jumlah kematian akibat asma
sekitar180.000 dengan variasi yang luas antar usia, kelompok ekonomi, benua dan wila-
yah. Asma adalah penyakit inflamasi saluran napas yang dapat menyerang semua ke-
lompok umur. Asma ditandai dengan serangan sesak napas berulang dan suara napas
mengi, serangan bisa bervariasi setiap individunya dalam tingkat keparahan dan frek-
uensi Penyakit ini menyebabkan saluran napas membengkak dan menyempit sehingga
menghasilkan lendir berlebih yang dapat menyumbat saluran napas. Pemberian posisi
yang tepat pada pasien asma yaitu posisi semi fowler merupakan salah satu terapi untuk
mengurangi sesak napas rata-rata frekuensi pernapasannya dari 28x/menit menurun
menjadi 20x/menit yang dikategorikan pernapasan normal Menurut mahasiswa pem-
berian posisi semi fowler dengan meninggikan kepala pada kemiringan 300
-45o
tepat
untuk mengurangi rasa sesak pada pasien asma dan dapat memberikan kenyamanan pada
pasien asma. Perawat telah mengajarkan langkah-langkah melakukan terapi tersebut
didepan keluarga agar keluarga mengetahui dengan jelas tujuan dan cara
melakukannya.Sebagai tambahan informasi bagi pelayanan kesehatan dapat menambah
pengetahuan tentang posisi semi fowler dengan meninggikan kepala pada kemiringan
30o
-45o
terhadap bersihan jalan nafas tidak efektif pada pasien asma. [show more]
|
|
PENERAPAN PERAWATAN DIARE PADA BALITA DI JORONG
LURAH KOTO TUO KECAMATAN IV KOTO
KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
| PENERAPAN PERAWATAN DIARE PADA BALITA DI JORONG
LURAH KOTO TUO KECAMATAN IV KOTO
KABUPATEN AGAM
TAHUN 2024
| | |
|
|
Description: Salah satu penyakit menular di negara berkembang iklim tropis yang sering
menyerang anak yaitu penyakit Diare. Dampak Diare pada anak mulai dari
dehidrasi hingga kematian oleh karena itu perlu adanya pemberian asuhan
keperawatan yang tepat. Beberapa penerapan yang bisa di berikan pada anak Diare
yakni pemberian zinc, Oralit dan Pisang Ambon. Tujuan KIAN (Karya Ilmiah
Akhir Ners) ini adalah untuk memberikan Penerapan asuhan keperawatan pada
anak dengan Diare Berbasis Evindece Based Nursing (berupa pemberian zinc,
Oralit dan Pisang Ambon). KIAN ini dilakukan dengan metode studi kasus
penerapan asuhan keperawatan berbasis EBN (Evindece Based Nursing).
Implementasi telah dilakukan selama 3 hari dengan diagnosa keperawatan utama
Diare. Asuhan keperawatan diberikan mahasiswa berdasarkan SDKI, SLKI dan
SIKIyang disesuaikan dengan ranah komunitas. Hasil penerapan asuhan
keperawatan menunjukan penurunan Diare pada balita yang signifikan. Dapat
disimpulakan bahwa pemberian suplemen zinc, Oralit dan Pisang Ambon sangat
efektif untuk penurunan diare pada Balita. Saran Diharapkan bagi Karya Ilmiah
Akhir Ners iniakan memberikan manfaat bagi pelayanan keperawatan dengan
memberikan gambaran dan mengaplikasikan acuan dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien diare. [show more]
|
|
Penerapan Pijat Oksitosin Pada Perawatan Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja RT 02 RW 04 Kel. Air Lintang Kab. Muara Enim | Penerapan Pijat Oksitosin Pada Perawatan Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja RT 02 RW 04 Kel. Air Lintang Kab. Muara Enim | | |
|
|
Description:Penerapan Pijat Oksitosin Pada Perawatan Ibu Post Partum Di Wilayah Kerja RT 02 RW 04 Kel. Air Lintang Kab. Muara Enim
|
|
PENERAPAN PURSED LIP BREATHING PADA TN.E DENGAN ASMA DI
RUANG POLI KLINIK PENYAKIT DALAM
| PENERAPAN PURSED LIP BREATHING PADA TN.E DENGAN ASMA DI
RUANG POLI KLINIK PENYAKIT DALAM
| | |
|
|
Description:Latar belakang : Asma adalah penyempitan pada saluran napas (bronkospasme)
karena kontraksinya otot-otot polos pada saluran napas terjadi peradangan pada
saluran napas, adanya penebalan dinding pada saluran napas dan peningkatan
produksi mukus yang berlebihan pada saluran napas, akibatnya timbul gejala-
gejala seperti mengi, sesak napas, dada tertekan, dan batuk. Peningkatan
produksi mukus yang berlebih menyebabkan penumpukan sekret di saluran napas
akan menyebabkan ketidakefektifan bersihan jalan napas
Tujuan : Karya tulis ini bertujuan menggambarkan asuhan keperawatan pada
klien dengan Asma fokus studi pengelolaan ketidakefektifan Bersihan Jalan
Napas di ruang poli klinikpenyakit dalam
Metode : Metode yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan
menggunakan deskriptif dengan melakukan asuhan keperawatan selama 2x24
jam mulai dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi
keperawatan.
Hasil : Penulis akan memaparkan hasil studi kasus pengelolaan ketidakefektifan
bersihan jalan napas pada klien asma di ruang polipenyakit dalam. Pengelolaan
ini menggunakan asuhan keperawatan dengan cara memberikan terapi pursedlip
breathing , cara tersebut dapat mengeluarkan sputum berlebih. Kesimpulan dan
saran , klien diberikan tindakan asuhan keperawatan agar bersihan jalan napas
dapat teratasi dan dijadikan acuan dalam memberikan praktik pelayanan
keperawatan. [show more]
|
|
PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI
ANSIETAS PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI
| PENERAPAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI
ANSIETAS PADA PASIEN DENGAN HIPERTENSI
| | |
|
|
Description:Pendahuluan : Hipertensi adalah tekanan darah tinggi persisten dimana
tekanan sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pasien
dengan ansietas memerlukan penanganan dalam menurunkan ansietasnya karena
ansietas peningkatan hormon adrenalin sehingga akan meningkatan tekanan darah,
kondisi ini membahayakan bagi penderita hipertensi. Penderita hipertensi dapat
dilakukan penanganan dengan farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi
non farmakologi yaitu penerapan relaksasi otot progresif. Tujuan : Karya Ilmiah
Akhir Ners (KIAN) ini bertujuan untuk menganalisis intervensi terapi relaksasi
nonfarmakologi melalui penerapan relaksasi otot progresif pada masalah ansietas.
Metode : penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang dilakukan pada
Tn.D yang mengalami ansietas dengan diagnosa hipertensi. Hasil : analisis
menunjukkan ada terjadi penurunan derajat ansietas dari score HARS 25 (ansietas
sedang) menjadi score HARS 14 (ansietas ringan). Kesimpulan : Pada penelitian
ini terdapat perubahan yang signifikan dalam pemberian relaksasi otot progresif
terhadap kecemasan pada penderita hipertensi. [show more]
|
|